remaja cantik namun sederhana yang mencintai seorang murid baru yang sangat tampan. dirinya mencintai dalam diam, karena dirinya yang sadar diri. walaupun begitu, ternyata pria itu merasakan kalau gadis cantik itu menyukainya , dan malang untuk si gadis.karena cintanya tetap tidak terbalaskan. dan semakin tragis buat si gadis, setelah pria itu tahu kalau wanita yang punya rasa padanya itu ternyata adik dari musuhnya .bahkan seakan-akan nasib buruk itu selalu berpihak pada gadis itu. karena pada akhirnya pria itu malah menjadi saudara tirinya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kesedihan nathan
Calvin dan ayahnya langsung bertolak ke rumah sakit yang sudah di beritahukan lokasinya. keduanya tampak melupakan perselisihan di antara mereka. tentu saja karena yelse.
Tap.. tap.. tap..
Jejak langkah saling bersahutan seperti orang yang sedang berlari. itu adalah kaki Calvin dan ayah yelse. setelah sampai ayahnya langsung di sambut oleh orang suruhannya yang menemukan yelse.
" bagaimana keadaannya? " tanya ayah yelse pada orang itu.
" Keadaan dia terlihat sangat kritis bos,, sepertinya dia kehilangan banyak darah,, aku melihat luka sayatan di pergelangan tangannya.! " jawabnya.
" Lalu apa dia sudah di tangani? "
" Dia ada di dalam dan ada dokter juga" jawabnya lagi.
Calvin tidak menghiraukan apa yang di bicarakan oleh ayah yelse dan orangnya itu. karena dia terlampau mencemaskan yelse saat ini.
Ayah yang biasanya sangat kejam, kini benar-benar tidak seperti biasanya. Calvin melihat kepanikan di wajah ayah yelse itu. ayah yang biasanya membuat hidup yelse seperti neraka itu sedang mencemaskan adiknya. terlihat mustahil memang, namun ini adalah nyata.
Ceklek,,
Pintu kamar itu terbuka. ketika dokter keluar ayah yelse langsung maju lebih depan " bagaimana dokter? " tanya ayah yelse.
" Dia perlu transfusi darah sekarang? siapa di antara kalian yang cocok dengannya? " tanya dokter itu.
Ayah yelse diam. dia tidak berani menjawab kesediaannya, karena dia takut kalau darahnya tidak sama.
" Apa kamu tidak mau mencobanya? yelse sekarat sekarang, apa kamu tidak ingin berkorban untuknya walau untuk yang terakhir kali. kalau dia mati, setidaknya kamu tidak akan pernah menyesal atas kepergiannya, karena kamu juga pernah melakukan kebaikan padanya walaupun satu kali! " kata Calvin yang melihat ayah yelse hanya diam dan mematung.
Kemudian ayah yelse menyetujuinya. kini ayah yelse benar-benar di periksa keadaan. darahnya dan darah yelse ternyata sangat cocok. sehingga saat itu juga dia melakukan transfusi darah di samping yelse yang terpejam.
Ayah yelse menatap jauh di belakang. seakan ada rasa sedikit menyesal. darah yang mengalir dari tubuh anaknya itu pernah dia ragukan. namun nyatanya darahnya memang sepenuhnya mengalir ke tubuh yelse.
Namun wajah yelse yang terlampau mirip dengan mendiang ibunya , membuat yelse menjadi samsak keburukannya di masa lalu. ayah yelse selalu ingin marah ketika melihat wajah yelse tersenyum. itu karena ayahnya yang waktu itu melihat betapa bahagianya mama yelse bersama dengan pria selingkuhannya itu.
Maka dari itu setiap dia melihat wajah senang yelse ayahnya langsung tidak suka. seakan melampiaskan kemarahannya pada istrinya melalui yelse. anak malang yang tidak tahu apa-apa.
Namun melihat wajah pucat yelse membuat ayahnya merasa sedikit sedih . karena dia juga tidak memungkiri kalau sebenarnya dia juga menaruh setitik rasa cintanya sebagai seorang ayah kepada anak . kembali lagi , karena bagaimanapun dia juga yakin ada darahnya juga yang mengalir dalam tubuh yelse.
Sampai akhirnya selesai. ayah yelse keluar dengan langkah yang gontai. entah apa yang membuatnya tiba-tiba merasa lemas.
Brugh..
Hampir saja ayah yelse jatuh, namun Calvin dengan cepat menyahut tubuhnya. ayah yelse melihat wajah Calvin yang menolongnya dari jarak yang sangat dekat. begitupun juga Calvin. namun keduanya tampak saling diam.
Calvin yang tersadar lebih dulu langsung menegakkan tubuh ayah Yelse. kemudian berlalu menjauh dan duduk di kursi tunggu. sedang ayah yelse hanya menatap anak tirinya itu dengan tatapan yang dalam.
Sedangkan di tempat lain Nathan masih tampak sangat sibuk dengan kegiatannya yang masih mencari yelse. dia benar-benar merasa sangat bersalah telah membuat gadis pendiam itu dalam kehancuran.
Padahal di sisi lain hatinya, sebenarnya dia sudah masa bodoh, karena merasa kalau yelse pantas mendapatkan itu semua. karena dia yang di anggap sebagai mata-mata.
Hingga pagi menjelang, Calvin masih diam terjaga mendampingi yelse yang masih terpejam tenang. perasaannya sangat berkecamuk. apa yang sebenarnya terjadi pada adiknya selama kepergiannya. bagaimana ada banyak luka lebam di sekujur tubuhnya. Dia sebenarnya sangat marah saat ini hanya saja harus dia lampiaskan pada siapa atas kemarahannya itu.
Di sekolah. semua siswa tampak riuh dengan kebersamaan teman masing-masing. namun tatapan berly masih terpaku kosong. itu karena nathan yang belum ada datang berbarengan dengan yelse. memang setelah yelse di dulunya nathan juga tidak pernah masuk ke sekolah.
Sehingga pagi ini, setelah guru melihat nathan, dirinya langsung di panggil ke ruang guru. di sana Nathan di interogasi oleh guru tentang alasannya tidak masuk sekolah beberapa hari lalu.
Sang guru pun menanyakan tentang yelse. karena beberapa waktu lalu. Nathan yang juga pernah ketahuan bolos dengan siswi remaja itu. namun kali ini Nathan menjawab dengan tidak tahu. karena saat ini Nathan memang benar-benar tidak tahu.
Setelah nathan masuk ke kelas, wajah berly langsung berubah. dia langsung menyambut kedatangannya dengan ekspresi yang sangat bahagia. " Nathan! kamu masuk,,, sini tasnya?! " kata berly sambil mengambil tas nathan untuk di taruh di mejanya. namun nathan tidak berekspresi sama sekali benar-benar datar.
" Nath,,, kenapa kamu beberapa hati tidak ada masuk kelas.? apa kamu sedang sakit, ? " tanya berly yang terus bertanya tanpa menghiraukan raut wajah nathan yang terlihat murung. tentunya dengan ekspresi yang seperti itu tidak akan bisa menjawab pertanyaan beruntun itu.
" Nath,, bagaimana kalau nanti sepulang sekol__! "
" Diamlah,,! " sahut nathan yang merasa sangat terganggu .
Pikiran nathan benar-benar sedang di kuasai oleh yelse saat ini. walaupun di sisi lain perasaannya benar-benar menganggap kalau ini memang pantas di dapatkan yelse.
Berly yang tadi sangat berbunga seketika terdiam karena kecewa. dia merasa malu nathan sedang mempermainkannya , namun berly mencoba untuk lebih tenang menerima sikap nathan.
Hingga jam istirahat tiba berly masih tampak anteng di tempatnya begitupun dengan nathan. tatapan berly jelas sorot mata yang sedang menahan kemarahan. hingga semua orang yang di dalam kelas habis . barulah berly menatap penuh pada nathan. walaupun pria itu benar-benar tampil ak sangat acuh padanya .
" Apa kamu sedang mempermainkan saya! " ucap berly tiba-tiba dengan suara yang penuh penekanan. juga tatapan yang sangat dalam.
Mendengar berly bersuara nathan langsung menoleh dan menatap ke berly. " kenapa kamu berkata seperti itu? " tanya nathan dengan nada datar.
Namun berly malah semakin menyala mendapati tanggapan yang begitu sepele dari nathan. " apa kamu pikir aku bodoh. aku kira kamu yang kemarin dengan tiba-tiba ingin menjadi pacarku memang untuk bermain saja. namun aku tidak! aku serius menyukaimu! " balas berly dengan tatapan maut.
Kini nathan menyadarkan tatapan dalam berly padanya. kalau berly adalah bukan gadis sembarangan.
" Aku peringatkan padamu nathan, jangan pernah bermain denganku , apalagi hanya untuk pengalihan rasamu atas yelse. jelas kalau kamu salah orang. dalam artian , kamu berarti orang yang punya rasa dengannya. sedang menjadikan aku sebagai tumbal pelampiasan , aku tidak akan diam saja,, ingat,,, semakin kamu bermain maka aku akan semakin terobsesi untuk menjadi pemenang. walau bagaimanapun caranya. termasuk ,,,,membunuh yelse! " berly melirihkan kata terakhirnya. membuat nathan seketika membatu.