Seorang pria membangun perusahaannya dengan tujuan mengumpulkan kekayaan sebanyak mungkin. Namun, semakin banyak uang yang dimilikinya, semakin tinggi kesombongannya. Pada akhirnya, kesombongannya menjadi kehancurannya. Ia dijatuhkan oleh perusahaan lain dan kehilangan segalanya.
Namun. Ia bereinkarnasi ke dunia kultivasi sebagai seorang Summoner, dengan kemampuan memanggil makhluk-makhluk luar biasa. Di dunia baru ini, ia didampingi oleh seorang Dewi yang setia di sisinya.
Sekarang, dengan segala kekuatan dan kesempatan yang dimilikinya, apa yang akan menjadi tujuannya? Apakah ia akan kembali mengejar kekayaan, mencari kedamaian, atau menebus kesalahan dari kehidupan sebelumnya?
Up suka-suka Author!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chizella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jebakan Balik
"Maaf, Tuan. Saya akan mengganti makanannya..."
"Hmm... Tak usah. Akan kumakan sampai habis saja."
"Heh? Tapi makanannya tidak enak, kan, Tuan?"
"Tidak juga. Aku hanya bilang tidak terlalu enak, bukan berarti tidak enak."
Selesai makan, aku kembali menuju kamar tanpa memperhatikan gadis itu sama sekali.
'Tuan ini... Sebenarnya dia siapa? Saat pelanggan lain datang, ia langsung menutup wajahnya. Ia juga makan dengan sangat cepat, seakan sedang dikejar seseorang,' batin gadis itu.
...---...
"Wang Yun! Keluar kau, brengsek!"
"Siapa...?" ucapku sambil keluar dari penginapan.
"Wang Yun! Kembalikan putriku!"
"Oh, ternyata kau, Tetua Li."
"Kembalikan putriku, Wang Yun! Atau kau akan merasakan akibatnya!"
Tetua Li tampaknya membawa empat tetua dari Sekte Pedang Emas untuk membantunya.
"Oh... Kau membawa teman, ya, Tetua Li. Apa kau setakut itu menghadapi aku sampai-sampai kau membawa tetua Sekte Pedang Emas?"
"Diam kau! Berani-beraninya menculik putriku! Awalnya aku melepaskanmu karena putriku menyuruhku untuk tidak membunuhmu. Dia hanya memasukkanmu ke sel penjara.
Tak kusangka kau malah menculiknya untuk yang kedua kalinya! Dasar tidak tahu diri!"
"Tidak tahu diri? Kau pikir kenapa putrimu menyuruhmu agar tidak membunuhku? Tetua Li, apa kau lupa dengan kekuatanku saat itu? Nona Qing bisa membunuhku dengan mudah. Tetapi kenapa aku bisa menangkapnya?
Dia menipuku. Dia berpura-pura dikejar oleh Sekte Naga Hitam dan memaksaku menolongnya. Ketika kalian tiba, dia menyebut bahwa aku menculiknya."
"Itu tidak mungkin! Tan'er tak akan melakukan hal seperti itu. Dasar pembohong!"
"Biar kutebak, orang yang memberitahumu adalah ketua Sekte Naga Hitam, Han Tian. Benar, kan?"
"Ka-kau... Bagaimana kau bisa tahu?"
"Ketua Sekte Naga Hitam dan Nona Qing ingin menangkapku untuk dijadikan tumbal membangkitkan Naga Hitam."
"Ka-kau! Jangan bicara sembarangan!"
"Tetua Li, apa yang dikatakan Wang Yun benar? Jika benar, maka kami dari Sekte Pedang Emas tak bisa berpihak kepada kalian lagi. Jika Naga Hitam bangkit, itu akan menjadi masalah bagi kami."
"Tetua Jin, jangan mempercayainya! Dia pasti berbohong!"
"Aku tahu, Tetua Li. Sekte kalian ingin menguasai Benua Tengah. Dengan membangkitkan Naga Hitam, akan sangat mudah bagi kalian untuk menguasai Benua Tengah. Bahkan Chu Shuang'er bukan masalah bagi kalian."
"Kalau begitu, kami dari Sekte Pedang Emas akan berpihak kepada Wang Yun!"
Karena terdesak, Tetua Li melarikan diri dari tempat kejadian.
"Tetua Ming, Tetua Jan, Tetua Qim, kejar Tetua Li! Jangan sampai dia lolos!" perintah Tetua Jin, yang langsung diikuti oleh tetua lainnya.
"Tetua Jin, jika kalian berhasil menangkap Tetua Li, tolong bawa dia kepadaku. Mati ataupun hidup."
"Wang Yun, apa yang akan kau lakukan dengan tubuh Tetua Li?"
"Aku ingin memprovokasi Sekte Naga Hitam. Jika mereka terpancing, mereka pasti akan menyerbu Sekte Pedang Emas karena telah membunuh tetua sekte mereka.
Saat itulah kalian bisa meminta bantuan dari Sekte Pedang Ungu. Jika mereka mengirimkan bantuan, pasti Chu Shuang'er yang datang. Dengan adanya dia, akan mudah mengalahkan Sekte Naga Hitam dan mencegah Naga Hitam bangkit."
"Wang Yun, tak kusangka kau sangat cerdas. Terima kasih atas sarannya. Tunggulah kabar baik dari kami."
Setelah Tetua Jin pergi mengejar Tetua Li, aku kembali masuk ke penginapan. Terlihat gadis penjaga penginapan itu sedang mengintip dari balik pintu.
"Apa yang kau lakukan..."
"Ti-tidak, Tuan..."
Setelah ia menjawab, aku tidak memperdulikannya dan kembali ke kamar.
"Hee... Jarang sekali. Biasanya kau akan berlama-lama mengobrol dengan wanita. Tapi kenapa kali ini kau malah tidak memperdulikannya?"
"Setelah semua yang kulakukan, kau masih mau menerimaku. Jika aku melanggar janjiku, bukankah itu sama saja tidak tahu diri?"
"Baguslah kau tahu... Hihi."
Belum, belum, siap-siap aja kulabrak bentar lagi