Nafisah kaisa Az-Zahra tidak pernah menyangka kalau dirinya dipilih oleh Ibrahim Al Kahfi untuk menjadi istrinya.Seperti yang diketahui oleh semua orang,tidak ada seorang wanita manapun yang mau menikahi Ibrahim karena keadaannya yang penyakitan dan divonis dokter memiliki sisa umur hanya satu tahun lagi.Maukah Nafisah menerima pinangan dari Ibrahim untuk menjadi istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
"Tunggu saja Nafisah, tunggu sampai aku berhasil menangkap mu dan lihat hukuman apa yang akan aku berikan kepadamu karena sudah berani mempermainkan ku." ucap Ibrahim dengan serius dan hanya ditanggapi santai oleh Nafisah.
"Benarkah?Itu tidak akan mungkin terjadi mas, karena mas Ibrahim tidak akan bisa menangkap ku." ucap Nafisah
"Tunggu kau Nafisah!!!" ucap Ibrahim yang mencoba untuk menangkap Nafisah namun tidak juga berhasil.
Ibrahim yang merasa kewalahan menghadapi Nafisah dengan segera memikirkan cara lain agar bisa membuatnya menangkap Nafisah,dan ia pun akhirnya memutuskan untuk pura pura pingsan demi untuk memancing perhatian Nafisah.Dan benar saja, apa yang dilakukan oleh Ibrahim itu benar benar membuat Nafisah sangat cemas sehingga ia segera menghampiri suaminya.
"Mas Ibrahim,bangun mas.Mas tolong jangan menakuti ku.Ini sama sekali tidak lucu mas" ucap Nafisah yang terlihat putus asa karena suaminya Ibrahim tak kunjung sadar.
"Mas Ibrahim aku mohon bangun mas,Nafisah minta maaf sudah berbuat jahil seperti ini mas.Aku mohon sadarlah mas." ucap Nafisah yang terlihat hampir menangis dan membuat Ibrahim tertawa terbahak-bahak saat melihat tingkah konyol istrinya.
Nafisah yang sadar ketika suaminya Ibrahim hanya berpura pura pingsan agar bisa menangkapnya,tidak bisa berbuat apa-apa ketika laki laki itu dengan cepat bangun dari lantai, menahan tangannya di belakang dan menyambar pinggangnya untuk lebih dekat ke arahnya.
"Sudah kubilang Nafisah,kau tidak akan pernah menang untuk melawanku.Sekarang katakan,hukuman apa yang akan aku berikan kepada istri nakal ku ini?" ucap Ibrahim yang membuat Nafisah menyadari tindakan bodohnya karena sudah berani mempermainkan Ibrahim.
"Tolong maafkan aku mas,Nafisah nggak mau dihukum." ucap Nafisah dengan nada memelas dihadapan suaminya.
"Sudah terlambat sayang, sekarang kau terimalah hukuman dari suamimu ini." ucap Ibrahim yang langsung mengulum puncak bukit kembar Nafisah secara bergantian,dan menghisapnya kuat-kuat.
"Mas.... jangan!!!" teriak Nafisah dengan keras saat puncak bukit kembarnya dihisap dengan kuat oleh mulut suaminya.
Ibrahim tidak mempedulikan teriakan Nafisah, saat ini ia benar benar dikuasai oleh hasrat dan gairah untuk mencicipi dan bermain main dengan tubuh seksi istrinya itu.Kali ini Nafisah sudah menyadari kesalahannya,ancaman yang dilontarkan oleh suaminya sebelumnya benar benar dilakukan oleh suaminya saat ini.
Dengan lapar dan tanpa ampun,mulut Ibrahim tidak henti hentinya menggerayangi bukit kembar,leher, dan mulut Nafisah dengan ciumannya yang meminta untuk dipuaskan.Dan Nafisah,ia hanya bisa menjerit kan nama suaminya sembari meremas rambut suaminya karena merasa tak tahan dengan sensasi panas dan kenikmatan yang dirasakan oleh sekujur tubuhnya saat ini.
Dalam sekejap seluruh tubuh Nafisah sudah penuh dengan jejak kepemilikan Ibrahim, yang membuat laki laki itu merasa puas bisa menikmati tubuh istrinya sesuka hatinya.
Setelah merasa cukup puas Karena dirinya sudah berhasil merasakan seluruh tubuh Nafisah yang dianggapnya menarik dan mengundang perhatiannya itu, Ibrahim pun segera menggendong Nafisah dan merebahkannya ke atas ranjang yang empuk.
Dengan hati hati Ibrahim menindih dan menjulang di atas tubuh Nafisah yang berada dibawahnya, mengukung kedua tangannya di kedua sisi tubuhnya, untuk kemudian kembali menikmati seluruh tubuh Nafisah.Nafisah merasa seakan ingin meledak ketika bibir suaminya tak henti hentinya mengecup, menghisap dan menggigit leher hingga bukit kembarnya tanpa ampun.Bahkan tubuh Nafisah terlihat beberapa kali meliuk ke atas karena tak kuasa menghadapi hasrat terpendam suaminya.
"Ampun mas....mmmph,ahhh!" sebut Nafisah ditengah keputusasaan dan kenikmatan yang ia rasakan.
"Terimalah hukumanku ini Nafisah!" ucap Ibrahim yang melepaskan tangannya dari tangan Nafisah untuk membelai kaki dan mahkota kehormatan milik Nafisah dengan menggoda.
"Ahhh jangan mas!" teriak Nafisah sembari mendongakkan kepalanya ketika suaminya tak henti hentinya memberinya hukuman.
Ibrahim yang puas telah memberikan istrinya hukuman akhirnya segera mengarahkan kepemilikannya ke mahkota kehormatan milik Nafisah,dan langsung memasukinya dengan semangat.
"Ahhh sakit mas!" jerit Nafisah saat merasakan kepemilikan suaminya memasuki mahkota kehormatannya.
"Tahan Nafisah tahan, sebentar lagi nggak akan sakit kok." ucap Ibrahim yang berusaha menenangkan Nafisah sembari berusaha untuk memasuki mahkota kehormatan Nafisah lebih dalam lagi.
Secepat rasa sakit itu datang, secepat juga rasa sakit itu hilang.Kini Nafisah dibuat melenguh nikmat ketika Ibrahim tidak henti hentinya memompa dan menarik ulur kepemilikannya di dalam mahkota kehormatan Nafisah.Bahkan terlihat saat ini Nafisah tengah membelai punggung suaminya dan menikmati permainan cinta suaminya ditubuhnya.
Ibrahim yang melihat istrinya itu sudah tidak merasa kesakitan lagi akhirnya memutuskan untuk mempercepat ritme bercintanya,mengajak Nafisah untuk bergerak bersamanya,dan menghujani dalam mahkota kehormatan Nafisah dengan cairan kepemilikannya.
Setelah Ibrahim telah mencapai klimaks dan puncak kenikmatan, akhirnya ia pun segera mengeluarkan kepemilikannya dari mahkota kehormatan Nafisah dan menyudahi bercintanya dengan Nafisah.Saat ini di dalam kamar mereka terlihat dua sejoli yang sama sama kelelahan setelah melakukan hubungan suami istri itu.
Di samping Ibrahim,Nafisah dibuat ngos-ngosan.Terlihat tubuhnya juga basah oleh keringat.Sementara Ibrahim,ia terlihat puas dan sangat menikmati hubungan suami istri yang baru saja ia lakukan bersama Nafisah.
"Terima kasih banyak Nafisah,malam ini aku benar benar merasa puas sekali bisa menjadikanmu sebagai milikku seutuhnya.Terima kasih sudah melakukan tugasmu sebagai seorang istri yang baik dengan melayaniku,Nafisah.Aku benar benar sangat menikmatinya." ucap Ibrahim.
"Sama sama mas,aku senang kalau mas Ibrahim menikmatinya." ucap Nafisah yang dirinya mulai dilanda rasa kelelahan dan kantuk yang luar biasa.
"Ya,aku memang benar benar menikmatinya.Sekali lagi terima kasih banyak sayang,tadi itu benar benar sangat mengagumkan." ucap Ibrahim sembari menoleh ke arah Nafisah yang ternyata sudah jatuh tertidur karena kelelahan.
Ibrahim yang melihat istrinya tertidur pulas akhirnya memutuskan untuk menarik selimut untuk menutupi tubuh Nafisah dan juga dirinya yang tak berpakaian,menarik Nafisah ke dalam pelukannya,untuk tidur bersama.
Sebuah ciuman lembut dan halus di bibirnya membangunkan Nafisah dari tidur nyenyak nya.Ia membuka kedua matanya untuk menemukan bahwa hari sudah pagi dan mendapati Ibrahim suaminya sedang mencium bibirnya.Itu adalah sejenis ciuman lembut yang akan diberikan oleh seorang suami kepada istrinya setelah bangun.
Nafisah mencoba bangun namun Ibrahim memeluknya erat di atas ranjang.
"Aku ingin bangun,mas" ucap Nafisah
"Tentu saja sayang tapi tidak sekarang, sayangnya aku memiliki sesuatu yang lain dalam pikiranku." ucap Ibrahim.
"Sesuatu apa mas?Tentu itu bukan sesuatu yang penting bukan?" tanya Nafisah.
"Tentu saja itu penting untuk kulakukan, Nafisah.Semalam kita berdua sudah bercinta dengan sangat menakjubkan,dan itu telah membuatku kepikiran sampai sekarang.Aku menginginkannya lagi Nafisah,ayo kita bercinta sekali lagi." ucap Ibrahim yang langsung membuat kedua mata Nafisah melotot karena terkejut dengan permintaan suaminya itu.
tp tidak mungkinlah ya...... karena nafisah seperti itu kan menyelamatkan keluarga darmawan.
atau bisa juga, Nafisah hamil dlm keadaan koma. gitu
jangan salah paham dulu. beri kesempatan nafisah menjelaskan semuanya. dan sebagai orang tua, harus bijaksana yaaaaaa