NovelToon NovelToon
Nona Rubah Milik Tuan Muda

Nona Rubah Milik Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Aliansi Pernikahan / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Mengubah Takdir
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ashelyn

Menjadi cantik dan cerdas tidak membuat nasib baik berpihak pada wanita bernama Teresa. Dia adalah seorang wanita yang sudah menikah, tapi nasib buruk terus menimpanya. Selama ini ia menikah atas dasar cinta, membuatnya menormalisasi perbuatan buruk suaminya. Ia menjadi mesin penghasil uang untuk suami dan ibu mertuanya selama ini, sampai pada akhirnya suatu kejadian menyakitkan membuatnya tersadar, bahwa ia harus meninggalkan kehidupan menyedihkan ini. Teresa berubah menjadi wanita yang memprioritaskan uang dan kekayaaan. Ia sudah tidak percaya cinta, ia hanya percaya kepada uang dan kekuasaan. Menurutnya, menjadi kaya adalah tujuan utamanya sekarang. Agar dia tidak lagi ditindas. Sampai ia menemukan seorang pria yang menjadi sasaran empuk untuknya, pria dengan status sosial yang tinggi, pria dari kalangan atas yang akan membantunya untuk meningkatkan status sosialnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 ( Perubahan Sifat)

Teresa segera menutup pintu kamar dan menguncinya. Ia melemparkan tas mahalnya. Ia juga melepas heels miliknya begitu saja tanpa meletakanya di rak sepatu. Ia langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang.

“Astaga! Memang siapa yang jatuh cinta kepada pria sepertimu Wiliam!” ucap Tere kesal.

Dia kembali melihat cincin berlian yang ada di jarinya. Setidaknya dengan melihat cincin mahal ini, ia bisa mengobati rasa kesalnya kepada Wiliam. Dan Teresa bangun untuk menatap cermin besar di depan meja riasnya.

Tere melihat wajahnya yang menurutnya masih sangat cantik. Kemudian ia mulai melepas antingnya. Lalu ia melepas cincin berlian yang ia pakai. Terakhir, Tere mulai menghapus makeupnya.

“Jika penampilanku seperti ini. Aku akan kembali mengingat masa-masa sulitku” batin Tere.

“Aku akan menukar cintaku dengan uang. Dan aku tidak akan menangis lagi karena cinta. Teresa hanya menyukai kekayaan, dia tidak perlu mencintai atau dicintai seseorang” ucapnya, mencoba mengingatkan dirinya sendiri.

Teresa mulai melepaskan pakaiannya satu persatu. Ia berniat berendam air hangat malam ini. Untuk meredakan sakit yang semakin menjadi di bagian kepalanya. Mungkin dengan berendam, Tere juga bisa mengembalikan moodnya lagi.

“Bagaimana cara menyalakan air hangat? Astaga, kenapa aku tidak mengerti dengan peraturan air ini” ucap Tere kebingungan.

“Apa aku harus meminta tolong kepada pria itu?” batin Tere.

Tanpa pikir panjang Teresa segera keluar dan berniat meminta bantuan Wiliam. Ia mengetuk pintu kamar pria itu beberapa kali, dan tetap tidak ada jawaban. Dengan terpaksa Tere langsung membuka pintu yang tidak terkunci itu.

“Kau mabuk!!!!” teriak Teresa saat melihat banyak botol alkohol yang berserakan di lantai.

Sementara Wiliam, ia duduk dilantai sembari menyenderkan tubuhnya ke ranjang. Ia sudah kehilangan setengah kesadarannya. Saat melihat Teresa, ia tersenyum dan memintanya untuk mendekat.

Tere tidak ada pilihan lain selain mendekat kearahnya, ia mengencangkan ikatan kimono handuk yang ia pakai sebelum memutuskan untuk duduk disamping Wiliam.

Ia terkejut saat Wiliam menyentuh pipinya dengan kedua tangannya. Ia bisa melihat mata Wiliam dari jarak dekat. Dan ia tau, bahwa Wiliam sudah benar-benar mabuk sekarang.

“Kau beruntung karena memiliki wajah yang mirip dengannya” ucap Wiliam.

“Sehingga kau, bisa memiliki kesempatan untuk menikah denganku” ucapnya lagi.

Teresa yang mengerti dengan situasi ini pun mencoba memanfaatkan kondisi Wiliam saat ini. Ia akan mengorek sedikit informasi tentang sesuatu hal yang membuatnya penasaran selama ini.

“Aku mirip siapa? Ruby?” ucap Tere mencoba memancingnya.

Teresa sangat menunggu jawaban apa yang akan Wiliam berikan padanya. Ia masih penasaran dengan masa lalu pria di depannya ini. Tere tersenyum saat Wiliam menatapnya.

“Tapi senyuman kalian berbeda! Teresa terlihat seperti rubah” ucapnya lagi.

“Rubah katamu?” ucap Tere kesal.

Wiliam mengangguk saat Teresa mengatakan kalimat itu. Lalu dengan tiba-tiba, Wiliam membawa Teresa kedalam pelukannya. Tere yang terkejut hanya bisa terdiam di posisinya.

“Kenapa kau berpacaran denganku, Jika pada akhirnya kau hanya akan menikah dengan saudaraku” ucap Wiliam sedikit bergumam.

Teresa terdiam. Dia telah mendapatkan jawaban yang ia inginkan. Fakta bahwa seorang Wiliam yang menyukai kakak iparnya sendiri, Ruby. Dan berdasarkan dari ucapannya itu, Tere bisa menyimpulkan sedikit tentang hubungan rumit mereka.

Teresa mengira bahwa Wiliam awalnya memang berpacaran dengan Ruby. Dia menyukai wanita yang lebih tua darinya. Dan mungkin, hubungan mereka sudah terjalin sangat lama. Sampai pada akhirnya, kisah cinta mereka berakhir dengan menyedihkan.

Tere tidak mengerti bagaimana Ruby bisa menikah dengan Julian saat itu. Ia akan mencoba mencari tau tentang itu perlahan. Karena ia tidak mungkin menanyakan hal itu langsung kepada Wiliam.

Tiba-tiba Wiliam melepaskan pelukannya. Ia sudah menutup matanya dengan sempurna. Teresa sedikit merasa kasihan kepadanya, ia masih tidak mengerti, kenapa Ruby memilih menikah dengan Julian dan meninggalkan Wiliam.

“Menurutku kau lebih tampan jika dibandingkan dengan Julian, dan kau lebih tinggi darinya” ucap Tere sembari mengusap rambut Wiliam.

Tere memutuskan untuk membersihkan botol yang berserakan dilantai. Ia memasukannya kedalam kantong plastik. Lalu ia membantu Wiliam untuk tidur diatas ranjangnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Keesokan harinya.

Wiliam mulai membuka matanya perlahan. Ia memijit dahinya pelan. Kepalanya terasa sangat sakit sekarang. Kemudian ia mencoba untuk mengingat apa yang sudah terjadi semalam.

Ia menghela nafasnya saat ia tidak bisa mengingat apa yang terjadi semalam. Wiliam hanya mengingat bahwa semalam ia minum beberapa botol saja. Tapi ia mengernyit kebingungan, saat ia tidak melihat satu botol pun di kamarnya.

“Apa dia ke kamarku semalam?” ucapnya lirih.

Lalu Wiliam memutuskan untuk tidak terlalu memikirkan hal itu. Dengan berpegangan pada dinding, ia mulai berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah menghabiskan waktu setengah jam untuk bersiap, akhirnya Wiliam bisa membuka pintu kamarnya. Ia sudah siap dengan setelan jas kerjanya. Ia melihat Teresa yang sedang menyiapkan makanan diatas meja.

“Pagi!!” ucap Tere dengan senyum lebar diwajahnya.

Wiliam keheranan saat melihat sikap tidak biasa Teresa saat ini. Ia baru pertama kali melihat wanita itu menyiapkan makanan pagi-pagi begini. Dan yang ia ingat, semalam telah terjadi sedikit ketegangan diantara mereka. Tetapi Teresa terlihat baik-baik saja sekarang.

“Duduklah. Aku sudah memasak sarapan untukmu” ucap Teresa.

Wiliam pun duduk dan melihat apa yang telah dimasak oleh Teresa. Lalu ia melihat jam ditangannya. Jam masih menunjukan pukul 07.00, ia penasaran dari jam berapa Tere menyiapkan ini semua.

“Coba cicipi sekarang” ucap Tere.

Tanpa mengatakan apapun, Wiliam mulai mencoba satu persatu masakan Teresa. Saat suapan pertama, Wiliam langsung menatap Teresa dengan takjub.

“1 sampai 100, berapa nilai yang kau berikan?” ujar Tere sembari tersenyum melihat respon Wiliam.

“1000!” ucapnya singkat, dan langsung memakan makanan dengan sangat lahap.

Teresa hanya bisa tersenyum saat melihat Wiliam menyukai masakannya. Ia memang pandai memasak sejak dulu, tapi ia jarang memasakan Kristan karena ia sendiri sibuk bekerja. Dan hari ini adalah hari pertama ia mulai memasak kembali.

“Tidak ada yang pernah memasakan makanan untukku selama ini” ucapnya.

“Benarkah? Baiklah, mulai sekarang aku yang akan memasak makanan untukmu” ucap Tere.

Wiliam tersenyum kepada Teresa. Membuat Tere terpaku saat melihat senyuman itu, sebuah senyuman yang sama seperti saat itu. Saat dimana Wiliam sedang bersama dengan Ruby, senyuman yang terlihat hangat dan berbeda dari sebelumnya.

Lalu Tere memegang dadanya yang berdebar. Ia mengusapnya dan mencoba untuk menghilangkan rasa aneh dalam dirinya. Ia sampai memukul pelan dadanya yang terus berdebar itu.

“Apa kau ingin membuka sebuah restoran? Aku akan memberikan modal untukmu” ucap Wiliam.

“Tidak masalah jika bangkrut, aku tidak akan meminta uangku kembali” ucapnya lagi, masih dengan senyuman yang berbeda dari biasanya.

Tere hanya terdiam. Dia memijit dahinya pelan, ia sedang berusaha dengan sekuat tenaga untuk menghilangkan rasa aneh yang muncul dalam dirinya. Semua ini akibat dari efek senyuman Wiliam yang baru dilihatnya.

“Tere? Kau mendengarku?” Ucapnya yang berhasil menyadarkan Teresa.

“Ah iya?” ucap Tere sedikit terkejut dan reflek berdiri dari duduknya.

“Kau melamun rupanya. Baiklah, aku sudah terlambat ke kantor. Aku pergi dulu! Jangan lupa untuk masak makan malam nanti!” Ucapnya sembari mengusap puncak kepala Teresa.

Lagi-lagi Teresa memegangi dadanya yang semakin berdebar. Bahkan usapan lembut dikepalanya itu membuat Tere lemas sampai terjatuh di lantai. Ia terus mengusap dadanya, dan tetap mencoba menghilangkan rasa aneh di dalam dirinya.

“Dia gila? Bagaimana bisa sikapnya berubah hanya karena sebuah masakan? Apa benar masakanku membuat hati kerasnya tersentuh?” batin Tere.

“Tuhan, apa aku bisa tidak mencintai pria itu seumur hidupku?”

1
Merybelang Merybelang
critsx makin asyikk
lanjutttttt
Erni Yuliastuti
bagus
Diana (ig Diana_didi1324)
pura2 terlihat baik2 aja didepan semua org itu gk enak loh
Celine
Terimakasih buat yang sudah baca cerita aku, makasih dukungannya semuanya 😇
Merybelang Merybelang
semakin seruuuuuu.
lanjutttttttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!