Transmigrasi Novel 90_an

Selamat membaca guys ❤️ 🐸 ❤️ ❤️ ❤️

*****

Satu minggu telah berlalu, dan kehidupan Li Meiyin berlangsung seperti biasa nya.

Kadang-kadang, dia bertemu Mei Yuri saat mendaki gunung, tetapi Mei Yuri hanya memandangnya dengan penuh ke bencian sebelum pergi.

Mei Yuri merasa sedikit takut kepada Li Meiyin setelah mendengar bahwa Li Meiyin telah memukul sepupunya hingga terluka parah.

Li Meiyin merasa ingin tertawa setiap kali melihat perilaku Mei Yuri. Ternyata ada manfaat dari berita tentang kerabat nya tersebut.

Saat ini, Li Meiyin sedang asyik meneliti kain yang diberikan oleh Gu Xiang Jun. Dia ingin menjahit pakaian untuk kakaknya dan Xiang Jun, tetapi bingung karena semua kain berwarna untuk perempuan.

"Anda tampak nya melupakan saya, Nona." ujar sistem.

"Oh ya, bagaimana bisa saya lupa. Kalau begitu, saya juga ingin kain berkualitas baik dan bisakah Anda mengajarkan saya menjahit?"

"Sistem selalu siap membantu, Nona."

"Terima kasih, sistem. Kehidupanku berjalan lancar berkat kehadiranmu."

"Itu adalah tanggung jawab saya, Nona."

"Tapi sampai kapan kamu akan menemaniku?" Li Meiyin kadang berpikir tentang seberapa lama sistem yang dimilikinya akan bersama nya.

"Kami bisa bersama selamanya nona dan mungkin kita akan bertemu lagi dalam cerita novel lainnya."

"Ah, apakah itu berarti aku akan mengalami transmigrasi lagi?" Li Meiyin terlihat cukup terkejut.

" kemungkinan itu akan menjadi nyata, Nona, mengingat Anda disini terinspirasi oleh kisah dalam novel. Namun, setelah kedatangan Anda, kehidupan di sini terasa seolah-olah di dunia nyata. Akan ada kemungkinan bagi Anda untuk menjalani berbagai cerita dan jaman Nona."

Li Meiyin hanya mengangguk-angguk kan kepalanya. Apa yang dikatakan sistem memang benar. kita lihat saja nanti, untuk sekarang cukup ikuti saja.

Setelah itu, sistem memberikan beberapa potongan kain dan kemampuan menjahit. Li Meiyin kemudian sibuk dengan kain-kain tersebut.

*****

Di tempat Gu Xiang Jun.

Setelah menyelesaikan tugasnya, Xiang Jun bersiap untuk pulang. Dia sangat merindukan calon istri nya.

"Kapten, pimpinan memanggil Anda." Seorang pria mendekati Xiang Jun yang bersiap naik ke mobil.

"Baiklah, terima kasih." Xiang Jun segera berbalik dan menuju ruangan pimpinan.

Setiba nya di depan pintu ruangan, dia segera mengetuknya.

"Saya Xiang Jun."

"Masuk." Jawab seorang pria dari dalam ruangan.

Xiang Jun segera masuk dan memberi hormat militer. Di dalam ruangan, seorang pria sedang membaca laporan di mejanya. Dia adalah Komandan Xiang Jun, Jing Hao.

"Duduklah, Xiang Jun."

"Terima kasih, Komandan."

"Selamat atas keberhasilan misi mu. Kamu luar biasa, Xiang Jun."

"Terima kasih, Komandan." Xiang Jun hanya memberikan anggukan singkat.

"Untuk merayakan keberhasilan mu, aku mengajakmu untuk makan malam di rumahku".ujar komandan Xiang Jun.

"Saya minta maaf, Komandan. Sepertinya saya tidak dapat datang ke undangan Anda. Saya harus segera kembali ke rumah." Xiang Jun menolak.

"Ada apa kau terburu-buru pulang, Xiang Jun?"

"Saya perlu mengurus pernikahan saya, Komandan."

Jing Hao merasa terkejut ketika mengetahui bahwa Xiang Jun akan menikah. Sebenarnya, tujuan mengundangnya untuk makan malam adalah untuk menjodohkan Xiang Jun dengan putrinya.

"Apakah kau benar-benar akan menikah?"

"Benar, Komandan. Beberapa hari lagi saya akan melangsungkan pernikahan. Saya juga telah mendapatkan izin dari Jenderal Bing."

Jing Hao menghela nafas dengan rasa kecewa. "Baiklah, selamat untukmu."

"Jika tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, saya pamit, Komandan."

"Hmmm."

Xiang Jun kemudian berdiri, dan memberikan penghormatan, lalu segera keluar dari ruangan Komandan nya.

Di samping mobil nya, dua rekan nya sedang menunggu. Mereka akan pulang bersama karena lokasi desa mereka searah.

"Saya mendengar kau dipanggil oleh Komandan," tanya pria berpakaian seragam bernama Shiming.

"Masuklah ke dalam, kita bisa berbincang sambil berkendara," perintah Xiang Jun.

Kemudian, Shiming duduk di kursi pengemudi, sementara rekannya yang lain duduk di kursi belakang. Setelah Xiang Jun duduk di kursi penumpang, Shiming segera menghidupkan mobilnya dan melaju.

"Komandan mengajak saya untuk makan malam di kediamannya." Ujar Gu Xiang Jun.

"Apakah ini untuk merayakan keberhasilan misi yang telah kamu jalani?" tebak Jialing, yang berada di kursi belakang.

"Kalian semua sudah mengerti dengan baik tujuan dari Komandan."

"Nyatanya, hampir setiap hari putrinya datang mencari mu. Saya sendiri terkadang harus bersembunyi, karena merasa bosan dengan semua bicaranya tentangmu."

Shiming merasa merinding.

"Aku kadang bingung, bagaimana Komandan mendidik anak perempuan nya sampai bisa seperti itu. Dia selalu memanfaatkan jabatan ayah nya untuk menekan orang lain." Ucap Jialing.

Gu Xiang Jun hanya terdiam, tidak ingin membahas hal yang dianggap nya tidak penting. Dia masih perlu melalui perjalanan selama 15 jam untuk sampai ke tempat asalnya.

Mereka bergantian mengemudi. Terkadang mereka berhenti untuk beristirahat dan makan di restoran.

Di rumah Komandan.

Begitu memasuki rumah, Jing Hao langsung disambut pertanyaan dari putrinya.

"Ayah, bagaimana, apakah Kakak Gu akan datang untuk makan malam di sini?" tanya Jing Lily, anak perempuan Komandan yang tampak seusia dengan Li Meiyin.

"Dia menolak nya, dia sedang memiliki urusan lain." Ucap Jing Hao tidak sanggup memberitahu bahwa Xiang Jun akan menikah.

"Bagaimana mungkin dia berani menolak permintaan ayah." ujar Jing Lily dengan santainya,

"Dia harus mengikuti perintah ayah, kan?"

"Sudahlah, lagi pula Xiang Jun sedang sibuk dengan urusannya sendiri."

"Tapi aku menyukainya, Ayah."

"Lupakan saja Xiang Jun, dia akan menikah." Akhirnya Jing Hao mengungkapkan kenyataan tentang Xiang Jun.

Jing Lily terkejut mendengar pernyataan ayahnya. "Apa?"

"Ya, dia akan menikah. Jadi lupakan saja tentang Xiang Jun."

"Tidak, Ayah, dia hanya boleh menikahi aku. Bagaimana mungkin dia menikah dengan gadis desa?" Jing Lily mulai menangis,

"Pokoknya ayah harus menggunakan kekuasaan ayah untuk memaksa Kakak Gu menikah denganku."

"Cukup, Lily, apakah kamu pikir ayah bisa menggunakan kekuasaan seenaknya nya saja?" Bentak Jing Hao dia mulai merasa kesal dengan perilaku putrinya.

"Kenapa kamu berteriak pada putrimu?" Seorang wanita paruh baya keluar dari dapur, dia adalah istri Jing Hao, Meng Siren.

"Berilah nasihat kepada putrimu, jangan bersikap sembarangan." Jing Hao menyampaikan tegurannya kepada istrinya.

"Dia hanya menyukai seseorang. Di mana letak kesalahannya? Seharusnya pria Xiang Jun itu merasa beruntung disukai oleh Lily, putri seorang Komandan." Meng Siren tidak setuju dengan kritik suaminya.

"Apa maksudmu?" Jing Hao menegur istrinya dengan marah.

"Bukan kah baik jika Xiang Jun menikahi putri kita, Lily? Dia hanya seorang tentara biasa, ini akan menguntungkan karirnya." Meng Siren berbicara tanpa berhenti.

"Apa yang kau pahami tentang hal ini?" Jing Hao sudah merasa sangat lelah dengan sikap istri dan putrinya.

 "Karena prestasi terakhir Xiang Jun, ada kemungkinan dia akan dipromosikan, dan itu akan berdampak pada posisiku."

"Jadi, apa kau beranggapan bahwa aku bisa bersikap sembarangan terhadap Xiang Jun?"

Meng Siren dan Jing Lily terkejut mengetahui jika Xiang Jun memiliki potensi sebesar itu.

"Saya peringatkan kalian, jangan bertindak sembarangan lagi. Posisi saya saat ini sudah terancam. Jika terjadi sesuatu yang membahayakan posisiku karena perilaku kalian, saya tidak akan memaafkan kalian berdua." Ujar Jing Hao mengancam. Dia selalu menerima laporan tentang perilaku anak dan istrinya yang tidak pantas.

Dia sudah pernah ditegur oleh atasannya karena ulah keluarganya. Jika Xiang Jun berniat untuk mendapatkan promosi, maka posisinya di militer dapat terancam.

Bagaimanapun juga, Gu Xiang Jun adalah seorang prajurit yang sangat berbakat. Banyak pencapaian yang telah diraihnya di usia muda.

Apalagi Xiang Jun dipercaya memimpin pasukan khusus. Jadi dia tidak bisa berlaku seenaknya pada Xiang Jun.

*****

Terima kasih sudah membaca cerita ini 🐸❤️❤️❤️🐸❤️❤️