Kesalahan satu malam yang tak disengaja membuat dirinya terpaksa mengandung anak dari mas ipar nya .
Akibat kehamilan itu , satu persatu rahasia mulai terbongkar .
"Kenapa harus serumit ini jalan yang harus aku lalui ".- Naretta
"Meskipun seluruh dunia mencaci dan menolak mu . Ingatlah , masih ada aku yang menjadi garda terdepan untuk melindungi mu ".- Xabiru Kaivan Winata.
"Apapun cobaan nya , kita hadapi sama-sama ".- Dean Agani
akan kah Naretta mampu bertahan dengan segala cobaan dan mempertahankan rumah tangganya ?
simak kelanjutannya cerita nya .....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22
Kaivan sudah kembali beraktifitas seperti biasanya , seminggu yang lalu semenjak pulang dari rumah sakit dirinya sudah disibukkan dengan berbagai pertemuan penting dengan para investor nya membuatnya belum sempat bertemu dengan Dean untuk meluruskan masala nya .
Tokkk...
Tokkk...
Tokk....
"Masuk" , teriak Kaivan dari dalam ruangannya .
"Tuan , didepan ada Tuan Dean ingin bertemu dengan anda .." ucap Sekretaris Mila
Kaivan mengerutkan dahi , pasalnya dia berniat ingin menemui Dean sepulang kerja nanti . Justru pria itu malah datang kemari .
"Suruh dia masuk .." perintah nya
Sekretaris Mila mengangguk dan keluar menemui Dean .
"Tuan Dean .." panggil Sekretaris Mila saat Dean sedang asyik dengan ponsel nya .
"Ya .." jawab Dean lalu memasukkan ponselnya kedalam saku celana
"Anda sudah ditunggu Tuan Kaivan diruangannya ". Ucap Sekretaris Mila .
Dean mengangguk lalu segera masuk kedalam ruangan Kaivan ."Terimakasih .."
.
Tokk .. Tokk .. Tokk
"Kak .." sapa Dean saat sudah berada diruangan Kaivan dan melihat pria itu masih fokus dengan berkas yang ada didepannya .
Kaivan mengangkat kepalanya dan menatap Dean .
"Duduk .." titah nya menyuruh Dean duduk disofa yang ada diruangannya .
Dean menurut dan langsung duduk , begitu juga dengan Kaivan yang langsung menaruh berkas nya dan ikut duduk berhadapan dengan Dean .
"Bagaimana kabar kak Ivan ? Maaf atas kejadian waktu itu yang membuat Kak Ivan harus dirawat dirumah sakit ". Ucap Dean
"Tak masalah , aku pun juga salah waktu itu sudah memancing emosi mu ". Ujarnya
"Kak kedatanganku kemari , aku ingin menanyakan tentang ucapan Kak Ivan waktu itu yang mengaku jika bayi yang dikandung Naretta adalah Kak Ivan . Itu bohong kan kak ?" tanya Dean penasaran .
Jujur semenjak kejadian itu Dean terus saja kepikiran tentang siapa ayah dari bayi yang dikandung istrinya itu , terlebih waktu itu Kaivan menyebut jika dia ayah dari bayi itu . Maka nya Dean datang ke kantor Kaivan untuk memastikan jika dugaannya itu salah .
Kaivan menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan Dean .
"Sebelum nya aku minta maaf sudah membuat rumah tangga mu hancur .." ucap Kaivan menyesal
"Tak apa kak , lagian aku sudah berbaikan dengan Naretta dan aku mencoba legowo dengan keadaan yang sudah terjadi . Aku juga sudah mulai berusaha untuk bisa menyayangi bayi yang dikandung Naretta ". Kata Dean sambil tersenyum tipis
"Jadi kak , bayi siapa yang ada dirahim istriku ?" tanya nya lagi
Dengan berat hati Kaivan menjawab jujur pertanyaan Dean . Mungkin itu akan menyakiti perasaan laki-laki yang sudah sejak kecil hidup bersama nya .
"Itu memang benar anak ku .." ungkap Kaivan jujur
Dean mendesah pasrah sembari mengusap kasar wajah nya . Sebelum datang kemari Dean sudah memantapkan hati nya , jika ia mendengar fakta yang sebenar nya dia berusaha untuk ikhlas dan akan menahan emosi nya .
"Maaf ... " ucap Kaivan begitu menyesali perbuatan nya
"Sudahlah kak , aku juga udah ikhlas menerima nya . Dan maaf kak jika aku yang akan menjadi ayah untuk anak itu ". Kata Dean
Kaivan menghela nafas , dada nya tiba-tiba nyeri membayangkan darah daging nya memanggil pria lain dengan sebutan ayah .
"Hmm.. Pinta ku hanya satu tolong jangan sakiti kedua nya , jika kau menyakitinya aku tak akan segan merebut mereka dari mu ". Ancam Kaivan pada Dean
"Aku janji kak .."
"Terus bagaimana hubungan mu dengan sekretaris mu itu ? Apa masih berlanjut ?" tanya Kaivan
Dean mengangguk ,"Biar itu menjadi urusanku kak , aku mohon jangan beritahu Naretta tentang hal ini . Biar aku yang akan menyelesaikannya sendiri .
Kaivan mengangguk paham dan tak lagi bertanya apapun .
Kedua nya kembali mengobrol biasa , seperti tak pernah terjadi apa-apa .
.
.
.
Diapartemen Sani menunggu kepulangan Dean , lelaki itu berjanji akan menemui nya sepulang kerja .
"Bentar lagi mas Dean pulang , lebih baik aku mandi dulu terus dandan yang cantik biar mas Dean terpesona " gumam nya sambil tersenyum lalu masuk kedalam kamar mandi .
Tak lama terdengar pintu apartemen nya terbuka . Terlihat pria yang ditunggu oleh Sani masuk kedalam apartemen dan duduk disofa sambil menyandarkan punggung nya dan memejamkan mata , jemari tangannya terulur memijat pangkal hidung nya .
"Mas ,akhir nya kamu datang juga ". Ucap Sani yang baru saja selesai mandi dan mengenakan piyama tidur .
"Kenapa capek yaa ? Mau aku buatin minum ?" tawar Sani sambil memijat pundak Dean .
Dean mengangguk
Sani bergegas bangkit dari duduknya dan berjalan kedapur untuk membuat kan Dean minum .
Dean membuka matanya dan melirik Sani yang berjalan berlenggak-lenggok kearah nya dengan tangan membawa nampan berisi minuman .
"Minum dulu mas ". Kata Sani lalu menyodorkan gelas pada Dean , lelaki itu menerima nya dan langsung meminumnya hingga tandas .
"San .." panggil Dean
"Hm .. Ya mas " jawab Sani sembari menatap Dean dan menyunggingkan senyum nya .
"Ada yang ingin aku omongin ?" ucap Dean dengan serius .
Sani mengerutkan keningnya penasaran , kenapa tiba-tiba Dean berbicara serius begini ?
"Aku ingin kita akhiri saja hubungan ini .. Naretta sedang hamil ".
Sani terkejut hingga memundurkan tubuhnya ,"Apa mas ??" pekiknya
"Gak aku gak mau pisah mas , lalu bagaimana dengan aku yang juga hamil anak mu mas ". Maki Sani , dirinya tak terima dicampakkan begitu saja oleh Dean . Apa ketulusan hatinya selama ini tak bisa meluluhkan pria dihadapannya ini ?
"Setelah anak itu lahir aku yang akan ambil alih untuk merawatnya dan kamu akan ku beri uang kompensasi atas jasa mu yang mau mengandung dan melahirkan anak ku ". Ucap Dean
"Kamu gak bisa seenaknya gitu dong mas .. Aku juga pingin kamu perhatiin pas hamil gini ".
Dean menghela nafas gusar , saat ini dirinya begitu dilema menghadapi masalah yang menimpa rumah tangga nya .
"Oke .. Oke .. Sekarang mau kamu apa ?"
"Aku ingin kau menikahi ku mas, dan bertanggungjawab atas aku dan juga anak ini ". Tunjuk Sani pada perut nya yang sudah agak terlihat menyembul .
"Besok kita nikah siri , siapkan berkas mu aku akan suruh orang untuk jadi saksi nya dan cari penghulu nya ". Cetus Dean tanpa pikir panjang
Sani menutup mulutnya dengan telapak tangan , dirinya terkejut sekaligus bahagia akhirnya Dean mau menikahi nya . Ya meskipun hanya pernikahan siri setidaknya dia ada status yang jelas untuk anak nya kelak .
"Mas ... Kamu serius ?" tanya nya dengan mata berbinar bahagia
"Tak ada pengulangan untuk kedua kali nya , cepat siapkan berkasnya sekarang ". Ucap Dean lalu bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari apartemen Sani .
"Aku siapkan segera mas , jangan ingkari ucapanmu itu yaa mas " teriak Sani ketika Dean berlalu keluar .
Hatinya hari ini bahagia , Sani berjalan masuk kedalam kamar untuk menyiapkan berkas nya sambil bernyanyi-nyanyi .
"Aaahhhhh .. Akhirnya aku bisa menikah dengan mas Dean , gak sia-sia aku mau hamil anak nya . Kau belum lahir tapi sudah membawa keberuntungan buat ku ". Gumamnya sendiri , senyum selalu tersungging dibibir nya .
.
.
.