Setelah membaca biasakan tekan like ya.
Sasha gadis SMA yang cantik dan ceria.
Saat dia pulang bersama teman-temannya tanpa sengaja tas miliknya di jambret. Tanpa berfikir panjang Sasha dengan berani mengejar pria yang menjambret tas nya tadi. Dia meminta teman-temannya itu menunggu di tempat biasa, mereka setuju karena tahu kalau Sasha jago bala diri.
Namun tanpa di duga pria itu justru memanggil teman-temannya, melihat itu Sasha ketakutan dan berbalik pergi karena tahu dia tak mungkin menang melawan 7 orang pria berbadan kekar itu, dengan sekuat tenaga Sasha berlari, melihat ada mobil mewah dan pintunya terbuka tanpa pikir panjang Sasha masuk dan bersembunyi.
Sedangkan pemilik mobil mewah itu sedang sibuk menelpon seseorang tanpa tahu ada Sasha yang bersembunyi di dalam mobilnya.
Bagaimana kisah Sasha selanjutnya. Yuk kepoin terus cerita receh author.
Cerita ini hanya karangan author, mohon maaf kalau ada salah penulisan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ismiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. Sugar Daddy lagi
"Lho Sha diantar siapa itu?" Tanya Bunda yang kebetulan berada di depan rumah menyiram tanaman yang tertata rapi di depan pagar.
"Oh itu Kenzo," jawab Sasha tak ingin berlama-lama di luar apalagi ada beberapa tetangga masih diluar menguping, biasa beberapa ibu rumah tangga yang kepo.
"Sasha masuk dulu Bun, haus," kata Sasha bukan alasan saja namun dia memang haus, dia ingin cepat-cepat masuk kedalam rumah dan membuka kulkas mencari minuman dingin yang selalu Bunda sediakan.
"Ya sudah cepat masuk," kata Bunda karena beberapa ibu-ibu masih menguping.
Sasha pun langsung masuk kedalam rumah.
"Ah pasti mereka ingin mencari tahu Sasha diantar siapa," batin Bunda menatap sinis ke ibu-ibu yang masih betah duduk di toko depan rumah Sasha.
"Oh ya kok ada yang aneh ya," kata Bunda yang merasa ada sesuatu yang hilang, entah apa itu. Bunda pun terdiam sesaat memikirkan apa yang hilang atau yang mengganjal dihatinya saat ini.
Bunda melirik ke halaman rumahnya.
"Oh ya, motor... Motor Sasha kok tidak ada. Apa motornya di curi atau dia jual kok tidak ada," kata Bunda.
Bunda menghentikan menyiram tanaman, Bunda langsung bergegas masuk ke dalam rumah tak sabar ingin bertanya kepada putrinya itu.
"Sha...."
"Sha..."
"Sasha disini Bun," kata Sasha berteriak saat mendengar bundanya itu mencari keberadaan dia.
Bunda mendengar suara Sasha, dia langsung menghampiri anaknya itu dengan berkacak pinggang.
"Sha mana motor mu?" Tanya Bunda yang sudah duduk di depan sang putri.
"Ada kok Bun," jawab Sasha yang masih asyik menikmati minuman dingin.
"Mana? Jangan bilang tuh motor hilang kerampokan," kata bunda masih menunggu jawaban dari Sasha.
"Ish Bunda kok ngomongnya begitu sih," kesal Sasha.
"Lha Bunda kan tanya kamu, terus tadi kamu diantar siapa? Motor kamu dimana?" Tanya bunda beruntun.
"Ishhh bunda tuh tanyanya satu-satu, kalau begini Sasha binggung mau jawab bagaimana," protes Sasha cepat.
"Ya tinggal jawab apa susahnya," kata Bunda membuat Sasha menghela nafas panjang.
"Motor ku tadi ban nya bocor Bun," jawab Sasha.
"Kok tadi kamu tidak kirim pesan Bunda sih," kata Bunda.
"Tadi habis kirim pesan sama bunda tuh ponsel ku langsung mati," jelas Sasha tak berbohong.
"Pantas," Bunda mengangguk setuju.
"Sekarang motor kamu dimana?" Tanya Bunda.
"Ada kok di bengkel, nanti ada yang anterin," jawab Sasha sedikit berbohong.
"Maaf Bun, Sasha bohong. Motor Sasha sekarang bagaimana saja aku tak tahu. Semoga Kenzo cepat antar tuh motor kalau tidak bisa di omelin Bunda siang malam,," batin Sasha.
"Nah gini kan Bunda tak khawatir, terus bagaimana ceritanya kamu bisa pulang di antar tuh mobil?" Bunda masih dibuat penasaran bagaimana anaknya bisa pulang naik mobil dan diantar siapa, Bunda pun tak tahu.
"Jangan bilang kalau kamu ikutan tren punya sugar Daddy, Bunda tidak rela awas saja Bunda kutuk kamu nanti," ancam Bunda.
"Ish apaan sih Bun, mana mungkin Sasha begitu. Pacar aja belum punya apalagi tuh sugar Daddy," protes Sasha tak terima.
"Terus tadi itu siapa?" Tanya Bunda lagi, kini Bunda berpindah tempat duduk di dekat Sasha.
"Penasaran ya," goda Sasha.
"Dasar anak nakal, masih sempat-sempatnya menggoda bundanya," kesal bunda yang sudah penasaran malah dijawab anaknya seperti itu.
Mata Bunda melotot, takutnya anaknya itu diapa-apakan sama orang itu.
"Tetapi kamu tidak diapa-apakan sama orang itu?" Tanya Bunda khawatir.
"Aman Bun, kalau ada yang macam-macam sama aku, beeehhh sudah ku bikin dia jadi perkedel," kata Sasha dengan percaya diri.
"Alhamdulillah," kata Bunda mengucap syukur anaknya itu baik-baik saja.
"Apa dia perempuan?"
Sasha menjawab dengan mengelengkan kepalanya membuat Bunda melotot.
"Apa dia tampan? Teman sekolah kamu?" Tanya Bunda beruntun, dia begitu penasaran dengan orang yang mengantarkan anak gadisnya itu pulang. Biasanya anak orang kaya itu berwajah tampan.
"Bagaimana ya reaksi Bunda kalau tahu Kenzo itu bukan teman sekolah dan bahkan lebih tua dari aku, bisa dikira Kenzo sugar Daddy ku. Duh bagaimana ini," batin Sasha memikirkan reaksi dari Bundanya nanti.
"Bunda mau tau aja," kata Sasha terlihat santai dan bercanda namun hatinya panik luar biasa, berbeda dengan Bunda karena kata-kata Sasha membuat Bunda kesal.
"Cepat kasih tahu Bunda, bagaimana kamu bisa pulang diantar tuh mobil, kalau tidak nanti Bunda tidak kasih kamu uang saku selama satu bulan," ancam Bunda membuat Sasha ketar-ketir.
"Jangan dong Bun," pinta Sasha setengah merengek.
"Makanya kamu cepat kasih tahu Bunda," kata Bunda mendesak anaknya itu agar segera memberitahu ceritanya dengan detail, bagaimana dia bisa diantar pulang naik mobil mewah seperti tadi.
"Iyya iya, sabar dong Bun. Sasha minum dulu haus tadi habis dorong motor jauh banget," kata Sasha mencoba meraih gelas yang ada di meja dan meneguk isinya sampai habis.
"Ah segarnya..."
"Halaaaaa dorong motor aja sudah sudah ngeluh, sekalian olahraga buat ngecilin tuh badan kamu," kata Bunda dengan entengnya.
"Badan idaman laki-laki nih mah Bun," jawab Sasha tak mau kalah. Memang bentuk tubuh Sasha bisa di bilang bagus karena dia sering olahraga apalagi sejak kecil Sasha sudah ikut belajar bela diri atas permintaan sang ayah agar putrinya bisa melindungi dirinya sendiri.
"Sudah jangan banyak bicara cepetan kamu jelaskan semuanya mulai dari pulang itu rapat Organisasi, Bunda sudah tak sabar ingin mendengar semuanya," pinta Bunda dengan sedikit nada memaksa.
"Iya Bun, tetapi janji Bunda hanya diam mendengarkan tanpa Bunda ganggu agar Sasha tak lupa cerita sampai dimana," pinta Sasha.
"Iya, Bunda janji," jawab Bunda dengan yakin.
Akhirnya Sasha pun menceritakan bagaimana ban motornya bisa bocor dan bertemu dengan Kenzo, pria yang dulu pernah menyelamatkan dia dari aksi pencopet dan Kenzo juga menawarkan bantuan pulang. Untuk motornya juga Sasha sudah menjelaskan kalau motornya di urus Kenzo.
"Hah jadi dulu kamu bohongin Bunda," kata bunda menatap tajam sang putri.
"Bukan bohongin tetapi Sasha memang sengaja tak cerita semuanya takut ayah dan bunda khawatir," jelas Sasha tak berniat untuk membohongi bundanya.
"Kamu punya nomor tuh orang yang nolongin kamu" tanya Bunda.
"Ish ngapain Bun, mau tanyain nomor Kenzo," kata Sasha kaget dengan pertanyaan bundanya saat ini.
"Bunda tenang saja, motor ku pasti balik kok," kata Sasha lagi berfikir Bunda mau tanya motornya.
"Bukan, Bunda cuma mau mengucapkan terima kasih saja. Kalau masalah motor kamu sih Bunda tak khawatir, mana mungkin dia mau nyuri motor kamu yang tak seberapa harganya itu," jawab Bunda.
"Oh kirain,"
"Dia cuma bilang kalau dia bekerja di perusahaan xxx yang tak jauh dari sini," jelas Sasha.
Bersambung....
biar jadi Squad bumbu dapur /Facepalm/