NovelToon NovelToon
Sistem Sepak Bola

Sistem Sepak Bola

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Pemain Terhebat / Bepergian untuk menjadi kaya / Mengubah sejarah / Karir
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lion Star24

Ronald Leo, seorang remaja berbakat dari desa kecil di Kediri mendapatkan kesempatan emas untuk mewujudkan mimpinya menjadi pemain sepak bola profesional. Setelah mencuri perhatian pelatih selama seleksi Borussia Dortmund ||, Leo berkembang pesat dengan bantuan sebuah Sistem misterius yang meningkatkan kemampuan fisik dan tekniknya diatas rata- rata. Ditengah persaingan ketat dan berbagai tantangan, Leo memimpin timnya menjadi juara liga remaja Jerman dan mencetak prestasi luar biasa. Namun, perjalanan Leo baru saja dimulai, karena ia kini harus membuktikan kemampuannya di panggung yang lebih besar ~ Liga Profesional.
Dengan penuh aksi, persahabatan, dan impian besar, "SISTEM SEPAK BOLA" adalah kisah seorang remaja Indonesia dalam meraih kejayaan di dunia sepak bola internasional.
Novel ini tidak menganut jadwal dan regulasi liga Eropa secara menyeluruh, demi perkembangan jalan cerita, jadi mohon dimengerti bila ada jadwal yang melenceng jauh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lion Star24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Dengan optimisme tinggi, Leo bersiap untuk hari-hari berikutnya, berlatih keras dan menggapai impian yang selalu ia impikan sejak kecil.

*******

Malam ini keluarganya menelepon dan menanyakan kabar dari sang buah hati. Adiknya yang bernama Lina mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-16 kepada kakaknya. Leo hanya terdiam dan berlinang air mata karena di hari bahagia ini ia merayakannya tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang bisa makan bersama keluarganya.

Namun, ia dengan gembira mengabarkan bahwa ia sudah beradaptasi dengan sepak bola di sini, dan ia menceritakan banyak teman dekatnya yang terus memberikan dukungan.

Keluarganya sangat bahagia mendengarnya. Sang ibu berharap agar Leo bisa terus sehat dan mengejar impiannya. Sang ayah tidak banyak berucap, tapi di dalam hatinya selalu mendoakan anaknya agar sukses.

Sejak bergabung dengan Borussia Dortmund II, kehidupan Leo berubah secara drastis. Leo tidak perlu lagi terbebani masalah uang karena klub setiap minggu memberikan uang saku kepada peserta pelatihan.

Meskipun tidak banyak, uang itu cukup untuk membayar sewa kamar dan makan sehari-hari. Sebelum menandatangani kontrak resmi, para peserta tidak diberikan mes untuk menginap, jadi mereka harus mencari penginapan sendiri.

***

Waktu terasa berlalu begitu cepat, dan kini sudah dua bulan sejak ia memulai pelatihan intensif bersama para pemain muda lainnya. Meski datang terlambat, berkat rekomendasi dari Jacob, Leo tetap bisa berpartisipasi dalam program rekrutmen yang berlangsung selama empat bulan.

Saat itu, pendaftaran sebenarnya sudah ditutup jauh sebelum Leo tiba di Jerman, dan pelatihan pun sudah berjalan satu bulan. Namun, karena Jacob yang secara pribadi memberikan rekomendasi, Leo diberi kesempatan langka ini. Bagi para pemain muda yang lolos seleksi, mereka akan menandatangani kontrak pemain muda dengan klub dan berlaga di Liga Remaja Jerman. Mereka yang menunjukkan performa gemilang akan direkomendasikan untuk naik ke tim U-17 Borussia Dortmund, yang berlaga di Liga 3 Jerman, dan ketika performa mereka semakin meningkat, mereka akan menandatangani kontrak sebagai pemain profesional dan masuk ke dalam skuad Borussia Dortmund yang berlaga di Bundesliga.

Leo selalu menyadari betapa berharganya kesempatan ini. Ia harus bekerja keras, karena banyak dari peserta lainnya yang sudah beradaptasi dengan ritme latihan. Namun, berkat bantuan sistem yang ia miliki, Leo mulai mengejar ketertinggalannya dengan cepat.

Setiap hari, pelatihan fisik dan taktik selalu menjadi bagian dari rutinitas yang menguras tenaga. Namun, Leo justru semakin menikmati setiap sesi. Apalagi, setiap misi dari sistem memberinya tantangan yang membuatnya terus berkembang. Sudah banyak misi yang ia selesaikan selama dua bulan terakhir, seperti membuat hat-trick dalam latihan, menjadi pelari tercepat, hingga berhasil melakukan dribbling tanpa kehilangan bola selama sesi latihan.

"Sudah berapa misi yang selesai, ya?" pikir Leo suatu sore setelah latihan selesai. Ia membuka sistem yang hanya bisa dilihatnya sendiri.

Nama: Ronald Leo

Umur: 16 Tahun

Tinggi: 170 cm

Berat: 70 Kg

Kecakapan kaki kiri/kanan: 50/100

Atribut teknik :

Passing: 53

Shooting: 60

Dribbling: 51

Shot accuracy: 54 +10

Heading: 40

Atribut fisik:

Kekuatan: 67

Kecepatan: 68 +10

Stamina: 63

Serangan: 50

Inventory:

"Skill yang dimiliki:"

Dribble ala Ronaldinho: Kemampuan mengelabui lawan dengan dribble cepat dan teknik luar biasa.

Kecepatan ala Thierry Henry: Berlari cepat saat transisi dari bertahan ke menyerang.

Tembakan Jarak Jauh ala Frank Lampard: Ketepatan dalam menembak dari luar kotak penalti.

Visi Permainan ala Inzaghi: Kemampuan membaca permainan dan mencari posisi ideal di kotak penalti.

Leo tersenyum puas. Berkat bantuan sistem, kini ia berada di atas rata-rata para pemain lainnya. Meski begitu, ia tetap rendah hati dan fokus untuk terus mengasah kemampuannya.

Setelah sesi latihan selesai, seperti biasa, Leo menghampiri pelatih Roger untuk meminta izin menggunakan gym klub.

"Pak Roger, apakah saya boleh menggunakan gym lagi hari ini?" tanyanya sambil mengatur nafas setelah latihan berat.

Pelatih Roger menatap Leo sejenak,kemudian mengangguk. "Tentu saja, Leo. Aku lihat perkembangan fisikmu luar biasa selama dua bulan terakhir. Teruskan usahamu, ototmu sudah mulai terbentuk dengan baik."

Leo tersenyum. "Terima kasih, Pak. Saya akan bekerja lebih keras."

Pelatih Roger, yang biasanya keras dan tegas, memberikan senyuman tipis. "Jangan terlalu keras pada diri sendiri, Leo. Kau masih muda, tapi semangatmu itu luar biasa. Jaga kondisi tubuhmu, jangan sampai cedera."

Leo mengangguk paham, lalu bergegas menuju gym. Setiap kali ia berada di sana, ia memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk memperkuat otot dan daya tahan tubuhnya. Hal ini sangat penting, terutama saat bersaing di sepak bola Eropa yang penuh dengan pemain berpostur besar dan berotot.

Di gym, ia selalu merasa nyaman. Kadang-kadang, ia menghabiskan waktu berjam-jam di sana, memperkuat tubuhnya yang sekarang jauh lebih bugar.

Setiap minggu berlalu, Leo semakin menguasai semua latihan yang diberikan oleh pelatih. Bahkan, di beberapa kesempatan, ia mulai menjadi pusat perhatian di antara pemain lain. Salah satu misi yang ia selesaikan adalah menjadi pemain tercepat dalam latihan sprint, dan hasilnya membuat pelatih Roger terkagum-kagum.

Suatu hari setelah sesi latihan sprint, pelatih Roger mendekatinya.

"Leo, aku harus bilang, kecepatanmu di lapangan luar biasa. Aku melihat ada gaya berlari seperti Henry di sana."

Leo tertawa kecil, menyembunyikan fakta bahwa ia memang memiliki skill kecepatan dari Thiery Henry berkat sistem. "Terima kasih, Pak. Saya hanya berusaha yang terbaik."

Roger menatap Leo dalam-dalam. "Aku rasa kau tahu, tapi kecepatanmu itu aset yang sangat penting. Jangan sampai hilang. Tapi ingat juga, dalam sepak bola, tidak hanya soal fisik dan kecepatan. Kau harus terus mengasah visi permainanmu dan cara mengatur tempo."

Leo mengangguk. "Ya, Pak. Saya akan terus bekerja untuk meningkatkan semuanya."

"Bagus. Besok kita akan adakan mini-tournament antar tim. Ini kesempatan bagus untuk melihat sejauh mana kau berkembang. Aku ingin melihatmu tampil di sana."

***

Esok harinya, mini-tournament dimulai. Leo ditempatkan sebagai striker, posisi yang paling ia kuasai. Turnamen ini adalah kesempatan bagi semua pemain muda untuk menunjukkan performa terbaik mereka, dan bagi Leo, ini adalah panggung untuk membuktikan bahwa ia layak untuk menjadi bagian dari pemain Borussia Dortmund II.

Pertandingan berjalan sengit, tapi berkat bantuan sistem dan kemampuannya yang semakin terasah, Leo mencetak dua gol dan memberikan satu assist dalam pertandingan ini. Para pemain lain tampak mulai memperhatikan kemampuannya yang terus berkembang. Bahkan pelatih Roger yang biasanya tenang, tampak mengangguk puas melihat permainan Leo.

Di ruang ganti setelah turnamen, Sven menghampirinya lagi. "Luar biasa, Leo! Kamu bermain hebat hari ini. Dua gol, satu assist... pelatih pasti semakin memperhatikanmu sekarang."

Leo tersenyum, mengelap keringatnya dengan handuk. "Aku hanya berusaha melakukan yang terbaik, Sven. Semua orang di sini juga hebat."

Sven menepuk bahunya. "Kamu tidak hanya melakukan yang terbaik, kamu sedang dalam jalur untuk menjadi pemain bintang, Leo. Teruskan seperti ini!"

Ucapan Sven membuat Leo semakin termotivasi. Dia tahu, dengan bantuan sistem, dan kerja kerasnya, ia sedang berada di jalur yang tepat untuk meraih impiannya menjadi pemain sepak bola profesional. Meskipun masih ada dua bulan tersisa dalam pelatihan ini, Leo semakin yakin bahwa ia bisa lolos seleksi.

1
Azril Parmen
Luar biasa
Rizky Fadillah
berantakan seperti sistem ai
adlyu
Update thor
Lion Star⭐: siap👌
total 1 replies
Afdhal Fauzi
teruskan/Smile//Joyful/
🛌
kek yang ada di platform novel penghasil uang deh/Shame/
Dani Ni
bisa ngk kata katanya, ngk ush terlalu formal.
Dani Ni
kata katanya terlalu formal, seperti percakapan biasa aj.
RMYAN'S
kok jalan ceritanya kaya sama ya sama akun sebelah?

ini copy paste atau karya asli?


sorry author bukannya meremehkan karyamu atau apalah tapi menurut saya pribadi jalan cerita yang author tulis tidak asing bagi saya🙏
Mhmmd Hrts: yg mn?
pembaca gabut: beda nama doang wkwkw wkw TPI bodo amat yg dosa kan dia
total 3 replies
juan carlos vasquez paredes
Lanjut terus thor, saya sudah jatuh cinta sama ceritamu❤️
Lion Star⭐: Siap 86
total 1 replies
o^┢┦apΡy
Aku jadi pengen main ke dunia dalam cerita ini 👍
Fajar Fathur
lanjut update thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!