Seorang gadis yang kaya raya, berani menyembunyikan identitas nya terhadap, suami dan keluarganya yang serahka, karena Cessie mau mencobak keluarga surya apakah mereka mau menerima cessie apa ada nya atau kah mereka mala merendahkan cessie, bahkan sang suami yaitu surya yang berani menghianati pernikaha mereka hanya demi menginginkan seorang anak, itu yang membuat cessie merencanakan pembalasan terhadap keluarga suaminya dan juga suaminya sendiri.
mari kita akan melihat seperti apa pembalasan cessie.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3:3 Tangkap Basah.
POV AUTHOR
bumkkkkkkk!!
Setelah berkata demikian cessie kembali menutup pintunya dengan kasar, cessie gak peduli lagi dengan omelan dan cacian dari sang mertua. Toh dibaik-baikin juga tetap sama jahatnya, gak bakal berubah, karena bagi cessie itu sudah menjadi makanan sehari-hari.
Kalau dulu cessie sangat sopan dan menghargai mertua, tapi kali ini gak untuk cessie apa lagi cessie mengetahui kalau ternyata perselingkuhan suaminya itu.
Di ketahui oleh mertuany, sakit hati dan sesak di dada pasti dirasakan oleh cessie, bagi perempuan siapa cobak yang gak sakit hati. Tahu kalau suaminya yang sangat di cintai, menghianati pernikahannya pas lagi hamil.
Sekarang dipikiran cessie dimana caranya, biar bisa membalaskan perlakuan suaminya, segera cessie masuk ke kamar mandi dan ia melakukan rutinitasnya di dalam kamar mandi. .
Setelah selesai ia keluar dan baru juga kaki cessie melangkah dari kamar mandi pintu kamar kembali di ketuk.
"Ciahhh siapa lagi ini baru juga selesai mandi," mengerutu, cessie tapi tetap, melangkah membuka pintu.
Hmmm ternyata tadi yang datang mertua, sekarang yang datang ipar, duh hidup cessi apes bangat.
"Kenapa sinta" Tanya cessi setelah membuka pintu dan tahu, orang yang berdiri didepan pintu adek ipar nya. ujar cessie gak perlu basa- basi pikirannya
"Mbak Cessi kok gak masak sih, aku kan lapar, mau makan gak ada makanan, mbak masak gih sana." ujar sinta memberikan perintah untuk cessi masak.
"Sinta, kamu kan bukan anak kecil lagi kan, jadi kalau lapar harus di suapin, kamu sudah di kasih kaki dan tangan itu untuk bekerja, jadi pergunakan tangan kamu untuk masak, jangan kerjanya hanya perintah, ingat sinta aku ini kakak ipar mu bukan pembatu, maaf aku gak mau masak."
"Oalah, he mbak, untuk mbak disini sebagai kakak ipar tapi gak bisa di andalkan, lagian aku gak bisa masak, masih beruntung mbak nikah sama mas surya jadi numpang hidup, kalau gak mungkin hidup di jalanan."
"Hahaha, sinta, Sinta kalau bicara itu di saring gih, dan sadar gak kamu, apa yang kamu ngomong barusan, seharusnya kata itu mbak yang lontarkan untukmu yang pantas miskin diluar sana."
"Kamu lupa, bahwa semua yang ada disini milik mbak. Dan kamu bilang apa tadi, aku numpang hidup, hallo, bukankah sebaliknya kamu yang numpang hidup, selalu bikin beban aja, kerja aja kagak, setiap bulan minta uang ,"
"Awas ya mbak saya aduin ke mas surya, kalian saya minta uang juga sama mas surya dia kan kakak ku jadi itu sudah sepantasnya ."
"Silakan aja Admin ke mas mu, karena sekarang aku sudah gak takut sama ancaman kamu".
Memang sih sinta, dengan mertua cessie satu server, gak ada bedahnya, setelah sinta pergi cessi kembali menutup pintu dan bersiap, karena sekarang sudah pukul enam.
Cessie mengenakan gaun berwarna merah maron di padukan dengan sepatu haihils senada dan juga tas. Cessie mengoleskan sedikit make up di wajah putih mulusnya, itu membuatnya semakin terlihat cantik.
Cessie berdiri didepan cermin dan memandangi dirinya, "sempur" ia tersenyum kecut.
Setelah melihat dirinya sudah sempurna, cessie keluar dari kamar, dan melangkah menuju tangga dan turun ketawa, ternyata pas di ruang tamu cessie melihat mertua dan iparnya duduk disana memandang dengan sinis.
"Cuihhh, lihat ruh mam, menantu gak berguna dandan mau kemanakah cobak, apa karena mas surya, gak di rumah makanya ia mau pergi cari laki-laki lain." ujar Sinta.
Cessie mendengar perkataan Sinta, Tapi ia gak peduli dan berlalu pergi. namun baru selangkah sudah di cegah oleh mertuanya, "He cess kamu mau kemana? Pakai dandan begini lagi." namun cessi hanya senyum dan berkata: "Ma, aku ada urusan di luar, aku pergi dulu." ujar cessi
Cessi berbalik dan mau melangkah, tapi lagi-lagi langkahnya terhenti, "Mbak kalau mau keluar gapapa tapi kasih uang dong, biar aku sama mama mau beli makan, gak masak jadi lapar".
Sebenarnya cessie kesal, tapi Karena ia gak mau berdebat dan malas berurusan dengan mertua dan ipar. Ia membuka tasnya dan keluarkan satu lembar uang warna biru, dan menyerakan ke sinta, namun bukannya berterimakasih kasih mala cemberut.
"Loh kok segini mbak, mana cukup aku sama mama, kenapa sekarang Mbak jadi pelit gini sih. Dulu Mbak gak pernah perhitungan kalau kasih uang, tapi kenap Mbak mala jadi pelit,"
cessi yang mendengar penuturan Sinta, langsung memutar bola matanya, " kamu gak mau, kalau gak mau kembalikan, dan kalau kamu mau uang banyak ya kerja sana, jangan hanya minta kayak pengem*s."
Setelah berkata demikian cessie bergegas pergi. Ia tak menghiraukan terikan dari sinta, ia bergegas ke garasi mobil, dan keluarkan mobilnya dari garasi mobil.
Ia langsung menghidupkan mesin dan menjalankannya minimnya menuju ke restoran xx yang sudah di pesan oleh cessie, namun sampai sekarang belum ada balas dari suaminya.
sepanjang perjalanan cessie ke restoran, pikirannya kacau, "cobak dulu aku mendengarkan perkataan mama sama papa, mungkin hidupku gak sepahit ini.
tapi mau bagaimana lagi, semua sudah di tafsirkan, jika aku harus berpisah dengan mas surya. Aku harus siap.
karena sekarang sudah jam enam lewat, jadi jalanan ibu kota sangat macet, apa lagi jam segitu adalah jam para pekerja berlombah-lombah kembali ke rumah masing-masing, hanya untuk ketemu dengan keluarga.
cessie menempuh perjalanan hampir empat puluh lima menit , akhirnya sampai juga di restoran, cessie membelikan mobilnya ke dalam parkir, setelah cessie merasa aman, ia segera turun dan masuk kedalaman, karena takutnya sang suami sudah nyampe.
Tapi ternyata setelah cessie masuk ke ruang yang sudah disiapkan, cessie sedikit kecewa Karena belum ada tanda-tanda keberatan sang suami.
Namun cessie berpikir positif aja, mungkin suaminya masih dimakan karena tadi dia datang juga macet parah. Gapapa dia menunggu pikirnya, palungan sebentar lagi juga mas surya datang.
Cessie menunggu sambil menikmati setiap musik, yang dimainkan oleh seorang alih profesional. Jadi bunyi biola kedengarnya sangat menyenangkan dan menyentuh hati.
Tak terasa bulir bening kembali jatuh di pipi mulusnya, tapi secepat mungkin ia menghapusnya jangan sampai ada yang melihat.
"Aku harus cepat lakukan sesuatu supaya aku mendapatkan bukti yang kuat sebelum aku mengugat cerai mas surya. "
Seketika cessie ingat teman baiknya yang selama ini selalu membantunya, "Aku harus minta tolong sama faya dia pasti bisa membantuku" ujar cessie.
Cessie menunggu suaminya sampai jam sembilan malam tapi, sama saja gak ada tanda-tanda kedatangannya, bahkan pesan yang dikirim oleh cessie dari tadi siangpun, belum di baca.
"Mas sehati pentingnya perempuan itu, sehingga kamu abaikan istri kamu sendiri yang sedang hamil, sampai kamu lupa kalau hari ini anniversary kita yang ke dua tahun , apa aku sudah gak penting lagi bagi kamu." ujar cessie.
Biarpun suaminya mas surya belum datang, tapi. cessie masih berharap kedatangannya, dan sekarang sudah pukul sepuluh malam tapi yang namanya surya belum juga kelihatan batang hidungnya.
Akhirnya cessie bangkit dari duduknya, dan melangkah keluar meninggalkan tempat itu. Dengan hati yang sangat sakit.
cessie keluar dari restoran dan menuju ke mobilnya, ia masuk kedalaman mobil dan menangis di sana. ia melupakan segala emosinya, setelah itu ia melakukan minimnya meninggalkan restoran.
Tapi kali ini cessie gak pulang ke rumah, ia pengen menyenangkan hatinya ia melajukan mobilnya menuju ke danau.
Gak sampai tiga puluh menit akhirnya ia sampai dan turun, ia niat berjalan ke tepi danau, tapi tak ayal, ekor matanya menangkap sosok yang sangat ia kenal. "Mas surya, jadi tadi kamu gak datang karena kamu berdua dengan gundikmu disini mas. Kamu keterlaluan."
Cessie segera mengeluarkan HP nya dan
cekrek cekrek cekrek!!!
Ini menjadi salah satu bukti ditambah lagi dengan bukti dari aris. "Mas siap-siap lah, angkat kaki dari rumah dan juga siap untuk kehilangan pekerjaan.