NovelToon NovelToon
LANGIT YANG SAMA

LANGIT YANG SAMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Romansa
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: leaaa_lvnisy7

"Terimakasih karena telah memberiku banyak cinta.
Terimakasih juga karena telah membuka mataku tentang sebuah arti dari pengorbanan yang sesungguhnya, semoga kamu selalu bahagia."
~YUMINZO NISIYAKI


"Tetaplah jadi gadis yang ceria,jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri atas apa yang menimpa orang lain jadikanlah masa lalu sebagai bekal di masa depan."
"TETAP SELALU BAHAGIA LITTLE STAR KU♡"
~ LANGIT ALASKA PUTRA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon leaaa_lvnisy7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BERANGKAT BERSAMA

Pagi harinya, Nisya sudah jauh lebih baik dari semalam. Wajahnya berseri-seri, dan tak lupa pula senyum yang tak luntur dari wajah cantiknya.

"Kakek, hari ini aku berangkat sama Ayleen ya" izin Nisya

Arga mendongak, menatap Nisya dan sesekali melirik kearah Ayleen yang menundukkan kepalanya. "Hari ini kamu diantar sama supir aja, Kakek ga terima penolakan."

Nisya menghela napas pasrah, kemudian mengangguk sambil tersenyum. Setelah keduanya selesai sarapan, Nisya memutuskan untuk segera berangkat karena akan ada tempat yang mereka ingin kunjungi sebelum ke sekolah.

"Ayo, Ayleen. Nanti kita telat" ajak Nisya.

Tanpa banyak bicara, Ayleen langsung masuk kedalam mobil, dan duduk disamping Nisya. Di perjalanan keduanya hanya diam, larut dengan pemikirannya masing-masing.

Ayleen tiba-tiba menghela napas berat yang membuat Nisya menoleh kearahnya.

"Are you okay, Ayleen?" tanya Nisya memengang bahu Ayleen

"Ya, aku cuma sedikit gugup aja" bohong Ayleen.

Sedangkan Nisya hanya mengangguk, ia sebenarnya juga gugup. Tapi berbeda dengan Ayleen, ada sedikit rasa khawatir bercampur dengan ketakutan saat lagi-lagi ia teringat dengan kondisi sang Daddy.

"No, aku harus pastiin sesuatu" batin Nisya kalut.

Keduanya kini sampai di toko yang menjual berbagai jenis peralatan sekolah maupun kantor.

"Yuk, kita beli buku dulu. Kamu belum punya buku kan" ajak Nisya menarik lengan Ayleen.

Seperti biasa, Ayleen hanya bisa pasrah dan patuh. Mau menolak pun ia rasa akan percuma, karena gadis didepannya ini sangat-sangat keras kepala. Setelah merasa semua peralatan sekolah Ayleen telah dibeli. Barulah kini mereka berangkat kesekolah.

"Yuk, aku antar kamu dulu keruang kepsek"

Sebelumnya Arga telah memberi tahu pada kepala sekolah, bahwa besok akan ada kerabatnya yang akan bersekolah di Venus Hight School. Tentu saja dengan senang hati kepala sekolah menyambut kedatangan murid tersebut.

Semua berkas-berkas telah disiapkan oleh Arga dengan secepat kilat. Hingga Ayleen tidak perlu repot-repot mengurus semuanya. Bahkan pihak sekolah juga mengirimkan beberapa atribut sekolah ke kediaman Algara.

Sesampainya mereka di ruang Kepala sekolah, Ayleen dipersilahkan duduk, sedangkan Nisya sudah kembali ke kelasnya, karena kelas hampir dimulai.

"Nisya!" sapa Alsa yang baru saja masuk.

"Tumben telat" ujar Nisya yang mendapat cengiran dari Alsa.

"Biasa macet" kilah Alsa.

Pelajaran pun dimulai seperti biasa, Nisya tidak fokus karena dirinya kembali teringat dengan keadaan sang Daddy. Nisya berusaha untuk tenang dan tetap mengontrol emosinya. Hingga teguran sang guru membuyarkan lamunannya.

"Nisya, kamu sakit?" tanya Bu Winda yang terlihat khawatir.

"Sedikit pusing Bu" sahut Nisya lemah.

"Sebaiknya kamu ke uks, nanti jikalau sudah merasa baikan kamu boleh mengikuti mata pelajaran selanjutnya"

"Iya buk" Nisya segera berdiri dan berlangkah pergi, tapi sebelum itu tangannya dicegat oleh Alsa

"Butuh teman" tanya Alsa

Nisya tersenyum tipis dan menggeleng pelan. Sekarang ia hanya butuh ruang, ia ingin sendiri. Saat perjalanan menuju ke uks, Nisya berpapasan dengan Kaizo and the geng. Melihat itu, Nisya segera menarik tangan Kaizo membawanya ke koridor yang nampak sepi.

Tak hanya Kaizo, teman Kaizo yang tak lain adalah Bara, Avid, Nero dan juga Daniel merasa heran, namun mereka memilih untuk pergi memberi ruang pada keduanya untuk berbicara.

"Lo ngapain narik-narik tangan gue" tanya Kaizo dengan raut wajah heran

Nisya yang menyadari nya buru-buru melepaskan tangannya pada tangan Kaizo.

"Sebelumnya, gue mau ngucapin makasih karena Lo udah nolongin gue pas di toilet" ujar Nisya terlihat tulus.

Namun berbeda dengan Kaizo, keningnya berkerut, ia tidak paham dengan arah pembicaraan Nisya. Nisya yang paham arti tatapan Kaizo pun buru-buru menjelaskan agar pria didepan nya ini tidak salah mengartikan maksudnya.

"Lo kan waktu itu udah nolongin gue, dari bantu gue keluar dari toilet yang di kunci sampai ngebawa gue ke uks. So, gue mau ngucapin terima kasih" jelas Nisya.

"Oh" balas Kaizo singkat

Nisya melebarkan matanya, saat mendapat respon tak biasa dari lawan bicara nya. "Kok 'oh' doang sih" tanya Nisya kesal

"Terus Lo mau gue ngapain" tanya balik Kaizo.

"Astaga manusia ini" umpat Nisya dalam hati. "Ya Lo bilang sama-sama, kek. Masa 'oh' doang"

"Sama-sama, puas" ujar Kaizo datar.

"Ck, batu" decak Nisya lalu beralih pergi dari sana meninggalkan Kaizo yang tersenyum miring.

Selama perjalanan menuju ke uks, Nisya tak henti-hentinya menggerutu tak jelas, ia sesekali menghentakkan kakinya kesal.

"Masa gue udah effort mau bilang makasih dia cuma bilang 'oh' doang. Kan batu" gerutu Nisya kesal.

Nisya seolah lupa kemana tujuannya, ia berjalan melewati uks. Sekarang baginya tempat yang paling bisa dijadikan tempat menyendiri adalah Rooftop, ia berjalan menaiki tangga, pikiran nya jauh melayang pada kejadian semalam.

"Ya ampun" desah Nisya frustasi.

Nisya tidak sadar ada beberapa pasang mata yang menatap kearahnya, pikiran Nisya sedang kalut hingga dia tak menyadari ternyata disana bukan hanya dirinya saja.

"Hei, Lo anak baru kan!" teriak salah satu siswa berjalan mendekat kearah Nisya.

Nisya seolah tuli, ia benar-benar tidak fokus dengan keadaan sekitarnya. Nisya memilih berdiri dipojokan. Air mata Nisya perlahan mengalir dipipi nya.

"Are you okay" tanya siswa yang tadi menyapa Nisya

"Gue pengen sendiri" balas Nisya tanpa melihat kearah orang yang berbicara.

"Oh, tidak bisa. Lo ga liat disini bukan Lo doang, ini sekolah bukan punya Lo, jadi terserah gue mau disini atau disana" balas siswa itu sengit.

Nisya hanya berdecak, ia ingin pergi namun tangannya tiba-tiba di cengkal oleh siswa tadi.

"Mau kemana" tanya siswa itu tersenyum miring.

"Lepasin dia, atau Lo tau akibatnya" suara bariton tersebut mengalihkan perhatian mereka berdua. Siswa tadi buru-buru pergi dari sana, ia tidak mau mencari masalah dengan 'Leon of the Venus Hight School' karena apa yang telah diucapkan tidak pernah main-main.

"Geo" lirih Nisya.

Tanpa basa-basi Geovan segera merengkuh Nisya. Ia sudah tahu keadaan Nisya dari Langit dan juga Arga kakeknya Nisya. Maka dari itu ia memutuskan untuk menyusul Nisya ke Rooftop.

"Apa sudah merasa lebih baik" tanya Geovan

Mereka kini sudah duduk disebuah kursi panjang yang berada di Rooftop tersebut. Geovan masih memeluk Nisya guna memberi sedikit kenyamanan.

"Kamu selalu tahu dimana aku berada ya" ujar Nisya tersenyum tipis menatap kearah Geovan.

"Ya, bagaimana alat itu berguna kan" tanya Geovan dan mendapat anggukan dari Nisya.

Ya, dulu Geovan menyarankan agar Nisya dipasang Mikrochip. Nisya menyetujui asal para orang tua mereka tahu akan hal itu. Mereka semua setuju akan usulan Geovan, tapi Geovan harus memberi alasan yang jelas kenapa Nisya sampai harus memasang alat tersebut. Hingga pada akhirnya Geovan memberikan alasan yang masuk akal.

"Ya, lumayan. Setidaknya kau tidak menguping kan" jawab Nisya. Namun ada sedikit rasa curiga yang terselip diantara alasan yang selama ini Geovan gunakan.

Jika dulu Geovan bisa menggunakan alasan untuk memantau kondisi Nisya karena pada saat itu fobia Nisya memang masih sering kambuh, Namun sekarang berbeda. Nisya bahkan bisa dibilang hampir sembuh total. Namun alat itu masih terpasang di dalam tubuhnya.

"Jangan mikirin yang enggak-enggak. Meskipun mikrochip itu bisa digunakan sebagai penyadap, tapi aku ga ngelakuin hal yang bisa merusak privasi kamu, aku tanam itu ditubuh kamu cuma buat jaga-jaga" ujar Geovan meyakinkan.

"Jaga-jaga dari apa?" tanya Nisya yang berhasil membuat Geovan naik pitam.

"Aku sebenarnya bodoh apa gimana sih" tanya balik Geovan

"Aku cuma nanya, kan harus ada alasan yang kongkrit, Geo." sungut Nisya.

Geovan menghela napas panjang, sebelum pada akhirnya ia menjelaskan "Kita ga tau kapan bahaya akan datang, jadi itu buat jaga-jaga semisal kamu dalam bahaya. Dan itu bisa memudahkan kami buat melacak keberadaan kamu." jelas Geovan dengan nada lembut.

"Bilang dong" ucap Nisya tersenyum puas kala mendapat jawaban yang menurutnya memang benar.

"Eh, tapi aku selama ini aman kok. Ga ada tuh, tanda-tanda bahaya" ujar Nisya melirik Geovan

"Itu karena gue udah pasang pengawal bayangan, bego" batin Geovan. "Yakan belum, kan kita gatau kapan bahaya datang. Dia datang nya kan kayak jelangkung" balas Geovan berdiri lalu menarik tangan Nisya.

"Eh-eh, ini kita mau kemana" tanya Nisya yang mencoba melepaskan pegangan Geovan.

"Kantin" sahut Geovan singkat.

"Oh iya, Geo. Aku belum cerita soal--".

"Gue tahu" sela Geovan

Nisya mengerutkan dahinya, ia mulai berpikir dari mana Geovan tahu soal Ayleen.

"Geo. Apa jangan-jangan Lo..." tunjuk Nisya dengan tatapan yang sulit diartikan

"Cenayang" tebak Geovan dan Nisya mengangguk pasti.

"Cih, kuno. Gue tahu dari Langit"

Seketika Nisya ingat bahwa semalam Langit atau yang biasa ia panggil dengan sebutan 'Kak Aska' itu juga ikut mengantar mereka ke rumahnya. Bukan hanya itu, Langit juga yang sudah menggagalkan rencana Ayleen untuk bunuh diri.

"Oh iya ya, kak Aska kan semalem juga ikut" gumam Nisya.

"Kok aku tiba-tiba pikun gini ya" gumamnya lagi.

"Karena Lo udah tua, makanya pikun" ejek Geovan.

"What!, tua?, gue?" tunjuk nya pada diri sendiri.

Geovan tertawa puas, saat melihat raut wajah Nisya yang dipenuhi dengan kekesalan. Sedangkan Nisya tak henti-hentinya mengumpat seorang Geovan karena sudah berani mengatakan dirinya tua.

"Awas Lo, Geo" batin Nisya

"Geo, Lo duluan aja. Gue mau jemput Ayleen dulu, kan dia belum tahu dimana letak kantin" ujar Nisya yang teringat tentang Ayleen.

"Ga usah, pasti dia udah pergi sama Kairen" cegah Geovan.

"Kok.." Nisya mengerutkan keningnya saat mendengar jawaban dari Geovan

"Dia itu sekelas sama kita. Udah ah, ayo" ajak Geovan dan Nisya merasa lega, karena Ayleen sudah memiliki teman, itu berarti dia tidak akan merasa sendirian saat didalam kelas.

Sesampainya di kantin, seperti biasa mereka duduk di meja paling pojok. Disana sudah berkumpul para teman-teman nya dan juga tak lupa Ayleen yang ikut bergabung disisi Kairen. Terlihat mereka sudah cukup akrab, walau Langit dan Vegar hanya diam tak menyapa.

"Welcome bro" sapa Jo bersemangat pada Geovan dan Nisya yang baru saja sampai.

"Hai" balas Nisya

Sedangkan seperti biasa Geovan hanya akan mengangguk sebagai jawaban dari sapaan temannya.

Tak hanya Jo, mereka semua langsung melirik kearah Nisya dan Geovan, dan hal itu sukses membuat Ayleen berpikir bahwa Nisya dan Geovan adalah pasangan kekasih.

"Nisya, kok kamu sama dia sih?, kalian pacaran ya?" tanya Ayleen polos

Geovan tersedak air liurnya sendiri, saat ada yang mengira mereka adalah pasangan kekasih. Sedangkan Nisya sudah memasang raut wajah ilfeel terhadap sangkaan Ayleen.

"Ya ampun, masih ada orang yang berpikir kalo mereka adalah pasangan" ujar Mario tertawa melihat reaksi Nisya.

"Bukan, mereka cuma sepupu" bukan Mario yang menjawab melainkan Alsa lah yang kini menjawab.

"Oh ya, kok gue gatau" balas Ayleen

"Kan Lo baru kenal sama mereka" kini Langit lah yang menjawabnya

Sementara mereka semua hanya menggelengkan kepalanya, jawaban Langit memang benar, namun nada bicara dan juga raut wajahnya, membuat Ayleen yang semula ceria kini jadi sedikit muram.

"Ga usah diambil hati, dia itu emang Antartika" bisik Nisya

"Antartika" gumam Ayleen melirik kearah Nisya

"Iya, jadi ga usah dipikirin" balas Nisya tersenyum tipis

Ayleen hanya mengangguk dan membalas senyuman Nisya. Namun, tetap saja cara bicara bahkan ekspresi wajah Langit seperti menunjukkan rasa ketidaksukaan terhadap Ayleen.

Bukan hanya Langit. Vegar dan juga Geovan menunjukkan sikap yang sama, hanya saja tidak terlalu kentara seperti Langit. Mario dan juga Jonathan hanya bisa menghela napas kasar, meski mereka was-was tapi mereka tidak menunjukkan sikap seperti ketiga pria dihadapannya.

Kairen memicingkan matanya kearah mereka bertiga, karena diantara kelima pria disana, hanya sikap Langit, Vegar dan Geovan yang terlihat sedikit berbeda dari biasanya, bahkan Alsa juga merasakan hal yang sama. Kalo ditanya Nisya bagaimana, ya dia mah bodo amat. Dia tahu bahwa ketiga pria didepannya ini irit bicara apalagi Vegar. Maka dari itu dia tidak terlalu menghiraukannya. Baginya sekarang yang terpenting adalah mengganjal perutnya yang sudah kelaparan.

🥰🥰 HAPPY READING 🥰 🥰

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK READER 🤗

1
lluv_lily
Kalian pdhl cuma sepupu tapi saling mendukung dan sayang satu sama lain. yang sekandung aja mungkin blm tentu gitu.
Happy banget liat Geoni🥰🥰

tetap terus seperti itu ya kalian, saling menjaga dan menyayangi 😚😚
lluv_lily
gaada akhlak emang mereka pacaran didepan org jomblo😭
Kana laury Versyina
eh Mario disuruh bawa Alsa kemana, dianya malah dibawa kemana. asik pacaran kau Mario sampai-sampai tugas pun kau lupakan 🥲🥲
moon
turut ikut prihatin sama Nisya yang dianggap makhluk tak kasat mata oleh Alsa dan Mario😌😌🤣
moon
senang nya jadi Ayleen😌.
kamu benar Nisya, harus ada harga mahal yang dibayar kalo pengen hidup enak, semua nya ga instan
lluv_lily
semangat up nya Thor 🔥🔥

Nisya kewarasannya setipis helaian rambutnya ugo🤭😁
Kana laury Versyina
ada-ada aje kau Nisya party pakek tema anime. mang bocil party pakek tema anime 🥲🥲
moon
GWS kak author

Nisya kamu harus bisa pahami perasaan kamu sendiri. biar nanti perhatian-perhatian yang kamu kasih ke Langit itu ga mengecewakan dia, pastiin dulu perasaan kamu ke dia jangan buat anak orang berharap.

dan buat Langit terus berusaha untuk menyadarkan Nisya ya tentang perasaan nya
soalnya susah tingkat kepekaan Nisya kayaknya minim deh🤏🏻
lluv_lily
yaampun Langit, kamu kayak gatau aja kalau Nisya itu terlalu teliti dalam hal fashion.
ya jelas lah dia cemberut orang kamu ngajak dinner nya dia masih pakek seragam sekolah😭😭
Kana laury Versyina
Tuhan... boleh request satu yg kaya Langit ga🤲🏻🤲🏻😭😭😊
Kana laury Versyina
Get well soon Thor. iya, ada baiknya author fokus dulu sama kesehatannya kalo udah baikan baru dilanjutkan lagi nulis nya. kesehatan lebih penting dari segala nya Thor.

Dan thanks ya thour udah mau mengingatkan para readers untuk menjaga kesehatan ❤️

semoga cepet sembuh
peluk jauh dari aku buat author 🫂🫂🫂
𝓝isyᥫ᭡: makasih ya 💗💗
total 1 replies
Intan
lanjut dong...
lluv_lily
wah sangat plot twist ya author. Ternyata oh ternyata Ayleen tinggal sama ayah tirinya yang dikira ayah kandungnya.
Pantes tega jual Ayleen ke om¹. Ternyata cuma anak tiri. edan memang tuh bapak¹😡😡
moon
duh duh duh..
Ratu mood swing lagi mode on🤭🙏🏻

lanjut up kak author 💋💋🫂
Kana laury Versyina
kayak polisi aja kamu Geovan maen interogasi² aja 😭😭
lluv_lily
Nisya sama Geovan sama¹ dapet julukan singa 🦁😆😆
moon
Kak Author boleh minta crazy up ga🥺🥺
𝓝isyᥫ᭡: boleh, tapi ga sekarang ya😊
total 1 replies
moon
Mantra Nisya ; Ledakin kepala
💀💀😊
Kana laury Versyina
detail banget ya Nis😀😙😙
moon
wah wah... kakak Author jangan digantung dong🙄😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!