Kisah ini menceritakan tentang Sagara dan Allana yang dipersatukan karena adanya perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka.
Perjodohan yang awalnya ditolak keras oleh Allana, tetapi pada akhirny...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adtnaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hilangnya Allana
Keesokan harinya,,,
Suara tangisan terdengar dari salah satu ruangan yang ada di SMAGA, suara tangisan seorang wanita yang diiringi degan teriakan meminta pertolongan yang terdengar sangat menyayat hati.
“Tolongggg,,, bukain pintunyaaa hiks hiks hiksss”
“Siapapunn tolong guaaa hiks hiks hikss”
“Disini gelapp gua takutttt,, hiks hiks hikss”
“Tolong bukain pintunyaaa hiks hiks hiksss”
Sementara itu, di ruang kelas 11 IPA 1, seorang wanita sedang gelisah karena sahabatnya yang tak kunjung kembali setelah beberapa waktu lalu berpamitan untuk pergi ke toilet.
“Carlaaa,, kemana teman kamu?? Kenapa dia lama sekali” ucap seorang guru yang tengah mengajar di ruang kelas 11 IPA 1,
“Saya juga gatau bukk” jawab Carla yang sebenarnya juga sedang gelisah karena Allana tak kunjung kembali dari toilet,
“Coba kamu cari Allana, takutnya terjadi apa apa sama dia” titah guru tersebut,
Carla beranjak dari kursi, mulai berjalan keluar dari kelas 11 IPA 1.
Carla berjalan menuju toilet yang terletak di ujung lorong kelasnya, dengan langkah kaki yang sangat tergesa gesa Carla mulai membuka satu persatu pintu toilet sembari memanggil manggil nama Allana.
“Lanaaaa kamu di dalemmm??”
“Lannnn,,,,, Allanaaaaa,,,,”
Beberapa kali Carla memanggil nama Allana tetapi tidak kunjung ada jawaban yang ia dengar, bahkan setelah seluruh pintu kamar mandi ia buka satu persatu is tetap saja tidak menemukan keberadaan Allana di kamar mandi tersebut.
Tidak menyerah, Carla mencoba mencari Allana ke kamar mandi lain, pikirnya mungkin saja Allana pergi ke kamar mandi belakang atau kamar mandi yang berada di lorong sebelah.
Carla terus mencari keberadaan Allana di setiap kamar mandi yang ada di sekolah tersebut. Setelah setengah jam mencari, Carla tetap tidak mendapatkan petunjuk apapun.
“Atau mungkin Allana ke kantin?? Tapi masa iyaa dia ke kantinnn” ucap Carla,
“Tapi gua coba cari ke sana aja dehhh” lanjutnya,
Carla mulai berjalan dari kelas 11 IPS 2 ke kantin sekolah yang terletak di belakang sekolah. Setibanya di kantin Carla tetap saja tidak menemukan tanda tanda keberadaan Allana, tetapi Carla malah melihat Sagara yang sedang bersama dengan teman temannya di kantin tersebut.
“Apa gua tanya Sagara ajaa?? Siapa tau dia tau Allana dimana”
Carla mulai berjalan mendekati Sagara yang sedang bersama dengan teman temannya, belum sempat menanyakan perihal Allana kepada Sagara, Sagara malah lebih dulu bertanya kepada Carla,
“Tumben sendirian ajaa,, Allana kemana??” tanya Sagara kepada Carla yang berjalan mendekatinya,
“Aku malah mau nanya ke kakak,, kakak ngeliat Allana gakk??” tanya balik Carla kepada Sagara,
Sagara dan teman temannya merasa kebingungan mendengar pertanyaan yang Carla berikan kepada Sagara pada saat itu,
“Lohhh kan luuuu temen satu kelasnyaa, masa luu malah nanya ke guaa” jawab Sagara,
“Makanya itu kakkk, tadi terakhir Allana pamit ke toilet pas jam pelajaran tapi udah hampir satu jam diaa ga balik balikk,,, aku udah coba cari ke toilet dan tempat tempat lain tapi tetep Allana nya ngga ketemuu” jelas Carla kepada Sagara,
“Maksut luu Allana ilanggg?!!”
“Aku juga gatau kakkk, Allana kemanaaa”
“Kalian semua cepet cari Allanaa!!! Haruss sampe ketemuu kalo ngga ketemu kalian yang bakal gua abisin!!!” titah Sagara kepada anggota Helios yang sedang berkumpul di kantin sekolah kala itu,
Mendengar perintah ketua mereka, anggota helios pun langsung berhamburan untuk mencari keberadaan Allana di sekolah tersebut.
Mereka mulai berpencar menyusuri setiap sudut sekolah untuk mencari keberadaan Allana.
“LANAAA!!!!”
“ALLANAAA LUU DIMANAA!!!”
“ALLANAAAA!!!”
“LANAAA LUU DENGER KITA GAKKK!!!”
Teriakan demi teriakan terdengar dari anggota Helios yang sedang berpencar mencari Allana.
Ketika Sagara dan Naren sedang mencarinya di sekitar gudang sekolah, samar samar mereka berdua mendengar suara lirih yang berasal dari dalam gudang tersebut.
“t-tolongg t-tolongg bukain pintunyaa hikss hikss hiksss” suara tangis yang diikuti dengan suara meminta tolong terdengar dari dalam gudang yang tampak sangat gelap,
“Garrr Garrr,,, bentar dehhhh” ucap Naren yang menghentikan langkah kaki mereka,
“Apaaa??”
“Luu denger dehhh,, kaya ada suara cewe minta tolong dari dalem gudanggg” ucap Narenn,
Sagara dan Naren langsung terdiam untuk mendengarkan apa benar yang di katakan Naren barusan,
“T-tolonggg hiks hiks hiksss” suara tangisan wanita terdengar samar samar dari dalam gudang tersebut,
“ALLANAAA!!!” seru Sagara,
Sagara dan Naren langsung berlari mendekati pintu gudang yang terkunci,
“Allanaaaa,,, apaa kamu di dalemmm???” seru Sagara sembari menggedor pintu gudang tersebut,
“Kakkk Garaaaa!!! Tolongg guaaa kakkkkk,,,, guaaa takuttt kakkk disini gelapppp hikss hikss hiksss” sahut Allana dari dalam gudang yang tampak sangat gelap,
“Lanaaaa luuuu minggir yaaa jangan di belakang pintuuu,, pintunya kekunci gua bakal dobrakk pintu inii” titah Sagara,
“Renn luuu bantu gua buat dobrak pintu inii!!” ujar Sagaraaa,
“SATU!!!”
“DUAA!!”
“TIGAA!!”
“BRUKK!!!!!!”
Pintu gudang terbuka lebar walaupun mengalami kerusakan, ketika pintu terbuka Sagara melihat wajah Allana yang sangat pucat dengan tubuh yang sudah bergemetar.
“Astagaa Allanaaa!!!”
Dengan sigap Sagara langsung menggendong tubuh mungil Allana dan langsung berlari menuju ke UKS.
“Astagaa Lanaa kenapa bisa begini sihhh?!!” tanya Sagara sembari menggendong tubuh Allana menuju UKS,
“Kakkk guaaa takut kakkk hikss hikss hiksss” jawab Allana yang masih belum menghentikan tangisannya,
“Lanaaa,, luu tenang yaaa udah ada guaa sekarangg”
Tubuh Allana terasa sangat dingin dan wajahnya yang tampak begitu pucatt, membuat Sagara menjadi sangat khawatir dengan keadaannya pada saat itu.
Sesampainya di UKS, Sagara menggeletakkan tubuh mungil Allana si ranjang UKS dan dengan segera Sagara meminta dokter yang sedang berjaga untuk mengecek kondisi Allana yang tampak begitu pucat.
Untung saja dokter sedang berada di ruangan tersebut, sehingga Allana bisa di tangan secara langsung, selama Allana di periksa oleh sokter Sagara terus berada di sampingnya untuk menemaninyaa.
“Gimana dokk keadaan Allana??” tanya Sagara yang terlihat sangat mengkhawatirkan kondisi Allana,
“Allana ngga papa, dia cuma syok ajaaa dan butuh istirahat nanti pasti membaik” jawab dokter yang telah selesai memeriksa kondisi Allana,
“Kalo begitu saya tinggal dulu”
“Terima kasih dokkk”
Setelah selesai memeriksa kondisi Allana, dokter tersebut pergi meninggalkan mereka di ruang UKS.
“Siapa yang ngurung luuu di gudang??” tanya Sagara dengan wajah yang sangat serius dan tampak seperti orang yang sedang Manahan emosi,
Mendengar pertanyaan tersebut, Allana tidak mau menjawab sedikit pun.
“Allanaa!! Guaa tanya sama luuu,, siapa yang udah ngurung luuu di gudang itu?!!” kali ini suara Sagara terdengar sangat tegas,
Mendnegar pertanyaan yang samaa, Allana tetap terdiam tanpa mau menjawabnya.
Ketika Sagara sedang menatap Allana dengan tatapan tajam tiba tiba Farel, Naren dan Davin datang memasuki ruang UKS menghampiri mereka berdua.
“Gimana kondisi Allana??” tanya Farel kepada Sagara,
“Kebetulan kalian datenggg,,, sekarang kalian cari tahu siapa yang udah ngurung dan ngebuat Allana sampe kaya gini” titah Sagara kepada ketiga temannya tersebut,
“Cari dia sampe ketemuu,,, kalo udah ketemuu luu panggil guaaa,, bakal gua buat orang itu lebih menderita dari Allanaa!!!” ancam Sagara dengan penuh emosi,
Mendengar perintah dari ketua mereka, Farel, Naren dan Davin langsung bergegas mencari siapa pelaku di balik kejadian yang menimpa Allana hari ini.
“Ngga perluu kakkk,,, gua gapapaa” ucap Allana yang mulai membuka suara setelah Farel, Naren dan Davin meninggalkan mereka berdua,
“Ngga bisaa!! Orang yang udah ngebuat luu jadi kaya gini harus dapet balesan yang lebihhh” jawab Sagara yang kekeh dengan apa yang telah ia putuskan
“Sekarang guaa mohonn,, luu kasih tau guaa siapa orang yang udah ngelakuin semua ini ke luuu”
“Diaa…..”
***