Seorang pemuda yatim piatu dan miskin yang tidak memiliki teman sama sekali, ingin merubah hidupnya. Buku warisan nenek nya menjawab tekadnya, 7 mentor atau guru yang berasal dari dunia lain yang jiwanya berada di dalam buku mengajari nya macam macam sampai dia menjadi orang yang serba bisa.
Kedatangan seorang gadis bar bar di hidupnya membuat dia mengetahui apa yang sebenarnya terjadi kepada keluarganya dan membuat dirinya menjadi yatim-piatu. Ternyata, semuanya ulah sebuah sekte atau sindikat yang berniat menguasai dunia dari balik layar dan bukan berasal dari dunia nya.
Akhirnya dengan kemampuan baru nya, dia bertekad membalas dendam pada musuh yang menghancurkan keluarganya dan menorehkan luka di keningnya bersama gadis bar bar yang keluarganya juga menjadi korban sindikat itu dan tentu juga bersama ke tujuh gurunya yang mendampingi dirinya.
Genre : Fantasi, fiksi, action, drama, komedi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17
[Story of Clyde]
Bumi, 1942 AD, di suatu tempat yang berada di benua eropa, di tengah medan perang, dua orang berdiri berhadapan,
“Kita mulai Phantom !” ujar seorang tentara laki laki.
“Ya...kita tuntaskan hari ini, Shadow !” ujar seorang tentara wanita.
Keduanya berlari menyamping seraya menembakkan kedua pistol mereka, gerakan keduanya sangat cepat sehingga tidak saling mengenai walau keduanya menembak dari jarak dekat. Sang tentara laki laki, proyek rahasia dari negara paman sam, codename Shadow yang memiliki julukan dewa perang, mesin pembunuh dan super soldier membuang pistolnya, kemudian mencabut senapan mesin di punggungnya dan melanjutkan menembak. Tak mau kalah, tentara wanita dari pihak musuh, proyek rahasia dari negara beruang merah, codename Phantom yang juga di juluki dewi perang, ratu pembantai dan warmonger juga membuang pistol nya dan mencabut senapan riffle nya.
“Rrraaaaaah !” teriak keduanya sambil saling menembaki.
Keduanya berlari menyamping, melompat, bersalto dengan kecepatan tinggi sambil terus mengarahkan senapannya, ketika senjata mereka panas dan tidak bisa menembak lagi, keduanya mencabut pedang di pinggang mereka dan “trang,” Dua pedang berbenturan. Wajah keduanya berhadapan,
“Percuma, kamu tidak akan bisa mengalahkan ku.,” ujar Shadow tersenyum.
“Hah...sama, kamu juga tidak akan bisa mengalahkan ku..,” Balas Phantom tersenyum sambil mendorong pedangnya dan mementalkan Shadow.
Ketika menjejak tanah, keduanya langsung melesat maju, kilatan senjata yang beradu menyemarakkan medan perang menjadi semakin meriah. Selagi mereka beradu jurus pedang, “uoooooong,” terdengar bunyi sirine kencang dan menggema. Keduanya langsung diam dan melihat sekeliling, ternyata mereka hanya tinggal sendirian di medan perang. Keduanya menoleh ke atas dan melihat dari kejauhan, sebuah roket mendekat dengan kecepatan tinggi. Tanpa menunda lagi, keduanya membuang pedang mereka dan berpelukan, mereka langsung berciuman dan saling memandang dengan mata mereka yang merah cerah seperti nyala api.
“Aku cinta kamu....maukah kamu menikah dengan ku ?” tanya Shadow.
“Tentu saja...aku mau...aku juga mencintai mu,” jawab Phantom langsung memeluk Shadow.
Keduanya berpelukan erat dan melihat ke atas, roket semakin mendekat ke arah mereka. Keduanya saling memandang sambil tersenyum, mereka menempelkan kening mereka.
“Selamat tinggal sayangku....aku selamanya bersamamu..dalam kematian,” ujar Shadow.
“Selamat tinggal sayangku....aku selamanya di sisimu...dalam kematian,” ujar Phantom.
Mereka berciuman kembali, tubuh mereka di selimuti oleh cahaya kemudian menghilang dan “blaaar,” roket jatuh meluluhlantakkan segalanya dalam radius beberapa ratus meter.
******
Planet Ordeon, “ugh,” Clyde aka Shadow terbangun, dia melihat dirinya berada di sebuah tabung berisi air kental berwarna biru.
“Huh dimana ?” tanya Clyde dalam hati.
Dia berusaha menggerakkan tubuhnya, namun dia tidak bisa merasakan tubuhnya, ketika dia melirik ke arah kanan, matanya membulat karena dia melihat tubuhnya berada di luar tabung. Barulah dia menyadari kalau saat ini dirinya hanyalah sebuah kepala,
“A..apa yang terjadi, kenapa aku di sini, ini dimana ?” tanyanya dalam pikirannya.
[Affirmative, playing history of Ordeon.]
Terdengar suara AI di kepalanya, sebuah layar hologram terbuka di depan wajahnya yang menayangkan sejarah dunia Ordeon. Ternyata Ordeon adalah dunia distopia dimana manusia dan makhluk sejenis manusia lainnya sudah punah. Yang tersisa hanyalah tiga makhluk abadi yang terbagi menjadi tiga fraksi, pertama adalah VORG atau Virtual Cyborg, kaum separuh manusia dan separuh mesin yang memiliki pikiran kolektif dan tidak punya kepribadian karena terhubung oleh AI bernama Pandora.
Fraksi kedua adalah manusia yang bisa berubah menjadi segala macam binatang yang di namakan ZOAN, ketiga adalah manusia separuh undead yang di sebut NOS. Ketiga fraksi itu terus berperang tanpa henti di permukaan planet bernama Ordeon.
“A..apa ? ini bukan bumi ?” tanya Clyde.
[Bukan, ini bukan bumi, anda adalah penduduk fraksi vorg yang di kenal sebagai pahlawan dan calamity vorg bagi musuh musuh anda.]
Tayangan di layar hologram berganti, mata Clyde membulat, dia melihat dirinya bersama dengan Sasha membunuh seluruh fraksi ZOAN dan NOS tanpa belas kasihan sehingga seluruh Ordeon sekarang di kuasai oleh VORG, selain itu mereka juga di jadikan senjata sebelum manusia dan makhluk lainnya punah sehingga Oderon menjadi distopia.
Wajah Clyde berubah menyaksikan dirinya membantai begitu banyak orang tanpa dia sadari sama sekali selama ratusan tahun ketika dia masih terhubung dengan AI pusat dan ketika di jadikan senjata oleh manusia yang sudah punah. Dia membuka mulutnya dan berteriak di dalam tabung namun suaranya tidak keluar. Setelah itu, dia menyadari kalau dirinya sekarang sadar dan dia meminta AI yang berbicara pada nya untuk memasang kepala nya di tubuh nya.
“Crssss,” tabung terbuka dan sebuah crane mengambil kepalanya kemudian menyatukan kepalanya dengan tubuhnya di sebelahnya. Dia langsung berjalan keluar kamar,
“Katakan dimana Sasha,” ujar Clyde.
[Baik, silahkan ikuti petunjuk ini.]
Sebuah peta terbuka di depan Clyde, terlihat titik merah yang berkedip di sebuah ruangan, tanpa menunda lagi dan berpura pura pikirannya masih terhubung ke kawanan, dia langsung berjalan menuju ke tempat titik berkedip berada.
Tapi ternyata kawanan tidak bisa di bohongi, semua kaum VORG yang dia lewati berbalik berusaha menghentikannya. Berbekal keterampilannya sebagai tentara dan kekuatan super nya, dia mengalahkan siapapun yang menghalangi nya.
Akhirya dia sampai di kamar tempat titik merah berkedip, ketika masuk dia melihat sebuah tabung berisi kepala Sasha yang matanya terpenjam, tanpa menunda lagi dia mengeluarkan kepala Sasha dan memasang di tubuhnya. Clyde langsung memeluk Sasha, tapi,
“Bunuh Calamity VORG,” ujar Sasha.
Langsung saja Sasha menyerang Clyde yang sempat menghindar dan mundur kebelakang, Sasha turun dari ranjangnya, sebuah lubang hitam terbuka di sebelah kanan dan kiri Sasha, tangan Sasha terentang kemudian masuk ke dalam lubang mengambil senapan laser dan sebuah pedang laser berwarna merah.
“Sasha, ini aku Clyde...Shadow, sadar Phantom,” teriak Clyde.
“Bunuh Calamity VORG,” ujar Sasha.
“Kamu tahu kan, percuma kita bertempur, lagipula kita saling mencintai, sadar Sasha, keluar dari Pandora,” teriak Clyde.
“Psiuuu,” Sasha mulai menembaki Clyde yang terus berlari dan menghindar.
“Aaah maaf Sasha,” Clyde memasukkan tangannya ke dalam lubang hitam dan menarik keluar sebuah senapan, “psiuu...psiuu,” dia membalas tembakan Sasha yang juga menghindari tembakan Clyde dan membalas menembak. “Blaaar,” tembakan mereka menghancurkan dinding, keduanya melompat keluar dan masih saling menembak di udara sambil jatuh ke bawah.
“Bum,” ketika mendarat, keduanya melesat berlari menyamping dan saling menembaki satu sama lain, sekitar mereka langsung hancur seketika terkena tembakan mereka, para kaum VORG berlarian mencari perlindungan dan tentara yang mencoba menghentikan keduanya malah menjadi korban keduanya. “Cklek,” senjata keduanya menjadi sangat panas, keduanya melemparkan senapan mereka sembarang arah dan senapan mereka melesat jauh entah kemana, “booom,” ledakan besar terjadi menghancurkan sekitar senapan jatuh.
“Bunuh Calamity Vorg,” Sasha maju menyerang menggunakan pedang sinarnya.
“Sadaaar Sasha,” Clyde mencabut pedangnya dari lubang hitam.
“Bwuuung,” “bung...bwung...bung,” dua pedang sinar langsung beradu di tengah, Clyde bisa melihat wajah Sasha tersenyum, dia juga tersenyum,
“Percuma, kamu tidak akan bisa mengalahkan ku.,” ujar Clyde tersenyum.
“Bunuh Calamity Vorg,” balas Sasha tersenyum.
“Crak,” Clyde memotong kaki Sasha, “craas,” Sasha juga memotong lengan Clyde, kota canggih tempat mereka bertarung mendadak hancur separuh karena dashyatnya pertarungan mereka yang penuh ledakan walau hanya menggunakan pedang sinar. Ketika energi mereka habis, “blugh,” keduanya terjatuh dan berbaring terlentang dengan tubuh hancur.
“Clyde....Sha...dow,” ujar Sasha.
“Sasha, kamu sadar ?” tanya Clyde.
“Clyde, kita dimana ?” tanya Sasha.
Mendengar pertanyaan Sasha yang sudah sadar dan terlepas dari Pandora, Clyde bergeser dan memeluk Sasha yang juga langsung memeluknya, mereka kembali berciuman. “Uooooong....uoooong,” Pandora mengutus pasukan nya untuk membunuh keduanya yang sudah tidak berdaya.
Keduanya sudah pasrah dan siap menerima kematian mereka, keduanya terus berpelukan erat dan berciuman di tengah reruntuhan kota. Tiba tiba sebuah buku melayang ke atas mereka dan menyerap keduanya masuk ke dalam buku. “Plop,” buku itu menghilang bertepatan dengan pasukan Pandora yang datang.
******
Evan terpana melihat tayangan di layar dan dia menoleh melihat Clyde yang wajahnya nampak kaku tanpa ekspresi.
“Berarti dia gila juga, ampun guru gue kuat gila semua,” ujar Evan dalam hati.
“Kenapa melihat ku begitu ?” tanya Clyde kepada Evan.
“T..tidak, tapi kok tubuhnya sekarang beda dengan di tayangan ?” tanya Evan.
“Ketika masuk ke dalam buku ini, tubuh ku dan Sasha di rekayasa ulang, mesinnya berkurang dan tubuh organik asli ku menjadi lebih dominan, tapi kekuatan ku tetap sama, karena aku masih bisa menggunakan orb,” ujar Clyde.
“Hah orb ?” tanya Evan.
“Oh orb itu sama saja dengan qi yang kamu pelajari dari Li Tian, kalau di dunia ku namanya ether tapi aku mengembangkannya menjadi aether atau artificial ether, makanya aku di hukum dewa hadeh,” jawab Gerard.
“Hah...jelas beda, qi di dapat dari berlatih,” ujar Li Tian.
“Sama saja, ether juga harus di latih kalau tidak ya percuma,” balas Gerard.
"Orb harus sering di gunakan dan di latih walau khusus untuk makhluk seperti ku," balas Clyde.
Akhirnya Gerard, Li Tian dan Clyde mulai berdebat sendiri, Evan tertegun melihat ketiganya yang nampak kuat dan saling menghormati walau saling ngotot satu sama lain.
“Kalau mereka berantem kayak apa ya ?” pikir Evan di hatinya.