Karina mengusap airmatanya yang sejak tadi dia tahan tangisan Karina pecah saat mendengar Dipta suami yang dia cintai tidak menginginkan keturunannya lahir dari rahim Karina.
Selama ini Karina dibohongi dengan kata manis Dipta yang menyuruh Karina menunda kehamilannya karena dia masih ingin menikmati kebersamaan dengan Karina.
Kenyataan yang Karina lihat hari ini Dipta suaminya sangat bahagia dengan kehamilan istri keduanya..Hati karina benar benar hancur melihat semua ini.
Dan yang lebih menyakitkan dengan lantangnya Gina istri muda Dipta mengatakan kalau Dipta tidak menginginkan anak yang lahir dari Karina didepan tamu undangan yang hadir.
Akankah Karina sanggup melanjutkan pernikahan yang sudah ternoda ini?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8 Kehidupan Baru
Sesampai di apartemen Karina dan si'mbok duduk di sofa ruang tamu melepas lelah setelah membawa barang.
Yuda yang melihat karina dan ibuknya kecapean “ibuk sama nona Karina istirahat aja biar yuda yang beresin barangnya". Ucap yuda.
Yuda mengangkat semua barang ke kamar masing masing, apartemen ini cukup luas mempunyai 3 kamar. Dalam hati si'mbok masih penasaran dengan apartemen yang akan mereka tempati. Setelah selesai memasukkan barang kekamar masing masing, yuda berjalan kearah dapur lalu membuka lemari es yang ternyata kosong.
"buk yuda mau beli minuman dulu". pamit yuda pada ibuknya. tidak berapa lama yuda telah kembali membawa 2 kantong besar minuman dan makanan. “diminum dulu airnya dan ini untuk ibuk “.
Yuda mengulurkan tangannya memberikan minuman pada dua wanita yang sedang istirahat itu.Karina menghabiskan minuman yang ada ditangannya. “seger banget terimakasih “. Ucap Karin pada Yuda yang menganggukkan kepalanya.
Hari sudah malam saat mereka sampai di apartemen ini, karina memesan makanan lewat aplikasi , tidak berapa lama pesanan makanan sudah sampai.
yuda beranjak pergi untuk mengambil makanan di lobby apartemen tersebut. dan mereka bertiga makan makanan yang dipesan karina.Tiba tiba karina merasakan gejolak diperut yang membuatnya memuntahkan semua isi perutnya.
Yuda dan si'mbok terkejut, menyusul karina kekamar mandi."non karina kenapa?”. si'mbok dengan wajah khawatir memijit leher dan punggung karina membantu melegakan pernafasannya.
“nggak tau nih mbok tiba tiba habis makan tadi Karin merasa mual dan pengen muntah”. Jawab Karin sambil membersihkan mulutnya dengan air.
Karina yang kelihatan lemah dituntun si’mbok untuk beristirahat dikamar, yuda hanya melihat kearah ibunya dan karina yang berjalan masuk ke kamar.
Yuda tidak melanjutkan kontrak kerjanya yang diluar negeri memilih untuk bekerja disini, karena ibunya sudah tua dan ayahnya sudah meninggal. Yuda tinggal di dekat kantornya dan sesekali bertemu dengan ibunya. Dia belum pernah bertemu dengan Dipta suaminya Karina. Tapi yuda mengenal wajah majikan ibunya lewat foto yang diperlihatkan.
“nona Karin muka nya pucat sekali apa kita perlu kedokter untuk diperiksa”. Tanya si'mbok. “Karin nggak papa mbok mungkin masuk angin karena telat makan”. Jawab karina
“ya sudah, mbok tinggal dulu ya non Karin istirahat“.ucap si'mbok sambil berjalan keluar kamar.
“mbok, yuda disuruh nginap disini aja" usul karina.
si'mbok menganggukkan kepalanya dan beranjak dari kamar, berjalan kearah yuda yang duduk diruangan keluarga, dia mau bicara dengan yuda masalah karina dengan suaminya.
Karina dan yuda hampir seumuran beda 2 tahun yuda lebih kecil dari karina. Si'Mbok mendudukkan badannya disebelah putranya. "yuda kamu nginap disini saja , takutnya nanti malam non Karin sakitnya kambuh lagi”.
“iya buk, tapi aku nggak ada pakaian ganti apa yuda pulang dulu ambil pakaian habis itu kesini lagi”. Jawab yuda.
“pakaianmu ada beberapa ibuk simpan, sekarang kamu mandi dulu habis itu kita ngobrol ibuk mau bicara”.
Yuda segera berdiri dari duduknya dan melangkah kekamar ibuk nya untuk mandi.
Mbok ti menatap kearah kamar dia khawatir dengan keadaan karina saat ini.Tiba tiba dari kamar karina terdengan benda jatuh mendengar itu mbok ti tergesa gesa masuk kedalam kamar Karina melihat apa yang terjadi, betapa kagetnya melihat Karina yang muntah lagi dikamar mandi.
Setelah selesai muntah karina kelihatan sangat lemah sekali karina berusaha berjalan ke ranjangnya di penganin mbok ti, sampai di ranjang karina merebahkan dirinya.
“tunggu sebentar non, mbok bikin teh hangat dulu buat ngilangin mualnya”. Mbok ti langsung menuju
pantry untuk membuat kan minuman hangat untuk karina.Setelah selesai si’mbok langsung kekamar karina memberikan minuman itu
Karina meminumnya, terasa hangat di perut karina sedikit menguragi rasa mual yang dirasakan.
“kita dokter ya, mbok takut kalau non Karin sakit parah “. Karina menggelengkan kepalanya. “tolong diusap pakai minyak mbok biar hangat badannya,
dulu Karin begitu kalau lagi masuk angin”. Ucap karina sambil memberikan botol kecil pada si'mbok
Mbok ti mengambil botol tersebut dan mulai memakaikan pada karina tapi didalam hati si'mbok
berkata kalau mual mual karina seperti Wanita hamil, ‘apa mungkin non karina hamil gejalanya seperti orang hamil’ gumam si'mbok dalam hati
Setelah melakukan apa yang diminta oleh Karina mbok ti melihat wajah Karina sudah mendingan nggak terlalu pucat lagi.
Karina menutup matanya sebentar untuk menghilangkan pusing dikepalanya, Karina membuka matanya lagi, dia teringat kalau telat kedatangan tamu bulanannya.Karina duduk dari tidurnya.
“mbok, Karin telat 2 minggu, apa karina hamil ya?”. Karina memegang perutnya yang masih rata.
“sepertinya non karin lagi hamil, tapi kita coba tes dulu setelah itu baru kita ke dokter untuk periksa”. Mbok ti menanggapi ucapan karina.
“tunggu sebentar, mbok mau minta tolong yuda untuk membelikan tespack di apotik”. Si'Mbok berjalan keluar kamar mencari yuda yang saat ini telah selesai mandi.
“yuda.. ibuk minta tolong kamu ke apotik beli tespack untuk karina ". Yuda menganggukkan kepala selanjutnya yuda pun pergi ke apotik.
“ada yang bisa dibantu mas?”. Seorang karyawan apotik menghampiri Yuda yang tengah bingung mencari barang yang disuruh beli ibuknya.
“saya lagi cari tespack mbak”. Ucap Yuda pada karyawan tersebut.
“buat istrinya ya mas, sebentar saya ambilkan barangnya”. Yuda tidak menanggapi pertanyaan mbak tadi.
menunggu beberapa saat karyawan tadi datang dengan membawa beberapa tespack dengan merk berbeda. Karyawan tersebut memberikan pada Yuda untuk dipilih mana yang akan dibeli.
Banyak sekali pikir yuda dalam hati, dia bingung mau beli yang mana.melihat kebingungan Yuda karyawan tersebut mencoba membantu “semuanya bagus mas, tapi yang ini katanya lebih akurat”. Karyawan itu memberikan 4 buah tespack pada Yuda.
“saya mau beli itu saja mbak”. Yuda menunjuk tespack yang dipegang karyawan apotik tersebut.
Karyawan apotik lalu berjalan kearah kasir diikuti Yuda dari belakang, setelah membayar semuanya Yuda kembali ke apartemen.
Mbok ti dan Karina menunggu kedatangan Yuda dengan gelisah. “Karin ingat mbok kemaren sempat beli tespack tapi belum dipakai”. Ucap karina, setelah itu terdengar langkah kaki menuju kamar karina mereka menoleh kearah pintu disana yuda berdiri dengan kantong plastic yang ada ditangannya, mbok ti mengambil kantong yang dibawa yuda.
“ayo non kita coba, mudah mudahan sesuai dengan apa yang kita harapkan”. Ajak si'mbok, Karina berdiri dan berjalan dengan si'mbok masuk kekamar mandi.
si'mbok lalu meninggalkan karina dikamar mandi untuk mencoba testpack yang dibeli tadi, dengan dada berdebar debar Karina menunggu hasil dari tes kehamilan tersebut.
Karina melihat ke 4 testpack tersebut yang hasilnya semua dua garis merah menandakan kalau karina
sedang hamil saat ini. Karina menangis haru dikamar mandi perasaan nya campur aduk rasanya, bahagia dan sedih datang saat bersamaan.