Aira gadis cantik nan manis namun sayang dengan sifat dinginnya, yang berjuang hidup seorang diri di ibu kota, setelah di usir oleh keluarganya dan bertemu dengan Brian ceo dingin yang tak tersentuh apakah akan tumbuh cinta di antara mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Aira memandang lawannya dengan mengangkat sedikit bibir atas, seakan akan merendahkan sang lawan, setelah itu Aira melajukan motornya ke Tribun mahasiswa yang menontonnya dan berputar putar di situ menunjukan atraksinya, sebagai bentuk terima kasih atas dukungan mereka,
Orang orang yang ada di atas tribun sana bersorak gembira, tak menyangka Aira mau menyambangi mereka, dan mempertontonkan atraksinya,
setelah itu Aira kembali ke tribun keluarga Aleta, dan membuka helmnya, memberikan senyum mautnya, dan kembali melakukan atraksi dengan motor kesayangannya itu,
Keluarga Aleta sempat melongo dengan senyum maut Aira, selama ini mereka hanya melihat senyum tipis aira, namun apa ini sekarang wajah Aira yang biasa dingin itu, menghangat dan tak lupa senyum manisnya,
Momen itu tentu saja tak di sia siakan Brian, secepat kilat dia merogoh kantong celananya, untuk mengambil foto Aira sebanyak banyaknya, tak hanya Brian yang mengambil foto Aira, sang kakek tak kalah gesit dari pada sang cucu,
Aira kembali melakukan atraksinya di sana, sebelum dia kembali kepada teamnya di ujung sana, setelah puas memanjakan mata keluarga Aleta dengan aksinya, Aira pergi dengan melambaikan tangan, meninggalkan tribun tersebut,
Di teamnya Aira di sambut dengan suka cita oleh mereka semua, Ali dan Tommy memeluk Aira dengan erat,
"Ah....Kau selalu membuat jantung kami olah raga sayang ?" ucap Tommy,
"Apa kau tau dek, ini Ali menunjuk jantungnya, hampir berhenti bernafas gara gara kamu tadi!" ucap Ali meneteskan Aira matanya,
Takut sungguh takut Ali melihat Aksi ektrim Aira tadi, pikirannya sudah jauh melanglang buana tadi, melihat Aira di seret motor, dan melayang layang di udara dengan kecepatan motor yang sangat tinggi,
"Kenapa kau bisa melakukan hal gila itu!" Ucap Ali,
"Apa kau tidak takut!" sambung Tommy sedikit kesel kepada adik angkatnya itu,
Aira hanya tersenyum manis melihat tingkah kedua kakanya itu,
Akhirnya acara balapan tersebut selesai dan Aira mendapatkan hadiah uang yang fantastis, menambah pundi pundi keuangan nya,
Kini di sinilah mereka berada di cafe Pelangi, untuk merayakan ke menangan Aira,
"Airaaa......Kamu sungguh membuat kami ketakutan!" ucap mayang dan teman teman lainnya.
"Selamat ya atas kemenangan mu!" ucap Aldi tulus,
"Terima kasih" semua juga berkat doa dari kalian, ucap Aira tersenyum tulus,
Melihat senyum hangat Aira mendadak semuanya jadi bengong,
Doni yang duluan sadar dari pesona Aira, langsung mengomel,
"Ai, kau jangan sering sering tersenyum kayak gitu ya!"
"Emang kenapa!" ucap Aira bingung,
"Kau bisa membuat kami kehilangan kesadaran dengan senyummu itu!" sungut Doni,
Yang lain menggaruk tengkuk salah tingkah dengan ucapan Doni, memang benar adanya mereka bisa bisanya jadi kayak orang oon di kasih senyum maut oleh Aira,
Di dalam ruangan VIP cafe itu Ali menggerutu, Aira yang di tunggu tak jua datang datang, sementara cacing cacing di perutnya sudah memberontak,
"Kemana sih ini anak, ngak tau apa ini perut gue udah kelaparan!" gerutu Ali,
Yang lain hanya terkekeh geli dengan tingkah Ali, sudah biasa bagi mereka Ali mengomel gara gara Aira,
"Ya sudah, sini gue susul dulu!" ucap Tommy sambil menggelengkan kepala,
Tommy beranjak keluar, dan mencari keberadaan Aira, ternyata yang di cari sedang duduk santai sambil mengobrol di belakang bersama teman temannya,
"Ncek anak ini, ngak tau apa abangnya sudah kelaparan, lah dia enak enakan santai di sini!" Tommy tak habis pikir dengan Aira,
Tommy berjalan ke arah Aira,
"Dek sampai kapan kami nunggumu di dalam, apa kau tau abangmu sudah kesal menahan lapar, hampir saja itu meja di kunyah!" kesal Tommy,
Aira hanya cengengesan "sorry bang!" sambil melenggang mendahului Tommy,
"Dasar anak ini, bener bener deh, untung sayang klau ngak sudah gue karungin loe, gue buang ke Selat Sunda!" gerutu Tommy mengikuti Aira dari belakang,
Baru saja Aira sampai di dalam ruangan, sudah di sambut tatapan kesal Ali,
"Dari mana saja kau!" kesal Ali,
"Sorry bang, ke asikan ngobrol!" jawab Aira tampa dosa,
" Apa kau tau perutku dari tadi sudah memberontak minta di isi, kau malah enak enakan ngobrol di luar sana,
"Tadi kau mau membunuhku dengan atraksi gila kau itu, sekarang kau ingin membunuhku dengan kelaparan!" oceh Ali,
Aira yang tak mau mendengar ocehan Ali, langsung saja, menyumpal mulut Ali dengan nasi beserta lauknya,
Ali melotot, tak bisa lagi mengoceh karena mulutnya sudah terisi penuh dengan nasi, Orang orang yang ada di dalam sana menyemburkan tawanya melihat tingkah Tom And Jerry di depan mereka itu,
hadeeechhh