NovelToon NovelToon
Mergence: Titik Katalis Dunia

Mergence: Titik Katalis Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Perperangan / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Isekai
Popularitas:186
Nilai: 5
Nama Author: Rein Lionheart

Ketika dunia manusia tiba-tiba terhubung dengan dimensi lain, Bumi terperangkap dalam kehancuran yang tak terbayangkan. Portal-portal misterius menghubungkan dua realitas yang sangat berbeda—satu dipenuhi dengan teknologi canggih, sementara lainnya dihuni oleh makhluk-makhluk magis dan sihir kuno. Dalam sekejap, kota-kota besar runtuh, peradaban manusia hancur, dan dunia yang dulu familiar kini menjadi medan pertempuran antara teknologi yang gagal dan kekuatan magis yang tak terkendali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rein Lionheart, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 35. Ujian Takdir

Langkah Kael semakin berat saat mereka memasuki jantung istana, di mana udara terasa semakin tebal dan seolah mengandung energi yang menantang. Di dalam aula utama, pilar-pilar kuno menjulang tinggi dengan ukiran runik bercahaya samar yang tampak seperti hidup, berdenyut mengikuti detak jantung yang tidak terlihat.

Ceryn menggenggam lengan Kael dengan kuat. "Kau merasakannya, bukan? Aura ini... kekuatan ini seperti mengalir langsung dari arteri dunia."

Kael mengangguk, bibirnya kering saat ia mencoba berbicara. "Ini lebih dari sekedar ruang kosong. Ini adalah... inti dari apa yang tersisa dari dunia ini. Ada sesuatu di sini yang tidak bisa kita abaikan."

Mereka berhenti di depan sebuah altar besar yang berdiri di tengah aula, seakan menjadi pusat gravitasi tempat itu. Pada altar tersebut terdapat sebuah bola kristal besar, berputar perlahan dengan sinar kebiruan yang memancarkan kilauan energi. Artefak yang sebelumnya dimiliki Kael mulai bersinar lebih terang, seakan merespon kehadiran bola kristal tersebut.

Di dinding belakang altar, terdapat sebuah mural besar yang menggambarkan peristiwa-peristiwa besar: dunia yang terpecah, langit yang terbuka, dan sosok-sosok misterius yang memegang kekuasaan atas perubahan dimensi ini. Kael mengamati mural tersebut dengan intens, matanya terpaku pada sosok terakhir yang memegang kristal serupa dengan yang ada di altar. Sosok itu tampak sangat mirip dengan dirinya, hampir identik.

Ceryn menatap Kael dengan ragu. "Apa mungkin... itu kamu? Atau... seseorang yang pernah ada sebelum kita?"

Kael tidak menjawab. Ia merasakan dorongan yang kuat untuk mendekati altar. Tangannya terulur dengan hati-hati, meskipun ada rasa takut yang menyergap setiap langkahnya. Ketika jarinya hampir menyentuh bola kristal, sebuah ledakan energi terjadi. Cahaya menyelimuti ruangan, menelan segala sesuatu di sekitarnya.

Dalam sekejap, Kael terlempar ke dunia yang berbeda, sebuah ruang kosong yang luas dan tidak terbatas, berisi bayangan-bayangan samar yang bergerak seperti kabut. Di hadapannya, sesosok pria berdiri, tampak seperti proyeksi dirinya sendiri namun dengan aura yang lebih kuat dan berkuasa. Pria itu menatap Kael dengan mata yang penuh rasa ingin tahu.

"Kamu sudah datang sejauh ini, Kael." Suaranya bergema di ruang kosong itu, berat dan penuh dengan otoritas. "Ini adalah ujian terakhirmu. Dunia ini tidak akan menerima penguasa yang lemah atau ragu-ragu. Kamu harus membuktikan bahwa kamu layak."

Kael menggenggam artefaknya lebih erat, menyadari bahwa pria di depannya adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar—mungkin sesuatu yang pernah menjadi dirinya di masa lalu, atau mungkin entitas yang menjaga dunia ini tetap seimbang. "Siapa kamu?" Kael bertanya, suaranya bergetar.

"Aku adalah bayanganmu, masa lalumu, dan takdir yang telah terjalin dalam hidupmu. Untuk mengklaim apa yang telah menjadi milikmu, kau harus melawan ketakutanmu sendiri. Kau harus menguasai kekuatan ini, bukan hanya untuk dirimu sendiri, tetapi untuk dunia yang sudah terpecah."

Tiba-tiba, sosok itu menyerang. Serangan yang datang dengan kekuatan yang menakutkan dan ketepatan yang mematikan. Kael hanya memiliki detik untuk mengangkat lengannya, menggunakan energi dari artefak untuk menangkis serangan pertama. Tapi setiap serangan terasa seolah ada beban yang tidak terlihat menghantamnya—sebuah ujian yang bukan hanya menguji kekuatan fisiknya, tapi juga keberanian dan keyakinannya.

Berkali-kali, Kael terhempas ke belakang, darah mengalir dari sudut bibirnya. Namun, setiap kali dia terjatuh, dia bangkit lagi. Suara-suara dari masa lalunya, rasa bersalah, penyesalan, dan semua beban yang pernah ia pikul, muncul satu per satu di sekelilingnya, mencemooh kegagalannya.

"Apakah kamu benar-benar layak, Kael? Atau hanya pengecut yang lari dari takdirnya?"

Setiap kata menusuk lebih dalam dari luka fisik. Tapi Kael tahu bahwa dia tidak bisa menyerah. Dunia ini membutuhkan perubahan, dan hanya dia yang bisa melakukannya. Dengan setiap napas yang diambilnya, dia berteriak melawan suara-suara itu, melawan bayangan dirinya yang lebih kuat, dan menguatkan tekadnya.

"SAYA TIDAK AKAN MENYERAH!" Kael berteriak, melepaskan kekuatan dari artefaknya yang bersinar lebih terang dari sebelumnya. Cahaya itu tidak lagi hanya berasal dari kristal yang ia pegang, tapi dari dalam dirinya sendiri, membakar setiap keraguan yang pernah ada. Energi yang mengalir dari artefak kini menyatu dengan kekuatan yang sudah ada dalam dirinya.

Dalam sekejap, ruang kosong itu bergetar hebat. Sosok bayangan yang menyerangnya tampak menghilang, meninggalkan Kael berdiri di tengah cahaya yang semakin terang. Di hadapannya, bola kristal di altar mulai menyala dengan intensitas yang belum pernah dilihatnya sebelumnya, menunjukkan peta bintang yang tidak dikenalnya—tanda-tanda yang menunjukkan jalur untuk menyatukan dunia yang terpecah.

Kael tersadar kembali di dalam aula istana, berdiri dengan napas yang terengah-engah, tangannya yang masih menggenggam bola kristal yang baru saja ia rebut dari altar. Cahaya yang mengelilinginya perlahan mereda, meninggalkan tanda pada kulitnya—runik yang bercahaya samar di lengannya.

Ceryn menatapnya dengan mata yang penuh keheranan. "Kael, kau... apa yang terjadi di sana?"

Kael tersenyum tipis, meskipun tubuhnya terasa lelah. "Aku telah mengklaim kekuatan ini. Dan sekarang, kita tahu apa yang harus kita lakukan. Dunia ini bisa disatukan kembali... tapi hanya jika kita berhasil melewati semua yang akan datang."

Ceryn mengangguk dengan tegas, meskipun ia tahu bahwa perjalanan mereka masih jauh dari selesai. Mereka telah membuka pintu ke takdir yang lebih besar, dan tantangan yang akan datang mungkin lebih berbahaya dari apapun yang pernah mereka hadapi.

Di kejauhan, suara-suara dunia yang terpecah mulai bergemuruh lagi, seakan merespon perubahan besar yang baru saja terjadi. Kael menatap ke arah horizon yang tampak bergetar, menyadari bahwa perjuangan ini baru saja dimulai—perjuangan untuk menyatukan dunia yang terpecah, dan untuk menemukan kedamaian dalam kekacauan yang telah lama tersembunyi.

Dengan artefak yang kini menyatu dengan jiwanya dan peta yang menunjukkan jalan, Kael melangkah maju, menuju tantangan berikutnya yang akan menentukan nasib dunia yang sudah lama menunggu penyelamatan.

Setelah peristiwa di istana, Kael dan Ceryn kembali ke markas mereka—sebuah tempat perlindungan tersembunyi di bawah reruntuhan kota. Ruangan itu dipenuhi dengan perangkat teknologi yang usang dan pecahan artefak kuno yang mereka kumpulkan dari perjalanan sebelumnya. Cahaya berwarna biru dari kristal yang sekarang menyatu dengan Kael tampak berpendar lembut, seakan merespon setiap detak jantungnya.

Kael tahu apa yang harus ia lakukan. Kini, dengan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia yang terpecah, dia menyadari bahwa teknologi dan sihir yang ada harus disatukan. Di sudut markas, terdapat sisa-sisa armor mekanik yang pernah ia mulai rancang, sebuah proyek yang ia tinggalkan ketika dirinya kehilangan artefak. Namun, sekarang dengan kekuatan baru yang mengalir dalam tubuhnya, ia memutuskan untuk melanjutkan proyek tersebut—tapi kali ini dengan pendekatan yang berbeda.

1
Alea Thya
Aku butuh lebih banyak kisah seru darimu, cepat update ya thor 🙏
Isabel Hernandez
Nungguin update tiap hari rasanya kayak nungguin jodoh 🤣.
Awa De UwU lavita uwu
teruslah menulis, thor! Ceritamu menghibur dan menginspirasi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!