Ammar dijodohkan dengan Safa yang merupakan anak dari adik angkat ibunya. perjodohan terjadi atas permintaan Ibunda Safa saat menjelang akhir hayatnya karena ingin anaknya memiliki pendamping setelah dirinya tiada
Sedangkan Sang Adik Ubay mengalami insiden tidak mengenakan, dia tidak ingin bertanggungjawab karena dia tak pernah merasa berbuat hal itu tapi karena permintaan sang ibu untuk menikahi gadis itu Maka dia menikahinya.
Begitupun dengan kedua adik lelaki kembar mereka yang menemukan jodohnya dengan cara tak terduga
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memaafkan
Setelah puas berbincang dengan mertuanya, Fahira masuk kedalam kamar membawa makanan pesanan Ubay.
"Kenapa lama sekali??tanya Ubay begitu mwlihat istrinya masuk ke kamar.
" Maaf yah kak, tadi aku ngobrol sama ummi, tidak enak jika aku meninggalkan ummi begitu saja". Ucapnya meletakkan makanan, di meja sofa kamar mereka.
Kamar berukuran luas bahkan 5 kali dari kamarnya dirumah, memang dilengkapi fasilitas lengkap dan memadai sangat berbeda dengan kehidupan keluarganya yang bisa saja.
Ubay tidak menjawab perkataan istrinya, dia berjalan kemeja makan kemudian memakan makanan tanpa sepatah kata.
"Ini vitamin kakak, tadi ummi memberikannya kepadaku, katanya kakak gampang sakit jadi tolong diminum vitaminnya ". Fahira menyiapkan vitamin itu dihadapan Ubay karena makanan yang dia bawah tidak bercampur dalam satu piring karena dia tidak tahu selera suaminya.
Fahira mengambilkan air minum di dispenser kamar mereka. Dan meletakkannya dihadapan suaminya kemudian duduk disebelahnya untuk menemani suaminya makan.
"Apa yang dikatakan ummi kepadamu?? tanya Ubay ketika suasana sunyi kamar ini melekat.
" Hanya membahas yang tidak terlalu penting kak, hanya tadi ummi khawatir pada kakak karena kakak baru pulang dan pergi tanpa mengatakan apapun". Ucap Shifa memandang suaminya itu.
Ubay menghela nafasnya mendengar perkataan istrinya, dia memang harus belajar lebih mengontrol emosinya, walau wajar jika dia marah dan kecewa.
"Tidak apa, nanti saja aku akan bicara dengan orang rumah".
" Iya kak, kakak habisin makanannya, katanya itu makanan kesukaan kakak". Fahira kembali mengambil nasi dan lauk kepiting Ubay karena tadi dia hanya mengambilnya sedikit kepiring ubay.
"Terima kasih". Ubay tersenyum tipis melihat tindakan istrinya itu. Sangat persis dengan umminya memperlakukan abinya.
Setelah makanannya habis, dia membereskan piringnya kemudian mengambil tissue untuk membersihkannya tapi istrinya juga lebih cepat membersihkannya duluan setelah itu mereka kembali duduk mengobrol.
" Bisakah aku bertanya, kenapa kau melakukan semua ini??
Fahira menunduk mendengar perkataan suaminya, dia paham apa yang ditanyakan suaminya.
"Apa kakak akan percaya padaku jika aku memberitahukan kisahku pada kakak??
" Asal tidak berbohong, tentu saja". Sebenarnya Ubay sudah mengetahui alasan utama istrinya itu hanya saja dia ingin mendengar langsung apa yang menjadi pokok permasalahan istrinya sampai nekat melakukan hal gila begini. Apa dia tidak takut dipenjara karena menipu orang??
"Kaka pasti tahu jika aku terlahir dari keluarga sederhana, ayahku suka memukul dan berjudi. Dulu hidup kami makmur tapi ketika ayahku telibat dengan judi semuanya berubah. Sejak kehidupan yang lumayan kini menjadikan kami tak memiliki apapun karena habis dijual untuk menutupi hutang judi ayah".
"Aku yang harusnya masih bisa bermain dengan anak-anak sebayaku harus bekerja mengusahakan untuk perutku dan juga sekolahku sendiri sampai aku dewasa. Saat aku tamat SMA ayah menyuruhku bekerja di sebuah perusahaan yaitu perusahaan kakak, tapi saat itu kakak belum memimpinnya karena masih kuliah.
"Setiap hari aku memiliki 3 pekerjaan dan pulang larut malam hanya untuk membiayai keperluan makan keluarga karena ayahku yang tidak mau bekerja karena merasa telah memilikiku sebagai tukang punggung kwluarga.
" Ayahku berutang kepada rentenir dan akan diberikan uang ratusan juta seperti yang kakak dengar di lamaran itu. Lelaki itu adalah orangtua bahkan anaknya seumuran denganku, memiliki istri 4 dan aku akan jadi istri kelima setelahnya. Aku sudah lelah dengan semua keadaan ku selama ini jadi aku mengambil tindakan ekstrim sekalian.
"Kau tidak takut masuk penjara karena menipu orang??
" Itu jauh lebih baik dibandingkan menikah dengan tua bangka sialan itu kak, aku tidak mau mengorbankan hidupku diatas penderitaan, setelah semua pengorbanan yang kulakukan untuk keluargaku, tidak bisakah aku berbahagia?? Tidak bisakah aku mendapatkan kehangatan keluarga??". Ucap Fahira menangis tersedu-sedu.
"Aku juga seorang anak yang ingin disayangi dan dicintai keluarga dan memiliki pendamping yang baik, apakah aku tak pantas mendapatkan nya?? Tanyanya dengan tangisan tiada henti.
Sakit sekali rasanya berada di posisinya saat ini, dia tahu jika dia salah maka dia tetap meminta maaf dan berjuang, dia hanya ingin meraih kebahagiaannya walau caranya salah, toh dia tidak mengambil suami orang.
Ubay menghela nafas berat, dia berusaha menerima segalanya, biar bagaimanapun perempuan dihadapannya sekarang adalah istrinya. Benar kata ummi nya, dia harus belajar menerima istrinya karena itu sudah kewajibannya, itu sudah berlalu dan akan menjadi masa lalu.
"Tidak apa-apa sudah jangan menangis lagi, aku sudah memaafkanmu". Ubay membawa istrinya kepelukannya, dia tidak menyangka hidup gadis yang dia nikahi begitu berat sampai seperti ini.
" Aku hanya ingin seperti orang lain yang bisa merasakan kebahagiaan, dicintai dan disayangi". Ucapnya masih tersedu-sedu.
Karena kelelahan menangis akhirnya fahira tertidur dipelukan Ubay. Ubay menghapus jejak air mata istrinya kemudian menggendong istrinya yang tampak sangat ringan digendong annya, baru dia sadari jika istrinya sangat kurus.
Keesokan harinya, setelah mereka sholat shubuh berjamaah kemudian dilanjutkan sarapan bersama. Barulah mereka melakukan sidang keluarga jika akan membahas sesuatu.
"Akhirnya kita bisa berkumpul lengkap disini karena ada ketiga menantu juga". Ucap Sang Abi memulai sesi rapat keluarga.
" Baiklah anak-anak kita akan membahas hal yang paling sensitif dirumah ini yaitu masalah kabar yang beredar. Dan kejelasan siapa Aryan, arjun dan juga Ubay dirumah ini".
"Apa maksudnya bunda aku dan kak Aryan??
" Aryan mendapatkan surat dari seseorang yang tidak dikenal mengaku sebagai ayahnya dan kemaren dia protes tentang hal ini maka kami akan membahas nya sekarang
"Itu benar, aku mendapatkan surat saat aku di asrama kemaren sebelum pernikahan kak Ubay, itulah sebabnya aku bertanya langsung pada ummi tentang maksud surat itu.
Didalam suratnya orang itu berkata dia ayah kandung kita yang menjadi korban keserakahan ummi yang mengambil seluruh harta keluarga kita dan tak menyisahkan apapun untuknya padahal ktanya dia ayah kita, dan dia juga bilang jika ummi dalang dari meninggalnya ibu kita sendiri.
Aryan menerawang dan menjelaskan secara rinci apa yang dia alami sehingga bertanya seperti itu kepada ibunya
"Surat apaan ini, kok atas nama ku yah?? ". Ucapnya melihat sekitarnya tapi tak menemukan orang lain.
Dia membuka dan membaca isinya, dahinya mengkerut membaca surat yang berisi hal tidka masuk akal baginya.
" Aku harus bertanya pada ummi tentang semua ini, aku tak mungkin menyimpannya sendiri".
"Assalamualaikum ummi".
"Walaikum salam nak, kamu kenapa seperti nya ada yang kamu pikirkan?? Tanya Shofiyah melihat anaknya terlihat ragu bertanya.
" Apa aku dan Arjun bukan anak ummi??