Sebuah kisah fiktif yang menceritakan tentang keserakahan dan ketidakpuasan manusia terhadap apa yang dimilikinya
harta dan kekuasaan adalah tujuan manusia saling bermusuhan dan juga saling bersaing untuk mendapatkan yang terbaik
namun ada hal yang tak pernah disadari luka dan korban dari keserakahan manusia itu sendiri akan kembali dan membawa petaka kepada keluarga maupun diri sendiri
hanya cinta yang mampu meluluhkan segalanya dan membuat perjalanan hidup menjadi makin berarti
cinta yang hadir perlahan akan membawa kebaikan dalam hidup manusia yang tulus mencintai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 33
"arsen, kamu tahu papamu? Sudah satu minggu ini tidak menghubungi mama nak" bu avanti menghubungi arsen dan menanyakan suaminya yang beberapa hari tak ada kabar dan tak menelfon istrinya
Bu avanti khawatir dan sekaligus harus ikhlas jika memang pak hanung memilih orang tuanya dibandingkan hidup berdua dengannya sesuai yang direncanakannya dan tak mau memikirkan dunia saja
"iya ma, papa lagi sibuk saat ini mungkin besok atau lusa kalau sudah selesai kesibukannya hubungi mama kok, mama kangen papa ya?" arsen terpaksa berbohong dengan kondisi pak hanung dan itupun atas permintaan pak hanung yang tak mau istrinya khawatir padanya
Saat sudah pulih nanti akan menghubungi bu avanti dan segera menyusul sang istri untuk mewujudkan impian. Keduanya
"ya sudah kalau begitu, jangan lupa kasih vitamin untuk papamu. Daren kan sedang pergi bulan madu jadi kamu harus perhatikan papamu nak" ucap bu avanti
Yang belum tahu kabar apapun dirumahnya, jika mertuanya harus ditahan dengan tuduhan percobaan pemb*nuhan terhadap arsen
namun arsen yang tak tega pun memberikan jaminan untuk sang kakek dengan mencabut tuntutannya demi pak hanung dan daren
"iya ma, nanti arsen sampaikan jika ketemu papa, sudah ya ma arsen juga lagi sibuk. Salam buat calon mantu oke" ucap arsen lalu memutuskan panggilan telfon
"papa mau apa?" arsen melihat pak hanung berjalan perlahan ingin ke kamar mandi
"arsen bantu pa!" arsen segera menghampiri pak hanung dan membantunya ke kamar mandi sampai dengan kembali ke tempat tidur
Meski sudah lebih baik tapi pak hanung masih proses pemulihan dan belum diizinkan pulang
"terima kasih sen, duduklah papa mau bilang sesuatu" pak hanung menepuk kursi disebelah tempat tidur pasien
"iya pa, kalau sakit sambil tiduran saja" arsen meminta pak hanung agar nyaman saat berbicara
"sen, papa punya lima persen saham diperusahaan dan papa mau kamu yang urus saham itu. Papa dan mama mu sudah tak mau tahu dan juga tak mau ikut campur masalah perusahaan.
Jika dibutuhkan untuk mengumpulkan kekuatan maka lima persen milik papa akan menguatkan saham yang kamu punya. Papa tak yakin pada daren dan juga papa minta maaf atas kesalahan kakekmu" pak hanung sambil terbata-bata mengatakan dukungannya pada arsen yang seharusnya jadi pemilik yang sah untuk penerus perusahaan milik almarhum ayahnya
"arsen sudah tidak memikirkan perusahaan pa, biarlah daren belajar dia juga punya tanggung jawab istri sekarang" arsen sedang menyiapkan sesuatu yang lebih untuk masa depannya dan ingin segera menyelesaikan semua masalah dan menemui sang kekasih yang sudah arsen rindukan
"tapi sen!"
"sudah pa, papa istirahat saja. Mama sudah menunggu kedatangan papa!" arsen tak mau lagi membahas perusahaan karena tak mau ribut dengan sang adik
Dan arsen juga ingin hidup tenang bersama shila lalu menikah dan memiliki keluarga yang harmonis dan juga saling menyayangi yang tak ia dapatkan secara sempurna sejak arsen kecil
"baiklah, papa akan hormati keputusanmu. Papa titip adik mu jaga dan arahkan dia ke yang lebih baik" pak hanung percaya pada arsen yang tulus pada adiknya
"iya papa tenang saja"
arsen menghubungi seseorang dan keluar kamar pak hanung
"farel, bagaimana?"
"sudah pak, pak tamrin dan asistennya sudah bebas dan menandatangani surat perjanjian yang bapak buat" farel menyampaikan tugasnya berhasil dia laksanakan pada arsen
"baiklah, saya akan terbang lusa siapkan semuanya" arsen meminta farel agar menyiapkan tugas selanjutnya
Saat ini arsen memiliki kantor baru yang baru dirintisnya. dan arsen ingin mencoba peruntungannya di dunia bisnis dengan memulai dari nol bersama sang asisten dan sekretarisnya yang dulu
"baik pak"
Arsen kembali ke kamar pak hanung dan sudah ada kakek tamrin saat ini di dalam kamar
"saya mau bicara!" ucap kakek tamrin pad arsen dengan wajah sulit diartikan
"bapak!" cegah pak hanung
"tidak apa-apa pa" arsen menenangkan pak hanung yang khawatir bapaknya akan mencelakai arsen lagi
"ada apa kek? Anda terkejut?" arsen lebih dulu membuka obrolan saat tiba dilorong rumah sakit
"benarkah, apa bukti yang membuat saya percaya?" kakek tamrin meminta kejelasan pada arsen
"terserah mau percaya atau tidak, yang jelas saya sudah berikan bukti nyata dan juga coba kakek tanyakan pada nenek irma, jika dia jujur mungkin kakek akan menemukan jawabannya
Tapi!" arsen menjeda ucapannya
"apa?" kakek tamrin penasaran
"jika nenek irma tahu mungkin saja semua jadi tak aman, atau bahkan kakek tak akan pernah tahu untuk selamanya!" arsen meninggalkan kakek tamrin yang masih penuh dengan tanda tanya
Arsen kembali ke kamar pak hanung untuk berpamitan karena masih ada pekerjaan yang harus diurusnya
Kini arsen tak punya mobil pribadi, supir dan juga tinggal di apartemen tak besar dan sebagian untuk kantor barunya. Arsen benar-benar meninggalkan semuanya dan memulai hidup baru
Sebagian tabungannya diberikan untuk shila menjalani hidup baru bersama sang ibu sementara, sampai arsen kembali hidup mapan dan menjemput shila kembali dan sebagiannya untuknya membuka usaha baru
"widya, bagaimana perkembangannya?" arsen tiba dikantor sekaligus tempat tinggalnya kini
Bu avanti awalnya melarang apa yang arsen lakukan karena sebenarnya semua hak arsen. Namun demi ketenangan dan juga kebahagian banyak orang arsen rela melepas semua pada adiknya
"masih sama pak, apakah bapak yakin akan menambah nilai investasinya?" widya direkrut oleh arsen karena melihat kemampuan dan juga kesetiannya pada arsen sejak dulu
"tahan dulu sampai harganya kembali turun, dari informasi yang saya dapat dalam beberapa hari lagi akan turun harganya dan saat itu segera masukan sesuai rencana" arsen memilih menjadi seorang investor dengan pengalaman dan juga ilmu yang dia miliki
Ditambah modal dari sebagian penjualan butik milik.ibunya yang dititipkan pada arsen untuk dikelola
"baik pak!" widya dan farel tetap mendampingi arsen meski sudah tak sekaya dan menjadi bos besar seperti dulu
"anisa, bagaimana kabarnya dan keluarganya?" arsen menanyakan sahabat kekasihnya
"dia masih bekerja di perusahaan pak, saya dapat informasi langsung dari sekretaris pak daren" widya yang diminta oleh arsen mengurus karir anisa atas permintaan shila sebelum setuju untuk pergi keluar negeri
"hm, oh iya lusa saya ada urusan keluar negeri, tolong handle bersama farel dan kabari info terbaru" arsen sudah tak sabar ingin menemui shila yang sudah satu bulan ini jauh darinya
"mau ketemu ibu shila ya pak" ledek widya kini pun mulai berani karena arsen tak segarang dan sekaku saat menjadi bos di perusahaan lamanya
Kini arsen lebih sering tersenyum dan perhatian pada bawahannya yang saat ini hanya tiga orang namun arsen berjanji akan membawa farel dan widya menjadi orang yang hidup berkecukupan nantinya
