NovelToon NovelToon
Whispers Of Ghost : The Shaman'S Secret

Whispers Of Ghost : The Shaman'S Secret

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Cinta Beda Dunia / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai / Peramal / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Seojinni_

Xin Lian, seorang dukun terkenal yang sebenarnya hanya bisa melihat hantu, hidup mewah dengan kebohongannya. Namun, hidupnya berubah saat seorang hantu jatuh cinta padanya dan mengikutinya. Setelah mati konyol, Xin Lian terbangun di dunia kuno, terpaksa berpura-pura menjadi dukun untuk bertahan hidup.

Kebohongannya terbongkar saat Pangeran Ketiga, seorang jenderal dingin, menangkapnya atas tuduhan penipuan. Namun, Pangeran Ketiga dikelilingi hantu-hantu gelap dan hanya bisa tidur nyenyak jika dekat dengan Xin Lian.

Terjebak dalam intrik istana, rahasia masa lalu, dan perasaan yang mulai tumbuh di antara mereka, Xin Lian harus mencari cara untuk bertahan hidup, menjaga rahasianya, dan menghadapi dunia yang jauh lebih berbahaya daripada yang pernah dia bayangkan.

"Bukan hanya kebohongan yang bisa membunuh—tapi juga kebenaran yang kau ungkap."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 : "Tanda Takdir dan Bayangan Kegelapan"

Hutan malam itu penuh dengan misteri. Angin dingin berhembus lembut, membawa aroma tanah basah yang bercampur dengan dedaunan yang gugur. Di bawah cahaya bulan sabit, Xin Lian melangkah ringan, matanya yang tajam memindai sekeliling. Di belakangnya, Tianlan mengikuti dengan pedang di tangan, langkahnya mantap dan penuh kewaspadaan.

Namun, keheningan itu pecah oleh jeritan nyaring dari kejauhan.

“Tolong! Ada yang tolong aku!”

Xin Lian menghentikan langkahnya. Dia menoleh ke arah suara itu dengan senyum miring yang mencerminkan rasa ingin tahunya. “Sepertinya ada orang bodoh yang membuat masalah,” gumamnya sambil melirik Tianlan.

Tianlan hanya mendengus. “Kita harus melihatnya.”

Ketika mereka mendekati sumber suara, mereka melihat seorang pemuda kurus dengan pakaian lusuh, berlari panik sambil dikejar oleh seekor harimau hitam besar. Binatang itu bukan harimau biasa. Matanya yang merah menyala dan tubuhnya yang diselimuti aura gelap membuat bulu kuduk berdiri.

“Aku bersumpah tidak akan mencuri ayam lagi! Dewa langit, tolong aku!” jerit pemuda itu sambil memanjat pohon kecil.

Xin Lian menyeringai, melipat tangan di dadanya. “Pantas saja dia dikejar. Bahkan harimau pun tahu siapa yang harus diberi pelajaran.”

“Ini bukan waktunya bercanda,” Tianlan memperingatkan. “Binatang itu terkutuk. Lihat matanya.”

Xin Lian mengangguk, mengangkat tangannya dengan tenang. Matanya menutup sejenak, memusatkan pikirannya. “Baiklah, mari kita lihat siapa yang berani melawan Xin Lian.”

Dia memanggil roh-roh kecil seperti biasanya, tetapi kali ini, tidak ada yang muncul. Dia mengerutkan kening, tetapi tidak kehilangan ketenangannya. “Dasar roh pemalas. Baiklah, aku akan mengatasinya sendiri.”

Dengan langkah anggun, Xin Lian maju ke depan, menghadapi harimau hitam itu. “Hei, kau, kucing besar. Kalau kau berani, lawan aku!” katanya dengan nada sombong, sambil mengibaskan rambutnya yang panjang.

Harimau itu mengaum keras, menunjukkan taringnya yang tajam. Aura gelap di sekitarnya semakin pekat, membuat udara di sekitarnya terasa berat. Namun, Xin Lian tidak mundur. Dia mengangkat tangannya lagi, kali ini memusatkan seluruh konsentrasinya untuk merasakan keberadaan roh yang lebih besar.

Di tengah ketegangannya, sebuah roh besar berbentuk serigala muncul dari kegelapan. Mata roh itu bersinar biru terang, dan tubuhnya yang transparan memancarkan aura dingin.

“Akhirnya,” gumam Xin Lian dengan senyum puas. “Bantu aku mengusir binatang ini.”

Roh serigala itu melolong, mengisi udara dengan suara yang menggema. Harimau hitam itu berhenti, tubuhnya menegang. Keduanya saling berhadapan, saling mengukur kekuatan.

Xin Lian berdiri di belakang roh serigala itu, tangannya terangkat, seolah-olah dia mengendalikan roh tersebut. “Pergilah, kucing besar. Tempatmu bukan di sini,” katanya dengan nada tajam.

Namun, harimau itu tidak mundur begitu saja. Ia melompat ke arah mereka dengan kecepatan luar biasa. Roh serigala itu menyerang balik, mencakar tubuh harimau dengan kuku tajamnya. Pertarungan antara dua makhluk itu berlangsung sengit, dengan aura gelap dan cahaya biru saling bertabrakan di udara.

Xin Lian tetap tenang, meskipun keringat dingin mulai mengalir di dahinya. Dia tahu, jika roh serigala itu kalah, mereka semua akan berada dalam bahaya.

“Cepat habisi dia,” desisnya pelan.

Roh serigala itu akhirnya berhasil menjatuhkan harimau hitam ke tanah. Dengan lolongan terakhir, roh itu mengeluarkan cahaya yang menyilaukan, menghancurkan aura gelap yang menyelimuti harimau. Binatang itu akhirnya tenang, matanya kembali menjadi normal. Ia bangkit perlahan, menatap Xin Lian dengan rasa hormat sebelum berlari masuk ke dalam hutan.

Xin Lian menghela napas panjang, menurunkan tangannya. “Selesai sudah.”

Pemuda di atas pohon turun dengan wajah penuh rasa syukur. “Kalian menyelamatkan nyawaku! Aku tidak tahu harus bagaimana berterima kasih.”

Xin Lian memandangnya dengan tatapan datar. “Kau bisa mulai dengan menjelaskan kenapa kau ada di sini.”

Pemuda itu tersenyum canggung. “Namaku Xiao Chuan. Aku seorang dukun muda, sedang dalam perjalanan ke Negeri Kutukan untuk belajar lebih banyak tentang seni perdukunan.”

* Xin Lian : Dukun? Kau bahkan tidak bisa melindungi dirimu sendiri dari harimau terkutuk (ノ`Д´)ノ彡┻━┻

Xin Lian menyipitkan mata, lalu tersenyum licik. “Kami juga akan pergi ke sana untuk belajar.”

Dia mencolek pinggang Tianlan, membuat pria itu terkejut. Tianlan mengerutkan kening, tetapi akhirnya mengangguk pelan. “Benar. Kami juga menuju ke sana.”

Xiao Chuan langsung bersemangat. “Benarkah? Kalau begitu, bagaimana kalau kita pergi bersama? Aku tahu jalan ke sana dengan baik. Aku bisa menjadi pemandu kalian.”

Tianlan hendak menolak, tetapi Xin Lian lebih cepat berbicara. “Tentu saja. Kau boleh ikut, selama kau tidak merepotkan.”

Xiao Chuan mengangguk cepat, wajahnya penuh semangat. “Aku berjanji tidak akan menjadi beban!”

Xin Lian tersenyum tipis, tetapi dalam hatinya, dia sudah merencanakan cara memanfaatkan pemuda itu untuk keuntungan mereka.

***

Bayangan Hitam dan Tanda Takdir

Namun, perjalanan mereka tidak selalu tenang. Beberapa hari kemudian, saat mereka melewati hutan yang lebih gelap dan sunyi, sebuah bayangan hitam besar muncul dari kegelapan.

Bayangan itu melayang dengan bentuk yang tidak jelas, seperti asap pekat yang bergerak hidup. Suara-suara aneh keluar darinya, membuat bulu kuduk berdiri.

Xiao Chuan bersembunyi di belakang Tianlan, gemetar ketakutan. “Apa itu?”

Xin Lian melangkah maju, matanya menyipit. “Itu bukan roh biasa. Ini jauh lebih kuat.”

Bayangan itu menyerang dengan cepat, membuat mereka semua terkejut. Xin Lian mencoba memanggil roh seperti sebelumnya, tetapi tidak ada yang datang.

“Dasar pengecut!” serunya, frustrasi.

Bayangan itu melompat ke arahnya, tetapi Xin Lian menghindar dengan lincah. Dia meraih sebatang kayu di tanah, menggunakannya sebagai senjata sementara.

Pertarungan berlangsung sengit. Xin Lian menggunakan kecerdasannya untuk menghindari serangan bayangan itu, sementara Tianlan mencoba menyerangnya dengan pedangnya. Namun, pedang itu tidak mampu melukai bayangan tersebut.

Saat itulah, tanda berbentuk bunga lotus muncul di punggung tangan kanan Xin Lian. Cahaya emas memancar dari tanda itu, menyelimuti tubuhnya dengan energi spiritual yang luar biasa.

Xin Lian merasa tubuhnya dipenuhi kekuatan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Dengan satu gerakan tangan, dia mengeluarkan gelombang energi yang menghancurkan bayangan itu perlahan.

Namun, kekuatan itu menguras tenaganya. Sebelum bayangan itu benar-benar lenyap, tubuhnya melemah, dan dia jatuh ke tanah.

Tianlan menangkapnya dengan cepat, memeluknya erat. “Xin Lian, bertahanlah,” bisiknya, suaranya penuh kekhawatiran.

Xiao Chuan menatap tanda di tangan Xin Lian dengan mata terbelalak. “Itu… itu adalah tanda takdir. Kau pasti memiliki hubungan dengan sesuatu yang besar.”

Tianlan mengangkat wajahnya, tatapannya penuh dengan pertanyaan yang tidak terucapkan. Sementara itu, Xin Lian, meski dalam keadaan lemah, masih sempat tersenyum sombong. “Tentu saja. Aku selalu istimewa.”

***

Xin Lian terbaring lemah di atas tumpukan dedaunan, wajahnya pucat namun tetap menyiratkan ketenangan. Tianlan duduk di sisinya, mengawasi dengan tatapan khawatir yang jarang terlihat di wajah sang jenderal. Sementara itu, Xiao Chuan mondar-mandir di sekitar mereka, memegang jimat dan buku mantra, mencoba mencari solusi.

“Dia akan baik-baik saja, kan?” tanya Tianlan, suaranya rendah namun tegas.

Xiao Chuan berhenti sejenak, menggaruk kepalanya yang berantakan. “Aku belum pernah melihat tanda seperti itu sebelumnya, tapi energi yang dia keluarkan tadi sangat kuat. Dia hanya kelelahan. Beri dia waktu istirahat.”

Tianlan mengangguk, tetapi matanya tidak lepas dari Xin Lian. Dia teringat bagaimana gadis itu berdiri di depan bayangan hitam, tanpa rasa takut sedikit pun, meskipun dia tahu kekuatannya terbatas.

“Dia terlalu keras kepala,” gumam Tianlan.

Xiao Chuan tersenyum kecil. “Tapi keras kepala itu yang menyelamatkan kita. Kalau bukan karena dia, kita semua mungkin sudah menjadi makanan bayangan itu.”

Beberapa jam kemudian, Xin Lian perlahan membuka matanya. Cahaya matahari pagi menyelinap melalui celah dedaunan, menyinari wajahnya yang lelah namun tetap cantik. Dia melihat Tianlan duduk di dekatnya, dengan ekspresi serius seperti biasa.

“Kenapa kau terlihat seperti akan menangis?” kata Xin Lian dengan nada menggoda, meskipun suaranya masih lemah.

Tianlan mendengus, meskipun ada sedikit kelegaan di matanya. “Aku tidak pernah menangis, apalagi untukmu.”

Xin Lian terkekeh pelan. “Bagus. Aku tidak ingin menjadi alasan jenderal besar menangis.”

Xiao Chuan mendekat dengan semangkuk air. “Kau akhirnya sadar! Kau membuat kami khawatir.”

Xin Lian menatap pemuda itu dengan alis terangkat. “Siapa yang khawatir? Kau atau dia?” Dia melirik Tianlan dengan senyum licik.

Xiao Chuan terbatuk canggung. “K-kita semua, tentu saja.”

Xin Lian mencoba duduk, tetapi tubuhnya masih terasa lemah. Tianlan segera membantunya, meskipun dia tidak berkata apa-apa. Xin Lian menatapnya sejenak, lalu tersenyum kecil. “Terima kasih, Jenderal.”

Tianlan hanya mengangguk, tetapi wajahnya sedikit memerah.

Setelah Xin Lian merasa lebih baik, mereka duduk di sekitar bekas api unggun kecil. Xiao Chuan mengeluarkan buku-buku tebal dari tasnya, membuka halaman demi halaman dengan penuh semangat.

“Tanda di tanganmu itu bukan sesuatu yang biasa,” kata Xiao Chuan, menunjuk ke punggung tangan Xin Lian yang masih memancarkan bekas cahaya samar berbentuk bunga lotus.

Xin Lian memandang tanda itu dengan alis berkerut. “Apa maksudmu? Aku tidak pernah memiliki tanda ini sebelumnya.”

Xiao Chuan mengangguk. “Itu karena tanda ini hanya muncul dalam situasi tertentu. Aku pernah membaca tentang hal ini. Tanda seperti ini biasanya terkait dengan takdir besar atau hubungan dengan kekuatan spiritual kuno.”

Xin Lian menyipitkan matanya, memutar tanda itu di pikirannya. “Takdir besar, ya? Kedengarannya seperti beban yang tidak aku minta.”

Tianlan, yang mendengarkan dengan diam, akhirnya angkat bicara. “Jika tanda itu memberimu kekuatan, maka itu juga bisa menjadi senjata. Kau hanya perlu belajar mengendalikannya.”

Xin Lian memandangnya dengan senyum tipis. “Kau benar, Jenderal. Tapi pertama-tama, kita harus mencari tahu dari mana asalnya.”

Xiao Chuan mengangguk semangat. “Negeri Kutukan adalah tempat yang tepat untuk mencari jawaban. Banyak dukun hebat yang tinggal di sana. Aku yakin kita bisa menemukan seseorang yang tahu tentang tanda itu.”

Xin Lian tersenyum miring, matanya berkilat licik. “Bagus. Kalau begitu, kita harus segera pergi. Aku tidak sabar untuk mengungkap misteri ini.”

1
Seojinni_
good
Ao_Ao_
semakin menarik kak, lanjut
Ao_Ao_
Tianlan yg terfitnah /Facepalm/
Ao_Ao_
mulai deh mulai /Facepalm/
Ao_Ao_
betullllll, aku suka MC yg realistis gini gak terlalu masalalu /Kiss//Kiss//Kiss/
Ao_Ao_
lawak banget dia nih, aku bahkan gak tau siapa aku? /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ao_Ao_
lanjuttttt kak
Ao_Ao_
Aku suka banget yg MC nya licik licik gini /Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Ao_Ao_
Yaaa bener sihhh tapi gak gitu juga kali /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ao_Ao_
Kasian banget lian Thor
Ao_Ao_
🤣 ngakak banget
Ao_Ao_
aku suka semua cerita kakak
Arix Zhufa
Alur ceritanya lain daripada yg lain 😄
Seojinni_: 🤣 Ide author emg suka out of the box
total 1 replies
Arix Zhufa
semangat thor
Arix Zhufa
semangat up nya thor
Arix Zhufa
cerita yg berbeda dr novel lain nya...seruuu
Seojinni_: Perdukunan 😎
total 1 replies
Arix Zhufa
aq kesini thor...
awal yg menarik 😍
Seojinni_: Wow terimakasih kakak 😘💕
total 1 replies
Ayu Septiani
waaah xin lian di kuntit hantu jendral
Seojinni_: Tapi hantunya ganteng kak 🤭
total 1 replies
Arix Zhufa
Dasar orang tua tak tau diri...enak saja setelah anak nya dewasa & sukses baru mereka mencari
Seojinni_: Iya banyak jg ortu kyk gini di real life kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!