NovelToon NovelToon
Teman Diatas Ranjang

Teman Diatas Ranjang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Dikelilingi wanita cantik / One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Teen School/College
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: redwinee

Catherine dulunya adalah murid kutu buku yang polos dan kerjaannya hanya belajar di perpustakaan. Namun suatu hari, dia terlibat taruhan dengan Bastian. Mereka mereka memulai sebuah taruhan gila dan semenjak itu hidup Catherine benar-benar berubah drastis. Bastian mengajarinya hal-hal aneh dan liar yang tidak pernah Catherine ketahui ataupun coba sebelumnya.

Intinya, Bastian dan Catherine adalah teman di atas ranjang.

Hubungan mereka hanya sebatas sebagai teman yang saling memanfaatkan untuk memuaskan nafsu.

Tidak kurang, tidak lebih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon redwinee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Gosip Foto Panas

Insiden tabrakannya dengan Bastian tadi membuat Catherine tidak jadi pergi ke perpustakaan untuk mengerjakan tugasnya. Ia memilih untuk kembali ke kamar asramanya untuk segera membersihkan kaos milik Bastian itu.

Catherine sudah mencucinya dengan segala jenis sabun yang ia punya serta diterjen dan Catherine juga sudha mengerahkan seluruh tenaganya untuk menggosok noda bandel itu, sudah hampir satu jam Catherine berkutat dengan kaos milik Bastian itu, tetapi noda bercak kopi itu tidak kunjung hilang.

Catherine akhirnya menyerah.

Sepertinya dia harus menyerahkan kaos itu ke tempat laundry. Mengingat betapa mahalnya harga kaos yang dipakai Bastian itu, niat hati ingin berhemat dengan nencuci sendiri noda itu namun daripada baju Bastian semakin rusak dan Catherine harus berakhir membayar ganti rugi, sebaiknya dia memberikan baju itu ke laundry saja.

Catherine juga ingin cepat-cepat mengembalikan kaos itu dan menyelesaikan urusannya dengan Bastian secepat mungkin.

Saat ia kelaur dari kamar mandinya, tiba-tiba Poppy, teman sekamar Catherine datang menghampirinya.

Dengan nada bicaranya yang melengking itu, Poppy berujar dengan anda histerisnya.

“Catherine, aku baru saja mendengar gosip bahwa kau dibuli Bastian. Apa itu benar?” tanya Poppy secara spontan kepada Catherine.

Caatherine yang mendapat pertanyaan seperti itu hanya menampilkan raut bingungnya.

“Gosip darimana?” tanya Catherine kembali, setahunya Bastian tidak membulinya, hanya saja mereka terlibat sedikit masalah.

Poppy kemudian menyodorkan ponselnya ke arah Catherine, menampilkan sebuah foto dimana Bastian dan dirinya sedang berdiri di lorong kampus dengan tangan Catherine yang terlihat jelas sedang meraba perut telanjang pria itu.

Sial.

Kenapa foto yang diambil harus begitu pas disaat momen canggung seperti itu. Catherine yang akhirnya tidak tahan harus berakhir membuang wajahnya ke arah samping.

“Kalian saling kenal? Kau mengenal Bastian, si pangeran kampus itu?” tanya Poppy lagi beruntun dnegan nada antusiasnya.

Perlu dicatat bahwa Poppy juga merupakan fans garis keras Bastian, bahkan Poppy diam-diams ering memotret Bastian ketika berjalan dia rea kampus kemudian mencetaknya menjadi lembaran foto dan menempelnya pada kasurnya kemudian dompetnya dan juga casing ponselnya.

“Gosip memang sangat cepat tersebar ya,” ujar Catherine akhirnya, tidak menyangka interaksi kecil mereka itu sudah cukup untuk mengundang perhatian para warga kampus.

Poppy masih menatap dengan raut penasarannya ke arah Catherine kemudian berujar, “Sekarang kau terkenal Catherine.”

Bisa dibilang Catherine dan Poppy tidaklah begitu dekat, namun Catherine paling banyak berinteraksi dengan Poppy sebab mereka dalah teman satu kamar di asrama. Kemudian ada juga roomate Catherine, yaitu Jessica yang saat ini sedang tiduran di kasurnya sembari bermain ponselnya.

Dan ada satu kasur lagi yang kosong sebab seharusnya setiap kamar asrama itu dihuni oleh empat orang, jadi karena kosong untuk sementara waktu ini, mereka bertiga menaruh barang-barang mereka di kasur mengingat kamar mereka cukup sempit.

“Paling kau yang sok cari perhatian kepadanya,” Jessica akhirnya melontarkan komentarnya dari kaur atas membuat Poppy dan Catherine sontak mendongakkan kepalanya ke area kasur atas.

Jessica itu memang tipe wanita yang memiliki mulut pedas yang susah dikontrol. Ia berbicara sesuka hatinya tanpa menyaring terlebih dahulu, terlepas perkataannya itu benar atau salah, itu urusan belakangan.

Poppy melempar tatapan tajamnya ke arah kasur Jessica yang berada di atas itu, sebelum mencebikkan bibirnya sekali.

“Diam Jessica, kita tidak bertanya pendapatmu disini,” ujarnya dengan nada sewot.

Melainkan takut, Jessica malah semakin berani mengelaurkan kalimat pedasnya itu.

“Bastian mana mungkin tertarik dengan wanita culun dan tidak modis seperti Catherine. Kembali saja ke kamar mandi dan berkacalah disana untuk melihat bukti dari perkataanku ini,” balas Jessica kemudian menjulurkan kepalanya kelaur dari pagar kasur bertingkat dua itu kemudian mendengus kasar sekali sebelum menatap meremehkan ke arah Catherine.

“Aku hanya tidak sengaja menumpahkan kopi ke bajunya,” Catherine akhirnya bersuara setelah sekian lama berdiam dan memperhatikan obrolan Poppy dan Jessica itu.

“Lihat, benar kan apa yang kubilang? Itu hanya ketidaksengajaan,” balas Jessica langsung sembari tersenyum penuh kemenangan.

Poppy terdiam, tidak tahu harus membalas Jessica seperti bagaimana lagi dan memilih untuk melihat ke Catherine, mengisyaratkan wanita itu untuk tidak tinggal diam. Rasanya Poppy ingin menjahit mulut Jessica itu.

“Bastian juga bukan tipeku,” ujar Catherine singkat, padat dan jelas kemudian segera meraih ponselnya yang berada di atas kasurnya kemudian berjalan kelaur dari kamar asramanya itu.

Catherine memanglah tipe yang pendiam, namun jika dihina dan ditindas secara terang-terangan begini, Catherine pasti akan memberikan pembelaannya.

‘Ingat pesan daddy Catherine, lemah bukan berarti bisa ditindas seenaknya. Jika apa yang dituduhkan itu tidak benar, maka kita harus bisa berdiri untuk diri kita sendiri.’

Catherine selalu mengingat pesan dari ayahnya itu.

Catherine cuman ingin hidup dengan tenang jadi Catherine tidak suka mencari masalah di area kampus. Catherine hanya ingin hidup damai dan lulus dengan damai tanpa suatu masalah.

Se-simpel itu keinginannya.

Jessica yang mendengar kalimat itu meluncur begitu saja dari mulut seorang Catherine, wanita culun yang baru saja ia hina habis-haisan itu hanya bisa tercengang.

Sedangkan Poppy yang benar-benar kaget dengan kalimat Catherine itu hanya bisa bertepuk tangan tampak puas.

Poppy kemudian menjulurkan lidahnya kepada Jessica untuk mengejek wanita itu yang sudah kalah telak dalam perdebatan hari ini, sedangkan Jessica yang tidak terima diperlakukan begitu hanya kembali melayangkan kalimat tajamnya.

“Dasar wanita gila,” Jessica berdecak pelan.

“Kau yang gila,” balas Poppy tak mau kalah.

“Kalian berdua yang gila,” balas Jessica lagi sembari meraih bonekanya dan melempar ke arah bawah, tepat ke arah Poppy.

Kemudian yang terjadi selanjutnya adalah mereka melakukan perang bantal, saling melempar hingga kamar itu berakhir menjadi kapal pecah.

Beberapa langkah setelah keluar dari kamar asramanya, tiba-tiba ponsel Catherine bergetar sekali menandakan ada panggilan yang masuk. Catherine mengecek layar ponselnya dan menemukan nama yang sedang ia hindari beberapa hari ini itu muncul di layar ponselnya itu.

Catherine akhirnya membiarkan panggilan itu tanpa mengangkatnya dan kembali meneruskan langkahnya menuju ke tempat laundry yang terletak tidak begitu jauh dari gedung asrama mereka. Jadi Catherine bisa menghemat uang dengan berjalan kaki saja.

Baru saja hendak mendorong pintu masuk tempat laundry, tiba-tiba sebuah tangan menarik pergelangan tangan Catherine kemudian menyentaknya membaut tubuh Catherine berbalik cepat untuk berhadapan dengan si pelaku.

“Tante Viola?” Catherine refleks bergumam pelan saat melihat kehadiran tantenya dihadapannya saat itu.

Catherine tidak menyangka wanita itu akan seniat itu sampai menghampirinya ke area kampusnya. Sepertinya karena Catherine belakangan ini mengabaikan panggilan wanita itu.

“Kau sudah berani tidak menjawab teleponku ya?” tanya tante Viola dengan rautnya yang terlihat sedang menahan amarah.

1
Elmi Varida
ikut nyimak thor..
Chung Chung
Up
Chung Chung
Jangan up 1, up, 2,3 tak puas baca
Wineeeee: Ditunggu kakk, besok aku bakal usahain double updatee 😚
total 1 replies
Chung Chung
Up 2,3
Chung Chung
Up
partini
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!