Transmigrasi Peri Naga

Levi datang menemui drago. Terlihat drago sedang menumbuk ramuan obat untuk kiara. Levi merasa bingung bagaimana cara menyampaikan keputusan kiara jadi ia memilih duduk disebuah kursi sambil menunggu drago selesai dengan ramuannya.

Tuk tuk tuk

Drago menumbuk obatnya dengan serius. Ia sebenarnya tahu bahwa levi memeperhatikannya tapi ia diam saja. Toh levi juga diam saja tak mengatakan apapun. Jadi ia tak mau bertanya duluan . Biar saja jika hal itu penting pasti levi akan bicara juga.

akhirnya setelah beberapa jam mereka masih diam diaman. drago telah selesai dengan ramuan tumbuknya. Ia berniat mengoleskannya pada kiara.

Levi hanya membuntuti drago kemana pun ia pergi. Drago membawa ramuan obat itu dalam sebuah nampan. tak lupa ia juga menyusun air minum dan makanan untuk kiara. Seteleh selesai ia membawanya keruangan kiara . Lalu ia pergi ke pemandian. Levi hanya menunduk sembari mengikuti langkah drago hingga dipemandian.

" heh mau apa kau mengikutiku?" tanya drago

" hah apa?" kata levi . Rupanya ia tak fokus hingga masuk kesini . Tanpa banyak bicara ia pergi menghilang .

" ada masalah apa dia sampai tak fokus begitu?" tanya drago. Ia lalu melepaskan bajunya dan berendam dikolam itu. Melepaskan sedikit rasa penat dan lelah yang menumpuk berat dipundaknya.

----

sementara itu di nirwana .. terlihat malaikat maut dikurung disebuah kurungan yang ditempatkan tepat dibawah aliran air terjun kehidupan.

Michael dikurung disebuah sangkar emas. ia sudah tertangkap oleh david dibantu gabriel . Mereka menangkap michael sesaat setelah ia mengamuk dan mengobrak abrik istana marine. Dari atas kastil terlihat gabriel , erina dan david sedang memantau michael.

" kesadarannya sudah kembali. Penyakit cintanya sudah mulai hilang. Jika saja aliran air terjunnya deras mungkin akan lebih cepat proses pembersihannya" ucap gabriel .

" aku kasihan padanya ," ucap erina

" jangan kasihan . Kau tidak akan tahu apa bedanya antara kasihan dan cinta." ucap david dengan tegas . Ia lalu melengos pergi untuk melaksanakan tugasnya.

Sedangkan gabriel hanya tersenyum mendengar perkataan david.

Erina pun pergi karena ia juga harus menyelesaikan pekerjaannya. Tinggalah gabriel seorang diri disana. .ia berdiri dengan gagahnya. Dengan tongkat ditangannya.

" michael , kau tak seharusnya mengalami ini. " ucapnya penuh keprihatinan

Ia sendiri sebagai pemimpin para malaikat baru kali ini mendapatkan kasus seperti ini. Ia heran , bukankah malaikat tercipata dari cahaya dan tak memiliki perasaan?

" setelah sadar , kau akan ku tugaskan untuk menjaga para arwah . Agar kau tak bisa lagi menemui dan berurusan dengan gadis itu," ucapnya.

-------

" duh panas sekali, ah gerah " ucap kiara sambil memindahkan selimut tebalnya.

Kliiiikk kliiiik kliiiik

"Hah tunggu itu suara elang, apakah aku sedang mimpi?"

Kiara lalu bangun dari tidurnya dan menyibakan gaun panjangnya.

Kiara terbelalak kaget saat ia menginjakan kaki disebuah pulang kelapa yang indah. Pasirnya berwarna warni dan terbuat dari kaca yang berkilau. Disekelilingnya adalah laut berwarna hijau kebiruan . ditambah angin sepoi sepoi yang menyejukan . Ombak menggulung gulung dengan tarian anggunnya. Sepersekian detik ia hanya bisa bengong. Tak percaya dengan pemandangan didepan matanya. Ini seperti negeri dongeng.

" ah mungkin aku masih bermimpi , hehe" kata kiara

Ia lalu mencubit tangannya. " auwww sakit,, ternyata ini nyata"

Kiara pun berkeliling . melihat tempat indah , sejuk , dan damai membuat pikirannya tenang. ia melupakan sejenak kebingungannya dan menikmati angin pantai yang sejuk. Bau pantai yang khas dan kepiting kepiting yang berjalan dengan lucunya.

" duh lumayan panas juga ya , dan haus. aku mau minum. Andai saja aku bisa memetik satu buah kelapa itu , pasti rasanya segar" ucap kiara

" mau kuambilkan nona?" tanya dean

" hah kau sedang apa disini ? Pergi sana ! Jangan mendekat"

Sekelebatan bayangan saat dean memaksa dan berbuat kasar padanya pun terlintas dibenaknya.

" tenanglah kiara , kumohon" ucap dean . Dia langsung memeluk kiara. Kiara mencoba melawan ia meronta , menangis , berteriak , dan memukul dean.

" pukul saja kiara , ayo pukul aku. Bahkan jika kau menginginkan untuk membunuhku atau menyedot darahku sampai habis pun , aku kan rela kiara. Aku rela" ucap dean menangis sambil memeluk kiara.

lambat laun kiara berhenti melawan, ia akhirnya hanya menangis saja dipelukan dean .

"maaf kiara" ucap dean.

Dean lalu mengecup kening kiara .

" aku janji ra, aku tak akan berbuat kasar lagi padamu. Aku janji"

Kiara masih menangis dipelukan dean . Bahunya berguncang hebat. Ia merasa seolah olah tangannya dipaksa memegang pisau tajam. Membuatnya terluka dan mengeluarkan banyak darah .

jderrrrr

Suara kilat dan guntur bersahutan . dean mengajak kiara untuk berlindung dipondok.

" ra , sepertinya akan hujan, aku membangun pondok kecil tak jauh dari sini . kita harus kesana untuk berlindung dari hujan."

kiara mengangguk lemah.

" apakah masih sakit? Biar aku menggendongmu" ucap dean

Kiara hanya diam saja. Ia membiarkan dean menggendongnya lagipula lukanya masih terasa bernyut denyut.

Sesampainya dipondok kiara langsung didudukan di sebuah ranjang berwarna putih. Disekelilingnya ada bunga tulip berwarna putih dan pot bunga lavender yang digantung dilangit langit. Ada sebuah meja dan juga 2 kursi yang terbuat dari bambu. Dean memilih untuk kedapur dan membuat teh hangat untuk kiara.

Kiara terbengong dan bergumam

" bunga tulip putih ini mengingatkanku pada Michael .. Sudah lama aku tak melihatmu. Apakah dia masih ada dihutan angker itu?"

Kiara tidak tahu bahwa michael pernah datang keistana marine dan membuat kekacauan besar. Ternyata pimpinan malaikat, Tuan Gabriel datang dan memberikan ganti rugi atas tindakan ceroboh michael . Ia juga meminta untuk tidak pernah menceritakan hal ini pada Kiara. Drago dan Ratu Oceanna setuju . Jadi mereka memilih bungkam dan tak menceritakan apapun . Dean pun diberitahu oleh drago . Ia pun mengiyakan. Sementara kini Ratu Oceana memilih untuk turun tahta dan hidup damai menciptakan surganya sendiri di lembah kedamaian. Jadi urusan kerajaan diurus oleh drago dan Dean bergantian.

Dean datang membawa teh hangat dan setoples biskuit kacang. Ia menyuguhkannya diatas meja.

" ra, maaf hanya ada ini."

" iya tidak apa apa" ucap kiara singkat

Dean merasa kikuk dan tak nyaman dengan keadaan mereka berdua sekarang. Ia merasa asing dengan kiara. Jadi dean memilih untuk keluar dan duduk di teras depan .

" ahhh tolong ularrr" teriak kiara

Dean langsung berlari saat mwndengar teriakan kiara.

" mana ularnya?"

" itu dibawah ranjang,"

" ah tunggulah sebentar ya. Akan kuusir. Hei pergilah kau kalau tidak aku akan membunuhmu"

" jangan dibunuh dean, usir saja agar keluar . Kau tak boleh membunuh makhluk tak berdosa"

" ah baiklah kalau begitu "

Dean lalu menjatuhkan kain tepat ditas kepala ular itu dan menangkapnya. Ia lalu membawanya keluar dan melepaskannya.

" terimakasih manusia, kelak suatu saat nanti aku akan membalas budi padamu" ucap ular hitam itu lalu merayap pergi.