Tepat pada saat acara pesta, Rachel Victoria tidak sengaja melakukan ONS bersama pria yang begitu ia hindari, Leonardo.
Karena satu malam itu, sekaligus menghindari perjodohan orang tuanya, Rachel dan Leon melakukan perjanjian pernikahan selama 80 hari.
Akankah perjanjian pernikahan bisa membawa cinta dalam hati masing-masing?
Note!!!
(Season dua dari cerita : Menikahi Ceo Dingin) Sebaiknya baca S1nya terlebih dahulu🥰🥰
Follow ig : @dsifaadian_
Tik-tok : @dsifaaadian_02
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2.
"Sungguh?" Rachel masih tidak percaya.
Violet menganggukkan kepalanya. "Aku juga awalnya nggak menyangka! Kiev juga selalu hati-hati, tiba-tiba saja saat liburan kedua satu bulan yang lalu, aku baru sadar kalau beberapa bulan aku nggak dapat! Dan setelah aku tes, hasilnya positif!" Violet tertawa kecil menceritakan kebodohannya, karena bisa-bisanya kecolongan. "Setelah aku cek kedokter, usianya hampir 4 bulan!"
"Astagaaa!!!" Rachel sampai menurunkan nada bicaranya dan menutup mulutnya sangking syoknya. Padahal Baby Radja dan Baby Rayya saja belum genap satu tahun, bisa-bisanya Violet kebobolan. Violet memang tidak ingin KB, karena ia ingin memberikan Asi ekslusif untuk dua buah hatinya. Supaya ASI-nya lancar untuk dua bayi!
Rachel keluar dari rumah, karena tidak memiliki tujuan, dan ternyata sialnya Black cardnya diblokir oleh Daddynya. Terpaksa Rachel menginap dirumah Violet, sekaligus membantu menjaga Baby Radja dan Baby Rayya.
Rachel bisa saja tinggal di apartemen, tapi Violet memaksanya menginap dirumahnya.
.....
Rachel menemani Violet bermain bersama dua bayi yang sudah bisa berdiri sendiri dan hendak belajar berjalan.
"Apa kamu nggak mau menuruti orang tuamu?" Tanya Violet, memegang jari-jari mungil Rayya, gadis kecil itu mulai berdiri.
"Nggak! Aku nggak mau dijodohkan!"
Violet menganggukkan kepalanya. Ia tau sifat temannya yang selalu pada pendiriannya.
"Bagaimana kalau... Sama Leon saja?" Violet mengulum bibirnya menahan senyumnya.
Rachel langsung menatap Violet. "Nggak! Mau jadi apa aku kalau menikah sama asisten dingin seperti itu? Hiii, amit-amit. Cukup kamu aja yang dapet suami kutub selatan yang dinginnya minta ampun!" Rachel menggelengkan kepalanya.
Plak!
Pukulan kecil dari Radja membuat Rachel menatap anak kecil itu. "Yaampun, aku hanya mengatakan Daddymu sangat dingin, kau sudah memukulku!" Ucap Rachel tidak percaya dengan perbuatan Radja.
Bukannya nangis, justru Baby Rayya yang menangis. Mereka seakan mengerti ucapan dua wanita dewasa itu.
Bahkan Radja langsung melepaskan diri dari tangannya, dan berusaha menjangkau Mommynya. "Yaampun! Benar-benar anak-anaknya Kiev Arron!" Gerutu Rachel.
Violet meraih tangan putranya yang berusaha melangkah, menuntunnya untuk berjalan mendekatinya.
"Sekarang sudah tau kan!" Violet tertawa kecil. Ia mendekatkan pipinya pada wajah putra kecilnya, Radja langsung mencium pipinya. Violet membawa Radja duduk dipangkuannya. Sambil ia memberikan botol Asi ekslusif pada Rayya.
"Asal kau tau. Meskipun Kiev dingin, tapi berbeda saat bersamaku! Suami dingin memang kadang menyebalkan, tapi sisi lainnya, dia lebih romantis dari yang kita kira! Apa kamu pernah melihat, Kiev dingin padaku?" Tanya Violet.
"Ya, nggak sih!" Jawab Rachel sambil mengingat-ingat lagi.
"Kalau aku lebih suka suami seperti Kiev! Karena aku yakin, sikapnya yang hangat hanya padaku dan anak-anak! Dan yang aku lihat dari Leon, sepertinya dia tipikal pria yang setia! Pekerja keras dan bertanggung jawab!"
Rachel mendengus usai Violet memuji Leon lagi. Ya, memang yang dilihat, Leon tipikal pria setia, tampan, pekerja keras, cerdas, dan banyak lagi.
"Kenapa aku jadi muji dia?" Gerutu Rachel menggelengkan kepalanya.
Violet mendengar langsung tertawa kecil. "Jangan terlalu judes! Aku takutnya kamu termakan kata-katamu sendiri!" Rachel menghela nafasnya.
.....
Pagi harinya, Leon datang menjemput tuannya diMansion.
"Selamat pagi Nyonya Violet!" Sapa Leon pada Violet yang sedang duduk ditaman bersama dua buah hatinya.
"Selamat pagi Leon! Masuklah dulu, sepertinya Kiev ada diruang kerja!" Jawab Violet.
Leon menganggukkan kepalanya singkat lalu berjalan masuk kedalam Mansion.
Begitu masuk, tiba-tiba saja Leon ditabrak oleh seseorang hingga jasnya basah.
"Astaga! Kalau jalan tu pakai mata!" Pekik Rachel. Teh dingin digelas hampir saja jatuh, namun sedikit tumpah mengenai jas pria itu.
Rachel menelan salivanya ketika melihat siapa yang ia tabrak.
Leon mendengus. "Kau lagi! Kemarin kau menabrak mobilku! Sekarang jasku kotor karenamu! Sekarang ganti rugi!"
Rachel mengulum bibirnya, ia bingung harus menjawab apa karena sekarang ia tidak memiliki uang yang banyak untuk membayar ganti rugi. Black cardnya ternyata diblokir oleh Daddy Vikko.
Rachel salah tingkah, "Emm... Begini, tuan muda Leon. Asisten tuan Kiev Arron yang terhormat! Tolong beri aku waktu, aku akan membayar hutangku!"
"Tidak bisa! Kau harus membayarnya sekarang, atau ikut aku kekantor polisi!" Ketus Leon.
Rachel membelalakkan matanya mendengar kantor polisi. Ia menggeleng. "Aku mohon, tuan kulkas dua puluh pintu. Maksudku, tuan muda Leon." Rachel menjeda ucapannya. "Aku janji, akan membayar hutangku! Tapi nggak sekarang!"
"Leon!" Sebuah suara terdengar, mereka langsung menoleh dan melihat Kiev turun dari tangga terakhir.
"Selamat pagi tuan!"
"Kenapa kalian bisik-bisik pagi-pagi?" Tanya Kiev.
Rachel langsung menggeleng. "Tidak ada apa-apa!" Leon melirik Rachel dengan ekor matanya.
Rachel merasa memiliki kesempatan untuk melarikan diri dari kulkas dua puluh pintu. "Kiev terimakasih! Violet ingin minum jus!" Rachel menatap Leon sambil menjulurkan lidah dan menahan tawa, lalu ngacir membawa jus dan es tehnya.
Kiev hanya memperhatikan sikap dua manusia didepannya yang sepertinya sedang terlibat masalah.
"Kau ada urusan dengannya?" Tanya Kiev.
"Tidak ada tuan!" Jawab Leon. "Pagi ini tuan ada meeting dengan dewan direksi!"
"Kita pergi sekarang!" Sahut Kiev.
.....
Hari yang Violet dan Kiev tunggu, acara tujuh bulanan sekaligus Ulang tahun baby twins Radja dan Rayya.
Sebenarnya Violet ingin mengadakan acara diMansion, tapi Kiev menolak karena ingin mengundang banyak tamu dihari ulang tahun putra putrinya sekaligus tujuh bulanan calon anak keempatnya, meskipun anak pertamanya sudah tiada.
Acara sangat meriah, Rachel juga nampak bahagia karena sebentar lagi akan menyambut keponakan baru lagi.
"Aku berdoa, semoga kamu dan calon debaynya sehat. Happy birthday, ponakan-ponakan gumus aunty!" Rachel mencium pipi Radja dan Rayya, sembari menyerahkan hadiah pada dua anak yang baru berusia 1 tahun.
"Terimakasih, aunty!" Violet memeluk temannya. "Jangan lupa segera menyusul! Kulkas dua puluh pintu!" Bisik Rachel.
Gadis berusia 28 tahun itu langsung melepaskan pelukannya. "Jangan membahas itu!" Violet tertawa.
Setelah acara utama selesai, disusul pesta meriah diballrom hotel milik Kiev.
"Leon! Bersenang-senanglah malam ini!" Kata Kiev sembari mengangkat satu gelas kecil wine.
"Baik tuan!" Jawab Leon, pria itu ikut mengangkat gelasnya dan mereka bersulang lalu minum bersama.
Kiev tidak banyak minum karena mengikuti kata-kata Violet. hanya beberapa gelas kecil untuk menemani rekan-rekan bisnisnya yang ia undang. Pria itu lalu menjauhkan diri, dan mencari sosok wanitanya serta anak-anaknya yang bersama keluarga mereka.
"Lihatlah, itu tuan muda Leonardo!" Ucap seorang gadis bersama beberapa rekannya.
"Semakin hari, Asisten Leon semakin tampan!" Sahut yang lainnya.
"Asisten Leon, malam ini harus menjadi milikku!" Gadis yang memakai gaun body press sepaha dengan belahan dada itu tersenyum smirk.
"Kau yakin bisa mendapatkannya?"
"Tentu saja!"
Gadis itu mengeluarkan sesuatu dalam tasnya sebuah botol kecil, "Aku yakin, sebentar lagi obatnya akan bekerja! Kalian jangan iri denganku!" Mereka lalu tertawa pelan, meski keras pun terendam musik yang berputar.
udh up nya dkit² sikap nya Leon tetep aja gt....konflik nya org ketiga trus....kapan Rachel hamil nya kapan Leon sadar nya kalau bkn hnya karena tanggungjawab saja menikahi Rachel tetapi mmg udh ada rasa dari dulu.....jgn sampai jg ya Kiyara & Boy nanti bersatu memisahkan Leon & Rachel
memang dasarnya jalang toh si kiayara, berati Leon suka celup celup dong waktu dulu sama kyara 😝😝
ayo Rachel kamu juga butuh modal dan fikiran yg stabil untuk melawan jalang kek gitu 😁😁🤭
lanjut thor