Setelah menjadi lulusan terbaik di universitas terkenal, Aira Alisya Alendra diterima menjadi sekertaris di Perusahaan ternama. Aira sangat bahagia ketika diterima di perusahaan itu.
Namun, kebahagiaan itu luntur ketika mengetahui bahwa Ceo baru perusahaan itu adalah Refaldo Galaksi, musuh bebuyutannya sejak SMA.
Tidak disangka, mereka malah terlibat dalam pernikahan yang harus mereka terima karena alasan tersendiri dari masing-masing pihak.
Pernikahan mereka seiring waktu berjalan dengan baik, sampai dimana masalalu Aldo datang...
yuk ikuti cerita mereka👇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qiela Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Honeymoon
Paginya, Aira terbangun dengan perasaan campur aduk. Matanya terasa berat, dan kepalanya berdenyut pelan—efek dari sedikit tidur yang terganggu.
Aira melihat ke samping kasur untuk memastikan keberadaan Aldo, namun Aldo tidak ada. Sepertinya tadi malam Aldo tidur di sofa.
Rumah mereka hanya memiliki 1 kamar, karena yang membuat desain rumah ini adalah Kakek Aldo.
Dia bangkit, berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan, berusaha mengalihkan pikirannya. Saat pintu dapur terbuka, ia melihat Aldo sudah duduk di meja makan, sepertinya Aldo baru bangun.
Wajahnya terlihat lelah, dengan mata yang masih sayu dari alkohol yang mungkin belum sepenuhnya hilang.
Aira tidak mempedulikannya dan berjalan menuju kompor untuk memasak sarapan pagi.
"Aira... Aku minta maaf..."
"Soal tadi malam? Emangnya kamu inget?"
"Iya."
"Gapapa Aldo... Aku ga marah kamu sama sekali, itu juga hal yang wajar bagi suami istri. Tapi, aku ngerasa aneh kalau kamu lakuin itu disaat kamu ga sadar dan terpengaruh alkohol, itu juga first kiss aku." Ucap Aira.
"Aku minta maaf, aku ngelakuin itu juga masih lumayan sadar."
"Hmm, kamu mandi dulu, Nanti aku siapin sarapan."
"Iyaa."
...----------------...
Aira dan Aldo pun memakan nasi goreng yang Aira masak Tadi, rasanya sangat enak beda dari nasi goreng yang pernah Aldo makan sebelumnya.
"Aira." Panggil Aldo.
"Kenapa?" Tanya Aira.
"Habis makan kita ke rumah kakek, kakek nyuruh kita dateng."
"Iyaa, abis makan aku siap-siap."
...----------------...
"Kakek udah pesenin kalian tiket ke paris, untuk bulan madu kalian." Ucap kakek Aldo.
"Kalian berangkat besok subuh."
"Tapi kok rasanya agak mendadak ya kek? Perusahaan aku di Indonesia gimana?" Tanya Aldo.
"Tenang aja kakek bisa suruh handle orang kepercayaan kakek. Bahkan yang pegang perusahaan kakek sementara orang kepercayaan Kakek." Jelas Kakek Aldo.
"Baiklah."
Aira dan Aldo berjalan pulang untuk mempersiapkan koper mereka dan juga barang-barang yang perlu dibawa.
...----------------...
Setibanya di bandara, Aira dan Aldo merasakan campuran antara antusiasme dan kecemasan.
Mereka membawa koper mereka masing masing dan merasa sedikit terkejut dengan betapa mendadaknya perjalanan ini, namun di sisi lain, mereka juga merasa terhormat atas perhatian kakek Aldo yang telah mempersiapkan segalanya.
Mereka berjalan menuju area check-in dan menyerahkan tiket serta paspor mereka. Setelah proses check-in selesai, mereka melangkah menuju ruang tunggu, yang ramai dengan calon penumpang lainnya.
"Aldo, kamu pernah ke Paris?" tanya Aira, dengan tatapan penuh rasa ingin tahu.
"Pernah sih, tapi lebih karena urusan kerja, bukan liburan," jawab Aldo sambil tersenyum. "Tapi kali ini kita pasti jalan-jalan, santai, dan nikmati semuanya."
"Aku juga baru pertama kali ke Paris," kata Aira, merasa sedikit gugup namun juga bersemangat.
Tak lama setelah itu, pengumuman untuk penerbangan mereka terdengar dari pengeras suara, dan mereka pun segera menuju gerbang keberangkatan.
Pesawat yang akan membawa mereka menuju Paris mulai boarding.
Sambil berjalan menyusuri lorong menuju pesawat, Aira dan Aldo saling berpandangan.
Mereka tahu bahwa perjalanan ini adalah awal dari sesuatu yang besar, dan meskipun banyak hal yang belum mereka pahami, mereka siap menjalaninya bersama-sama.
Sesaat setelah duduk di kursi pesawat dan sabuk pengaman terpasang, Aira menatap jendela pesawat yang mulai bergerak. "Bulan madu kita dimulai, ya?" katanya, suara sedikit bergetar, tapi penuh harapan.
"Ya, dan apapun yang terjadi, kita hadapi bersama," jawab Aldo dengan penuh keyakinan, Hari ini Aldo ingin mulai pelan-pelan mencintai Aira.
Pesawat pun akhirnya lepas landas, membawa mereka menuju petualangan yang tak terduga di kota cinta—Paris.