Rion pemuda yang terlihat urakan juga tengil mendadak di jodohkan oleh sang mama.dengan wanita pilihan yang sudah di tentukan,bahkan mereka tidak saling mengenal.
kisah perjalanan pernikahan Rion mari simak alur cerita nya
Kolaborasi Novel Dastan & Fellaini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lord Tan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Rion segera menjalankan motor untuk menjemput Lazora karena mendapatkan pesan dia sudah selesai bimbingan belajar.kini sudah ada di depan sekolah , dia menungu dengan sabar sampai sang istri keluar mereka akan pulang ke rumah yang di belikan papa Xavier .
" Asalamualaikum bang maaf lama . " Zora mencium tangan Rion
" Gak papa ini juga baru nyampe.nih pake helm nya . "
" Sekarang kita pulang nya kemana? "
" Ke rumah baru kita dong . " Rion menyalakan motor ketika zora sudah naik
" Kan masih kosong bang kita belum siap2 buat pindahan , belum kemas ini itu mungkin suruh liat-liat dulu kali . " ujar zora
" Mama sama bunda udah beberes di sana belum lagi ada Mas Arsaka sama Mbak Raina juga bantu, jadi udah siap sedia buat di tempati biar kamu gak cape . "
" Aku jadi gak enak gak bantuin . " zora memegang jaket Rion ketika menambah kecepatan
" Gak papa mereka juga paham kan kita bakal sibuk buat belajar ujian . "
Mereka melanjutkan untuk segera pergi kerumah baru bahkan Papa Xavier dan Ayah Varo juga sudah di sana , sekalian untuk makan siang bersama saja lalu nanti akan membahas untuk syukuran .
Tak lama kemudian mereka pun sampai di luar ada para ayah sedang mengorbol di temani kopi.
" Asalamualaikum kami pulang . " zora mencium tangan ayah dan papa mertua nya
" Waalaikumsalam masuk dan istirahat bunda dan mama kamu lagi di dapur . " ucap Ayah Varo
Rion melakukan hal yang sama tetapi ketika akan masuk di tahan oleh papa Xavier .
" Kamu jangan masuk itu kulkas gotong bawa ke dapur bantuin . " ujar Xavier
" Buseeet baru datang bentar dulu ngapa sih . " protes Rion
" Gak usah banyak protes kasian kakak ipar mu udah bantuin dari pagi ! , sekarang giliran kamu kerja . "
" Kan cape pa ! "
" Gak usah lebay laki ko menya menye sana bantuin ! " Xavier melepas sendal bersiap menggeplak Rion
Rion buru-buru pergi karena takut di sambit bapak Negara membantu Arsaka menggotong kulkas .
" Maaf menantu memang menyebalkan . " ujar Xavier
" haha tidak apa-apa besan kehadiran dia membuat keluarga kita semakin ramai . " Varo terkekeh pelan
Xavier dan Varo melanjutkan kembali obrolan yang tertunda sedangkan mengangkut barang yang belum selesai , Lain hal dengan Sergio dia sedang membawa Ossy jalan-jalan ntah kemana akan pergi .
" Kita mau kemana sih? " tanya Ossy
" Ya jalan-jalan aja Ay emang kamu gak mau? " ujar Zico
" Bukan gak mau kalau muter-muter doang yang ada aku masuk angin . "
" Gimana kalau makan bakso dulu sama es jeruk pasti seger , mana sekarang lagi panas pas nih mau kan Ay? "
" Boleh deh ayo . "
Sergio langsung tancap gas pergi ke tempat bakso langganan yang sudah terbukti enak .
" Duduk biar aku aja pesen . " ucap Ossy
" okee makasih Ay.." Sergio duduk menunggu pesanan datang
Warung bakso cukup ramai karena memang pas cuaca panas seperti ini makan yang pedas dan dingin kaya es jeruk .
" Makasih bang . " ujar Sergio pada seseorang yang menghantarkan bakso
" Ini es teh nya . " Ossy memberikan gelas
" Kamu pesen apa minum nya . "
" Aku pesen es teh lagi gak mau yang asem aja . "
Mereka pun makan dengan tenang tidak ada pembicaraan lagi karena sama-sama menikmati bakso .
" Oh iya.."
Ossy melihat ke arah Sergio menunggu apa yang di katakan oleh pria satu ini .
" Apa? "
" Kamu belum kasih jawaban gimana mau kan jadi pacar aku? " tanya Sergio
" Makan aja dulu abisin . "
" Gak mau kamu harus jawab dulu aku di sindir sama Juan juga Rion , katanya gak gentle masa HTSan doang sih . "
tidakah tau jika Ossy saat ini sedang merasakan perasaan yang dag dig dug
" Jadi mau kan Ay? "
" Iya deh mau . "
" Mau apa coba? yang jelas kalau ngomong . "
" Iya aku mau jadi pacar kamu Sergio ! udah ah lanjutkan makan . " pipi Ossy terasa panas
" Makasih ya Ay . " Sergio kini sudah tersenyum lebar akhirnya kini dia mempunyai tambatan hati
Sedangkan Juan sudah tiba di bengkel bang Holland tidak langsung pulang ke rumah .
" Tumben sendiri mana antek-antek nya? " tanya bang Holland
" Yang satu sama bini yang satu ayang dan gue gak ada luntang lantung gini dah. " Juan melempar tas ke kursi
" hahaha gak ada main sama Lo ya kasian amat dah . " pemilik bengkel itu tertawa puas
" idihh belum aja liat ntar sekali dapet spek Jinnie Black pink . "
" Jin tomang kali hahaha . " bahkan semua orang yang sedang ikut nongkrong di sana kembali tertawa
" Au ah bang malah di bully pundung gue ! "
" Gak pantes muka sangar kaya preman perapatan sok pundung segala . "
Juan hanya mendengus dia melihat motor yang akan di rancang sedemikian rupa lalu teringat Rion yang akan turun balapan .
" Tu anak beneran bakal turun apa kagak tantrum bini nya ntar . " gumam Juan
Ntahlah jika benar akan turun semoga Rion selalu berhati-hati karena sekarang dia sudah mempunyai tanggung jawab , hari mulai sore semua orang sudah pulang dari rumah baru Rion pengajian akan di laksanakan minggu depan .
" Bang mandi dulu keburu sore banget . " Zora sedang mencuci piring bekas makan siang tadi
" Iya bentar lagi . " pria itu masih fokus dengan ponsel sambil mabar game
" Udah mau setengah 5 lho ini nanti makin dingin mana udah mendung . " sang istri tak bosan untuk mengingatkan
" Baik yang mulia segera di laksanakan mau di bantuin dulu gak itu? " Rion beranjak menghampiri zora
" Gak usah bentar lagi ini selesai nanti giliran yang mandi aku . "
Rion mengangguk dan segera pergi ke atas untuk segera mandi dia masih belum menemukan alasan yang tepat , tentu alasan agar dia bisa turun balapan malam ini bukan tidak mau jujur pasti tidak akan di izinkan .
Belum lagi jika Zora mengadukan ini pada sang papa apa tidak di sambit nya dia sama golok , begitu pun dengan si cantik yang melanjutkan kembali cuci piring .
" Nanti malam ada zoom buat bahas materi ujian , apa bang Rion juga sama ya? nanti deh aku tanya . " dengan telaten Zora menyusun piring ke rak
Malam pun datang kini giliran bulan yang menggantikan tugas matahari sekarang sudah pukul tujuh malam , Rion sedang duduk di pinggir ranjang dia sedang bingung bilang gimana sama Zora buat keluar .
" Aku pikir abang masih mandi . " Zora masuk ke kamar sambil membawa pakaian yang sudah lipat
" Iya udah kelar dari tadi . "
" Aku nanti malam ada zoom buat bahas soal ujian abang ada juga gak? "
" Engga ada sih bahas suka secara langsung , Yank.." panggil Rion
" Iya kenapa? "
" Aku izin keluar dulu ya ada perlu boleh kan? " Rion berdiri sambil memakai jaket
" Mau kemana emang? "
" Ya itu ada perlu dulu paling cuma bentar . "
Zora berpikir jika tidak diizinkan merasa tidak enak karena takut di sangka membatasi aktivitas Rion , tapi mau kemana bahkan sekarang sudah malam di luar juga sedikit gerimis tapi akhirnya Zora mengangguk memberikan izin .
gak usah pake treak segala