CRAZY BOY AND CRAZY GIRL

"ayo pulang"

Ajak Zayyan kepada Natasya saat mereka sudah berada di parkiran karena memang jam pelajaran sekolah sudah usai. Soal Masalah perihal tadi, Zayyan tidak bisa mengatakan apapun, cowok itu tidak bisa memarahi Natasya karena juga tau kesalahan nya pada gadis itu cukup fatal. Namun solusi yang tepat dari permasalahan tersebut adalah mengalah dari cewek itu.

Zayyan menatap Natasya cukup lama, mencoba membaca setiap ekspresi yang di tunjuki gadis itu. Kali ini Zayyan tidak boleh gegabah, atau akan kembali mengulangi kesalahan serupa. Namun jika gadis itu memintanya untuk meminta maaf kepada Arkana, tentu Zayyan tidak akan sudi.

"Gue masih gambek sama lo" ucap Natasya bersekedap dada.

Kembali otak Zayyan di paksa berfikir keras, membujuk Natasya jauh lebih sulit dari pada menangkap ribuan ayam masuk kandang. Zayyan menghela nafas sejenak, sebelum mencoba bernego siasi dengan gadis itu.

"Gue harus apa biar lo ga gambekan lagi"

Natasya nampak berfikir sejenak sebelum akhirnya tersenyum penuh arti. Membuat Zayyan menelan saliva nya yang tercekat.

"pergi ke sekolah besok harus pake rok"

"GA...GA GILA LO SURUH GUE PEKE ROK, MAU BUAT GUE DI KETAWAIN SAMA SELURUH PENGHUNI SANTA? GA..GA GUE GA MAU"

Zayyan menolak mentah titahan Natasya. Gila aja kalo cowok itu memakai rok saat pergi ke sekolah, Bisa tercoreng nama nya dalam kategori sebutan untuk cowok sigma, harga dirinya sangat di pertaruh kan.

Natasya mengurucut bibir nya sebal, Padahal apa susah nya memakai rok kesekolah. Cowok itu sangat mengecewakan nya, tidak bisa memenuhi harapan kecil nya.

"Yaudah ga usah... pulang sana lo sendiri, gue ga mau pulang sama lo"

ucap Kesal Natasya, lantas berlalu meninggalkan Zayyan. Cowok itu kehabisan kosakata, untuk bisa menjelaskan kepada Natasya bahwa permintaan gadis itu sangat di luar naluri manusia.

"sya...dengerin dulu syaa..."

Zayyan memanggil gadis itu yang kian menjauh dari nya. Namun di abaikan oleh Natasya, membuat Zayyan harus mengejar cewek itu supaya tidak semakin menambah beban nya.

"sya...dengerin gue dulu, Gue akan kabulin apapun yang lo mau, tapi jangan pake rok juga...lo tau gue batangan normal, kalo pake rok bisa jadi batang batangan gue"

Ujar Zayyan berharap gadis itu mengerti dan dapat menarik Pernyataan nya tadi. Namun Natasya yang keras kepala itu tidak sedikit pun mengumbris ucapan Zayyan. Dan terus berjalan tanpa peduli kepada cowok itu yang masih mensejajarkan langkah dengan nya.

"sya pleasss..."

"PANGERAN...."

Arkana yang hendak memasuki mobil nya kembali menoleh ke arah Natasya. Cewek itu memanggil nya, bersamaan dengan Zayyan yang memutar bola mata muak melihat cowok itu. Arkana tersenyum simpul kerah Natasya mengabaikan kehadiran Zayyan di sana.

"ehh...ada pangeran.. kebetulan sekali"

ucap gadis itu membuat Arkana terkekeh.

"mau pulang bareng?" ucap cowok itu membuat Zayyan tergelak.

"ga bisa dia bareng gue"

bantah Zayyan membuat Natasya menempeleng pundak cowok itu. Zayyan mengaduh pukulan Natasya tidak pernah main main soal rasa.

"kenapa tidak pangeran ku, kebetulan juga tuan putri ini tidak di jemput oleh jemputan kayangan"

 Jawab gadis itu mantap membuat Arkana lagi lagi terkekeh gemas. Namun pada saat yang bersamaan suara Dilara mengalihkan atensi ketiga nya.

"Arkana pulang sama gue"

ucap Dilara tiba tiba sudah berada di samping Arkana. Natasya menatap bebal ke arah gadis gila itu. Sangat mengaggu ketenaran dan kebaikan kewarganegaraan.

"Arkana udah janji pulang sama gue"

Ujar gadis itu sekali lagi. Arkana nampak menajamkan tatapan nya terhadap Dilara, namun cewek itu tetap tegar pada posisi nya.

"Btw gue ga nawar, tapi di tawar" Jawab Natasya sekenanya, karena memang Arkana yang mengajak nya tanpa dirinya minta.

"tetap aja gue liat lo yang nyamperin Arkana duluan" Dilara tatap loyal mengatakan hal itu. Meskipun tau Arkana akan marah terhadap nya, namun gadis itu tak peduli.

"ga usah bikin keributan" ucap Arkana penuh penekanan kepada Dilara. Cowok itu tidak mau ada pertikaian antara keduanya. Meskipun Arkana terlihat Abai terhadap Dilara, namun cowok itu masih sedikit ada rasa peduli kepada gadis itu, setidaknya atas dasar keterikatan perjodohan.

"itu cuma formalitas ya, siapa aja juga bisa nyamperin Arkana, termasuk gue"

ucap Natasya membela diri, Padahal gadis itu hanya ingin menghindar dari Zayyan. Dan malah di kacaukan oleh gadis benalu ini.

"Natasya pulang sama gue, kalian duluan aja" Zayyan menimpali karena muak akan suasana itu.

Kemudia cowok itu menarik lengan Natasya, mengajak gadis itu untuk pergi bersamanya.

"Zayyan lo apaan sih"

"ga usah banyak omong kalo, marah nya di pending dulu sampe rumah"

ucap Zayyan masih menarik lengan gadis itu. Meskipun dengan terpaksa gadis itu juga akhirnya mau di bawa pergi oleh Zayyan.

"naik kita pulang"

Ujar Zayyan ketika meraka sudah berada di parkiran. Namun Natasya masih tak bergerak dari tempat nya. Membuat Zayyan lagi lagi menghela nafas gusar. Gadis itu benar-benar menguras habis tenaganya.

"oke gue minta maaf, udah lah sya... ya maafin gue ya, lo juga udah bales gue kok masih ngambekan gini" Zayyan kehabisan kosakata, berharap saja gadis itu bisa berubah pikiran.

"pake rok dulu"

"ga"

"pake Zayyan"

"ga mau ya enak aja"

"pake pas di rumah" ucap gadis itu lagi sangat berharap jika Zayyan mau mengabulkan permintaan nya.

Zayyan menyugar rambut nya kebelakang, Pesona nya tidak jauh dari Arkana. meskipun Nakal dan bruntal cowok itu masih pantas bersanding dengan Arkana. Sama sama tampan dan mempesona.

"oke"

Jawab cowok itu akhirnya membuat Natasya senang bukan main. Senyum nya merekah dengan lebar, hingga mata nya sedikit menyipit. Zayyan bahkan tertegun melihat nya

 'cantik'.

"Yaudah ayo pulang ga sabar liat lo pake rok sama bikini"

"ga ada opsi buat yang itu"

"tapi gue mau"

"sesuai sama pernyataan di atas dan tidak dapat di ganggu gugat"

Tutur Zayyan mempertegas ucapan Natasya tadi. Namun tak masalah asal Zayyan mau memakai rok.

"ayo" ucap gadis itu sangat bersangat. membuat Zayyan tersenyum simpul, setidaknya sekarang gadis itu sudah tidak mendiaminya lagi, meski harga dirinya sedikit di pertaruh kan.

"pas liat orang menderita aja lo antusias banget"

Zayyan geleng geleng kepala membuat Natasya terkekeh pelan.

"tapi beli cokelat juga ya Zayyan"

ucap gadis itu yang di angguki oleh Zayyan.

***

"berhenti deketin Natasya Arka, aku ga suka"

ucap Dilara penuh permohonan, gadis itu sangat tersiksa melihat bagaimana baik nya Arkana memperlakukan Natasya. Sedangkan dia yang berstatus sebagai tunangan cowok itu, tidak pernah sekalipun mendapat perhatian khusus dari Arkana. Bagaiman cowok itu selalu memberikan air kepada Natasya saat gadis itu mengelilingi lapangan indoor.

 Dilara tau Fakta itu, hanya saja gadis itu menutup mata dan telinga nya dari kebenaran. Tidak mau tau tentang fakta yang sebenar nya yang tentu sangat menyakitkan bagi nya. Hingga saat ini gadis itu masih menahan segala rasa kelu di jiwa nya.

Arkana menatap datar ke arah Dilara. wajah nya tidak menunjukan ekspresi apapun. Membiarkan gadis itu menumpah kan segala rasa sakit nya.

"masuk mobil gue antar"

Ujar Arkana selepas Dilara merasa sedikit tenang. kemudia cowok itu memasuki mobil nya, menduduki tempat kemudi seraya menunggu gadis itu masuk.

Namun Dilara tak kunjung bergerak membuat Arkana geram sendiri.

"ga naik gue tinggal"

kecam cowok itu membuat Dilara langsung bergegas masuk ke dalam mobil Arkana, menduduki kursi penumpang di sebelah cowok itu.

Setelahnya baru cowok itu melajukan mobil nya meninggalkan pekarangan sekolah yang sudah sepi.

***

"Zayyan mampir ke Gelato dulu, mau beli es krim"

ucap Natasya ketika Zayyan berbelok di persimpangan. Cowok itu mengagguk sebagai jawaban, dan bergegas ke tempat yang di tunjuk gadis itu.

Zayyan menghentikan Motornya di depan cafetaria Gelato galaxi. cowok itu melepaskan helm nya, baru setelah nya membantu Natasya turun. Gadis itu nampak sangat Antusias dengan itu. keliatan dari wajah nya yang berbinar.

"udah lama gue ga kesini, tapi akhirnya kembali lagi"

ucap Gadis itu kepada Zayyan yang baru selesai memarkir motor nya. Zayyan menatap papan nama yang tertera di kepala Cefe itu 'GELATO GALAXI' guman cowok itu pelan.

"sekarang lo bakal sering kesini" ucap Zayyan membuat Natasya menoleh ke arah nya.

"sama siapa?"

"sama gue" Jawab cowok itu membuat Natasya terkekeh. Namun megangguk kan kepalanya.

"janji ya"

Natasya menunjukan jari kelingking nya ke arah Zayyan. Meskipun terkesan ke kanak kanakan cowok itu tetap menautkan jari nya dengan gadis itu membuat Natasya tersenyum rekah hingga menampilkan deretan gigi nya yang rapi dan bersih.

"Ayo masuk"

ucap cowok itu dan di angguki oleh Natasya. Dan mengandeng tangan Zayyan membuat cowok itu tersenyum tipis.

"Zayyan gue mau rasa coklat sama vanila" ucap Natasya saat mereka tiba di depan Kasir penjualan.

Cowok itu menagguk samar. Suara dering ponsel Zayyan membuat atensi cowok itu taralihkan. lantas melihat ke arah ponsel nya yang tertera no papa nya yang menelepon. Membuat cowok itu sedikit menjauh dari kerumun barulah setelah nya mengangkat panggilan papa nya.

"Hallo"

"pulang ke rumah sekarang juga"

  ucap Liam di sebrang sana. suara bass nya terdengar nyaring hingga Zayyan pun tidak mampu untuk membantah ucapan papa nya.

"aku di jalan"

"Awas kalo sampai kamu terlambat"

***

SEE YOU....