NovelToon NovelToon
Pangeran Sampah Yang Menyembunyikan Kemampuannya

Pangeran Sampah Yang Menyembunyikan Kemampuannya

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Akademi Sihir / Harem / Romansa / Menyembunyikan Identitas / Slice of Life / Barat / Light Novel
Popularitas:26.3k
Nilai: 5
Nama Author: Katsumi

Kalian Bisa Dukung aku di link ini :

https://saweria.co/KatsumiFerisu

Seorang pengguna roh legendaris, yang sepanjang hidupnya hanya mengenal darah dan pertempuran, akhirnya merasa jenuh dengan peperangan tanpa akhir. Dengan hati yang hancur dan jiwa yang letih, ia memutuskan mengakhiri hidupnya, berharap menemukan kedamaian abadi. Namun, takdir justru mempermainkannya—ia terlahir kembali sebagai Ferisu Von Velmoria, pangeran ketiga Kerajaan Velmoria.

Di dunia di mana setiap orang memiliki kesempatan untuk menjalin kontrak dengan roh, Ferisu justru dikenal sebagai "Pangeran Sampah." Tidak ada roh yang mau menjawab panggilannya. Dipandang sebagai aib keluarga kerajaan, ia menjalani hidup dalam kemalasan dan menerima ejekan tanpa perlawanan.

Tetapi saat ia masuk ke Akademi Astralis, tempat di mana para ahli roh belajar tentang sihir, teknik, dan cara bertarung dengan roh, sebuah tempat terbaik untuk menciptakan para ahli. Di sana Ferisu mengalami serangkaian peristiwa hingga akhirnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Katsumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 7 : Ah, Merepotkan...

Setelah menolong gadis elf itu, Ferisu langsung kembali ke kota. Ia menyadari bahwa mencari ketenangan di hutan hanyalah angan-angan belaka. Dengan langkah malas, ia berjalan di jalanan kota yang ramai, napasnya dihela panjang-panjang, mencoba mengusir rasa penat yang menggerogotinya.

Para warga menatapnya dengan sedikit heran. Seorang pangeran berjalan sendirian di tengah keramaian, dengan pakaian yang sederhana, jelas bukan pemandangan biasa.

"Ferisu-sama! Mau sate untuk makan siang?" teriak seorang pedagang sate dari balik gerobaknya. Pedagang itu sering melihat Ferisu mampir ke kedainya.

Ferisu menoleh dengan malas. "Ah, ya...," sahutnya sambil berjalan mendekat.

Paman penjual sate tersenyum ramah sambil membolak-balikkan sate di atas bara api. "Ada apa? Anda terlihat tidak bersemangat hari ini," tanyanya, mencoba memecah keheningan.

Ferisu hanya memandang sate yang sedang dibakar. "Hanya ingin tidur, tapi selalu saja ada yang mengganggu," jawabnya datar.

"Kenapa Anda tidak tidur di kamar istana saja? Bukankah di sana jauh lebih nyaman?" tanya Paman itu sambil tertawa kecil.

Ferisu menghela napas panjang. "Kamar di istana terlalu berisik, terlebih lagi ada Kakak-ku yang selalu mengganggu ketenanganku. Sulit sekali mendapatkan ketenangan di sana," balasnya tanpa mengubah ekspresi.

"Haha, yah, tetaplah semangat, Ferisu-sama! Anda adalah pangeran kerajaan ini!" ujar Paman itu dengan penuh semangat. "Ini sate Anda! Saya tambahkan bonus, jadi cobalah untuk sedikit ceria!"

Ferisu mengambil sate itu dan tersenyum tipis. "Terima kasih, Paman."

Sambil menyantap sate dagingnya, Ferisu berjalan-jalan di kota. Beberapa warga menyapanya dengan ramah, dan ia membalas dengan lambaian tangan kecil. Namun, pikirannya masih terasa berat.

Langkahnya berhenti di depan sebuah bangunan besar dengan lambang pedang yang bersilangan dengan perisai. Guild Petualang.

"Coba masuk, mungkin suasananya bisa mengubah moodku," gumam Ferisu sebelum mendorong pintu besar itu.

Begitu masuk, suasana guild yang bising tiba-tiba mereda. Semua orang menoleh ke arahnya. Dalam beberapa detik, seorang pria kekar dengan senyum lebar menghampirinya.

"Wah, wah! Kukira siapa, ternyata Ferisu-sama!" serunya riang. Kehadirannya segera disambut hangat oleh para petualang lain.

"Ferisu-sama! Anda terlihat tak bersemangat hari ini. Apa yang terjadi?" tanya seorang petualang yang duduk di dekat bar.

"Sejak kapan aku pernah terlihat bersemangat?" balas Ferisu dengan nada datar, membuat beberapa orang di sana tertawa.

"Haha, itu benar!" jawab salah satu petualang sambil menepuk meja.

Seorang staf guild mendekati Ferisu, menatapnya dengan rasa ingin tahu. "Ada keperluan apa Anda datang hari ini, Ferisu-sama?"

Ferisu duduk di salah satu bangku panjang, bergabung dengan sekelompok petualang. "Tidak ada. Aku hanya mampir untuk makan siang."

Petualang wanita di seberangnya menyipitkan mata sambil menyeringai. "Pangeran macam apa yang mampir ke guild hanya untuk makan siang? Anda benar-benar unik, Ferisu-sama."

Pria kekar yang tadi menyambutnya ikut tertawa. "Tapi itulah yang membuat Anda istimewa! Guild ini selalu terasa lebih hidup kalau Anda datang."

Ferisu hanya mengangkat bahu, terlalu malas untuk menanggapi. Namun, suasana menjadi lebih serius saat salah satu petualang wanita itu bertanya, "Tapi serius, Anda tampak benar-benar kesal hari ini. Ada apa?"

Ferisu terdiam sejenak, lalu menghela napas. "Pertunanganku dengan Erica, putri Duke, baru saja diresmikan."

Kata-kata itu seperti bom yang meledak di tengah guild. Semua orang menatapnya dengan kaget.

"Serius? Anda sudah bertunangan, Ferisu-sama?"

"Wow, itu benar-benar mengejutkan!"

"Putri Erica? Dia terkenal cantik dan berbakat, kan?"

"Selamat, Ferisu-sama! Anda sangat beruntung!"

Suasana langsung riuh dengan berbagai tanggapan. Ferisu hanya memutar bola matanya, merasa semua ini terlalu berlebihan.

"Aku tidak peduli," ujarnya dengan nada dingin. "Bagiku, ini hanya menambah masalah."

Guild langsung sunyi. Semua orang menatapnya dengan ragu.

Petualang pria kekar yang tadi banyak bicara menggaruk kepalanya sambil terkekeh. "Yah, kalau itu masalahnya, mungkin Anda harus mencari cara untuk... membuatnya lebih menyenangkan? Siapa tahu dia berubah pikiran tentang Anda."

Ferisu hanya diam dan menghabiskan makanannya, lalu ia berdiri, merapikan jubahnya. "Aku tidak peduli dia suka atau tidak. Aku hanya ingin sedikit ketenangan, tapi itu terlalu sulit didapatkan."

Ia meninggalkan guild tanpa menoleh ke belakang. Para petualang hanya bisa saling berpandangan, bingung antara ingin tertawa atau merasa kasihan.

Ketika Ferisu kembali berjalan di jalanan kota, angin sore yang lembut menyapu wajahnya. Matahari mulai condong ke barat, mewarnai langit dengan semburat jingga yang menenangkan.

"Setidaknya di sini aku masih bisa bernapas," gumamnya pelan, melanjutkan langkahnya menuju istana.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...----------------...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sesampainya di istana, Ferisu langsung melihat sosok yang tak asing baginya. Gadis elf yang pernah ia tolong di hutan kini berdiri di halaman istana, mengenakan gaun indah yang memancarkan aura bangsawan. Rambut pirangnya tergerai, dan matanya yang biru cerah tampak penuh keanggunan.

"Kenapa dia ada di sini?" gumam Ferisu pelan, menyipitkan mata untuk memastikan penglihatannya.

Tak jauh dari gadis itu, ayahnya, Raja Velmoria, sedang berbicara dengan seorang pria elf berwibawa yang mengenakan mahkota emas bertatahkan permata hijau. Pria itu jelas seorang raja elf—sikap dan auranya memancarkan wibawa yang tak dapat disangkal.

Keduanya tampak sedang berbicara serius, lalu perlahan melangkah masuk ke istana bersama beberapa pengawal. Melihat itu, Ferisu segera memutuskan untuk menghindari mereka.

"Ini buruk. Kalau aku ketahuan, pasti akan ada ceramah panjang," pikir Ferisu sambil melangkah mundur pelan-pelan. Ia lalu memutar arah, mencoba menyelinap lewat pintu belakang dengan langkah ringan.

Namun, keberuntungannya tidak bertahan lama. Gadis elf itu, Licia, melihatnya. Matanya langsung membulat, mengenali sosok yang sudah menyelamatkannya di hutan.

"Ah, itu kau!" serunya penuh semangat, suaranya melengking cukup keras hingga menarik perhatian semua orang di sekitarnya.

Ferisu tersentak. "Ah, sial," gumamnya pelan, berusaha menjaga ekspresi santainya meskipun sudah ketahuan.

Raja Velmoria dan Raja Elf menghentikan percakapan mereka, menoleh ke arah Licia yang masih menatap Ferisu dengan penuh semangat. Tatapan mereka kemudian beralih ke Ferisu yang kini berdiri kaku, tak bisa lagi mengelak.

"Ferisu," panggil Raja Velmoria dengan nada tegas bercampur rasa penasaran. "Kenapa kau mengendap-endap seperti pencuri di istanamu sendiri?"

Ferisu menghela napas panjang, merasa Licia benar-benar telah memperumit harinya. "Ah, maaf. Aku hanya sedang... mencari udara segar," jawabnya datar, lalu berjalan mendekat dengan langkah santai seolah-olah tidak ada yang terjadi.

Raja Elf memandang Ferisu dengan penuh minat, lalu menoleh ke Licia. "Licia, kau mengenal pemuda ini?" tanyanya.

Licia mengangguk penuh semangat. "Ya! Dia yang menyelamatkanku di hutan dari gerombolan Red Wolf! Dia sangat hebat, Ayah. Dia bahkan tidak menggunakan sihir atau roh kontrak, tapi berhasil mengalahkan semuanya hanya dengan pedang biasa!"

Mendengar itu, Raja Elf menaikkan alisnya, terkejut sekaligus terkesan. "Oh? Begitu rupanya."

Ferisu menghela napas lagi, kali ini lebih berat. "Ah, kurasa putri Anda salah orang. Saya selama ini hanya duduk santai di taman kota," katanya sambil mencoba membantah tanpa terlalu meyakinkan.

Namun, Raja Velmoria tersenyum tipis, jelas menikmati situasi ini. "Hmm... Jadi, kau menyelinap keluar lagi, ya?"

Ferisu hanya bisa mengalihkan pandangan, merasa bahwa situasinya semakin rumit. "Aku hanya berada di tempat yang salah pada waktu yang salah, Ayah," jawabnya malas.

Raja Velmoria mengangguk kecil, lalu menatap Raja Elf. "Sepertinya kita perlu membicarakan hal ini lebih lanjut di dalam," ujarnya, mengisyaratkan mereka untuk masuk.

Ferisu, yang merasa tak punya pilihan lain, akhirnya mengikuti ayahnya dengan langkah berat ke ruang tamu. Raja Elf dan Licia berjalan di belakang mereka, sementara Ferisu hanya berharap pembicaraan ini tidak semakin memperburuk suasana hatinya.

1
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
yeahhh, akhirnyaa😆😆
Frando Wijaya
oke next Thor 😃
Nani Kurniasih
beyond the imagination
raja sihir gitu lho 🤩
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
awpkapwka😭
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊
yeeahhh akhirnyaa😆😆
Didik Por
Biasa
Nani Kurniasih
rindu sama Laura tanpa sadar memperlakukan noa seperti ketemu Laura.
Nani Kurniasih
namanya apa ya.. putus asa kah viana karena kalah terus
Mizuki
Sekumtum bunga untuk Author
Mizuki
berapa kata bjir kok gak kerasa
Noa Estonia: 1-1,5k
total 1 replies
Mizuki
tiba-tiba udah ilang lagi aja masalah kontrak sucinya, padahal w pingin lihat penyelesaian masalahnya🗿
Noa Estonia: nda ada, sekali lewat aja itu kontrak
total 1 replies
Nani Kurniasih
keren banget sih MCnya
Nani Kurniasih
😄😄😄😄 alasan yg gazebo banget
Z Uli
calon heroine
Nani Kurniasih
latihan fisik dikitlah biar kakaknya anteng 😁
Nani Kurniasih
tetaplah kekuatannya jadi rahasia agar musuh jadi lengah
Nani Kurniasih
sebenernya gak mau repot sama hal yg remeh temeh. tapi klo ada masalah yg terlampau pelik baru dech MC yg maju
Nani Kurniasih
deg degan khan. emang sekece itu MC klo udah beraksi gak ada lawan 👍🏻
Nani Kurniasih
segitu gak pake kekuatan sihir ataupun roh. gimana klo pake ya.
Nani Kurniasih
tunjukan keahlianmu ferisu . ganbatte
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!