Cinta Dalam Genggaman Tasbih

Selama beberapa hari Lucas menjalankan tugas dari Aaron untuk membunuh keluarga Miller, Lucas benar-benar menghadapi begitu banyak bahaya bahkan sampai mengancam nyawa nya karena melihat bagaimana kekuatan pasukan yang di miliki oleh keluarga Miller yang sangat kuat tidak heran jika Lucas mengalami luka yang cukup parah karena pertarungan tersebut.

Meskipun sebenarnya ini bukan lah pertama kali nya bagi Lucas menjadi tameng bagi Aaron. Aaron selalu meminta Lucas menyelesaikan tugas nya yang sangat bahaya karena bagi Aaron hanya Lucas lah yang mampu menyelesaikan tugas nya itu.

Lucas menatap kearah luar jendela, dia melihat sekeliling pemandangan dari ruangan nya dan tanpa Lucas duga, dia malah melihat seorang wanita cantik yang tengah memotong rumput dan wanita itu adalah Hanna. Lucas cukup terkejut saat melihat wajah Hanna yang terlihat berbeda, ternyata saat Hanna membuka kerudung nya dia malah terlihat lebih cantik bagi Lucas.

Lucas tampak tersenyum lebar melihat ke arah Hanna, pikiran jahat nya kembali teringat akan rencana nya untuk menyiksa Hanna.

"Ternyata dia cukup cantik, kenapa tidak akan manfaatkan saja dia sebelum akhirnya dia harus mati," ucap Lucas tersenyum sinis kearah Hanna.

Malam hari pun telah tiba, saat ini Lucas baru saja kembali dari pekerjaan nya dan dia meminta Hans agar semua pelayan nya datang menyambut ke datangan nya dan Hans pun langsung memberikan perintah kepada Bibi Wang untuk menyuruh semua pelayan menyambut kedatangan Lucas di depan pintu gerbang termaksud Hanna.

Saat semua pelayan tengah sibuk dengan pekerjaan nya, tiba-tiba Bibi Wang datang dan memberikan pengumuman kepada semua pelayan untuk berbaris di depan pintu gerbang.

"Buat kalian semua para pelayan harap berkumpul di depan pintu gerbang menyambut ke datangan Tuan Horrison. Jangan sampai melakukan kesalahan apapun atau kalian semua akan mendapatkan hukuman yang berat atas kesalahan yang kalian lakukan. Kalian mengerti!" perintah Bibi Wang kepada semua pelayan.

"Kami mengerti!" jawab mereka serentak.

Saat ini semua pelayan pun sudah berkumpul di depan pintu gerbang menyambut kedatangan Lucas. Lucas memang sengaja menyuruh semua pelayan untuk menyambut kedatangan nya karena dia ingin Hanna melihat diri nya bahwa dia adalah pemimpin di Mansion ini.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya mobil Lucas pun datang di ikuti oleh mobil-mobil lain milik anak buah Lucas yang mengawal nya. Semua pelayan tampak menundukkan kepala nya memberikan rasa hormat kepada Lucas.

"Jessi, seperti apa Tuan Horrison? Apakah dia lelaki tua atau dia seorang-"

"Hhuust, Hanna jangan berbicara apapun tentang Horrison atau kau benar-benar akan dalam bahaya jika ada seseorang yang mendengar nya," kata Jessi langsung memotong pembicaraan Hanna.

Hanna langsung terdiam saat Jessi menyuruh nya untuk diam dan saat mobil milik Lucas terbuka, terlihat lah lelaki tampan juga gagah dengan tubuh yang sangat ideal berjalan di depan para pelayan. Semua mata pelayan memang tertunduk tapi mereka tau bahwa Tuan nya itu memiliki aura ketampanan yang sangat kuat sehingga membuat mereka tampak gugup.

Lucas melihat semua pelayan itu dan tentu saja tatapan Lucas langsung tertuju pada seorang pelayan yang berada di barisan paling belakang dan dia adalah Hanna.

"Mulai sekarang kalian akan berdiri di sini untuk menyambut ku dan aku tidak ingin ada satu pun pelayan yang tidak hadir untuk menyambut ku. Apakah kalian mengerti!" kata Lucas dengan suara lantang.

"Kami mengerti, Tuan," jawab semua pelayan dengan serentak.

Saat ini Hanna mencuri pandangan nya ingin melihat wajah dari Tuan nya itu dan betapa terkejutnya Hanna saat dia melihat bahwa ternyata lelaki yang saat ini menjadi Tuan nya adalah lelaki yang terluka pada malam itu. Hanna langsung menundukkan kepalanya tidak menyangka bahwa ternyata dia adalah Tuan nya.

"Apa? Jadi dia adalah Tuan Horrison?" gumam Hanna di dalam hatinya dengan ekspresi wajah terkejut.

Setelah mengatakan perintah nya, Lucas pun berjalan masuk ke dalam Mansion nya dan para pelayan pun segera kembali ke kamarnya masing-masing. Sedangkan saat ini Hanna tampak tidak percaya dengan apa yang dia lihat tadi, Hanna benar-benar tidak menyangka bahwa dia telah menolong Tuan Horrison.

"Hanna, kamu kenapa sih? Dari tadi aku lihat raut wajah kamu tampak tegang," kata Jessi sambil melihat kearah Hanna.

"Jessi, ada sesuatu yang ingin aku ceritakan. Ayo ikut aku ke kamar ku," kata Hanna menarik tangan Jessi untuk masuk ke dalam kamarnya.

"Ada apa, Hanna? Apakah ada masalah yang serius?" tanya Jessi terlihat penasaran dengan sikap Hanna.

"Jessi, kamu percaya tidak kalau lelaki yang aku temui di ruangan gelap itu adalah Tuan Horisson?"

"Apa! Itu tidak mungkin Hanna. Tuan Horrison bukan orang sembarangan yang gampang untuk di temui apalagi kamu bertemu dengan lelaki itu dalam keadaan terluka parah dan Tuan Horrison bukan orang yang mudah untuk di kalahkan. Hanna, kau pasti salah orang," jawab Jessi menyangkal apa yang dikatakan oleh Hanna.

"Tidak Jessi, apa yang aku katakan itu memang benar. Kau tidak lihat bekas luka di pipi nya itu, luka itu juga aku yang mengobati nya. Aku benar-benar sangat ingat dengan wajah lelaki itu dan aku juga tidak akan salah mengenali orang," kata Hanna berusaha meyakinkan Jessi bahwa lelaki yang dia tolong adalah Lucas.

"Hanna, kau benar-benar dalam masalah jika sampai kamu berurusan dengan Tuan Horrison,"

"Tapi kenapa aku bisa berada dalam masalah sedangkan aku membantu dia?" Hanna tampak bingung dengan ucapan Jessi yang mengatakan bahwa dirinya berada dalam masalah.

"Hanna, kau tau selama ini tidak ada satu pun wanita yang berani mendekati Tuan Horrison. Rumor yang aku dengar, Tuan Horrison adalah pemimpin dari geng mafia yang sangat terkenal. Dia terkenal akan kekejaman nya, siapapun yang berani mengusik nya maka dia harus siap mati. Banyak di luaran sana ketua mafia lain nya yang takut dengan Tuan Horrison karena selama ini tidak ada dari mereka yang bisa mengalahkan Tuan Horrison dan apakah kau tau bahwa Tuan Horrison adalah seorang pemimpin yang di juluki raja iblis," ucap Jessi menceritakan tentang kisah Lucas yang di takuti oleh ketua mafia lain nya.

"Tuan Horrison tidak suka seorang wanita, wanita manapun yang berani mendekati Tuan Lucas, dia akan mati dengan tragis. Hanna, aku harap kamu tidak menceritakan masalah ini kepada siapapun, anggap saja kejadian itu tidak pernah terjadi atau kau akan benar-benar berada dalam masalah," kata Jessi kembali memperingati Hanna.

"Tapi kenapa Jessi? Bukankah aku sedang menolong dia?"

"Itu tidak penting, Hanna mau kau menolong Tuan Horrison atau tidak karena bagi Tuan Horrison wanita adalah makhluk yang paling dia benci dan Tuan Horrison sangat benci jika ada wanita yang menyentuh nya. Apalagi saat itu kamu menyentuh seluruh badan Tuan Horrison. Hanna, kau harus mendengarkan apa yang aku katakan tadi,"

"Baiklah, aku mengerti," jawab Hanna dengan raut wajah pasrah.