NovelToon NovelToon
Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Chiqi17

Lili gadis cantik yang masi berada di bangku SMA harus menikah dengan laki laki yang bahkan ia tidak kenal sama sekali gara gara sebuah wasiat dari bapaknya.

Ia di jodohkan dengan rendi pria tampan dan populer di sekolah. Rendi adalah anak muda yang suka pergaulan bebas seperti anak muda lainnya. Yang selalu melakukan kenakalan remaja seperti balapan liar, mabok dan bahkan terlibat dengan dunia gelap.

" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?" tanya lili pada rendi

" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi yang sudah benar2 merasa tertarik kepada lili apa lagi ketika melihat lili yang terlihat lebih cantik dari pada di foto

" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan ini kak" ucap lili kepada rendi

Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan tapi beda dengan mereka. Apakah kehidupan mereka akan tenang walaupun mereka saling menerima!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiqi17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. ajak balik

Rendi sudah berada di dalam kafe tempat dimana ia dan sandi bosnya janjian untuk bertemu, cukup lama ia berada di dalam cafe tersebut sampai akhirnya sandi datang bersama dengan Denis yang juga ikut. Mereka kemudian langsung duduk di meja yang saat ini rendi berada. Tampa basa basi rendi langsung membuka tasnya dan memberikan catatan buku yang ia dapatkan saat di jepang 

" Ini gw udah rangkum semua, dan untuk bibit mungkin bakal datang lusa bang" ujar rendi dan langsung memberikan tas yang berisikan buku catatannya dan video dokumentasi.

" Ok makasih ren. dan gw juga mau lu yang ngurus ini, nanti lu sama Denis yang ngurus." Ucap sandi menjelaskan dan menerima barang yang tadi diberikan rendi

" Gak bisa la bang kan gw sekolah, kalo mau gw yang ngurus nanti hari Sabtu aja sama Minggu."

" Perasaan sekarang lu sok sibuk ren. Padahal biasanya juga lu kalo habis pulang sekolah langsung cabut kesana" ujar Denis sedikit menyindir 

" Kan gw udah punya bini bang wajar la." Ucap rendi dengan santainya yang membuat dua orang yang ada di hadapannya langsung terbelalak kaget 

" Ha?" Teriak serentak dari kedua partner kerjanya itu 

" Yang bener aja lu kan masi sekolah. Bahkan bang sandi yang udah kepala tiga aja masi belum nikah la elu umur belum genap dua pulu udah nikah aja." Ujar Denis yang masi tidak percaya dengan apa yang rendi katakan 

Sandi yang di sindir oleh anak buahnya pun langsung menjitaknya kesal " enteng banget mulut lu anying. Lu juga belum nikah bangsat" Ucap sandi kesal dengan menatap tajam pada sandi

" Adu sakit bang, orang bercanda juga." Ujar Denis merintih kesakitan.

" Terus kapan lu nikah masa gak ngundang kita." Tanya sandi kepada rendi 

" dua bulan yang lalu itu juga nikah sederhana bang." Jelas rendi kepada kedua partnernya itu

" Bini lu Hamidun ren?" Selah Denis yang membuat rendi langsung mengerutkan dahinya kesal dengan apa yang Denis ucapkan

"Kalo ngomong tu di saring dulu bang. Gw nika sama bini gw murni tampa nabung nabung dulu." Sentak rendi kesal ia sebenarnya pengen jitak denis tapi gak bisa karena dinis lebih tua dari dirinya.

" Ya kirain ren soalnya kan banyak di luar sana yang udah nikah padahal masi sekolah gara gara itu." 

" Ya jangan samain bang, gw mana brani hal hal gituan dosa bang." 

" Yaelah sok ngerti dosa lu ren, gaya gayaan ngomong dosa padahal kerjaan lu ngeretas data." Ujar sandi tidak Habi fikir dengan apa yang rendi katakan 

" Ya kalo itu beda la bang. Itu kan demi uang hehh" 

" Jadi gimana ren nikah enak gak" tanya denis penasaran pasalnya ia juga belum menikah sama seperti sandi.

" Enaknya cuma lima persen bang sembilan pulu lima persenya Eenakkk Bangettt. Hahah" Ucap rendi sambil ketawa mengejek orang di depannya yang belum menikah.

Sandi dan Denis yang melihat itu langsung merasa kesal dan menjitak serentak pada kepala rendi yang membuat ia langsung meringis kesakitan. " Sakit anjr." Ujar Rendi dan mengelus elus kepalanya.

Saat ini di sebuah mall besar mira dan lili masi sibuk mencari buah tangan untuk cucu tante rendi yang kini anaknya sudah melahirkan baby. Mereka sedari tadi bolak balik mencari barang yang cocok untuk bayi yang baru lahir sampai Tampa sadar mereka membeli banyak peralatan bayi.

" Ma ini gak papa bawah banyak barang kek gini ke rumahsakit?." Tanya lili bingung, pasalnya mereka beli baju baju dan bahkan troli bayi yang ia yakin kalo ini semua dia bawah kerumah sakit tidak akan di perbolehkan oleh pihak rumah sakit.

" Nanti kita langsung anterin aja ke rumahnya li, udah yuk kita kerumah sakit. Kalo sore kan gak boleh di jenguk biasnya." Ucap mira dan langsung membawa menantunya itu pergi menuju mobil.

Kini mereka sudah berada di rumah sakit tempat di kamar VIP yang di gunakan oleh sepupu rendi. Saat memasuki ruangan tersebut lili dan mira di sambut oleh tante dian dan sepupu rendi yang bernama caca.

" Oh ini istri rendi mir" tanya Diana saat melihat wanita cantik di samping mira.

" Iy gimana cantik kan" ucap mira dan langsung memperkenalkan menantunya.

Lili yang mendengar itu langsung memperkenalkan dirinya. " Hallo tante aku rayli biasa di panggil lili" ucap lili dan langsung berjabat tangan dengan tante dian

" Masya Allah cantik banget mir sopan lagi. eh li ini caca sepupu rendi." Ucap dian memperkenal anaknya.

" eh ca itu aku udah kirimin hadia buat anak kamu. Tapi aku ngirimnya di rumah mama kamu soalnya aku gak tau rumah kamu ca." Ucap Mira yang saat ini sudah berada di samping caca anak dian.

" Iya tante makasih. Padahal gak usah sampai beliin hadiah gitu tan." Ujar caca merasa gak enak

" Ca aku boleh gendong gak anak kamu?" Tanya mira yang melihat anak caca di pangkuannya.

Caca yang mendengar itu langsung memberikan anaknya kepada mira. " Iya gandong aja tan." 

Mira yang diberikan baby oleh caca langsung ia gendong " Cantik banget ca bayinya. liat li cantik ya."ujar mira dan memperlihatkan bayi caca pada lili 

" Iya ma lucu gemoy gitu." Ujar lili menatap lembut pada sang bayi yang saat ini sedang di gendong oleh mertuanya.

" Bikin li sama rendi biar punya kek gitu. Biar kamu punya temen dan gak kesepian." Sela dian menyahuti Ucap lili.

Lili yang mendengar itu sontak kaget, apa lagi dia masi sekolah dan belum mikir kearah sana. " Eh aku masi sekolah tante " 

" Mira juga pesti seneng kalo kamu punya anak li, liat aja mira sampai natap gemes gitu." Ujar dian sedikit menggoda lili 

" Mama emang mau cepet cepet punya cucu li, tapi mama juga ngerti kamu masih sekolah jadi gak usah buru buru ya sayang." Ucap mira dan memberikan baby caca kepada lili "gendong dulu aja li, biar nanti kalo punya anak kamu udah gak takut gendong baby." Ujar mira kepada lili.

Lili yang diberikan baby oleh mertuanya itu langsung ia gendong dengan rasa yang takut karena ia belum perna sama sekali mengendong baby. " Ternyata berat ya" gumam lili dan menatap bayi yang saat ini berada di gendongannya

" Li coba diem biar mama foto. biar Mama kirim ke rendi nanti" ucap mira dan langsung memotret sang menantu.

Rendi yang saat ini sedang ada di rumah kesal karena di tinggal oleh ibunya dan istrinya. Rendi kemudian duduk di sofa ruang tv untuk bermain game sampai ketika notifikasi muncul dari ibunya dan menampakkan gambar istrinya yang sedang mengendong bayi. Tampa pikir panjang Rendi langsung melenggang pergi menuju motornya untuk menjemput istrinya yang saat ini berada di rumah sakit.

Ia langsung naik keatas motornya dan melajukan motornya dengan kecepatan rata rata membelah jalan yang kini sedang mancet. Tidak butuh waktu lama bagi rendi untuk sampai di rumah sakit, ia yang sudah berada di rumah sakit pun langsung pergi menuju ruangan yang saat ini sudah di tempati oleh sepupunya dengan langkah yang lebar menuju ruangan tersebut.

Tampa ketuk, salam ataupun permisi ia langsung membuka pintu ruangan tersebut dan membuat seisi ruangan itu menatap heran pada rendi yang saat ini sedang menatap kesal pada orang tuanya. Rendi langsung melenggang menuju orang tuanya yang tengah mengobrol dengan dian Tante rendi.

" Ma kenapa mama tinggalin aku! aku kan dah bilang nanti aku ikut. Ini malah ninggalin aku gitu aja!" sewot rendi kesal kepada mamanya 

" Ya mana mama tau kalo kamu bakal pulang cepet. Mama kira kamu bakal pulang sore" Ucap mira dengan santainya. Padahal ia sengaja meninggalkan putranya itu.

" Lagian aku kan udah bilang nanti bakal pulang cepat jadi aku minta mama tungguin aku." Dengus rendi tidak terima.

" Yaudah si ren maaf, soalnya kamu biasnya kalo pergi main lama ren mangkanya mama mutusin buat ajak lili kesini." 

" Lu kek anak kecil ren gitu aja merajuk lu gak malu tu sama istri lu." Sela caca sepupu rendi yang merasa heran dengan rendi yang baru datang udah marah marah 

" Gw kan cuma kesel emang gak boleh." Ucap rendi yang saat ini menghampiri keranjang bayi. " Kecebong lu merah banget ca." Ucap rendi yang melihat bayi caca yang masi merah.

" Ya namanya juga bayi baru lahir. Lu bego banget si." Dengus caca gak terima.

" Hidungnya kek lu pesek hehhe" ucap rendi mengejek 

"Ihhh ngeselin banget si! tante liat rendi ngejek anak aku tu." Ujar caca ngadu ke tante mira.

"Ck. lu juga kek anak kecil gitu doang ngadu." Ucap rendi membalas perbuatan caca

" Lu sengaja ya!." Ujar caca dengan nada tinggi emosi.

Rendi kemudian menghampiri lili yang saat ini mengobrol dengan ibunya. Ia berencana membawa lili untuk pulang ke apartemen.

" Ayo kita pulang yank" Ucap rendi menatap lembut sang kekasih dan langsung menggandeng kelur dari ruangan itu.

" Tunggu dulu kak mama gimana?" Tanya lili yang tiba tiba aja di tarik oleh sang suami

" Pergi aja li hati hati ya."selah mira kepada menantunya.

" Udah yuk kita pergi yank, udah di izinin juga kan." 

Mereka saat ini sudah berada di area parkiran motor, rendi langsung memakai kan helem pada istrinya itu dengan sangat hati hati dan lembut. Ia juga sesekali membelai rambut sang kekasih 

" Kita nyari makan dulu yuk sebelum pulang. Kamu pengen makan apa yank biar kita langsung pergi kesana." Tanya rendi yang kemudian langsung mengangkat sang istri naik keatas motor sportnya.

Lili yang di angkat dengan gampangnya oleh rendi langsung terkejut. " Jangan main angkat angkat aja dong kak aku kan takut." Ujar lili sedikit kesal.

" Lagian kamu enteng banget hehh yaudah yuk kamu mau makan apa?"

" Terserah aja."

" Kebiasaan, yaudah pegangan ya." Ujar rendi dan langsung menaiki motornya.

Rendi kemudian langsung melajukan motornya pergi menjauh dari rumah sakit tersebut, tapi ia kemudian langsung menepikan motornya di salah satu mini market tidak jauh dari rumah sakit tadi.

" Kok berhenti di sini kak? " tanya lili heran, pasalnya tadi ia di ajak makan oleh suaminya itu tapi malah berhenti di depan mini market.

" Ada yang aku mau beli soalnya. Kamu mau ikut gak? "

" Boleh aku beli es cream ya." Ucap lili yang kemudian turun dari motor itu dan masuk ke dalam mini Marek 

Rendi kemudian menuju tempat es cream yang di ikuti oleh istrinya itu" Yang mana?" Tanya rendi.

" Yang ini aja kak." Jawab lili yang kemudian mengambil dua es cream untuk dia dan juga rendi 

Lili yang sudah mengambil es cream langsung heran dengan suaminya itu yang malah langsung Menuju ke arah kasir  " Lo kok kesini kak katanya kak rendi mau beli sesuatu " tanya lili bingung 

Bukanya menjawab pertanyaan istrinya rendi malah sibuk dengan barang yang saat ini ia cari, pasalnya barang tersebut hanya ada dua kotak. " Ini cuma tinggal dua?" Tanya rendi kepada kasir 

Lili yang melihat rendi sedang memegang dua bungkus bendah yang menurutnya aneh itu langsung malu di buatnya. Yah rendi saat ini sedang membeli Kon*om alat kontrasepsi dengan tatapan santai dan datar tidak seperti dirinya yang langsung malu dan langsung berdiri di belakang rendi.

" Masi ada kak mau berapa?" Tanya kasir itu kepada rendi.

" Beli semua aja bang" ucap rendi yang kemudian mengambil dua es cream yang ada di tangan lili untuk di bayar.

" Kok banyak banget kak belinya." Ucap lili sambil berbisik 

" Buat stok yank biar gak beli lagi hehhe."

setelah membayar itu semua rendi dengan santainya menenteng belanjaan itu walaupun plastik yang ia tenteng sedikit nerawang. Lili bahkan sedikit kesal dengan suaminya itu yang seperti tidak punya rasa malu sama sekali.

" makan dulu yank es creamnya nanti cair. Makan di sana yuk" Ujar Rendi memberikan es cream yang tadi ia beli kepada istrinya itu dan membawa lili untuk duduk si kursi depan mini market.

" Kak rendi kok bisa beli barang gituan gak malu sama sekali." Ujar lili menatap wajah ganteng suaminya itu heran.

" Buat apa malu lagian, nanti juga bakal sering sering beli ginian."

Yang ada di otak lili sekarang hanya ada pikiran kotor, ia sedikit takut dan penasaran jika nati malam dirinya dan suaminya itu melakukan hal dewasa itu. Ia tampa sandar langsung memukul kepalanya itu agar tidak memikirkan hal hal yang aneh. 

Rendi yang melihat istrinya memukul kepalanya sendiri sontak kaget Dan langsung memegang kepala istrinya itu. " Kamu kenapa yank. Kanapa kamu pukul kepala kamu sendiri." Tanya rendi heran.

" Heheh gak papa, tadi ada lalat di kepala aku. Jadi tanpa sadar aku mukul kepala aku sendiri." Ucap lili bohong karena malu dengan tingkahnya sendiri.

" Ini konsekuensinya kalo jadi orang terlalu manis." Ujar rendi mengelus pucuk rambut istrinya itu.

" Ihhh apan si, siang siang gini udah gombal aja." Ujar lili tersenyum salting dan langsung membuang muka karena malu.

" Enak ya jadi aku, kako mau liat bidadari tinggal liat kamu." Ujar rendi menggoda dengan mengedipkan satu matanya.

" Apaan si kak!." Ujar lili yang kini pipinya sudah benar benar memerah

Rendi yang melihat istrinya saat ini sedang blushing hanya tersenyum senang dan sesekali membelai istrinya itu dengan tatapan tulus yang tak teralihkan menatap wajah ayu sang istri.

1
Sri Ramadaniah
lanjut dong jangan nyendat nyendatn
Yoko Littner
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
TAE.MI.PATRON
Mantap lah!
indah 110
Jiwa saya terkoyak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!