Dibenci keluarga karna di anggap pembawa sial, Azeeyra Briliant aksara di usia 17 tahun harus hidup menderita dalam caci maki keluarganya.
zee adalah pangilan gadis berpenampilan cupu itu dengan rambut kuncir dua, kaca mata bulat nan tebal serta baju dan rok kebesaran dari tubuhnya, zee kerap kali di bully oleh teman sekolahnya, meski memiliki otak yang pintar tak membuat ayah dan kakak kandung zee bangga atas prestasi yang didapatkan, ia di benci karna dianggap sebagai pembunuh mamanya yang meninggal sewaktu melahirkan zee karna pendarahan, sejak saat itu ayah zee tak pernah menggangap gadis kecil itu sebagai putrinya, ia di rawat oleh seorang pengasuh bernama bi jum, hanya dari pengasuh itulah zee mendapat kasih sayang, pun dengan kakak kandung zee daniel aksara juga membencinya, daniel kecil mengira zee sudah menyedot darah sang mama sehingga mengakibatkan mamanya meninggal, rasa benci terus berlanjut hingga mereka dewasa.
lantas apa zee akan bertahan di keluarga itu,?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gebi salvina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RASA IRI YANG MENYAKITIMU
Motor sport hitam abi melaju membelah jalanan ibu kota dengan kecepatan sedang, beruntung jalan tidak macet, karena memang Sma Aksara terletak di pinggiran kota.
Saat sampai di depan gerbang sekolah, motor sport hitam itu menambah kecepatannya agar bisa melewati gerbang yang akan tertutup. Hal itu membuat security yang menjaga hanya geleng-geleng kepala.
"anak jaman sekarang, tidak ada takut-takutnya. " ucap security yang sudah menutup gerbang setelah motor abi dan zee masuk kedalam sekolah.
Para siswa siswi aksara memperhatikan interaksi abi dan zee, abi membawakan tas milik zee, gadis itu yang memaksa, bahunya terasa sakit membawa tas yang penuh buku, begitu kata gadis manja itu.
Kasak kusuk terdengar ketika zee dan abi melewati mereka.
"benar-benar jala**, "
"mau sekolah atau mau jual diri sih. "
"udah jadi pelakor, malah mengoda teman pacar sendiri. "
"ngak puas hanya dengan satu batang kayaknya. "
"urat malunya udah putus kali ya. "
Begitulah bisik-bisik yang terdengar, zee dan abi tidak memedulikan ucapan mereka, toh belum tentu juga mereka yang di bicarakan, lain cerita kalau mereka sudah menyebutkan nama.
Zee dan abi masuk ke dalam kelas, sebagian kursi sudah di isi pemiliknya sebagian lagi masih kosong, begitu juga dengan bangku reynard dan ketiga inti dragon yang lain.
Zee duduk dengan santai, karen dan siska menghampiri meja gadis itu.
"pagi zee, kusut amat tuh muka. " tanya karen cengengesan.
"hem, lagi badmood gue. "
"perasaan Lo badmood mulu deh, heran gue. " ucap siska yang duduk di atas meja zee.
"Lo berangkat bareng abi? " tanya karen. Siska dan karen memang belum tahu hubungan kakak adik di antara mereka, hanya inti dragon saja yang mengetahuinya.
"iya."
"trus, reynard gimana? " tanya karen lagi, gadis itu memang memiliki perasaan terhadap abi dari lama, tapi kalau zee dan abi memiliki hubungan karen juga tidak masalah, perasaan seseorang tidak bisa di paksa, baik hati sekali gadis itu.
"ngak gimana-gimana.?" jawab zee, merasa tidak puas dengan jawaban zee, karen yang tadi berdiri di samping meja zee, mendudukan pantatnya di kursi milik reynard.
" masalah yang kemaren gimana, udah jelas? Masih banyak murid yang gosipin lo! "ujar karen dengan khawatir, karen tau, zee kalau tidak ditanya dia tidak akan mau bercerita lebih dulu.
" sudah. "zee menceritakan apa yang terjadi di antara keyla dan reynard, karen dan siska hanya mengangguk kepala tanda mengerti. Abi yang duduk di depan meja zee, dapat mendengar obrolan tiga sahabat itu. Ia akan beranjak dari duduknya, tapi jadi urung ketika melihat reynard dan tiga curut itu sudah datang.
"woi... Pagi-pagi udah menggosip aja kelen ya. " teriak saka yang sudah duduk di sebelah abi, mereka memang duduk satu meja.
Plak...
Siska yang masih duduk di meja zee memukul lengan saka, gadis itu merasa sakit di kupingnya mendengar suara saka.
"bisa ngak... " kalimat siska terpotong ketika saka kembali berteriak tepat di telinga nya.
"kagak bisa... "teriak saka dengan suara yang lumayan keras.
Siska bangkit dari duduknya dengan menutup kedua telingannya gadis itu mengejar saka yang sudah berlari setelah berteriak tadi, kurang ajar sekali laki-laki itu.
Berbeda dengan saka dan siska, karen yang tadi duduk di bangku reynard sudah pindah ke kursinya sendiri.
" pagi baby. "sapa reynard dengan senyum manis, bukan hanya zee, semua siswi yang tadi melihat siska dan saka, sekarang sudah terpaku melihat senyuman reynard yang membuat hati kaum hawa meleleh.
Pipi zee bersemu merah karena malu dan juga gemes dengan sikap reynard. Laki-laki itu mencubit pipi zee yang sudah seperti udang rebus. Para siswi yang melihatnya berteriak dalam hati mereka, rasa kagum karena mereka terlihat sangat cocok, juga rasa iri, kenapa bukan mereka yang ada di posisi itu. Keyla yang duduk di meja sudut sebelah kanan zee merasa geram melihat kemesraan mereka.
"kamu yang sabar ya key. " ucap anggi teman sebangku keyla, yang ikutan geram melihat nya.
"iya, aku ngak apa-apa kok, kasihan juga zee, apa lagi sebentar lagi kami tunangan, dia pasti akan sedih saat putus dengan rey. " keyla yang baik hati, membiarkan orang lain menindasnya, benar-benar seorang malaikat. Begitu lah kira-kira pemikiran orang-orang yang mendengar ucapan gadis itu.
****
Kembali kepada zee dan reynard, laki-laki itu menggenggam tangan zee yang ada di paha gadis itu. Zee hanya diam membiarkan reynard, pun dilarang juga tidak ada gunanya.
"nanti ikut aku ketemu mommy ya. " ajak reynard yang asyik memainkan jari-jari lentik zee.
"hah, ketemu mommy kamu? aku belum siap rey! " zee terkejut reynard yang tiba-tiba mengajak bertemu mommy nya.
"tidak ada yang perlu di siapkan, mommy hanya ingin ketemu kamu, ngak usah takut mommy baik kok." jelas reynard meyakin kan zee.
"tapi, aku merasa tidak... " zee tidak melanjutkan ucapan nya ketika telunjuk reynard menutup mulutnya.
"bee... " kalau begini zee sudah pasti akan menurut saja. Dia mana kuat melihat mata memohon reynard.
"aku yang menentukan siapa yang pantas buat aku kamu mengerti. " reynard sekali lagi meyakinkan hati zee.
Zee mengangguk kan kepala tanda mengerti. Reynard mencium punggung tangan zee dengan lembut. Zee menggigit bibirnya menahan desiran di hatinya. Meski bukan pertama kali reynard melakukannya, tetap saja zee belum terbiasa.
Zee mengalihkan perhatiannya ke samping kanan nya, ia menatap karen yang juga menatap ke arahnya. Zee melihat pipi sahabatnya itu memerah, sepertinya dia melihat aksi reynard yang tidak tau tempat itu.
"alen sini. " panggil zee.
Karen yang bingung kenapa zee yang sedang bermesraan dengan reynard malah memanggilnya. Gadis itu bangkit dari duduknya ia mendekat ke arah zee.
"kenapa? "
"besok libur sekolah, benar? " tanya zee dengan hati-hati, seperti bicara dengan anak tk.
"benar, besok kan minggu. " jawab karen dengan polos.
"gimana kalau besok aja kita ke mall nya, kita main seharian sampai puas gimana? " zee merasa tidak enak dengan kedua sahabatnya itu, mereka sudah sering sekali mengajak zee pergi ke mall, dan baru hari ini dia meng-iyakan, malah gagal lagi karena reynard juga mengajaknya pergi.
"kenapa? Kan Lo udah janji tadi mau ikut! "
Zee menghela nafas pelan, ia takut akan menyinggung perasaan karen.
"mommy nya reynard mau ketemu sama gue sepulang sekolah nanti, gue ngak enak nolaknya, Lo jangan salah paham, bukan berarti kalian ngak penting, gue susah jelasin nya len. " ucap zee mencoba menjelaskan agar karen mengerti.
"ya udah sih, gue paham kok. Tapi hari minggu ngak ada alasan lagi lo, awas aja kalo batal lagi. " ancam karen. Zee tersenyum senang karena karen memahami maksud hatinya.
"gimana kalau nanti lo sama siska nginap di rumah gue. " ajak zee, gadis itu masih merasa bersalah. Dan juga ia ingin merasakan gimana rasanya tidur bersama sahabat, yang di gadang-gadang katanya seru banget, dan akan jadi kenangan di waktu mereka sudah menikah nanti.
Mata karen langsung berbinar seperti anak kucing yang mengemaskan, abi yang duduk di depan reynard tersenyum tipis, sangat tipis, namun tetap tertangkap oleh mata elang reynard.
"yang benar lo zee, serius? " tanya karen tak percaya, selama ini, tiap kali karen dan siska ingin kerumahnya, zee selalu saja banyak alasan. sekarang zee mengajaknya menginap tentu saja karen tidak akan menolak.
"iya serius, itupun kalau kalian mau. "
"mau.. mau..mau, mau banget zee" antusias karen, tanpa sadar ia sudah melompat-lompat kecil karena terlalu senang.
...****************...
Bel istirahat berbunyi, semua murid menyimpan semua peralatan belajar ke dalam tas. Seperti zombie yang tengah kelaparan mereka berlari menuju kantin, untuk mengisi kekosongan di perut mereka. Begitupun dengan zee dan dua sahabatnya, saat ini sudah berjalan menuju kantin, dibelakang mereka lima inti dragon berjalan bak model di atas catwalk, teriakan dan bisik-bisik tentu saja tidak akan lepas dari keberadaan mereka.
Sampai di kantin, seperti biasa karen yang akan memesan makanan mereka.
Semangkok bakso panas sudah tersedia di meja bersama segelas es teh manis. Mereka bertiga duduk semeja dengan inti dragon, selain karena meja yang memang sudah penuh. Reynard juga memaksa zee duduk bersamanya. Jadilah kedua temannya ikut bergabung, reynard tidak mempermasalahkan, toh mereka sahabat kekasihnya.
Mereka makan dengan diam, menikmati kuah bakso yang gurih. Namun ketenangan itu tak berlangsung lama karena seseorang menumpahkan segelas jus mangga ke seragam zee.
"Upsst, sorry... Ngak sengaja. " ucap seorang gadis yang tak lain adalah adel. Ngak ada kapoknya gadis ini. Selalu saja mengganggunya. Zee melihat senyum licik di bibir adel.
Zee menghembuskan nafas kasar, ia merasa kesal melihat tingkah adel. Zee mengambil mangkok baksonya yang tinggal setengah dan menyiramkan ke seragam adel.
"upss, sorry... Gue juga ngak sengaja."zee meniru cara bicara adel, sehingga gadis itu semakin marah.
" aakhh.... Seragam baru gue. " adel berteriak, terlihat sangat marah, sorot mata gadis itu seperti akan menelan zee bulat-bulat.
Suara teriakan adel mengalihkan atensi siswa siswi dikantin beralih kepada mereka.
Reynard sudah berdiri dari duduknya. Siska dan karen juga sudah bersiaga di samping zee jika adel menyerang.
"lo sengaja kan. " ucap adel yang mengipas-ngipasi seragam nya yang sudah kuning karena kuah bakso.
"sengaja atau enggak, Lo lebih tau jawabannya. " balas zee dengan tangan berlipat di dada.
"kurang ajar, dasar jala**, cewek murahan. lo bakal menyesal udah ngelakuin ini ke gue." maki adel dengan geram.
Reynard tampak marah, sorot matanya yang seperti akan membunuh, membuat zee terkejut.
"rey, masalah ini gue yang beresin. " ucap zee menenangkan reynard, laki-laki itu mengangguk pelan.
"Lo ada masalah apa sebenarnya sama gue? " zee mendekati adel yang menatap tajam ke arahnya.
"keberadaan lo itu udah jadi masalah buat gue, gue benci sama lo, semua yang ada di diri lo gue benci. " papar adel dengan mata memerah.
"intinya Lo iri sama gue, lo merasa terancam karena keberadaan gue, merasa tersaingi? Pakai cara sehat kalau mau bersaing, jangan jadi orang licik, lo semakin terlihat bodoh." ucap zee dengan lantang, semua penghuni kantin mendengar kalimat menohok dari zee.
Plak...
Satu tamparan di pipi mulus zee, adel sudah di puncak kemarahan nya, bukan hanya mata, wajahnya pun ikut merah karena marah.
Zee menyentuh pipinya yang terasa panas.
Plak.. Plak..
Tamparan balasan dari zee, bukan satu kali, kedua pipi adel kiri kanan menerimanya dengan adil, agar tidak merasa iri seperti pemiliknya.
"cukup sampai disini, jika ingin lanjut, kita selesaikan pulang sekolah. " ucap zee, kemudian berjalan keluar kantin di ikuti kedua temannya beserta inti dragon.
"sial**, arghh.... Gue balas lo jala**, kali ini, ngak ada lagi belas kasihan, benar-benar gue hancurin lo. " ancam adel dengan mata merah.
Hai... Suka ngak cerita ini, ayo komen yang banyak dong, biar author semangat update nya. Terimakasih😊😊😊