Liana Tan 20 tahun
Adalah seorang gadis cantik yang tangguh, memiliki keahlian dalam ilmu bela diri yang sangat hebat, dapat meracik obat tradisional, dan masih banyak lagi keahlian yang di milikinya
Suatu hari karena kesalah pahaman dan iri hati seseorang Liana Tan harus meninggal dunia, tapi bukanya ke akhirat jiwa Liana Tan justru malah melintasi waktu menuju ke jaman Kuno.
Dan masuk kedalam raga seorang putri lemah dari anak ketua klan Gui,
Karena kelemahan nya banyak yang menghina dan membencinya tapi untung saja ayah dan ibu serta kakaknya sangat menyayangi gadis itu, Gadis itu bernama Gui Yue Anhe
Gadis yang memiliki Kekuatan tersembunyi tanpa di ketahui oleh orang lain
Ikuti kisahnya dan temukan keseruan di dalamnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 Chan bersaudara
Anhe yang mendengar itu pun terdiam ia memandang Chan Yeol lekat, lalu mengangguk kan kepala ya.
"Boleh saja, asal kau setia pada ku maka aku akan selalu melindungi mu dan juda membantu mu mencari keluarga mu" jawab Anhe dan itu membuat Chan bersaudara kaget dan mereka dengan cepat bersujud di depan Anhe,
"Tolong terima kami, kami akan berjanji setia hidup dan mati untuk mu" ucap Chan bersaudara
"Baik aku menerima kalian" ucap Anhe lalu mengibaskan tangan nya dan muncullah tato bulan di lengan dalam mereka, mereka merasakan panas dan dingin.
Saat mereka melihat ternyata ada sebuah tato di sana,
"Itu tato atau tanda dari pengikut ku, jika kalian berbuat baik itu akan menjadi kekuatan kalian tapi jika kalian berbuat jahat tato itu akan menghancurkan tubuh kalian seketika" ucap Anhe.
"Baik terima kasih, kami mengerti" ucap kelima nya dan mereka sangat bahagia, entah kenapa mereka merasakan akan ada kebaikan kedepannya.
"Yue aku juga mau" ucap Chu Hua tiba tiba
"Apa kau sanggup Chu, bukanya kau masih memiliki keluarga" jawab Anhe
Mendengar itu Chu Hua menunduk sedih,
"Tidak ada, aku sendirian" jawab Chu Hua dan tiba tiba muncul tato yang sama di lengan Chu Hua.
Merasakan itu Chu Hua pun sangat bahagia lalu memeluk Anhe dengan tiba tiba.
"Terima kasih Yue, aku bahagia aku tidak sendiri an lagi" ucap Chu Hua sembari menangis haru.
Mereka yang melihat itu juga merasakan kesedihan yang sama.
"Sudah tenanglah, kalian semua tidak sendirian lagi setelah pulang dari sini ikut ke kediaman ku disana banyak orang orang seperti kalian yang membutuhkan keadilan, jadi kalian punya keluarga sekarang" ucap Anhe.
Mereka pun sangat tidak sabar untuk kembali.
"Ayo kita bikin tenda di sini untuk tidur kita malam ini, besok pagi pagi kita akan lanjutkan lagi perjalanan nya, sudah tidak jauh pintu keluar dari sini" ucap Anhe
"Apa tidak jauh, benarkah tapi kami tidak bisa menemukan pintu keluar dari sini" ucap Chan Jung
"Ini adalah dunia ilusi, kalian harus melihat dengan perasaan kalian bukan dengan mata, karena mata dapat tertipu, akan kuajari nanti, jadi bantu aku membuat tenda untuk istirahat kita malam ini" ucap Anhe.
"Tapi kita tidak membawanya, bahagai Nana?" tanya Chan Dui si paling lembut tapi paling peka.
Tanpa banyak bicara Anhe mengeluarkan tenda yang sangat besar
Mereka yang melihatnya sangat kaget, "Da... Dari mana keluarnya benda itu?" Chan Han
"Sudah jangan banyak tanya, ayo buat" ucap Anhe lalu membuka tenda itu mereka bekerja sama membuat tenda itu.
tidak lama berdirilah tenda yang sangat besar.
"Ini sangat besar dan luas, ini sangat cukup untuk kita semua" ucap Chu Hua
"Benar aku akan cari jerami untuk membuang tempat tidurnya" ucap Chan Jung
"Tidak perlu" ucap Anhe sembari mengeluarkan kasur kasur berjumlah 7.
Semua tambah shock melihat itu,
"Chan Dui apa kau merasakan jika Yue bukan pria biasa?" tanya Chan Yeol
"Kau benar, aku yakin ada hal besar yang dia miliki dan juga sangat luar biasa aku tidak sabar untuk melihat hal luar biasa lainya" jawab Chan Dui
"Kenapa dengan kalian?" tanya Anhe
"Tidak ada" jawab keenamnya kompak
"Ya sudah, cari kayu dekat sini, untuk masak, apa kalian tidak lapar" ucap Anhe
"Baik kami akan mencari kayu di dekat sini" ucap kelima pria itu
"jangan jauh jauh takutnya ada monster lagi" ucap Anhe santai dan itu membuat mereka urung pergi jauh, mereka hanya mencari di dekat tenda.
Saat mereka kembali, mereka melihat makan yang akan di masak.
"Ini kau membawanya?" tanya Chan Dui
"Ya" jawab Anhe singkat.
Mereka pun duduk di dekat Anhe mengelilingi makanan itu, bau harum masakan itu berangsur angsur keluar, membuat mereka lapar.
Melihat Mahanan tersusun rapih membuat mereka memandang semuanya tanpa berkedip.
"kenapa diam, cepat makan setelah ini aku akan melatih kalian, kita akan bermalam disini sampai besok malam, karena aku akan mengajari kalian sesuatu" ucap Anhe
"Lalu bagaimana dengan pintu keluar, jika kita disini terlalu lama?" tanya Chu Hua bingung
"Percaya padaku jika kita adalah peserta tujuh besar yang akan datang terlebih dahulu dari yang lain" ucap Anhe
Mereka semua saling pandang, tapi saat melihat wajah Anhe yang serius mereka pun percaya, lalu mereka pun makan dengan lahap
"Makanan ini sangat enak aku belum pernah memakannya" ucap Chan Jung
"Aku sudah pernah" Jawab Chu Hua
"Benarkah... Diaman?" tanya kelimanya chan
"Di restoran teratai milik Yue, jadi masakan seenak itu semua karena mu ya Yue" ucap Chu Hua
"Apa... Jadi restoran besar itu milik tua. Kita ini?" tanya Chan sima
"Ya, yang ku tau seperti itu" jawab Chu Hua
"Sudah cepat makan, karena masih sore setelah ini kita akan berlatih, " ucap Anhe dan mereka pun patuh makan dengan lahap dan bahagia.
Setelah makan mereka pun duduk sebentar untuk beristirahat.
"Baca buku ini sebelum berlatih kalian lihat dan cerna semua nya dengan baik" ucap Anhe lalu Dudu di kursinya lagi.
"Buku apa ini, kenapa aku baru melihatnya?" tanya Chan Yeol
"Kalian tidak akan pernah melihat nya dimana pun selain yang kalian pegang jadi baik baiklah dalam membaca isinya, buku itu akan hilang dengan sendirinya jika kalian sudah membacanya" ucap Anhe
"Benarkah.... Ini buku ajaib wah luar biasa" ucap Chan Han
Mereka mulai membaca buku itu dengan sungguh sungguh.
"Jika kalian mengerti lakukan apa yng di ajarkan oleh buku itu, kalian
pusatkan kekuatan kalian pada mata lalu hancurkan penghalang itu satu persatu gunakan hati dan perasaan kalian " ucap Anhe mereka pun mendengar kan apa yang di ajarkan Anhe dengan baik.
mereka melatih mata batin mereka, setelah beberapa jam akhirnya mereka berhasil satu persatu bisa melihat hal yang sesungguhnya.
"Selamat Kalina berhasil" ucap Anhe lalu buku itu menghilang.
"Jadi buku itu hanya ilusi" ucap Chan sima
"Iya dan tidak, buku itu sungguh ada tapi hanya satu dan itu ada padaku, aku hanya membuat ilusi buku itu menjadi banyak dan bukanya aku sudah bilang jika kalian selesai membaca buku itu akan hilang" jelas Anhe
"Benar juga, terima kasih Yue " ucap Chu Hua dan kelima pemuda chan
"hmmm" jawab Anhe
"Bacalah buku ini, kalian akan berlatih lagi nanti malam" ucap Anhe
"Baik " jawab semuanya. Lalu mereka memperhatikan dan mempelajari ilmu bela diri yang lebih kuat lagi.
"Kalian memiliki kemacetan" ucap Anhe tiba tiba.
Bersambung
andai aja bisa gitu ya, makmur hidup kita ini /Facepalm/