"Hah koq Bisa sih Lo Sama Kak Reyvan?" ~Naya~
"Gue Juga Mana Tau, Ternyata Nyokap Gue Sahabat Nyokap Lo Nay, Dan Gue udah dijodohin Sama Kak Rey dari Kecil" ~Sasha~
.
.
"Kamu Harus Ingat ya, pernikahan ini hanya sebatas kontrak tiga tahun, tidak ada Hak dan Kewajiban dalam Pernikahan ini" ~Reyvan~
"Aku Mengerti Kak, Maaf" ~Sasha~
.
.
"Kamu Terlalu Baik Untuk Reyvan, Jika Kesempatan Datang diawal Padaku, Aku Akan Ambil Kesempatan Untuk Menikahimu dan Tidak Mengabaikanmu" ~Radit~
"Biarlah Seperti ini Mas, Aku Tak Mengapa" ~Sasha~
.
.
"Sha.. Lo Berhak Bahagia" ~Fitto~
"Gue Udah Gak Mikir Bahagia Fit, Dari Bokap Gue Selingkuh dan Pernikahan Gue yang Sakral Berubah Menjadi Pernikahan Kontrak, Gue Udah Gak Mikir Bahagia" ~Sasha~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEPERGOK
Seminggu berlalu, kuliah memasuki minggu tenang, waktu yang harusnya dipakai Sasha untuk belajar dan mengerjakan tugas malah ia pakai dengan bekerja sebagai driver taxi online, namun Sasha tetap bertanggung jawab dengan kuliahnya, ia hanya bekerja dari pagi sampai sore, dan ketika sore, dia belajar dan mengerjakan tugas hingga malam.
Reyvan benar-benar merasa aneh dengan sikap Sasha, komunikasi mereka pun semakin renggang, meskipun tinggal satu flat apartemen, tapi mereka hanya bicara seperlunya dan itu slalu Reyvan yang memulai.
Ujian semeseter telah selesei, Prestasi Sasha tetap membanggakan, meraih nilai terbaik di kampusnya. Libur semesterpun tak Sasha sia-siakan, dia tetap bekerja menjadi driver taxi online, bahkan disetiap weekend.
Hingga waktunya pembayaran kuliah, Sasha mengecek rekeningnya, dan tetap Papinya sama sekali tidak mengirimkan uang termasuk untuk biaya kuliah Sasha sekalipun.
Sasha menghitung uangnya hasil dari bekerjanya selama ini, namun uangnya masih kurang untuk bayar biaya semester.
"Gak nyampe setengahnya, Mau gak mau gue harus jual perhiasan gue" Batinnya.
Sasha membuka kotak perhiasannya, dan memilih perhiasan yang bisa ia jual, lalu ia bergegas ke toko perhiasan yang sesuai dengan tempat membelinya dulu. Seorang pemilik toko bernama Erick mengenali Sasha.
"Lho ini Sasha anaknya Ibu Martha ya?"
"Iya" Jawabnya ragu-ragu.
"Ibu Martha kemana aja ya? udah lama gak kesini"
"Oh Mami lagi sibuk Om, hmm Om, aku mau jual ini bisa? dulu Mami belinya disini juga"
Sasha menyodorkan sebuah gelang itu.
"Kenapa dijual, ini tuh limited edition lho Sha, di desain langsung sama desaigner perhiasan dari paris langsung"
Sasha hanya tersenyum enggan menjawab,
Om Erick langsung menaksir harga terkini lalu menuliskan angka di kertas dan memberikannya pada Sasha.
"Segini Mau Sha?" tanya Om Erick.
Sasha lumayan terkejut dengan nilai fantasi dari sebuah gelang itu,
"Boleh Om, aku minta pembayaran transfer aja ya Om"
"Oke tunggu sebentar ya, Om ambil bukti serah terima dulu"
"Gila ini sih, bisa cukup untuk bayar kuliah gue sampai lulus" Batin Sasha.
Sasha merasa lega karna tidak lagi terbebani untuk mencari biaya kuliahnya, dia hanya perlu mencari uang untuk kebutuhannya sehari-hari dan biaya tidak terduga lainnya.
"Sasha ya?" Sapa seseorang.
Sasha menoleh kearah orang yang menyapanya,
"Eh mas Radit" Lalu Sasha berjabat tangan dengan Radit, sepupu Reyvan itu.
"Lagi apa Sha disini?" tanyanya heran.
"Lagi ada keperluan Mas, Hmm Mas sendiri lagi apa?"
"Oh Mas lagi cari hadiah untuk Ara, besok dia ulang tahun, Mas mau belikan kalung untuk Ara"
"Oh ya Mas? wah Ara sudah semakin besar ya Mas"
Om Erick menghampiri Sasha.
"Sha, tanda tangan dulu ya"
Sasha langsung mendandatangani surat serah terima itu.
"Sudah Om transfer ya Sha"
Sasha mengecek Mobile Bankingnya,
"Oke Om, udah masuk, makasih ya Om"
"Sama-sama Sha, Salam untuk ibu Martha ya Sha"
Sasha tersenyum "Iya Om"
Sasha berdiri dari duduknya dan menghampiri Radit yang sedang memilih perhiasan untuk Ara.
"Mas Radit, Sasha duluan ya"
"Oh iya Sha, hati-hati ya"
Lalu mereka berpisah ditoko perhiasan itu.
Radit menanyakan pada Erick, untuk apa Sasha kesini, lalu Erick menceritakan tentang Sasha yang menjual gelangnya. Radit merasa heran, untuk apa Sasha menjual perhiasannya, apakan menjadi istri dari seorang Reyvan bisa sampai kekurangan uang sehingga Sasha sampai menjual perhiasannya? Batin Radit.
Sasha langsung membayar biaya semester kuliahnya, dan dirinya kembali bekerja.
Setahun berlalu, Sasha masih menekuni pekerjaannya menjadi Driver taxi online, dirinya sudah tidak mempunyai waktu untuk berkumpul bersama dua sahabatnya, Fitto dan Naya.
"Fitt, Sasha koq kaya menjauh ya" Keluh Naya.
"Iya Nay, gue juga bingung, Sasha kaya punya dunia sendiri. Lo gak pernah tanya Kak Rey soal Sasha Nay?"
"Suka gue tanya, tapi Kak Rey itu tertutup, dan kalo Kak Rey sama Sasha kerumah Bunda, mereka kelihatan baik-baik aja"
"Setaun lebih Sasha kaya begini Nay, Apa kak Rey ngekang Sasha ya buat bergaul?"
"Gak mungkin Fitt, Kak Rey bukan type orang begitu"
Sementara ditempat lain, Sasha baru saja selesei makan siang bersama Dave dan rekan kerjanya sesama driver taxi online.
"Aku duluan Dave, dapet panggilan nih" Ucap Sasha sambil menunjukan ponselnya ke Dave.
"Oke Sha, Good Luck ya"
Sasha melajukan mobilnya menuju sebuah halte, tempat seseorang memesan taxi onlinenya itu.
Seseorang masuk kedalam mobil Sasha.
"Sesuai aplikasi ya pak, sekolah musik M?" tanya Sasha.
"Sasha, Sasha ya?" tanya penumpang itu yang tak lain adalah Radit, sepupu Reyvan.
Sasha menoleh kebelakang, "Mati gue, kepergok lagi jadi driver" batinnya,
"Sha kamu ngapain, minggir dulu Sha"
Sasha meminggirkan mobilnya, Radit turun dari kursi belakang dan duduk dikursi depan.
"Sha, kamu jadi driver online?"
"Mas kita sambil jalan ya" Sasha kembali melajukan mobilnya.
"Mas ini sekolah musiknya Ara ya?"
"Iya Sha, Aku mau jemput Ara, karna tadi mobilku bannya Bocor, nunggu lama kalo harus ganti, tadi supirku yang pesanin taxi online dari ponselnya koq bisa kamu?"
"A.. Aku kerja jadi driver Mas" Ucapnya ragu-ragu.
"Sha kamu gak lagi bercanda kan?"
"Hidup ga sebercanda ini Mas!!" jawab Sasha masih dengan fokus menyetir.
"Sejak kapan Sha?"
"Sudah satu tahun lebih"
"Reyvan tau?"
"Gak ada yang tau Mas, jadi aku mohon jangan kasih tau siapapun Mas, ini masalahku, ini urusanku" lirih Sasha.
Radit terdiam, tak terasa mereka tiba di sekolah musik M, Ara sudah menunggu didampingi oleh gurunya.
"Sha tolong tunggu sebentar ya, aku ambil Ara dulu, matikan dulu aplikasi driver kamu" Radit turun dari mobil dan mengambil Ara, tak lama Radit kembali ke mobil Sasha lalu mengetuk kaca pintu mobil Sasha, Sasha membuka kaca jendelanya,
"Sha kamu turun ya, biar aku yang nyetir, kamu tolong pegang Ara"
"Tapi Mas, kan aku Drivernya"
"Aplikasimu sudah dimatikan?"
Sasha mengangguk,
"Antar aku pulang, tapi biar aku yang bawa"
Dengan berat hati Sasha mengalihkan kemudinya pada Radit.
Radit melajukan mobilnya, sementara Sasha memangku Ara.
"Daddy, Ara Lapar"
"Oke, Ara mau makan Apa?" tanya Radit lembut.
"Spagethy dan Banana Split Dadd"
"Baiklah kita cari makan dulu ya".
Radit memberhentikan mobilnya disebuah Caffe Strawberry.
"Mas aku balik aja ya" Ucap Sasha.
"Kamu tega ninggalin aku sama Ara disini Sha?" aku gak punya aplikasi untuk panggil driver online lainnya"
"Onty, temenin Ara makan dulu dong" bujuk gadis kecil bernama Ara itu.
Mau tak mau Sasha menurutinya.
Mereka duduk bertiga disebuah meja, Sasha hanya memesan Ice Coffee Latte.
"Sha.. sekarang ceritakan padaku apa yang terjadi? kenapa kamu bisa jadi driver taxi Online?"
.
.
.
.
...Tinggalkan Like dan Komentar ya Agar Author Semakin Bersemangat Up Ceritanya"...
Untuk Rey 👍👍👍👍 masih tetap menganggap Fazell anaknya.