NovelToon NovelToon
Bloody Anna

Bloody Anna

Status: sedang berlangsung
Genre:Rumahhantu / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Desas-desus Villa / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: nath_e

~Dibuat berdasarkan cerpen horor "Anna Van de Groot by Nath_e~

Anastasia ditugaskan untuk mengevaluasi kinerja hotel di kota Yogyakarta. siapa sangka hotel baru yang rencana bakal soft launching tiga bulan lagi memiliki sejarah kelam di masa lalu. Anastasia yang memiliki indra keenam harus menghadapi teror demi teror yang merujuk ada hantu noni Belanda bernama Anna Van de Groot.
mampukah Anastasia mengatasi dendam Anna dan membuat hotel kembali nyaman?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nath_e, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Restu dari Kanjeng Mami

Matahari baru saja terbit, langit perlahan berubah dari kelabu keemasan, tetapi ponsel Anastasia sudah bergetar tanpa henti di atas nakasnya. Siapa lagi kalau bukan Kanjeng Mami.

Rentetan pesan WhatsApp memenuhi layar, lengkap dengan nada keluhan yang sudah akrab di telinga.

"Pelayan terlambat menyajikan teh pagi!"

"Kenapa bunga di lobi layu begini?!"

“Air panas macet dan handuk tidak wangi!”

“Saluran televisi seharusnya lebih banyak, jangan hanya lokal!”

Semua diakhiri dengan emoji marah dan huruf kapital yang mencerminkan betapa seriusnya Kanjeng Mami tentang kesempurnaan.

Anastasia mendesah panjang. Sambil menyandarkan kepala ke headboard, ia menggulir daftar panjang kesalahan para staf hotel yang dipaparkan Kanjeng Mami dengan rinci. Dari keterlambatan membuka pintu restoran hingga salah penyajian warna serbet.

“Astaga mamiiii! Masih pagi sudah begini,” gumamnya sambil memijat pelipis. Kepala Anastasia mendadak terasa berat, seperti diserang badai di tengah musim cerah.

Pesan terakhir yang masuk di layar ponselnya membuat Anastasia terbelalak.

"Anastasia, kalau kamu nggak datang dalam satu jam … demosi dilakukan hari ini!”

Teks itu diakhiri dengan tanda seru yang panjang, seperti suara cambuk di kepala Anastasia. Mau tak mau, ia langsung melompat dari tempat tidur. Pagi yang seharusnya tenang mendadak berubah menjadi medan perang.

“Ya ampuun, ini gawat … ini gawat! No, no, no, jangan demosi ya Tuhan … astaga Mamiii, sumpah demi apa juga deh, asli ngeseliiiiin! Andai papa sama mama masih ada pasti nggak bakalan begini deh dia!” Anastasia menggerutu, mengumpat sambil melangkah ke dalam kamar mandi dengan cepat untuk mandi.

"Kalau aku tidak segera kesana, ponsel ini mungkin benar-benar meledak dengan ratusan chat Kanjeng Mami," ucapnya lagi penuh kekesalan.

Pikirannya sudah penuh dengan strategi untuk meredakan amarah Kanjeng Mami yang notabene adalah nenek dari pihak ayah Anastasia. Semenjak kedua orangtuanya meninggal karena kecelakaan pesawat belasan tahun lalu, otomatis pengasuhan Anastasia ada di bawah kendali Kanjeng Mami. Anastasia bahkan sudah menganggap Kanjeng Mami seperti ibunya sendiri.

Sebagai cucu kesayangannya, Kanjeng Mami memang kerap mengistimewakan Anastasia. Meski tak pernah lepas dari perilaku perfeksionis-nya. Anastasia tahu persis cara meredam Kanjeng Mami.

Kelemahan Kanjeng Mami adalah perut–makanan– saat kondisinya tidak baik, Anastasia hanya perlu memberinya makanan favorit Kanjeng Mami.

Setibanya di hotel dalam waktu secepat kilat, ia memerintahkan dapur untuk menyiapkan sarapan favorit Kanjeng Mami—croissant hangat dengan isian smoked salmon, telur orak-arik yang lembut, dan secangkir kopi Americano dengan gula merah di sampingnya.

“Ok, perfecto!” Senyum mengembang setelah chef Umar memberi sentuhan akhir. “Semoga dengan ini, tensi Kanjeng Mami turun.” Ucapnya penuh harap.

Saat ia masuk suite mewah yang dihuni Kanjeng Mami, wanita paruh baya itu sedang duduk dengan ekspresi tegang, tapi aroma croissant segar langsung membuat matanya berbinar.

“Untuk pagi yang panjang,” kata Anastasia sambil meletakkan nampan di meja.

Kanjeng Mami mendengus kecil, tetapi tak bisa menyembunyikan rasa senangnya. Beberapa suap pertama sukses meredakan suasana.

Melihat ekspresi Kanjeng Mami membaik, Anastasia merasa sekarang waktunya tepat untuk membawa topik sensitif.

“Mami,” katanya hati-hati, sambil memastikan intonasinya tetap ringan. “Kenapa sih sepagi ini sudah uring-uringan terus? Semalam tidur nggak nyenyak? Ada yang mengganggu?”

“Heem,” Sahut singkat Kanjeng Mami yang masih menikmati sarapannya. “Aku nggak bisa tidur!”

Jantung Anastasia berdebar kencang, mungkinkah Kanjeng Mami diganggu hantu? Atau AC kurang dingin, bantal kurang empuk atau … aah, sejuta pertanyaan seketika menjadi list kekurangan di kepala Anastasia. Untuk memastikannya, ia pun bertanya.

“Kenapa Mi? Apa ada hantu sampai mami uring-uringan begini?”

Kanjeng Mami tidak menjawab tapi dari lirikannya yang setajam pisau chef Umar … jawabannya ‘iya’.

Anastasia menarik nafas panjang. “Sudah satu Minggu ini rumor hantu di hotel ini agak … meresahkan Mi.”

Kanjeng Mami berhenti mengunyah, alisnya terangkat. “Hantu?” Nada suaranya mencampur antara skeptis dan penasaran. “Hotel kita ini bintang lima, bukan rumah horor. Jangan sampai rumor konyol begini merusak reputasi.”

“Itu yang aku pikirkan juga,” kata Anastasia cepat. “Tapi rumor ini sudah menyebar, Mi. Bahkan beberapa tamu yang datang sudah mulai menanyakannya ke staf. Gangguannya memang belum fatal, tapi kemarin … chef Umar nyaris saja celaka.”

Kanjeng Mami terdiam sejenak, matanya menyipit. “Kalau begitu, kita perlu menangani ini sebelum berkembang lebih jauh.”

Anastasia mengangguk. Dalam hati, ia lega karena tak hanya berhasil melunakkan Kanjeng Mami, tetapi juga membuka kesempatan untuk menceritakan keangkeran lantai tiga.

“Kabarnya lantai tiga cukup horor Mi, karyawan kita takut kalau kerja di lantai tiga. Menurut informasi, di lantai itu pusatnya energi negatif.”

Kanjeng Mami meliriknya sekilas, tapi tetap melanjutkan makannya. “Lalu, apa lagi?”

Anastasia menelan ludah, lalu melanjutkan, “Beberapa staf bilang mereka sering mendengar suara langkah di lorong itu, bahkan ada yang merasa seperti diawasi. Parahnya, kemarin aku juga bertemu sama sosok wanita Belanda. Selain itu aku juga … merasa aneh waktu terakhir kali lewat sana. Tapi … Mi, apa Mami nggak pernah merasakan hal yang sama?”

Kanjeng Mami meletakkan cangkir kopinya perlahan, menatap Anastasia dengan ekspresi serius. “Merasa? Anastasia, Mami ini bukan cuma merasa. Mami sudah melihatnya.”

Mata Anastasia membelalak, napasnya tersangkut. “Melihat?” suaranya hampir berbisik.

Kanjeng Mami menyandarkan punggung ke kursi, menyilangkan tangannya. “Ini bukan pertama kalinya. Dan memang kamu benar, ada sesuatu di hotel ini, terutama di lantai tiga. Waktu renovasi dulu, Mami pernah melihat sosok wanita berjalan di lorong. Bajunya putih lusuh, rambutnya panjang, dan dia … menghilang begitu saja.”

Anastasia menggigit bibir, mencoba mencerna kata-kata itu. “Kok Mami nggak pernah cerita?”

“Kalau Mami cerita, hotel kita ini bakal jadi bahan gosip satu kota,” jawab Kanjeng Mami dengan nada datar, tapi matanya menunjukkan ketegangan. “Kamu tahu kan, reputasi itu segalanya. Jadi Mami sengaja menyimpan ini sendiri, berharap apapun itu akan pergi dengan sendirinya. Ini juga yang mendasari Mami menunjuk kami sebagai representatif hotel.”

Kanjeng Mami menarik nafas dalam-dalam dan menatap penuh harap ada Anastasia. “Mami tahu, kamu punya kemampuan yang tak biasa. Dan kamu adalah pilihan terbaik untuk menangani hotel dengan aroma mistis begini.”

“Gangguan mereka mulai meresahkan, Mi terutama wanita Belanda itu. Dalam waktu yang berdekatan dia muncul, bertanya sesuatu di dalam bahasa Belanda.”

Kanjeng Mami menghela napas berat. “Kita perlu mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di lantai itu. Tapi hati-hati, Anastasia. Kalau kamu memang penasaran, jangan sampai bikin keributan. Mami tidak ingin hotel ini berubah jadi objek wisata mistis.”

Anastasia mengangguk, meski jantungnya berdegup kencang. Pengakuan Kanjeng Mami cukup membuatnya terkejut tapi sekaligus sebagai izin untuk mendatangkan paranormal yang berkompeten.

Kemampuan Anastasia, ternyata sudah lama di perhatikan Kanjeng Mami.

Anastasia memiliki reputasi sebagai "pemecah masalah" di beberapa hotel sebelumnya. Kanjeng Mami juga tahu Anastasia pernah menangani situasi mistis di sebuah villa tua di Semarang.

Meskipun Anastasia jarang membicarakan kemampuan tersebut, Kanjeng Mami tahu bahwa bakat Anastasia adalah kunci untuk menjaga harmoni hotel sekaligus memastikan tamu tetap merasa nyaman.

"Mami tahu tempat ini akan aman di tanganmu," ujar Kanjeng Mami saat pertama kali menyerahkan kunci manajemen kepada Anastasia. "Tapi jangan pernah lupakan, Anastasia. Apapun yang kamu lihat, jangan sampai merusak nama baik hotel ini."

Bersambung …,

1
Heri Wibowo
pagi pagi sudah sarapan omelan kanjeng mami aja ya An.
nath_e: pagi yg indah🤧
total 1 replies
Reni
ini kanjeng mami sambil nyelam minum air pdhl emg ujung2 nya Anastasia sama Adam disatuin 😅😂🤣 biar ceper aja prosesnya pake acara nyuruh beresin perhantuan biar secara g langsung makin dekat makin rapat
Reni: pingin gendong cicit cepet2 biar bisa dipamerin hhhhh
nath_e: 😁😁iyaaah pen dpt cucu
total 2 replies
αʝιѕнαкα²¹ᴸ
ya mana gue tau?!
Hana Nisa Nisa
semangat ya kak ceritanya bagus
nath_e: makasih Kaka cantik... insyaallah semangat trus 🤗🙏
total 1 replies
Ali B.U
is the best
nath_e: makasih ka 🙏🙂
total 1 replies
Ali B.U
nexy
αʝιѕнαкα²¹ᴸ
wew, sakti nih pohon!
Reni
wahhhh ternyata saling terkait semua hantu di hotel ini
Heri Wibowo
Anastasia pingsan karena terlalu banyak mengeluarkan energi untuk melihat kilas balik masa lalu
Netty Herawaty
goodsssss
nath_e: maturnuwun 🙏🤗
total 1 replies
wasiah miska nartim
lanjut thoooooooor
nath_e: siiap😅🙏
total 1 replies
wasiah miska nartim
lanjut thor
Heri Wibowo
lanjutin Mbak
nath_e: otw kaa😅🙏
total 1 replies
Reni
astaga pak Broto Iki lho kok Yo seh senewen mantan sugar baby sama Mbah Sarip 😅🤣😂 jatuh harga diri pak Broto hhh
Reni: kalah dupo 🤣😂😅
nath_e: 😂kalah telak ma simbah
total 2 replies
Reni
eee penyanyi to
Reni
akhirnya ada setitik harapan
Ali B.U
next
Reni
hiaaaa manggil si hantu Belanda Anna dikamar paling angker nich
Reni
wahhh udah kerasukan masih takut tuntutan Mbah Sarip 😅
Reni
jiaaaaa dipinteri mbah Sarip 😅🤣😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!