S 2. "Partner"
Kisah lanjutan dari Novel "Partner"
Alangka baiknya membaca Novel tersebut di atas, sebelum membaca novel ini. Agar bisa mengikuti kisah lanjutannya.
Bagian lanjutan ini mengisahkan Bu Dinna dan kedua anaknya yang sedang ditahan di kantor polisi akibat tindak kejahatan yang dilakukan kepada Alm. Pak Johan. Mereka berusaha dengan berbagai cara untuk lolos diri dari jerat hukum. Semua taktik licik dan kotor digunakan untuk melaksanakan rencana mereka.
Rencana jahat bisa menjadi badai yang menghancurkan kehidupan seseorang. Tapi tidak bagi orang yang teguh, kokoh dan kuat di dalam Tuhan.
¤ Apakah Bu Dinna atau kedua anaknya menjadi badai?
¤ Apakah mereka bisa meloloskan diri dari jerat hukum?
Ikuti kisahnya di Novel ini: "Menghempaskan Badai"
Karya ini didedikasikan untuk yang selalu mendukungku berkarya. Tetaplah sehat dan bahagia di mana pun berada. ❤️ U. 🤗
Selamat Membaca
❤️🙏🏻💚
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. MB 16
...~•Happy Reading•~...
Setelah melihat foto Andreas yang diperlihatkan petugas Raka, penyidik Bram mengangguk ke arahnya dan makin mengagumi Andreas. Selain selain tampan, kaya, juga rendah hati.
Penyidik Bram melihat ke arah Ophelia yang terdiam mendengar semua yang dikatakan Andreas. Seperti yang dikatakan Andreas, bahwa mereka belum lama kenal. Itu terlihat jelas di wajah Ophelia saat mendengar cerita tentang Oseni.
'Mungkin apa yang dikatakan Andreas adalah sesuatu yang baru diketahui oleh Ophelia.' Pikir penyidik Bram.
Reaksi Ophelia membuat penyidik Bram ingin bertanya lagi padanya. "Nona Ophelia, apakah tahu pekerjaan saudara tiri anda selama masih tinggal di rumah ini?" Penyidik Bram mengalihkan pertanyaan kepada Ophelia.
Sontak Ophelia melihat penyidik Bram dengan mata membulat. Dia tidak menyangka akan ditanya oleh penyidik Bram, sebab dia sedang memikirkan sikap Gina dan Oseni di rumah sakit kepada Andreas.
Ketika mendengar keterangan Andreas, dia jadi mengerti. Mengapa saat itu Oseni yang biasa mengatur adiknya untuk melakukan sesuatu atau mengucapkan ini dan itu, hanya diam seperti patung di hadapan Andreas.
'Ternyata Oseni sudah mengenal Mas Andre, dan berkasus dengannya.' Itu yang sedang dipikirkan Ophelia. Sehingga dia terkejut saat penyidik Bram bertanya padanya.
"Maaf, Pak. Saya tidak tahu, mereka itu bekerja atau kuliah. Bukan karena saya tidak peduli sama mereka. Tapi karena setiap hari saya berangkat kerja pagi, mereka masih ada di rumah. Saya pulang kerja, tidak bertemu dengan mereka." Ophelia mengatakan apa yang dia ingat selama tinggal bersama Oseni dan Gina serta Mamanya.
"Apakah di akhir pekan juga, seperti itu?" Tanya penyidik Bram lagi, untuk mengetahui aktivitas Oseni dan Gina.
"Justru kalau akhir pekan saya tidak bertemu dengan mereka, karena saya berangkat lebih pagi dan pulang lebih malam. Kebanyakan acara pesta yang kami tangani, berlangsung di akhir pekan." Ophelia berusaha fokus, agar bisa ingat kegiatan Oseni dan Gina selama tinggal bersamanya.
"Oh, iya, Pak. Saya bekerja meneruskan usaha catering Ibu saya. Jadi client kami kebanyakan adakan pesta pernikahan atau pesta lainnya di akhir pekan." Ophelia menjelaskan, agar penyidik Bram punya gambaran tentang pekerjaannya.
Penyidik Bram langsung melihat Andreas dan Ophelia bergantian. 'Mereka bukan saja pasangan serasi, tapi juga partner bisnis yang sepadan. Mereka memiliki minat dan kemampuan di bidang yang sama.' Penyidik Bram membatin.
'Pantas Andre sangat sayang dan menjaga Ophelia. Dan pantas ibu dan saudara tirinya suka minta dia memasak buat mereka.' Penyidik Bram membatin lagi, mengingat kejadian yang diceritakan Ophelia sehingga Pak Johan menamparnya.
"Baik. Terima kasih. Saya akan bertanya kepada Pak Andre. Apakah anda tahu pekerjaan Oseni saat menuntutnya?"
"Menurutnya dia bekerja sebagai pegawai asuransi. Tapi kami tidak menanyakan lebih lanjut nama asuransinya." Andreas tidak mau mengatakan hasil penyelidikan Biherly, bahwa dia tidak punya pekerjaan tetap.
"Apakah anda berpikir ada pihak lain yang terlibat dalam tindakan Oseni di restoran keluarga anda?" Penyidik Bram jadi curiga terhadap tindakan Oseni di restoran kalingga.
"Kami berpikir demikian, sehingga terus mendesaknya untuk berkata terus terang. Hanya curiga, karena kami berada lingkungan bisnis yang penuh dengan persaingan." Andreas menegaskan, karena tidak mau mengatakan hasil penyelidikan Biherly.
"Kami curiga sebab kadang seseorang bisa lakukan tindakan seperti katak untuk memajukan usahanya. Melompat maju dengan menjatuhkan atau menyingkirkan sesama pengusaha di kiri kanannya." Andreas berkata serius, mengingat apa yang dialami restoran orang tuanya saat mendaftarkan hak paten menu restoran.
"Kami hanya curiga, tidak menuduh siapa pun di balik tindakan Oseni. Kami pegang tangan mereka yang lakukan dan berharap mereka bisa mengatakan siapa di balik tindakan mereka."
"Baik. Kita akan lihat setelah ini. Pak Danny kenal dengan pengacara yang membebaskan Oseni?" Penyidik Bram beralih kepada pengacara Danny, sebab mengingat Oseni tidak punya pengacara.
"Saya tidak kenal pengacara Oseni, tapi tahu namanya. Karna kami datang ke kantor polisi untuk menanyakan progres tuntan kami, polisi mengatakan, tersangka sudah dibebaskan oleh pengacaranya. Saya konsultasi dengan Pak Andre dan beliau minta cari tahu nama pengacaranya." Pengacara Danny menjelaskan.
"Kalau begitu, nanti Pak Danny kasih tahu nama pengacara dan juga nama teman yang bersama Oseni kepada saya. Supaya kami bisa selidiki teman dan pengacara dalam perkara itu. Apakah pengacara yang menjamin dia di kasus itu ada berhubungan dengan pengacara yang disediakan negara saat ini." Penyidik Bram berkata serius. Penyidik Bram tidak mau kecolongan oleh permaian pengacara yang bekerja hanya untuk uang dan berpura-pura bekerja secara sukarela membantu. Padahal tugasnya adalah perpanjangan tangan dari pihak-pihak yang sedang berperkara.
Andreas dan pengacara Danny jadi saling melihat, saat penyidik Bram mengatakan pengacara Oseni disediakan oleh negara. 'Lalu kemana pengacara yang sebelumnya? Apa hanya di belakang layar?.' Pikir Andreas dan ingin segera berbicara dengan Biherly.
Andreas jadi berpikir lain saat mendengar penyidik Bram akan menyelidiki pengacara Oseni dan teman yang ikut bersamanya ke restoran. "Kasus itu sudah ditutup, tapi kalau ada kaitan dengan kasus yang sekarang, kami akan bantu." Andreas ingin tahu maksud pertanyaan penyidik Bram.
"Seperti yang Pak Andre bilang tadi. Orang tertentu harus diberikan efek jera. Oseni termasuk dalam kategori orang tertentu itu. Supaya dia tahu, tindakan jahat ada konsekuensi hukumnya."
"Baik. Kalau Pak Bram serius mau tangani kasus ini, kami akan lakukan penuntutan ulang pada mereka." Andreas mengerti maksud penyidik Bram.
"Iya. Datang temui saya di kantor dengan surat penuntutan dan bukti-buktinya. Saya akan buka kembali kasusnya dan lakukan penyelidikan ulang." Penyidik Bram berkata tegas dan serius. Penyidik Bram yakin ada pihak lain di balik perbuatan Oseni.
"Baik. Kami akan lakukan penuntutan ulang dan akan bicara di kantor mengenai orang-orang yang kami curigai." Andreas jadi bersemangat mengetahui penyidik Bram mau membuka kasus cecak dalam soup.
Andreas percaya dengan apa yang dikatakan penyidik Bram. Oleh sebab itu, dia berbicara dengan pengacara Danny yang langsung setuju. Sikap penyidik Bram membuat mereka yakin, tidak membuang waktu dengan percuma.
Tiba-tiba Andreas berbisik kepada Ophelia yang masih duduk tegak dan diam menyimak pembicaraan Andreas, pengacara Danny dan penyidik Bram.
Penyidik Bram hanya melihat anggukan kepala Ophelia setelah Andreas berbisik kepadanya.
"Pak Bram, kami tidak lama di Jakarta, karna restoran kami belum lama buka di Bali. Sangat butuh perhatian kami. Jadi selagi Pak Bram datang menyelidiki TKP kasus yang diajukan Pak Johan, baiknya Pak Bram dan team ke TKP kasus Oseni sebelumnya." Usul Andreas.
Mendengar usulan Andreas, kedua anggota langsung melihat pimpinan mereka. "Maksud Pak Andre, TKP kasus Oseni sebelumnya di restoran kalingga?"
"Iya, Pak. Saya bisa tunjukan kepada Pak Bram, mengapa kami menuduh mereka berbohong, saat melihat cecak dalam mangkuk soup. Bukti lainnya akan diberikan Pak Danny."
Penyidik Bram tersenyum dalam hati mendengar usulan Andreas. 'Sangat halus dan cerdik mau mengajak mereka makan siang di restorannya.' Penyidik Bram membatin.
...~°°°~...
...~●○♡○●~...