Pembaca baru, mending langsung baca bab 2 ya. Walaupun ini buku kedua, saya mencoba membuat tidak membingungkan para pembaca baru. thanks.
Prolog...
Malam itu, tanpa aku sadari, ada seseorang yang mengikuti ku dari belakang.
Lalu, di suatu jalan yang gelap, dan tersembunyi dari hiruk-pikuk keramaian kota. Orang yang mengikuti ku tiba-tiba saja menghujamkan pisau tepat di kepalaku.
Dan, matilah aku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19. Kesurupan. 2
"Tolong!!" teriak Levi.
"Levi? Kamu kenapa?" teriak Lenny Anggraini.
"Tidak tau. Aku seolah melihat kejadian mengerikan. Aku mencoba untuk menghilangkannya dari pikiranku. Tapi, tapi tidak bisa."
"Penglihatan mengerikan?" tanyaku. "Apa yang kamu lihat?"
"Aku.. Aku melihat wanita muda di bunuh.. Tolong, aku tidak mau melihat ini lebih jauh lagi. Aku mohon." jawab Lenny. "Tidak. Jangan! Jangan lakukan itu!!"
"Hei! Apa yang kamu lihat?" tanyaku lagi.
"Orang itu, orang itu..."
Nex
Di penglihatan Levi.
Ketika hujan lebat turun di suatu malam. Ada seorang gadis sedang tiduran di salah satu bangku sofa di rumah yang sangat besar yang memiliki perabotan yang sangat mewah.
Gadis itu berusia sekitar sembilan belas tahun. Berwajah cantik dan berambut panjang, dia memakai daster warna putih yang sedikit transparan. Dia membaca sebuah buku horor karya RL stine. Saat sedang tegang dengan cerita yang dia baca, tiba tiba lampu mati.
"Ya Allah. Kok lampu mati sih!" teriak gadis itu. "Lagi sendirian nih. Mana barusan membaca novel horor. Duh! Menyebalkan." dia beranjak berdiri, lalu meraba raba meja yang ada di sampingnya. Lalu, ketika apa yang dia cari telah ketemu, dia langsung menyalakan senter dari benda itu. "Duh, ga ada sinyal! Pak Jatmiko juga tidak pulang pulang. Gimana ini?" Barang tersebut ternyata sebuah handphone Nokimen 3510 express music.
Sambil memakai handphone nya sebagai senter, dia menujubke kamar tidurnya yang ada di lantai dua. Dan mulai masuk ke dalam selimut. Karena ada dua jendela besar tepat di atas kepalanya, dan satu jendela besar di sisi kirinya, waktu ada kilatan petir, Gadis itu langsung berteriak sekali lagi. Dan saat itu juga dia langsung menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
Gadis itu tidak sadar, bahwa ada sosok bayangan hitam sedang mengawasi nya dari sebelah tempat tidurnya. Tak lama kemudian, bayangan hitam itu mendekati tubuh Gadis itu dan berkata. "Naya. Kamu milikku."
Nex
Saat terjadi kilatan petir sekali lagi. Sosok itu sudah menghilang entah kemana.
"Barusan, seperti ada yang berbicara di dekat ku deh." kata Gadis yang di panggil Naya oleh sosok hitam tadi. "Duh. Kok jadi nyeremin gini sih. Apa aku masih terbawa oleh cerita novel yang aku baca tadi?"
Naya membuka handphone nya, dan memutar lagu. Tapi hanya sebentar, handphone itu tiba tiba saja mati. "Duh, baterai nya habis? Astaga!! Siapa saja! Tolong!! Aku sendirian!! Pak Jatmiko! Cepatlah pulang!"
Nex
Naya tertidur dengan pikiran kalut. Sehingga, dia tidak nyenyak dalam tidurnya. Sedangkan di luar, hujan semakin lama semakin deras. Kilatan petir semakin sering terjadi. Dan sosok bayangan hitam itu selalu terlihat di dekat Naya. Dia sedang tersenyum jahat, menjilati bibirnya seolah sedang memandang hidangan yang sangat lezat di depan matanya. Dia laki laki paruh baya, berwajah penuh bopeng, dan berkumis tebal.
Ketika lelaki tua itu mencoba memegang tubuh Naya. Naya tiba tiba bergerak sedikit, sehingga lelaki itu mengurungkan niatnya, dan langsung berlari menuju lemari pakaian dan masuk ke dalam sana.
Naya menggeliat geliat di atas kasurnya, berusaha untuk mencari posisi tidur yang nyaman. Tapi, "Astaga. Kebelet pipis!! Kok ga bisa di ajak kompromi sih ini meme!!" dia langsung bangun, dan mengambil handphonenya. Beruntung, dia memiliki dua baterai cadangan, sehingga dia bisa memakai handphone nya tadi untuk senter. Dia pun menuju ke arah kamar mandi.
Setelah menyelesaikan urusannya, Naya berniat untuk segera balik ke kamar tidurnya. Tapi, dari balik cermin yang terpasang pada salah satu sisi kamar mandi itu, tiba tiba keluar lelaki tua tadi dan langsung mendekap erat tubuh Naya.
"Uuhhh!!!" Naya berteriak karena kaget. Tapi, naas, mulutnya sudah di bungkam oleh lelaki itu sehingga dia hanya bisa mengeluarkan suara pelan.
"Percuma melawan, sayang." Bisik lelaki itu tepat di telinga Naya yang membuatnya merinding di sekujur tubuhnya. "Tidak ada satupun orang yang akan menolong mu. Kamu milikku, bibirmu, meme mu, bahkan tubuhmu. Semuanya milikku." lelaki itu langsung menjilati pipi Naya, dan Naya langsung sesenggukan di buatnya. "Kamu dan Jatmiko menikah karena terpaksa kan? Aku tahu itu sayang. Dan dia sama sekali tidak pernah menyentuh mu. Karena dia terlalu baik orangnya. Aku selalu melihatmu, melihat kalian. ahahaha. Jatmiko memang goblok, ada gadis bertubuh indah sepertimu malah dia sia siakan. Jangan kawatir sayang, aku akan memberimu kenikmatan yang luar biasa."
Naya mengerang keras sambil berusaha untuk melawan. Tapi, dekapan tubuh lelaki tua itu sangat kuat. Dia tidak bisa melawan, semakin di lawan, semakin kuat pula dekapan lelaki tua itu.
"Hihihi. Menangis lah, karena suara tangisan mu semakin membuatku berhasrat dan bernafsu untuk menikmati tubuhmu." lelaki itu langsung menyeretnya keluar kamar mandi menuju kamar Naya. Setelah di kamarnya, lelaki itu langsung melempar tubuh Naya ke kasur. Dia tidak memberikan kesempatan kepada Naya untuk bergerak. Dia langsung menindihnya, dan mencekiknya. "Ga usah kawatir sayang. Kamu tidak akan aku bunuh kok. Tidak, kamu akan menjadi boneka ku. boneka yang akan selalu aku mainkan. Sampai aku puas. Hahahahahaa!!!"
Nex
My Diary
"Lalu, apa yang terjadi?" Tanya Lenny ke Levi yang sedang mengalami penglihatan entah apa namanya.
"Lampu nyala. Jadi, lelaki itu tidak jadi menyerang Naya. Tapi, Naya di seret menuju lorong yang ada di balik pintu lemari." jawab Levi. "Lalu, lelaki itu merantai kaki dan tangan Naya di salah satu sudut tembok. Dan dia di tinggalkan sendirian di sana. Lalu, lelaki itu keluar dari lorong rahasia, dan membersihkan rumah dan... Dan...
Nex
Di Penglihatan Levi
"Sialan. Pakai lampu menyala lagi. Tapi, tidak masalah, masih banyak waktu untuk menikmati tubuh Naya." kata lelaki tua yang menyerang Naya. "Aku harus membersihkan kekacauan ini, dan membuatnya seolah olah Naya kabur dari rumah. Hahaha, setelah itu. Akan aku nikmati sepuasnya tanpa ada yang mengganggu. Huhuhahahahaha!!!"
Setelah membereskan kekacauan yang dia buat saat menyergap Naya, Pak tua itu di kejutkan oleh suara speda motor butut milik Pak Jatmiko. "Huh, pulang juga kau Jatmiko. Selamat datang di rumah idaman mu ini. Hihihii. Tapi, sekarang tidak akan ada yang menyambut kepulangan mu."
"Assalamualaikum!!" teriak Pak Jatmiko ketika membuka pintu rumahnya. "Naya? Ini ada oleh oleh, nasgor rasa kare pedas kesukaanmu. Ayo kita makan." tapi, tentu saja Naya tidak menjawabnya, karena Naya sekarang berada di ruang rahasia yang Naya sendiri tidak eada di mana itu. "Naya? Kamu sudah tidur sayang?"
"Cih, sayang?" Guman Pak tua yang menyerang Naya. Saat ini dia memperhatikan setiap langkah kaki pak Jatmiko di lorong lorong rahasia. "Percaya diri sekali kamu, bujang lapuk. Naya tidak akan menjawab panggilan mu lagi. Karena Naya sekarang sudah berada di rumahku. Hihihi."
"Naya? Haloo?" Pak Jatmiko menuju lantai dua karena tak kunjung mendengar jawaban dari Naya. Tapi, seperti yang di katakan oleh pak tua Bangka itu, Naya tidak ada di manapun. "Naya?? Naya?? Nayaaaaa!!!!!!!!"
Nex
Pak Jatmiko tertidur dengan air mata membasahi bantal tidurnya. Semalaman dia hampir tidak bisa tidur karena Naya telah hilang entah kemana. Sedangkan Naya, saat Pak Jatmiko sudah terlelap, dia di perkosa oleh Pak Tua Bangka itu.
"Hihihi. Perawan memang tiada lawan. Nikmat sekali meme mu, Naya." Kata Pak tua itu setelah beberapa kali menikmati tubuh Naya. Saat ini, tubuh Naya terkulai tak berdaya di kasur yang ada di ruang rahasia itu. "Selamat tidur sayang. Besok, papa akan datang lagi. Dan kita akan melakukan petualangan cinta sekali lagi. Hahahahahaha!!! Tunggu. Aku punya ide cemerlang. Aku akan menculik gadis gadis perawan, dan membawanya kesini. Lalu.... Lalu... Lalu.... Surga ku bisa tercipta!!! Gwahahahahahaaa!!!!!!"