Tuan, Nyonya Kabur Lagi!

"Kalau sakit, pergi ke rumah sakit! Jangan datang ke sini hanya untuk memukul dan menuduhku!" Lysa sangat geram, dia sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi. "Untuk apa aku bayar orang memukulmu?"

Xu Yan juga masih diselimuti amarah, dia kembali meraung. "Itu karena kau tidak senang aku mendapatkan proyek di Kota Hujan. Kau ingin aku bekerja sama dengan keluargamu untuk menyelesaikan proyek itu, kan?"

Lysa tercengang dengan alasan yang dibuat Xu Yan, dia pun membalas tanpa rasa takut. "Bodohh! Aku memang ingin keluargaku ikut bekerja sama dalam menyelesaikan proyek itu, tapi aku tidak pernah berpikir ingin mencelakaimu. Daripada membayar orang, bukankah lebih baik aku membujukmu?"

Lysa tidak menyangka, Xu Yan ternyata begitu bodoh!

Selama bertahun-tahun, mereka sudah menjalin hubungan yang tak biasa. Untuk apa memukul, jika dia bisa membujuknya dengan kelembutan di atas ranjang?

Mendengar penjelasan Lysa, amarah Xu Yan perlahan meredup dan padam. Dia juga mulai berpikir jernih dan bergumam di dalam hatinya. 'Sialann! Ini pasti akal-akalan wanita jalanng itu.'

Mengingat kata-kata Shuyi, Xu Yan baru menyadari bahwa wanita itu sengaja memprovokasi dirinya.

 'Sialan!' Semakin memikirkannya, Xu Yan semakin marah.

Namun, dia tidak mungkin menampakkan dan melampiaskan amarahnya pada Lysa lagi.

"Sayang, maafkan aku ... aku terbawa emosi." Xu Yan segera meminta maaf, dia juga tidak berniat menyebutkan perihal Lily yang mencoba mengadu domba dirinya dengan Lysa.

Masalah antara aku dan kau, akan aku selesaikan sendiri!

Lysa tidak begitu saja memaafkan Xu Yan, terlebih ketika mengingat tentang wanita yang dikencani Xu Yan diam-diam.

"Apakah ini menyakitkan?" Xu Yan dengan lembut dan penuh kasih menyentuh wajah Lysa dan berakhir pada bibir wanita itu yang sedikit koyak.

"Ssshhh ...." Lysa meringis, dia menahan tangan Xu Yan dan berkata, "Sakit."

"Maaf," kata Xu Yan lagi, matanya perlahan berkabut menatap bodyy Lysa yang tertutup bathrobe putih. "Aku merindukanmu."

Xu Yan sudah memeluk Lysa, bahkan telah meremass kedua bokonhnya yang kenyall.

"a Yan, jangan ...." Lysa terkejut, dia juga tiba-tiba menjadi gugup hingga tanpa sadar segera memegang kedua tangan Xu Yan untuk menghentikannya.

"Kenapa? Kamu tidak ingin melayaniku?" Xu Yan melerai pelukannya dari Lysa dan menatap wanita itu dengan ekspresi tidak senang.

"Bukan ... bukan begitu." Lysa sebisa mungkin menutupi rasa gugupnya, dia juga tidak mungkin melayani Xu Yan dengan tubuhnya yang memiliki begitu banyak bekas gigitan Zhang Ming.

"A Yan, bukannya aku tidak ingin melayanimu ...." Lysa menundukkan kepalanya, memasang ekspresi menyedihkan yang menggetarkan hati Xu Yan. "Badanku sakit semua ...."

Setetes air mata jatuh membasahi pipi mulus Lysa, membuat Xu Yan semakin tertekan.

"Di mana yang sakit, biar aku lihat."

"Tidak, jangan!" Lysa semakin panik.

Menunjukkan jejak percintaannya yang tertinggal pada Xu Yan sama saja dengan mengakhiri hidupnya sendiri.

Reaksi berlebihan yang diperlihatkan oleh Lysa membuat Xu Yan mengerutkan keningnya. "Kamu kenapa?"

Lysa menggigit bibirnya sedikit dan berkata dengan perlahan. "Kemarin ada orang yang menyakiti aku ...."

"Siapa yang menyakitimu? Katakan padaku, aku akan menuntut keadilan untukmu."

Lysa terdiam, dia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya bahwa dirinya dianiaya dengan kenikmatan oleh Zhang Ming hingga tubuhnya remuk seperti telah bekerja sebagai kuli bangunan sepanjang tahun.

"Dia adalah orang suruhan kekasih gelapmu!" Saat mengatakan itu, Lysa menatap Xu Yan dengan wajah muram dan mata tajam. "Siapa wanita itu?!"

Kali ini, giliran Xu Yan yang gugup dan menelan ludahnya dengan susah payah seolah-olah sebongkah batu tersangkut di tenggorokannya. "Ke—kekasih gelap? Apa maksudmu?"

'Bagaimana dia bisa tahu?' batin Xu Yan dengan gugup.

"Kamu memiliki wanita lain di luar, dia membayar orang untuk menyakiti aku!" Lysa berbicara dengan berapi-api, dia tidak bisa lagi menahan kecemburuannya. "Siapa dia?!"

"Wanita apa? Aku tidak memilikinya." Meski sudah tertangkap basah memiliki wanita selain Lysa, mana mungkin Xu Yan bersedia mengaku.

Lysa tidak percaya begitu saja, dia juga tidak berniat melepaskan masalah ini begitu saja. "Kalau tidak ada bagaimana aku bisa dipukuli?"

Xu Yan terdiam, tetapi dia tahu dirinya tidak mungkin terus-menerus diam.

Demi menyelesaikan masalah ini, Xu Yan dengan cepat memerah otaknya untuk memikirkan alasan yang tepat.

Setelah beberapa saat, ekspresi Xu Yan tercerahkan dan dia segera berkata, "Oh, aku ingat."

"Apa? Kamu benar-benar memiliki wanita lain?" Tatapan Lysa semakin tajam seolah-olah ingin menguliti Xu Yan dan mencabik-cabik dagingnya menjadi beberapa bagian.

'Beraninya kau mengkhianati aku!' Tatapan Lysa mematikan dan sangat menakutkan.

"Aku tidak," jawab Xu Yan cepat, dia menelan salivanya dengan susah payah. "Dengarkan penjelasanku dulu ...."

Xu Yan bukannya takut pada Lysa, dia hanya tidak ingin kehilangan penghangat ranjangnya.

Lysa memilih diam, kedua tangannya mengepal erat bersamaan dengan giginya yang saling gemertakan tanpa sepengetahuan Xu Yan.

"Sebenarnya, ada satu wanita yang mencoba merayuku ...."

"Kamu—"

Xu Yan tidak memberikan kesempatan pada Lysa untuk memarahinya dan segera menjelaskan. "Sayang, percayalah ... aku sama sekali tidak tergoda ... dia yang terus mengejarku, bahkan dia memberikan obat cinta ke dalam minumanku tanpa sepengetahuanku."

Melihat ekspresi Lysa berubah semakin ganas, Xu Yan pun dengan cepat berkata, "Sayang, kamu harus percaya padaku. Aku tidak sengaja ... aku dijebak. Jika bukan karena pengaruh obat terkutuk itu, aku tidak mungkin tidur dengannya."

"Itu adalah pertama dan terakhir kalinya aku tidur dengan wanita lain." Xu Yan memasang ekspresi tulus yang membuat Lysa terperdaya. "Tubuhku hanya bisa dipuaskan olehmu."

"Benarkah?" Lysa menyipitkan matanya, mencoba mencari jejak kebohongan yang tidak akan pernah dia temui di wajah Xu Yan.

Sebagai penipu yang unggul, mana mungkin Xu Yan menunjukkan kelemahannya saat tengah menipu mangsa.

Memang benar dia dirayu oleh seorang wanita, tetapi tidak ada yang namanya dijebak dengan obat cinta.

Itu semua cerita bohong untuk mengelabui Lysa dan menutupi kesalahannya.

Xu Yan dengan senang hati menyambut rayuan wanita itu, bahkan mereka tidak hanya sekali saling memuaskan.

Sudah berkali-kali, Xu Yan saja sudah tidak ingat sudah berapa kali.

Satu yang pasti, dia tidak berniat melepaskan wanita itu dan ingin terus menggenggamnya.

Dia ingin mengendalikan wanita itu, berada di bawah kendalinya juga tidak buruk. Selama bisa menyenangkan adik kecilnya, dia merasa sangat puas.

Tanpa Xu Yan dan Lysa sadari, Zhang Ming dan wanita itu adalah bagian dari rencana balas dendam Lily.

Dia mengirim keduanya untuk mengadu domba Xu Yan dan Lysa agar saling menyerang.

"Itu benar, tidak mungkin aku membohongimu," sahut Xu Yan cepat, dia juga berjanji dengan sepenuh hati untuk semakin meyakinkan Lysa. "Aku janji, aku pasti akan membalaskan dendammu padanya!"

'Wanita sialan, beraninya kau mencari masalah untukku!' Xu Yan menggeram di dalam hati, memarahi selingkuhan yang baru-baru ini berhasil memenuhi hazratnya.

"Sayang, dia ingin dipuaskan olehmu." Xu Yan menggiring tangan Lysa ke bagian bawah tubuhnya yang mengeras sejak menyentuh bokon wanita itu, terlebih pikirannya baru saja tertuju pada kenangan manis bersama wanita selingkuhannya.

Itu sebabnya, hazratnya tidak bisa begitu saja diredam.

"Tapi ...." Lysa ingin menolak hanya karena jejak-jejak percintaan yang ditinggalkan Zhang Ming pada tubuhnya.

"Tidak perlu gunakan tubuhmu, dengan bibir dan tanganmu saja sudah cukup." Mata Xu Yan sudah berkabut, dia tidak membiarkan Lysa menolak dan membawa wanita itu ke sofa.

Begitu dirinya duduk, Xu Yan menuntun Lysa berlutut di hadapannya. "Sayang, ayo, lakukan."