Setelah belasan tahun terjebak di lingkungan berbahaya akhirnya Glamour bisa kabur dan menyelamatkan diri.
"Tuan selamatkan aku," bisiknya bergetar menahan tangis kepada pria yang menyewanya malam ini. "Apapun akan aku berikan kepadamu, termasuk keperawanku," imbuhnya, berharap pria yang memakai topeng itu mau membantunya.
Glamour tidak tahu jika pria yang tengah mendekapnya ini adalah mafia berbahaya dan paling keji di dunia. Ibarat kata, baru keluar dari kandang buaya tapi kembali terperangkap di kandang singa.
Bagaimana perjuangan Glamour untuk menyelamatkan hidupnya demi bisa kembali berkumpul dengan keluarganya?
Simak terus kisahnya ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mati, aku!
Tok ... Tok ...
Pelayan pria itu mengetuk pintu kamar Glam beberapa kali.
Ceklek.
Pintu di buka dari dalam, Glam menyembulkan kepalanya dari balik pintu yang terbuka sedikit. "Ada apa, Pak?"
"Tuan Damon memerintahkan aku untuk memberikan pakaian ini kepada Anda." Pelayan itu memberikan paper bag kepada Glam.
"Apa ini?" Meski bingung, Glam tetap menerima papar bag besar itu.
Pelayan itu hanya menaikkan kedua bahunya bersamaan, sebagai jawaban, lalu melenggang pergi dari sana.
Glam menutup pintu kamar, membuka paper bag besar itu yang ternyata berisi baju haram yang sangat tipis dan menerawang.
"Dasar mesum! Jadi dia menginginkan aku memakai pakaian ini!" Glam meletakkan papar bag itu di tempat tidur. Berpikir sejenak, apakah nanti malam Damon akan mulai malam panas mereka? Jika iya, dia siap melayani pria itu agar segera bisa keluar dari rumah ini.
Glam menarik nafas panjang beberapa kali sambil memejamkan mata. Sepertinya dia harus berlatih menari erotis agar tidak mengecewakan pria itu lagi. Glam mengangguk, meyakinkan diri sendiri, jika dia harus berlatih menari.
*
*
Nero memasuki ruang kerja Damon dengan langkah tergesa, raut pria itu pun terlihat tegang.
"Tuan ..." ucapan Nero terjeda ketika Damon mengangkat sebelah tangan, memintanya diam.
"Aku sudah tahu!" Damon berkata tanpa menatap asistennya karena pandangannya saat ini fokus pada layar ponsel, melihat berita viral siang ini.
"Kau sudah mengurus semuanya 'kan?" tanya Damon, dingin dan datar pada asistennya.
"Sudah, tapi sedikit sulit meyakinkan para wartawan yang sudah tergiring opini dengan berita viral itu," jawab Nero seraya menarik nafas panjang. Berita viral itu adalah hilangnya beberapa model ternama setelah berkencan dengan Damon. Meskipun Damon memang benar membunuh para model itu tapi selama ini semuanya tertutup dengan rapi. Tapi, entah kenapa kali ini sedikit berantakan. Dan hal itu membuat Damon sangat marah.
"Cari pembuat berita viral itu!" titah Damon, tegas dan tidak ingin mendengar bantahan.
Nero mengangguk patuh.
Tok ... Tok ...
Pelayan mengetuk pintu ruangan itu sebelum masuk ke sana. "Tuan, di depan banyak wartawan!" serunya dengan panik.
Damon mengepalkan kedua tangannya kuat mendengar hal tersebut.
"Sepertinya ada yang ingin bermain-main denganku!" geram Damon dengan suara pelan tapi bikin merinding untuk siapa pun yang mendengarnya. "Nero, segera temukan yang membuat berita itu!" Damon berkata sembari beranjak dari duduknya.
"Baik, Boss, tapi Anda mau ke mana?" jawab Nero sekaligus bertanya.
"Menemui mereka!" Damon menjawab sembari berjalan keluar dari ruangannya.
Nero mengusap wajah kasar, lalu segera mengikuti Damon dari belakang.
*
*
Suara para wartawan itu sangat berisik. Dan entah dari mana para wartawan itu mengetahui alamat rumah Damon. Dan suara berisik wartawan itu mengusik pendengaran Glam.
"Ada apa di luar sana?" Glam bergumam seraya menyibakkan hordeng jendela kamar, menatap ke arah luar. "Banyak orang di sana, mau apa? Apa mereka mau merayakan natal di sini?" Glam jadi penasaran, dan akhirnya memutuskan keluar dari kamar menuju halaman rumah.
"Nona, Anda mau ke mana?" tanya Pelayan pada Glam yang sudah di lantai bawah.
"Aku melihat keramain di luar sana, jadi aku penasaran," jawab Glam.
"Lebih baik Anda di dalam rumah saja." Pelayan melarang Glam agar tetap di dalam rumah. Bisa panjang urusannya jika gadis itu sampai keluar rumah.
"Ah, begitu ya." Glam pura-pura sedih, lalu balik badan, dan menghentikan langkahnya sejenak sembari tersenyum penuh arti. "Ada buaya besar!!!" seru Glam seraya menunjuk ke arah dapur.
"Mana?!" Pelayan botak itu pun terkejut, dan mengedarkan pandangannya ke arah yang di tunjuk Glam. Dia tidak melihat apa-apa di sana, jangankan buaya, lalat pun tidak ada di sana. "Nona, tidak ada ap..." ucapannya terhenti ketika melihat Glam sudah tidak ada di tempat.
"Sial! Mati aku!!!" maki pelayan itu, baru sadar kalau tadi dibodohi gadis kecil itu.
Semua dendam kesumat damon sudah terbalaskan....
Glamour akhirnya sadar jg merasakan kesakitan perutnya....
Kasian glamour pasti sangat sedih kehilangan salah satu calon bayi kembarnya....
Dasar glamour sangat polos dan lugu tidak tahu artinya kuret....
Damon ayolah temanin glamour pasti sangat sedih skl klo tahu abis keguguran
berikan dukungan dan semangat kpd glamour...
Glamour hrs bersyukur jg satu bayinya msh selamat....
lanjut thor....