Bertemu dengan Thor Robert, benar-benar mengubah seluruh kehidupan Lesca Bloom.
Malam kelabu itu membuat keduanya saling terikat hanya dalam waktu semalam sekaligus terpisah dalam waktu yang lama.
follow ig author @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Dua minggu berlalu ...
"Kapan persidangannya di mulai, Dad? Aku sudah bosan berada di sini," ucap Lesca sembari melihat ke arah jendela villanya.
"Seminggu lagi," jawab Franklin.
Lesca melihat ke arah Franklin.
"Daddy tak membohongiku?" tanya Lesca.
"Tidak, bukankah polisi yang datang kemari juga memberitahumu?" sahut Franklin.
"Aku ingin pulang ke rumah secepatnya. Daddy seperti sedang mengurungku di sini. Aku juga merindukan kehidupan normalku. Bahkan daddy memutus semua akses internet di ponselku," kata Lesca.
"Daddy hanya ingin kau memulihkan kondisimu dulu baik mental dan fisik agar tak bertindak gegabah lagi," kata Franklin.
"Aku tak pernah bertindak gegabah. Semua yang kulakukan sudah kurencakan dengan sangat matang," sahut Lesca.
"Sayang, ayo kita makan siang dulu," kata Natasha yang menghentikan pembicaraan itu agar tak terjadi perdebatan seperti kemarin.
Lalu Lesca dan Franklin beranjak dari duduknya. Mereka bertiga menuju ke ruang makan.
Lesca tak terlalu lahap makan. Dan itu membuat Natasha khawatir.
"Sayang, apakah makanannya tak enak?" tanya Natasha pada Lesca.
"Aku hanya tak enak makan saja," jawab Lesca.
"Apakah kita harus ke dokter? Kau sudah tiga hari seperti ini," kata Natasha.
"Tidak perlu, Aunty. Pikiranku hanya penuh dengan hukuman Joanne. Aku berharap dia dihukum berat," jawab Lesca yang kini hanya mengacak-acak makananmu.
Franklin menghentikan tangan Lesca yang mengaduk- ngaduk makanannya.
"Hentikan, Sayang. Tak masalah jika kau tak menghabiskannya," ucap Franklin.
Lesca mengangguk dan kemudian beranjak dari tempat duduknya.
Lalu Lesca menghentikan langkahnya.
"Apakah Burton dan Justin mencariku?" tanya Lesca.
"Ya, mereka sering ke rumah dan bertanya tentang keadaanmu," jawab Franklin.
"Aku merindukan mereka," kata Lesca dan berbalik lagi.
Lesca berjalan kembali menuju ruang tengah.
"Ada satu temanmu lagi yang ke rumah. Namanya Thor. Dia pemilik resort itu dan yang menyelamatkanmu malam itu," kata Franklin lagi.
Ucapan Franklin membuat Lesca menghentikan kembali langkahnya.
"Jadi dia ke rumah?" tanya Lesca.
"Ya. Dia juga menanyakan keadaanmu," jawab Franklin.
"Daddy menemuinya? Apa yang daddy katakan padanya?" tanya Lesca melihat ke arah Franklin.
"Tidak, bukan daddy yang menemuinya. Bibi yang mengatakannya pada daddy," jawab Franklin.
Lesca terdiam sebentar dan kemudian kembali berjalan menuju ke arah ruang tengah lagi.
Lesca kembali melihat ke arah jendela. Kini pikirannya penuh dengan sosok Thor.
Dia merindukan sosok pria yang disukainya itu hingga menyerahkan harta yang paling berharga darinya.
Natasha memandangi Lesca dan melihat sesuatu yang berbeda dari Lesca.
Lesca jarang makan di pagi hari. Tapi jika malam tiba, Lesca suka mencari makanan di kulkas.
Natasha menepis jauh - jauh pikiran negatifnya dan berusaha berpikir positif bahwa Lesca melakukan hal itu karena terlalu banyak pikiran.
Franklin memegang tangan Natasha dan mengusap punggungnya.
"Apakah ada yang kau pikirkan?" tanya Franklin pada sang istri.
Natasha menoleh ke arah Franklin.
"Tidak. Apakah kita tak bisa membawanya ke rumah saja? Aku takut jika terlalu lama di sini justru akan memperburuk mental Lesca. Aku tak pernah melihatnya tersenyum sejak dia berada di sini. Jika dia di kota mungkin teman- temannya bisa menghiburnya," jawab Natasha.
"Aku hanya khawatir dengannya. Kumohon, bawa dia kembali ke rumah saja. Dia terlalu lama di sini dan itu membuatnya bosan," lanjut Natasha.
Lalu Franklin melihat ke arah Lesca.
"Baiklah, aku akan memikirkannya dulu," jawab Franklin akhirnya.