NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Mantan Kekasih Istri Ku

Misteri Kematian Mantan Kekasih Istri Ku

Status: tamat
Genre:Action / Misteri / Tamat / Horror Thriller-Horror / Iblis / Mata Batin / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Dendam Kesumat
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dayang Rindu

Dia meninggal tapi menghantui istri ku.
Ku genggam tangan Dias yang terasa dingin dan Bergetar. Wajahnya pucat pasi dengan keringat membasahi anak rambut di wajahnya. Mulutnya terbuka menahan sakit yang luar biasa, sekalinya menarik nafas darah mengucur dari luka mengangga di bagian ulu hati.
"Bertahanlah Dias." ucapku.
Dia menggeleng, menarik nafas yang tersengal-sengal, lalu berkata dengan susah payah. "Eva."
Tubuhnya yang menegang kini melemas seiring dengan hembusan nafas terakhir.
Aku tercekat memandangi wajah sahabat ku dengan rasa yang berkecamuk hebat.
Mengapa Dias menyebut nama istriku diakhir nafasnya?
Apa hubungannya kematian Dias dengan istriku, Eva?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayang Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada yang datang

"Ar, tadi itu ada perempuan." kata Eva, menunjuk batang pohon besar di hadapan mereka, lalu menatap sekitar dengan bingung.

"Aku tak melihatnya, ayo!" Arya menarik tangan Eva segera menuju pondok, dimana aroma jagung panggang tercium harum.

Tak ada pilihan selain menurut, Eva kembali masuk ke dalam gubuk, memakan jagung yang sudah matang dengan gigitan hati-hati.

"Kau tidak makan?" tanya Eva.

"Aku masih kenyang, sudah terbiasa makan sekali hanya di malam hari." jawabnya.

Eva mengangguk, mungkin pria itu sengaja berhemat, mengingat dia tinggal di tengah hutan.

Hanya beberapa saat saja, jagung berukuran besar itu habis meski tak memiliki rasa selain manis alami dari biji-bijinya.

"Aku akan keluar, kau tutup pintunya." titah Arya, mengambil sepotong kayu, dengan ujung runcing.

"Mau kemana?" tanya Eva.

"Berburu." kata Arya.

Eva mengangguk ragu, hanya bisa mengekor di balik punggung tanpa berkata-kata.

"Masuklah, mengapa malah mengikuti ku?" tanya Arya, berbalik dengan wajah datarnya lagi.

"Aku ikut, bukankah ini...." seketika ucapannya berhenti, menatap sekeliling tampak redup, cenderung sudah gelap. Cepat sekali hari berlalu, padahal baru beberapa jam saja.

"Masuklah." titahnya lagi.

"Tapi Ar, aku takut sendirian di dalam sana. Akan lebih baik ikut denganmu saja." kata Eva, namun pria itu menggeleng.

Dia tersenyum tipis lalu berkata dengan tegas. "Tempat paling aman bagimu adalah di dalam sana."

"Ar!" Eva memegangi lengan Arya, sedikit memelas.

"Belum waktunya. Nanti kalau kau sudah siap, aku akan mengajakmu kemanapun aku pergi." kata Arya, menatap wajah Eva penuh misteri.

Eva melepaskan tangan pria itu perlahan, lalu mundur teratur masuk ke dalam gubuk dan segera menguncinya.

"Sudah siap bagaimana maksudnya?" eva bergumam sendiri.

"Sebenarnya, aku ini dimana? Mengapa aku tak melihat jalan yang di lewati manusia?" gumamnya lagi, sejauh dia berjalan bersama Arya mencari Gerry, tak menemukan jalan yang dilewati manusia, padahal Arya tinggal di sana cukup lama. Lalu perempuan itu? Cepat sekali dia menghilang.

"Aku yakin perempuan itu penasaran denganku." gumamnya lagi, menutup gubuk itu rapat-rapat, mengganjal dengan apa saja yang berat, kemudian masuk dalam kamar dan segera menguncinya.

Belum sempat menghempaskan bokongnya di ranjang, suara ranting terinjak terdengar nyaring membuat Eva siaga.

"Arya?" gumamnya tanpa suara. Mencoba mencari celah pada dinding, berusaha melihat keluar sana.

Remang cahaya bulan memantul dari dedaunan yang rimbun, samar tampak seseorang berjalan pelan mengitari pondok itu seperti mencari celah untuk masuk.

Eva terus mengamati sambil memasang telinga lebih tajam. Sekejap sosok itu menghilang mungkin berputar ke arah belakang, namun kemudian kembali pada titik yang sama, yaitu di depan pintu.

"Apa yang dia lakukan? Bukankah sangat mudah jika ingin masuk?" gumam Eva, sambil terus mengawasi.

Sedetik kemudian, sosok yang terlihat itu mengulurkan tangannya ke arah pintu Namun kemudian memekik kecil sambil meniup tangannya.

"Hrggrrrrhhhhh..!"

Eva semakin bergidik ngeri, sosok yang merupakan seorang perempuan itu menggeram.

"Makhluk apa itu?" gumam Eva. Tapi seperti mendengar gumaman Eva yang nyaris tanpa suara, dia menoleh ke arah celah yang kecil, memperlihatkan mata yang menyala, seperti pantulan sinar bulan.

"Argh!" Eva memekik karena terkejut, mundur selangkah dan jatuh ke lantai tanah.

"Grrrrhhmmmmm.. Grrrhhhh." geramannya semakin menjadi.

Lalu terdengar hantaman di dinding beberapa kali, namun makhluk perempuan itu tetap tak dapat masuk, bahkan dia mengeram marah karena terpental jauh.

*

*

*

Meninggalkan Eva yang ketakutan sendirian di dalam gubuk reyot, tak kalah tegangnya dengan Gerry yang kini sedang bersembunyi di kamar milik Rania.

Suara beberapa orang terdengar mendekati rumah panggung itu dengan sorot senter terus kemana-mana.

"Siapa Ran?" tanya Gerry.

"Sepertinya polisi Mas, perutnya buncit, hanya satu yang masih muda." jawab Rania, mengamati dari jendela.

"Ya Allah, semoga mereka tidak menemukan aku." doanya, memejamkan mata di balik pintu kamar Rania.

"Selamat malam Pak!" sapa seorang pria yang berjalan lebih dulu.

Ternyata di bawah ada pak Sumanto, Rania sedikit lega.

"Selamat malam, ada apa?" tanya pak Sumanto dengan wajah datar.

"Kami dari kepolisian pak, mencoba menelusuri orang hilang yang belum juga di temukan. Perintah dari atasan, kami harus menggeledah setiap rumah yang bermukim di sekitar sungai." jawabnya.

Rania menelan ludahnya sendiri, sedangkan Gerry memegangi dadanya, dia sangat cemas.

"Silahkan di geledah." jawab pak Sumanto.

Rania tak menyangka bapaknya akan mengizinkannya, dia sampai ketar-ketir harus bersikap bagaimana.

"Baiklah, terimakasih." dua orang naik keatas, sedangkan yang satunya menggeledah bagian bawah, tempat gudang kopi yang belum di olah.

kedua orang itu menatap sekeliling ruang tamu yang kecil, tak ada apapun yang mencurigakan. Lalu menyorot pada kamar berukuran dua meter, mereka masuk ke dalam sana.

"Bagaimana?" tanya rekannya.

"Kamar bapak tua itu." jawabnya. Karena di dalam hanya ada sarung dan kasur kapuk yang lepek.

"Kamar itu!" tunjuk rekannya lagi.

Keduanya pun melangkah menuju dapur yang bersebelahan dengan kamar Rania.

Kriieeeett!

Berderitlah suara pintu kayu itu.

"Hei! Kalian siapa? Pergi!" teriak Rania, melempari dua orang polisi yang melongokkan kepalanya di ambang pintu. Barang pribadi Rania melayang di wajah kedua pria itu, segitiga dan kacamata yang sudah melar ia lemparkan dengan sengaja.

"Mbak! Mbak! Kami bukan_"

"Maling! Maling! Tolooong!!!" Rania menjerit seraya memegangi kain yang terlilit di dadanya. Dia juga mengacak-acak rambut lurusnya agar terlihat panik.

"Maaf Mbak! Maaf!" teriak seorang polisi muda, kemudian mengajak rekannya segera pergi meninggalkan kamar Rania.

"Bapak! Bapak! Ada maling! Ada orang jahat Pak!" teriak Rania lagi.

"Maaf Mbak! Maaf." kedua pria itu menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa.

"Apa yang kalian lakukan?" bentak pak Sumanto.

"Maaf Pak, kami tidak tahu jika ada anak gadis anda di dalam kamar. Dia_" polisi muda itu menggantung ucapannya.

"Dia apa?" tanya pak Sumanto.

"Dia sedang ganti baju." jawabnya, tak sadar jika sebuah kaca mata yang sudah melar dan tak layak pakai masih menggantung di leher rekannya.

"Kau apakan anak ku?" Pak Sumanto menarik baju polisi yang sejak tadi tegang tanpa kata.

"Tidak Pak, saya tidak_"

"Ini apa?" tanya Sumanto, menunjuk kacamata bertali masih menjuntai di lehernya.

"ini, anak anda tadi melempar kami Pak!" jawabnya bersungguh-sungguh.

"Maaf pak, kami tidak bermaksud mengganggu ketenangan Anda dan anak anda." seorang senior yang tadi memeriksa di bawah kemudian memilih pamit.

"Hem!" pak Sumanto menatap tajam kepada tiga orang tersebut.

Sedangkan di atas, Rania menyandar lemas di dinding sambil memegangi dadanya.

"Itu tadi apa?" tanya Gerry, sejak tadi ketakutan, tapi juga sudah tak bisa menahan tawa ketika Rania mengambil harta Karun simpannya di dalam lemari kayu paling bawah.

"Gak usah tanya Mas! Ini taruhannya nyawa tahu?" kesal Rania, kembali memakai kemeja yang tadi di lepasnya.

"Sini, biar aku bantu mengumpulkannya." ucap Gerry, membungkuk.

"Eh! Jangan pegang-pegang." tepis Rania. Memunguti barang pribadinya yang sudah tercecer di lantai, bahkan sampai di ambang tangga.

"Baru tahu, barang ini bisa dijadikan senjata untuk mengusir orang." kata Gerry, mengambil segitiga yang sudah compang-camping di bawah kakinya.

"Aaagghh!" Rania memekik, malu.

1
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wahh emg bener niat mau harta aja kan yaaa
Ai Emy Ningrum: yoi 😽
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: g salah ya
total 3 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
ibu nya Seno udh satu tim sama Lusia, gak bisa dipisahkan lagi, apa Andin juga termasuk? kasian bang Zalli /Sweat/
Ai Emy Ningrum: yaa udh gpp,yg penting semua baik2 sj ,sehat2 selalu yaaa othor sekeluarga..kita nantikan cerbung2 karya mu dilain waktu 🤗🤗
Dayang Rindu: iya kak, kemarin ada sedikit musibah, tapi sekarang dah beres. Alhamdulillah.
takut novelnya nge gantung, jadi tak tamatin aja. 😁..
total 13 replies
Ai Emy Ningrum
Pov Seno ...
Yg diacak acak rumh ..yg berantakan hati...gini amat yak jd dewasa...punya banyak kartu ATM tp gak ada saldonya,malam susah tidur ,pagi susah bngun /Facepalm//Facepalm/
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Ai Emy Ningrum: tidaaaaaaak 😫😩😫😩
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: /Grievance//Grievance//Grievance/
balik kamu kamu kamu lagi.. wkwkwk 🤣🤣🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
total 10 replies
Ai Emy Ningrum
Kelamaan..keburu Lebaran..eehh keburu bapack datang 👻👻😽😽 eehh yg datang yg laen 👻👻 hihihi
Ai Emy Ningrum: wkwkwkwkwk 🦆🦆🦆🦆🤣🤣🤣🤣
Dayang Rindu: kalau pengantin baru sih syuliiitt... 🤭🤣🤣🤣🤣
total 6 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
gaskkken lamar dan lgsg aja ijab kobul biar sah dlu agama
nanti bosa sah negara
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: wayyyyoook mbk ning
Ai Emy Ningrum: digoreng jg enak tuh pisang raja 🍌 nya
total 6 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hiiii apa itu caitan hitam bergarak2.. kembuk3 gono kae..
Ai Emy Ningrum: entahlah ceu cuaca nya ..panassss terik bbrp hr ini...hr ini,semlem ada hujan deras..tp tetep panasss 🥵🥵
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: disini kalau pagi sampe siang mendung diseling gerimis kadang hujan, sore agak cerah, nah tengah malam biasanya hujan lagi
total 22 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
oalah.. masih saudaran ternyata
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
Sumanto sodaraan sama Aki..
Ai Emy Ningrum: oohh bukan yah ..mangap..🤭🤭
abisnya sejak kejadian tsb..nama Sumanto identik dgn 👻👻👻
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: itu Sumanto yg lain ya buk ibuk, bapak2.. kata pak Sumanto klarifikasi 😌
total 7 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
walah kok ya kek makan buah simalakama maju mati mu dur pun mati
Ai Emy Ningrum: /Joyful//Joyful/
Dayang Rindu: malah kurang huruf g kak... 🤣🤣🤣/Facepalm/
total 7 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
aahh labil kau gadis hutan, sebelumnya tergila2 kepada pangeran 🤴 Arya, dan merasa dia sangat seksoy saat keluar taring, sedang Seno selain tak berbulu juga tak bertaring 🙄😋🤭🤭🤭
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: mantap lah /Good/
Ai Emy Ningrum: jualan terus ,nyanyi gitaran jg jln /Good//Good/
total 16 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
jgn atuuuu
masa iya mati berjamaah kan g lucu lah pemeran utama kok mati nya berjamaah
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: /Joyful/😜😜😜😜
Ai Emy Ningrum: ya ga bisa yuk..kira2 donk...pusing lah aku jd nya 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
total 6 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/ yg kebalik bukan kakinya doang, matanya juga ni gadis hutan 🙈
Ai Emy Ningrum: mksud nya mo anti-mainstream tp jatoh nya malah....🙄🤔🤔
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: emang laen dari yg laen /Shy//Slight/
total 5 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
naah kan.. sama lah sama om Wowo kebon sebelah, sok ketinggian lu Arya 🤣🤣
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: jaman blm tau Ceu, apa aja kan diembat /Facepalm//Facepalm/
Ai Emy Ningrum: /Shy//Silent//Slight//Gosh/
total 8 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
kastanya Arya lebih tinggi dari pada Wowo penunggu kebon bambu 😋
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: /Joyful//Joyful//Joyful/
Ai Emy Ningrum: iaaalaah /Grin//Grin//Grin/
total 18 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
duuh bakal riweuh nii kalo udh cerita cinta segitiga, segiempat dan segitugitunya /Shy/ Arya sok banget nolak2in semua jin cewek disana merasa paling ganteng 🤭🤣
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: sebut saja kerajaan Sang Ratu 👸
Ai Emy Ningrum: jd ratu , permaisuri tnpa tau apa nama kerajaan nya../Frown//Frown/
total 18 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
walah ternyata arya adalah pangeran yahhh pantas saja dia g mau ngalah
Ai Emy Ningrum: kmaren masuk lewat jalur ordal yee,pantesan cepet 😒😒
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: anak buah nya perlu di training ulang 😋
total 14 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
ohhh giti si arya katanya mau gnter pulang tp di tanguhakn waktunua mau di peristri kali yaaaa
ayo lah arya kasih balik lah si eva jgn oula kau tahan di alam mu kasihan klo di hati mu aq pun ogah kau kan jin.. wkwkwkwkkkk🤣🤣🤣🤣🤣🏃‍♀️
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Ai Emy Ningrum: 👻👻👻👻👻
total 6 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
jadi inget kisahnya si Joko.. /Slight//Hey/
Ai Emy Ningrum: #melipirdiam2 🚶🏻‍♀️🚶🏻‍♀️🚶🏻‍♀️
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: psssstttt... iyaaah 🤫
total 9 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wahhh kek nya 3va jadi sandra deh
tp siapa n3nek itu yahhh mau nolong eva
wuihhh keren deh petualangan nua masuk demensi lain
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: wowlah iyo nek neng kene pun podo wae kk anger mati listrik yo wis ngalamt hahahaaa🤦‍♀️
Dayang Rindu: lebih angel aku Mbak, pln sedang perbaikan. Dikit-dikit mati lampu, hilang sinyal sejak kemarin gak bisa up. 🤦‍♀️
total 10 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
gemblung bentuk e wae kyo gono hadehhh bossss situ mah iblis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!