Permaisuri Kaisar

Pagi ini mereka semua berkumpul di Aula, seperti biasa kursi Raja diduduki oleh Sang Kaisar. Sedangkan Raja dan yang lain nya kini berdiri sejajar dengan para Mentri.

" Jadi, apa keputusanmu sudah bulat?" Zhao bertanya memastikan.

" Keputusan ada ditangan Putriku" balas Raja Wang.

" Hmmm baiklah. Apa keputusanmu Putri?"

Xiao Shi mengehela nafasnya pelan, dan menatap tepat ke arah Zhao.

" Aku setuju untuk menikah daripada berperang" Xiao Shi menutup matanya meresapi apa yang dia katakan sebelumnya. Sedangkan Zhao tersenyum kemenangan.

" Baiklah jadi—"

" Tunggu" ucap Xiao Shi menghentikan ucapan Zhao. Semua orang melirik ke arahnya, apa yang akan dia lakukan? keluarga wang merasa tidak membicarakan atau merundingkan apapun selain keputusan persetujuan nya.

" Ada apa?" tanya Zhao kebingungan.

" Aku memiliki beberapa syarat" semua terkejut dengan ucapan nya, apakah Xiao Shi mencari mati? Syarat apa yang dia maksud.

" Lancang!!!" seru Kasim Han.

Kaisar Zhao mengangkat tangan nya, menghentikan Kasimnya. Jujur saja dia tertarik syarat apa yang akan diminta oleh gadis didepan nya ini.

" Katakan. Syarat apa?"

Semua orang terkejut mendengar nya, bahkan Kasim Han dan Huang Li menjatuhkan rahang nya. Apakah ini benara kaisar mereka? kenapa bisa berubah hanya dalam beberapa saat saja.

Xiao Shi meremas erat bajunya, meyakinkan dirinya sendiri bahwa apa yang dilakukan nya adalah benar.

" Aku meminta, walaupun aku menikah denganmu, walaupun ini tadinya adalah Aliansi pernikahan, tetapi.... Wang tidak akan tunduk padamu, dan tidak akan menjadi milikmu, Wang akan tetap berdiri sendiri dengan Ayahku sebagai Rajanya. Tidak akan ada yang berubah dari Kerajaan ini, semuanya akan sama seperti sebelumnya. Namun, jika anda memiliki hal yang perlu dibantu, Wang akan membantumu semampu yang kami bisa." Ucapnya dengan lugas.

" Xiao Shi, apa yang kau katakan?!" Seru Raja Wang

Semua orang terkejut dengan apa yang dikatakan olehnya. Apakah dia tidak mengerti arti dan makna sebenarnya dari sebuah Aliansi Pernikahan sebagai pengganti peperangan?

Lagi-lagi Kasim Han hendak menggertak Xiao Shi namun Kaisar menghalanginya. Bahkan Huang Li sudah kesal dan menggenggam erat-erat pedangnya. Raut wajah Zhao juga sulit sekali diartikan. Semua orang menunggu dengan cemas, akankah ini menjadi akhir bagi semuanya?

Zhao bangkit dari duduknya, dia melangkah kedepan sedikit, menggenggam kedua tangan nya kebelakang dan menatap Xiao Shi lekat.

" Aku setuju" ucapnya.

Xiao Shi membelalakan matanya, disetujui? Bagaimana bisa. Semua orang hampir tidak percaya dengan apa yang terjadi.

" Apa selanjutnya?" tanya Zhao.

Xiao Shi kembali menghela nafasnya.

" Aku ingin anda menghormati keluargaku layaknya seorang menantu. Memperlakukan ayah dan ibuku layaknya seorang anak pada orangtuanya, dan memperlakukan saudaraku layaknya seorang saudara"

Tidak. Ini bahaya, apa yang diminta Xiao Shi sangat mustahil. Kasim Han dan Huang Li sudah sangat geram, bisa-bisanya Kaisar diperlakukan seperti ini. Melihat itu Yuan dan Feng Yue juga berjaga-jaga, takut sesuatu terjadi diluar kendalinya. Mereka tau resiko yang kemungkinan terjadi karna permintaan Sang Putri.

" Aku setuju" lagi-lagi keputusan Zhao membuat semua orang tidak percaya, dan membelalakan matanya. Ini tidak seperti Kaisar Zhao yang mereka kenal.

Tiba-tiba Huang Li teringat sesuatu yang dikatakan oleh Kaisarnya sebelumnya. Sekarang dia yakin bahwa Kaisarnya ini memang Jatuh Cinta pada Sang Putri. Melihat bagaimana dia menyetujui semua permintaan nya, dan bagaimana dia menghentikan Han untuk memarahi Xiao Shi itu semua sudah jelas.

Amarah yang Huang Li rasakan tadi kini bercampur kebahagiaan, dia harap Sang Putri bisa menerima Kaisarnya. Kasim Han juga memikirkan hal yang sama dengan Huang Li, dia berharap semua keinginan Kaisarnya akan terwujud. Dia mencoba menghilangkan emosinya, karna dia tau, jika Kaisarnya menginginkan sesuatu, maka dia akan melakukan apapun.

" An-anda setuju?" tanya Xiao Shi tidak percaya.

" Benar. Apa syaratnya sudah selesai?"

" Masih ada " ucapan nya berhasil mendapat pelototan dari Sang Ayah dan Kakak-kakaknya.

" Katakan"

" Aku akan membawa pelayanku, Yuan, dan Feng Yue sebagai pelayan dan pengawal pribadiku. Tapi dibalik itu mereka tidak akan mematuhi perintah siapapun, termasuk anda. Mereka hanya akan mematuhiku dan tidak ada yang berhak untuk memerintahnya. Tentu saja mereka tetap mengerti batasan dan sopan santun nya"

Yuan dan Feng Yue tidak menyangka Xiao Shi akan mengatakan itu. Bisa-bisanya dia tetap memikirkan mereka.

" Aku Setuju"

Xiao Shi menghela nafasnya lega.

" Ada lagi?"

" Bolehkah?"

" Tentu"

" Anda tidak memiliki hak untuk menyentuh ku, meniduriku, ataupun melakukan hubungan intim lain nya tanpa seizinku."

Ini adalah yang paling menegangkan, bagaimana mungkin dia memiliki pemikiran seperti itu. Ini sudah kelewat batas dan tidak bisa dibiarkan.

Putra Mahkota Cheng memajukan langkahnya " Maafkan saya Yang Mulia, permintaan Xiao Shi tidak perlu—"

" Aku setuju"

Cheng yang perkataan nya terpotong terkejut dengan ucapan Zhao.

" Ya-yang Mulia,,, apa maksud anda dengan—"

" Aku menyetujuinya Putra Mahkota. Aku menyetujui permintaan adikmu"

Dibalik semua keterkejutan itu, Xiao Shi justru tersenyum bahagia. Kejadian itu berhasil mengubah sudut pandang semua orang, sepertinya mereka salah menilai selama ini.

" Apa syaratmu selesai Putri?"

" Sudah"

" Sekarang giliranku." Ucapan nya membuat badan Xiao Shi bergetar, apa ini, dia mengajukan syarat juga?

" Kau keberatan Putri?"

Xiao Shi tidak menjawab karna terhanyut dalam lamunan nya. Yuan menegurnya pelan.

" Ah, tentu saja. Silahkan "

" Baiklah, ini adalah syaratku."

Suasana hening, semua bergeming, menebak-nebak syarat apa yang diajukan oleh Kaisar.

" Buka penutup wajahmu"

BLAAARRRRRRR!!

Bagai tersambar petir, Xiao Shi kehilangan keseimbangan nya, tubuhnya mundur beberapa langkah ke belakang.

" A-apa?"

" Aku tidak meminta seluruhnya. Hanya saja lepaskan topimu, kain diwajahmu itu biarkan itu tetap disana"

Raja dan Ratu, Putra Mahkota, dan para Pangeran termasuk Xiao Shi, Yuan dan Yuan Feng juga Long bernafas lega.

" Bagaimana Putri?"

" Aku setuju"

" Bagusss" ucap Zhao tersenyum bangga, dia pikir permintaan nya akan ditolak ternyata tidak.

" Dan hal yang terakhir adalah. Aku memiliki sebuah Permintaan untuk Raja dan Ratu Wang."

Semua orang berbisik-bisik mengenai ini. Menteri Chun berpikir mungkin saja Kaisar akan meminta cucunya untuk dibawa juga. Dia terlihat sangat percaya diri.

" Datanglah ke Istanaku dengan seluruh Keluarga kalian. Dan hiaslah putrimu secantik mungkin untuk sebuah pernikahan"

" Baik Yang Mulia, kami akan datang ke acara pernikahan anda" ucap Putra Mahkota.

" Datanglah sebagai iring-irinigan pengantin, Putra Mahkota"

" Ya-yang Mulia, apa maksud anda? Iring-iringan pengantin? Apakah anda bermaksud untuk..." Putra Mahkota Cheng tidak melanjutkan kata-katanya.

" Kau benar, aku akan menikahi adikmu"

"Pernikahan? Tapi, pernikahan hanya untuk—"

" Pernikahan hanya untuk Raja dan Ratu, itu maksudmu?"

Cheng menganggukan kepalanya.

" Aku tidak ingin menjadikan adikmu seorang selir, karna itu aku akan menikahinya dan mengangkatnya menjadi Permaisuriku"

BLAAAARRRRR!!!!!!!

DUAARRRRR!!!

Ini benar-benar hal yang tidak mereka sangka. Permaisuri? Bagaimana bisa? Bagaimana bisa Kaisar memutuskan hal itu. Motif tersembunyi apa yang sebenarnya dia rencanakan. Ini benar-benar tidak masuk pemikiran mereka.

Kasim Han dan Huang Li juga sama terkejutnya. Kaisarnya memutuskan wanita yang menantangnya kemarin sebagai Permaisuri? Bagaimana bisa? Hal ini semakin menguatkan pendapat mereka jika Kaisarnya memang benar-benar jatuh cinta pada Sang Putri. Jatuh cinta tanpa melihat wajah? Bagaimana bisa.

Hal ini juga membuat Menteri Chun, Sang Selir dan Putri Sun Yi justru merasa sangat kesal. Mereka sudah menjatuhkan nama Xiao Shi, bagaimana bisa kaisar tetap memilihnya? Mereka merasa sia-sia dengan apa yang mereka lakukan tadi malam. Impian mereka hancur, termasuk impian Sun Yi. Dia semakin kesal dengan Xiao Shi saat ini.

Sedangkan Xiao Shi hanya diam mematung, tak bergeming, dia menatap Kaisar tidak percaya. Begitupun dengan Sang Kaisar dia menatap Xiao Shi dengan sedikit senyuman mengembang diwajahnya, ini pertama kalinya ia tersenyum. Walaupun sedikit. Dia membayangkan mungkin akan lucu jika saja dia bisa melihat ekspresi Xiao Shi saat ini.

Tidak ada yang tidak mungkin jika takdir menginginkan mereka bersatu. Tidak peduli sebanyak apapun waktu yang telah mereka habiskan jika mereka tidak memiliki takdir, maka itu tak akan bisa menyatukan nya. Begitupun sebaliknya, walaupun mereka bertemu baru sebentar tapi jika takdir menginginkan mereka bersatu, maka mereka akan bersatu.

Itu pun yang terjadi dengan Xiao Shi dan Yuwen Zhao. Takdir menginginkan mereka bersama, semustahil apapun cerita dan jalan nya mereka akan dan harus bersama.

|

|

|

|

|

|

bersambung......