NovelToon NovelToon
Sepotong Tempe Untuk Menantu

Sepotong Tempe Untuk Menantu

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mohammad Alfarizi

"Nih,kamu lagi hamil,nggak boleh makan yang macam-macam! makan nasi sama tempe gorng aja! itu udah cukup,biar bayimu nanti lahiranya nggak kegedean!ibu nggak mau kalau sampai kamu nggak bisa lahiran normal karena bayimu yang kegedean." . Suara makian dari ibu mertua selalu didengar oleh alma setiap kali ia hendak menikmati makananya. . Ia tak pernah menyangkah,kepindahannya dengan sang suami dari kontrakan ke rumah sang ibu mertua justru menjadi awal penderitaan untuknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohammad Alfarizi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab sembilan belas

"Sebenarnya aku keberatan, tapi kalian sudah sepakat, ya sudah, tapi lanjutkan dulu makannya, baru kalian boleh pergi," ucap lendra dengan berat hati.

Yudi tersenyum lebar setelah berhasil mendapatkan izin dari sang kakak iparnya yang over protektif terhadap alma itu.

"Makasih mas, makasih banget karena mas lendra udah kasih izin buat kita!."

Mereka kembali melanjutkan makan malam tersebut tanpa ada obrolan lagi.

Usai makan, yudi segerah pamit untuk membereskan baju-baju serta obat-obatan alma, sedangkan alma sendiri menunggu di ruang tengah bersama lendra dan aninda.

Aninda meraih jemari alma dan menggenggamnya dengan sedikit erat'

"Al, kalau disana nanti ibu mertua kamu berbuat sesuatu yang menyakitimu, langsung kamu telpon mbak atau mas lendra ya, biar kita jemput kamu, jujur, aku khawtir sama kamu," cetus aninda lirih, ia tak ingin pembicaraannya terdengar ditelingah yudi dan membuatnya tersingung.

Alma mengulas senyum untuk memenangkan kakak iparnya, ia merasa beruntung sekali mendapatkan kakak ipar yang nyaris sempurna seperti aninda, cantik, cerdas, lemah lembut, penuh kasih sayang dan seorang dokter.

"Mbak aninda tenang saja ya, pasti mas yudi bisa jagain aku, mbak sama mas juga doain biar aku bisa celat hamil lagi ya," Ucap alma, ada sebuah harapan terpancar dari tatapan kedua mata.

Namun, kata-kata itu melah membuat hati aninda merasa teriris, mengingat alma belum mengetahui jika kemungkinan akan sulit untuk dirinya bisa hamil lagi.

"Iya, aku sama mas lendra akan selalu do'akan yang terbaik buat kamu." Aninda menangkup kedua pipi alma dan membelainya penuh kasih sayang, sejak awal,ia memang sudah menganggap alma seperti adik kandungnya sendiri.

"Alma,aku udah selesai, kita pulang sekarang ya dek!" yudi muncul dari arah kamar bersama koper miliknya.

Alma mengangguk dan beranjak, ia mencium punggung tangan lendra dan aninda secara bergantian.

"Mbak, mas, aku pulang dulu, makasih ya buat semuanya," ujar alma pamit, hal serupa juga dilakukan oleh yudi.

Dengan rasa berat hati, lendra dan aninda mengantar keduanya sampai ke dalam mobil, mereka terus berdiri di sana sampi kendaraan roda empt yang dikemudikan oleh yudi menghilang dari pandangan.

"Semoga alma baik-baik aja ya mas," bisik aninda, lendra hanya mengangguk sembari merangkul bahu sang istri untuk kembali masuk ke dalam rumah mereka.

Di dalam mobil, alma terdiam dengan wajah gelisah, ia memilin-milin ujung baju yang sedang ia kenakan, sebenarnya, alma juga masih trauma untuk kembali ke rumah bu asri, bayangan ulah jahat ibu mertua yang membuatnya kehilangan buah hati seiring menghantui mimpi.

Namun, alma berusaha untuk menepis semuanya dan berdamai dengan keadaan, bagaimana pun juga, bu asri tetaplah orang tua yudi yang harus dihormati.

"Kamu kenap dek? kok kayaknya gelisah begitu? kamu nggak senang ya karena harus balik kerumah ibu?" yudi yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik sang istri, mencoba untuk menebak isi pikiran alma.

Sebuah senyum tipis coba dipaksakan oleh alma,kemudian menggeleng secara perlahan.

"Nggak gitu mas, aku cuma khawatir sama keadaan ibu, kalau parah, lebih baik kita bawa ke dokter aja, takutnya ada tulang yang retak," jawab alma bohong.

Yudi menghembuskan naps lega, ia semakin yakin bawa alma sudah benar-benar sembuh.

"Iya, nanti kita tanya sama ibu dulu ya, apa yang dia rasain, aku juga khawatir soalnya," ujar yudi seraya mengelus puncak kepala sang istri.

Sementara di rumahnya, bu asri menunggu kedatangan sang putra sembari merebahkan diri di kamar dan bermain ponsel, minyak urut sudah ia balurkan di kaki kirinya dengan jumbla banyak agar yudi percaya bawah ia benar-benar sakit.

"Dasar alma bodoh, kamu pikir bisa merebut perhatian yudi, ujung-ujungnya balik ke sini juga kan kalian!" gunam wanita paru baya tersebut, senyum oenuh kemenangan tersunging di bibir yang terpoles lipstik warna merah menyala.

Hampir setengah jam bu asri menunggu, sampai terdengar suara deru mesin mobil yang berhenti di depan rumahnya.

"Itu pati yudi, aku harus segerah pura-pura kesakitan!" bu asri meletakkan ponselnya ke atas nakas dan berpura-puta menangus dengan mengeluarkan air mata buaya, suara dari bibir ikut melengkapai sandiwara wanita tersebut.

Yudi menurunkan koper dan membukakan pintu mobil untuk alma.

"Ayo masuk dek!" ajak yudi ia segerah menekan handle pintu yang sengaja tak dikunci oleh bu asri.

Dengan langkah ragu, alma kembali memasuki rumah yang memberinya banyak luka secara fisik dan batin.

Suara rintihan kesakitan dari bibir bu asri membuat yudi kembali dilanda kepanikan.

"Dek, kita langsung ke kamar ibu ya, itu ibu sampai nangis begitu!" alma mengangguk dan mengekori langkah sang suami menuju ke kamar bu asri.

Yudi segerah menghenyak di tepi ranjang sang ibu.

"Bu, gimana keadaan ibu? apa masih sakit? kalau iya, biar aku dan alma bawa ibu ke dokter," ujar yudi sembari memeriksa kaki snag ibu.

Sementara akma hanya diam, ia berdiri di samping ranjang sembari memandangi ibu mertuanya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Masih sakit yud, tapi tadi udah diurut, katanya bebrapa haru lagi juga sembuh, kamu dan alma beneran tinggal di sini lagi kan?" bu asri menaikan sebelah alis, meminta kepastian dari anak dan menantunya.

"Iyaq aku sama alma akan tinggal di sini buat ngerawat ibu, iya kan dek?" yudi menatap sang istri yang langsung mengangguk.

"Iya bu, aku sama mas yudi tinggal disini, aku yang akan masakin ibu biar kakinya cepat sembuh," ucap alma lirih, ia masih merasakan takut setiap kali melihat wajah ibu mertuanya yang bengis itu.

Bu asri tersenyum puas setelah mendengar jawaban dari alma.

"Ya sudah, kalau begitu kalian istirahat aja, ini udah malam, jangan lupa pintu depan dikunci ya yud!" titah bu asri dengan lembut,sungguh sikap yang sangat bertolak belakang ketika ia hanya berdua dengan alma.

"Ibu juga istirahat biar cepat sembuh!" yudi beranjak dari tempat tidur, mengajak sang istri untuk kembali ke kamar mereka sendiri dan beristirahat.

...****************...

Matahari masih malu-malu menampakan sinarnya, udara pagi yang berhembus bersama aroma embun pagi juga masih terasa menyusuk di kulit,namun, alma sudah terjun ke dapur untuk menyiapkan sarapan, menu pagi ini, ia hanya memasak nasi goreng dengan telir mata sapi karena hanya itu yang ada di kulkas.

Yudi keluar dari dalam kamar dengan senyum sumringah karena mencium aroma masakan sang istri yang begitu menggugaj selerah, lelaki itu berjalan secara perlahan dan memeluk pingang sang istri dari belakang, hingga wanita tercintanya itu tersentak kaget

1
Khafiza Achmad
ya Allah ,jahitan cecar kebuka
Siti Janah
kenapa g ngomong jujur aja sih sama suami😔
Abdurrahman Haidar
lanjut thor upnya . jdikan alma janda thor. greget bnget sma yudi. smoga dpt karma krna mmbela ibunya pmbohong munafik itu
Abdurrahman Haidar: betul
Suanti: suatu hari mertua nya alma sama yudi bakal menyesal
total 2 replies
Suanti
si yudi karna sdh ketemu mantan maka nya kayak rela alma plg ke rmh lendra
alma gugat cerai aja ke yudi
semoga aja secpt mertu alma kena karma 😅😅😅
lusiaaaa
lanjut ma
Suanti
alma plg aja ke rmh lendra sekalian cerita sejujurnya tentang ibu mertua kelakuan selama ini ngak pernah berubah selalu menyiksa diri nya 😅😅😅
Suanti
alma hrs tegas melawan mertua jgn mau di remeh kan sama mertua
semoga aja mertua alma mimpi tetang cucu nya biar mertua nya jdi ketakutan sendiri 🤣🤣🤣🤣
Suanti
alma lebih baik pilih tinggal sama lendra dari pada tinggal sama mertua nanti bisa lebih stres 😂
Suanti
alma jgn stres dulu seblm terungkap kejahatan ibu mertua 😅
Suanti
kalau alma sdh sadar sebaik terus terang mgomong sama yudi dan lendra bahwa selama ini semua nya dalang dari ibu mertua nya biar kapok nenek lampir itu 🤣🤣🤣🤣
Khafiza Achmad
ya,anaknya meningal lalu Alma koma
Suanti: sebaik nya pasang cctv di rmh biar yudi bisa tau semua kelakuan ibu nya yg menyiksa istri nya
semoga cpt terungkap kelakuan ibu nya yg ngak baik terhadap menantu nya
total 1 replies
Suanti
semoga kena karma mertua alma 😀😀😀
Suanti
semoga secepatnya yudi tahu kelakuan ibu nya kepada istri nya yg tersiksa setiap hari di kasih mkn tempe 😀😀😀
Suanti
awal cerita aja sdh sedih
gimna kelanjutan nya 😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!