Sang Putri Mahkota Whan

Empat Ledakan keluar dari tubuh Wui Whan yang sedang bermeditasi dan tak lama dia pun mengeluarkan darah segar dari mulut nya

"UHUK.... si*l sakit sekali, hais seperti nya aku salah perhitungan dalam berkultivasi kali ini? aku harus segera berendam di air surgawi" gumam Wui Whan dia langsung loncat ke kolam itu membuat beberapa ikan yang sedang berenang Terkejut

Tak terasa waktu terus berputar dan Guru Agung pun sudah kembali dan Wui Whan pun sudah melakukan sesuatu yang membuat orang lain terkejut

Apa lagi semua tahu menanam sayur dan buah-buahan di sekitar kediaman guru Agung itu sang sulit dan ternyata ada salah satu tanaman herbal yang membuat tanaman sayur dan buah itu layu

"Ck ck.... hanya karena satu herbal ngga bisa nanam sayur? sangat luar binasa sekali tanaman itu" Ucap Wui Whan sambil menggeleng kan kepala nya

Semua keluarga guru agung menahan tawa mereka saat mendengar keluh wanita muda yang sedang menopang tangan nya di dada sambil mengelengkan kepala nya dan sang guru menatap nanar tanaman yang di tanam oleh nya waktu kecil

"Lain kali guru hati-hati menanam herbal, jangan asal tanam saja... memang ginseng itu bagus buat obat tapi Ginseng hitam itu malah membuat Sayuran dan buah-buahan itu jadi Malu-malu saat mau tumbuh" Ucap kesal Wui Whan

Istri guru agung menahan diri untuk tak tertawa saat melihat sang suami di omeli oleh murid nya sendiri

"Mana guru tau bila Ginseng hitam itu membuat para sayur dan buah malu-malu untuk tumbuh disekitar sini? laginya kenapa hanya tanaman sayur dan buah yang selalu layu" ucap guru Agung

"Ya mana aku tau, guru tanya saja pada si Hitam itu.... kenapa dia jadi benalu untuk tanaman sayur dan buah" Jawab Wui Whan

"Hahahaha.... astaga perutku sakit sekali melihat cucu ku tak berkutik saat di marahi oleh murid nya sendiri, ini sangat jarang terjadi seorang guru di marahi sang Murid" ucap senang Tetua Nam

Guru Agung menatap kesal pada sang kakek dia benar-benar dinistakan oleh keluarga nya apa lagi dia melihat sang istri juga menahan tawa nya sampai bahu nya bergetar

"Ck kalian semua sudah menistakan diri ini, sang menyebalkan" ucap guru agung dan dia pun pergi dari sana

"Guru.... mau kemana bukan nya kita mau mengambil air mata pewarna di gunung wu?" teriak Wui Whan

"Ayo pergi, apa kau mau disana saja" ucap guru agung sambil berjalan padahal dia lupa kalau dia akan pergi dengan muridnya itu

Gara-gara tanaman itu membuat nya lupa tujuan dia kembali ke kediaman nya sendiri dan Dia pun pura-pura melanjutkan langkahnya padahal dalam hati dia sedang menggerutu kebodohan nya

"Untung saja aku berjalan menunju pintu keluar coba aku berjalan masuk, pasti murid menyebalkan itu akan meledek ku lagi.... Ya dewa dosa apa yang telah aku perbuat sampai memiliki murid yang menyebalkan seperti nya?" gumam lirih Guru Agung

"Hais.... aku ditinggal begitu saja? ibarat kata aku ditinggal lagi sayang-sayang nya" ucap kesal Wui Whan

Wui Whan pun pamit pada semua orang yang sedang melihat kebun milik gurunya apa lagi Wui Whan meminta para Prajurit nya membersihkan ginseng hitam itu

"Baik lah semua nya Wui Whan yang santik undur diri, jangan rindu ya kata Bunda Triya.... Rindu itu berat loh" ucap Wui Whan sambil mengedipkan mata nya pada semua keluarga guru agung

"Astaga.... Kau ini nakal sekali sudah sana pergi nanti guru mu akan mengeluarkan tanduk nya" ucap nenek tetua

Saat Wui Whan ingin menjawab ucapan dari nenek tetua pun tak jadi karena mendengar teriakkan guru Agung

"Apa kau akan diam terus disana?

TBC