NovelToon NovelToon
Rahim Satu Miliar : Bukan Sekedar Pengganti

Rahim Satu Miliar : Bukan Sekedar Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Ibu Pengganti / Pengganti / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Kinamira

Di negara barat, menyewa rahim sudah menjadi hal lumrah dan sering didapatkan.
Yuliana adalah sosok ibu tunggal satu anak. Demi pengobatan sang anak, ia mendaftarkan diri sebagai ibu yang menyewa rahimnya, hingga ia dipilih oleh satu pasangan.
Dengan bantuan alat medis canggih, tanpa hubungan badan ia berhasil hamil.
Bagaimana, Yuliana menjalani kehamilan tersebut? Akankah pihak pasangan itu menyenangkan hatinya agar anak tumbuh baik, atau justru ia tertekan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinamira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pasti gara-gara janin

"Dasar manusia gila, dia semakin tidak tau diri menggangguku," batin Yuliana menggerutu.

Wanita itu langsung masuk kamar mandi, membiarkan air shower menjatuhi tubuhnya yang terasa panas.

"Dia gila, gila!" ucap Yuliana mengusap telinganya yang masih bisa merasakan sentuhan Sean.

Air mata Yuliana jatuh, karena perasaan menggebu-gebu dalam dirinya membuatnya tersiksa. "Kalau seperti ini terus, bisa-bisa aku tidak bisa menahan diri," batinnya terus mengusap telinganya.

Ia bisa tahan selama 7 tahun tidak tersentuh, bahkan ia tidak memiliki waktu memikirkan laki-laki. Namun, jika kondisinya seperti ini, mana bisa ia sanggup menahan diri? Jelas ia akan tersiksa, karena ingin dibelai lebih dalam.

"Dasar laki-laki? Apa mereka diciptakan memang seperti semua? Apa tidak ada laki-laki yang puas dengan satu wanita?" gerutunya memukul-mukul dinding kamar mandi untuk melampiaskan emosinya.

"Bahkan secantik Nyonya Clara pun, masih membuat Sean melakukan hal tak senonoh dengan wanita lain? Benar-benar laki-laki gila!" sentak Yuliana memukul dan menunjuk-nunjuk tembok, seolah ia bisa melihat wajah Sean di sana, dan merutukinya habis-habisan.

Sementara itu Sean berangkat kerja dengan gairah yang masih cukup tinggi. Pria itu memijat pelan pangkal hidungnya, merasa mulai pusing karena berusaha menahan diri.

"Shit, kenapa wajahnya malah terus muncul," batinnya resah, sembari mengeluarkan desisan pelan.

Ketukan di pintu membuatnya mengalihkan pandangan. Ia menghela nafas kasar, mencoba untuk bersikap tenang.

"Masuk!" serunya sembari menyentuh keyboard laptop, agar ia tampak sibuk.

Pintu terbuka seorang wanita masuk membawa sebuah map biru di tangannya.

"Permisi Tuan, ini adalah laporan keuangan untuk bulan ini," ucap wanita itu membungkuk memberikan map biru itu.

Dengan dua kancing atas dibiarkan terbuka, dan memperlihatkan belahan dadanya yang padat, seolah begitu niat memperlihatkan tubuhnya di hadapan Sean.

Sayangnya Sean sama sekali tidak tertarik. Ia sudah terbiasa menghadapi hal itu.

"Hm, baiklah," angguk Sean segera meraihnya dan membuka map itu.

Sean menatap cetakan tulisan di atas kertas putih itu, membacanya dengan seksama.

Wanita yang membawa map itu berdehem ringan. Menggerakkan pinggulnya dengan gerakan lembut namun jelas terlihat berusaha menggoda Sean. Namun, Sean masih tidak merespon. Hingga wanita itu dengan sengaja menjatuhkan pen yang biasa Sean gunakan.

Barulah perhatian Sean teralihkan, melihat pennya berada di lantai.

"Eh maaf Tuan," ucap wanita itu berjongkok. Roknya yang sempit dan hanya sepanjang setengah pahanya membuat paha dalamnya sedikit tampak, dan dadanya semakin tercetak jelas.

Sean sedikit mundur saat wanita itu ingin memungut pen yang berada di depan kakinya. Ia diam memperhatikan, namun tidak bereaksi.

Dengan penuh menggoda wanita itu bangkit dengan memainkan ujung pena-nya.

"Maaf, ini penanya Tuan," tuturnya dengan suara basah, menggoda.

"Ya," jawab Sean, segera mengambil pena itu, lalu memberikan coretan dalam kertas itu.

"Ada kesalahan tulisan, revisi, dan cetak ulang, segera, saya mau tiga puluh menit, laporan ini kembali ke saya!" perintahnya, lalu melempar map itu ke sudut meja, hingga jatuh ke lantai mengenai kaki wanita itu.

"Ah hm, baik Tuan," angguk Wanita mendesis pelan, segera memungut map itu dan bergegas keluar dengan perasaan dongkol, mulutnya menggerutu pelan, karena godaannya tampak sangat biasa di mata Sean.

Sean kembali menyandarkan kepalanya yang mulai pusing. Hasratnya yang naik dua kali tadi pagi, dan tidak ada yang tersalurkan membuatnya merasa pusing.

"Sekarang Clara sudah di mana? Aku sudah sangat merindukannya," gumam Sean sembari menyentuh pangkal pahanya yang terasa sesak.

Tangan yang lainnya meraih ponsel dan mencoba menghubungi Clara. Sayangnya panggil ke sekian ya itu tidaklah terhubung.

"Oh shit! Berapa lama aku harus menunggu sayang? Dua Minggu itu sangat menyiksa," gumamnya merasa tidak mampu harus menahan selama itu.

"Rasanya tidak mungkin aku menyewa jalang untuk menuntaskan hasratku," gumamnya.

Sebelum menikah memang ia cukup bebas melakukan pada siapapun. Namun, usai bersama dan mengenal Clara. Hanya Clara, cintanya itu tempatnya melampiaskan. Ia tidak berniat untuk mengkhianati cinta mereka.

"Aish!" Sean semakin resah, bayangan wajah Yuliana bermunculan dan membuatnya membayangkan bagaimana erotisnya wajah wanita itu.

"Sial, kenapa aku jadi begini sih!" gerutunya memilih ke toilet.

"Sayang sekali, aku harus kembali membuang jutaan benihku," batinnya merasa tidak ada pilihan lain untuk menidurkan adik kecilnya itu, selain menggunakan tangannya sendiri.

"Ck, wanita itu memiliki tubuh kecil, tapi kenapa begitu berhasil menggodaku?" batinnya sembari menggerutu kesal.

"Sebenarnya apa yang terjadi, padaku?" batinnya merasa tidak percaya sendiri, karena lebih tergoda dengan yang kecil.

"Apa karena anakku di kandung olehnya, makanya aku jadi tertarik? Apa hormonku ikut terpengaruh dengan hadirnya anak itu?" Gumamnya mencoba berpikir dan merasa memang apa yang terjadi padanya karena bawaan bayi dalam kandungan Yuliana, bukan karena keinginannya sendiri.

Ia yang sudah menunggu dan mengharapkan hadirnya anak dalam pernikahannya, tentu sudah belajar banyak hal tentang kehamilan, dan hal ini menjadi salah satunya, jika seorang ayah bisa saja mengalami perubahan hormon atas kehamilan wanita yang mengandung anaknya.

Sean memejamkan mata, namun membuat wajah Yuliana terus bermunculan, membuatnya mendesis kesal. Wajah Sean memerah, menahan rasa kesalnya ia mulai mengumpat.

"Oh shit hey nak, jika itu benar karena ulahmu. Jangan membuatku membayangi wanita itu. Dia hanyalah ibu yang mengandung mu, dan lagi pula aku tidak menginginkanmu! Kau anakku, tapi kau harusnya tidak berada di dalam rahim wanita itu!" rutuk Sean pada calon anaknya. Berharap apa yang diucapkan sampai pada anaknya di sana.

1
Hana Agustina
ditunggu upnya thor...
Dwi Tugas L N
lanjut kak
Dwi Tugas L N
👍
Azli Jailani
mksh Thor up nya
Azli Jailani
lanjut Thor
GRL VJAESUKE
lanjut
Azli Jailani
lanjut seru
GRL VJAESUKE
lanjut
Azli Jailani
makin seru Thor
up yg bnyk y Thor
GRL VJAESUKE
please lanjut, seru
Azli Jailani
lanjut Thor lama lama BS jatuh cinta Sean SM ana
Kinara: Ah masa sih ...
Terus pantengin ya
total 1 replies
Yajaira Gaona
Bikin terhanyut. 🌟
Shogo Makishima
Wajib dibaca!
Kinara: Terima kasih sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!