NovelToon NovelToon
Istri Penyembuh Luka

Istri Penyembuh Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: Yunis WM

Novel ini adalah sekuel dari Novel pertama ku yang berjudul Suami Penyembuh Luka.

Dimas yang akhirnya merelakan wanita yang sangat di cintainya menerima tawaran Ibunya untuk menikah lagi dengan wanita yang sudah di pilihkan untuknya.

Adalah Kasih Permata, seorang gadis yang ceria yang sedikit centil. Kasih yang awalnya menolak pun akhirnya menerima tawaran untuk menikah dengan laki-laki yang sejak awal sudah menyatakan tidak akan pernah memberikan dirinya pada Kasih.

Mampukah Kasih membalut luka yang masih basah di hati Dimas. bagaimana Kasih melindungi keluarga kecilnya saat keluarga mantan Istri Dimas ingin membalas dendam pada Dimas.

Bagaimana juga jika mantan istri Dimas kembali datang dan mengusik rumah tangganya?

Apakah ketulusan Kasih bisa menggerakkan hati Dimas dan membuka hatinya menerima kehadiran Kasih...?

Happy reading ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Aurel bangun lebih pagi dari biasanya, dia segera berlari ke kamar Dimas mencari Kasih. Gadis itu berharap Kasih kembali semalam saat dia sedang tidur. Aurel mengetuk pintu kamar papanya, Dimas yang juga sudah bangun langsung membuka pintu begitu mendengar Aurel memanggilnya dari luar.

“Ada apa Aurel?” Aurel masuk ke dalam kamar dan mencari-cari. Tapi sepertinya yang dia cari menang sudah tidak ada lagi di kamar itu.

“Ada apa, kau mencari apa?” tanya Dimas lagi. Gadis itu hanya menggeleng lalu kembali ke kamarnya dengan perasaan sedih.

Cukup lama dia sendiri sebelum akhinya bertemu seseorang yang dia rasa bisa menjadi temannya. Seseorang yang lebih memahami dirinya. Tapi sayang, semua itu ternyata hanya sesaat, seseorang yan dia pikir akan tetap bersamanya hingga nanti ternyata juga pergi meninggalkannya.

Sejak semalam Aurel tidak makan apapun, pagi ini pun gadis itu tidak menyentuh sarapannya. Bahkan ke sekolah pun dia enggan jika tidak mengingat ada Leon yang bisa dia ajak bicara.

“Aurel, kenapa tidak makan? makan sedikit sayang, sejak semalam kamu tidak makan apapun.” Muli mulai mengkhawatirkan Aurel karena dia tidak mau makan apapun. 

“Aurel, makan sarapanmu. Kau harus mengisi perutmu agar bisa konsentrasi belajar.” Aurel melirik Dimas. Dia lalu terpaksa menggigit roti di depannya. Hanya sekali gigitan, setelah itu dia minum susu seteguk lalu berdiri.

“Siapa yang mengantarku?” tanyanya pada Muli.

“Papa yang akan mengantarmu, tapi habiskan dulu sarapanmu.” Ujar Dimas mulai sedikit tegas pada Aurel.

“Aku sudah terlambat,” Aurel lalu memakai tasnya dan berjalan keluar. Dimas yang melihatnya pun menyelesaikan sarapannya dengan cepat lalu mengejar anaknya.

“Aurel,” Aurel tidak memperdulikan saat Dimas memanggilnya. Gadis itu membuka pintu depan mobil dan duduk di samping sopir.

“Aurel.” Dimas membuka pintu depan mobil dan menarik Aurel turun dari mobil.

“Papa, aku sudah terlambat.” Aurel melepaskan tangan Dimas yang memang tidak terlalu kuat menariknya lalu menutup pintu mobil dari dalam.

“Ayo, Om. Aku sudah terlambat.” Seru Aurel pada Harlan yang masih berdiri di luar mobil menunggu Dimas masuk ke dalam mobil.

Dimas akhirnya masuk ke mobil dan duduk di kursi penumpang. Setelah boss nya sudah duduk, barulah Harlan melajukan mobilnya.

“Aurel, ada apa dengan kamu. Sejak kapan kamu tidak mendengarkan Papa? Apa ini yang Kasih ajarkan padamu, melawan Papa?” seru Dimas. Dia juga mulai kesal melihat Aurel yang tidak bisa di atur. Padahal sebelum kedatangan Kasih, Aurel tidak pernah sekalipun membantah Papanya.

“Aurel, Papa sedang bicara denganmu!” suara Dimas pun sudah meninggi. Tapi Aurel masih tetap diam dan tidak memperdulikannya. Harlan yan berada di antara mereka menjadi penonton saja.

Mobil yang Harlan kendarai sudah berhenti di depan gerbang sekolah Aurel. Gadis itu turun begitupun dengan Dimas.

“Aurel,” Dimas berusaha memegang tangan Aurel saat gadis itu ingin berlari masuk ke dalam sekolah.

“Aku benci sama Papa.” Aurel mengucapkannya dengan suara pelan bahkan hanya di dengar oleh mereka berdua. Tapi kata-kata itu juga tatapan yang dia berikan pada Papanya bagai pisau yang menusuk tepat di hati Dimas.

Dimas tidak tahu betapa terlukanya Aurel saat harus terpisah dari Ibunya. Sekarang saat dia baru saja ingin menerima kehadiran Kasih sebagai Ibu sambungnya, saat hubungannya dan Kasih mulai dekat Dimas malah dengan tega membiarkan Kasih pergi tepat di depan matanya.

Aurel merasa Papanya itu sangat egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri. Meski Aurel tidak tahu apa yang sudah di lalui dan di rasakan Papanya, setidaknya jadilah papanya baik untuk dirinya.

Aurel berjalan lurus dan sama sekali tidak berbalik meski Dimas terus memanggilnya. Saat Dimas menyerah dan akan kembali masuk ke dalam mobil, seseorang menyapanya.

“Halo, anda Papanya Aurel?” Lucas, laki-laki itu memang selalu sok akrab dengan siapapun. Dia tidak tahu saja kalau pertengkaran Kasih dan Dimas ada hubungannya dengan dirinya.

“Saya Lucas, Papanya Leon. Teman sekelasnya Aurel.” Lucas mengulurkan tangannya dengan ramah, tapi tatapan dingin Dimas membuatnya menarik kembali tangannya.

“Tumben anda yang mengantarnya, Kasih di mana?” Dimas tersenyum menyeringai mendengar Lucas mencari Kasih. Dia memberi tatapan yang tidak ramah pada Lucas dan masuk kembali ke dalam mobilnya.

Lucas hanya bengong di tempatnya sambil mengkerutkan keningnya. “Ada apa dengannya?” tanyanya heran.

Sepulang sekolah, Aurel pun terlihat murung tidak seperti biasanya.

“Hai cantik, ada apa? Kemana Ibumu? Biasanya dia selalu menunggu di sini sampai kau keluar dari kelas.” Aurel terlihat sangat pucat dan lemas. Dia juga tidak ada keinginan untuk menjawab pertanyaan Lucas.

Lucas tertawa, dia menertawakan sikap Aurel yang sangat mirip dengan Papanya. Pagi tadi dia di abaikan oleh Papanya dan sekarang dia di abaikan oleh anaknya.

Sopir yang biasanya menjemput Aurel pun langsung berlari begitu melihat Aurel. Sopir itu melihat Aurel sangat lemas hingga dia langsung menggendongnya dan memasukkannya ke dalam mobil.

“Bik Nurmi, Bik Nurmi…” teriak sopir begitu mereka sampai di rumah.

“Ada apa?” Bik Nurmi langsung terkejut begitu melihat Aurel di gendongan supir.

“Aurel kenapa?” Muli langsung berlari begitu melihat cucunya tertidur lemas di gendongan sopir.

Muli mengambil Aurel dari gendongan sopir dan langsung membawanya naik ke kamar. Badannya panas dan bibirnya sangat pucat.

“Panggil dokter, cepat,” seru Muli. Dia pun langsung menghubungi Dimas.

Dokter selesai memeriksa keadaan Aurel, Dimas juga sudah sejak tadi datang dan menemani anaknya.

“Bagaimana keadaannya, Dok?” tanya Dimas khawatir.

“Tidak apa-apa. Dia hanya lemas mungkin karena lapar. Apa mungkin dia malas makan?” tanya dokter. Dimas melihat Aurel yang masih memejamkan matanya.

“Iya, Dok. Dia memang malas makan,” jawab Dimas dengan suara lemah.

“Saya akan meresepkan vitamin penambah nafsu makan untuknya.”

Muli mengantar Dokter sampai ke depan pintu utama, sementara Aurel sudah membuka matanya. Dia melihat Dimas di sampingnya.

“Bik, ambilkan makanan untuk Aurel,” ujar Dimas. Bik Nurmi menunduk lalu segera mengambilkan makanan untuk Aurel.

“Aku tidak lapar,” ujar Aurel.

“Aurel, jangan membantah Papa. Kau harus makan.”

“Aku tidak mau makan.” Aurel memalingkan wajahnya dan tidak ingin melihat wajah Dimas.

“Aurel, jangan membuat papa marah,”

“Papa juga akan mengusirku seperti mengusir Mama dan Tante Kasih. Kenapa Papa selalu memisahkan aku dengan orang yang aku sayang.”

Dimas terdiam, sekali lagi kata-kata Aurel menusuk tepat di hatinnya. Dia baru menyadari, jika anaknya itu begitu terluka kehilangan Ibunya.

Mungkinkah Dimas menurunkan egonya dan meminta maaf pada Kasih agar wanita yang masih sah menjadi istrinya itu mau kembali ke rumah dan tetap menjadi Ibu sambung untuk Aurel. Bersediakah Dimas menerima Kasih sebagai istri yang sebenarnya demi anaknya?

Dimas menghela nafas lemah, dia tidak mau membiarkan Aurel memelihara dendam dan luka di dalam hatinya terlebih itu pada dirinya. Dia sudah mengalaminya bertahun-tahun. Pantaskah anak yang tidak tahu apa-apa itu juga merasakan hal yang pernah dia rasakan sementara dia masih begitu kecil dan masih banyak hal-hal bahagia yang belum dia rasakan.

Sekali lagi Dimas menghela nafas memandangi Aurel yang membelakanginya dan tidak mau melihatnya.

1
Heri Wibowo
mudah-mudahan Dimas beneran menerima kasih
Ana
payah emang dimas 😅
Ana
😢😢😢😢
Heri Wibowo
Aurel kok panggil kasih masih Tante seharusnya Panggil Mama dong
Heri Wibowo
betul itu menunggu yang tak pasti memang tidak enak
Julia Juliawati
Mia udh bahagia ngapain jg km menyiksa diri. walo pun km nyiksa diri mia g akn kembali sm. km dimas
Queen_A
Lanjut thor
Ana
boleh dong 😁😁
Ana
ya karena dia mengingkari
Upi Raswan
Dimas menyebalkan yaa..tapi aku gak bisa benci sama Dimas karena yg dilakukannnya untuk menebis kesalahannya pada Mia,,ayolah dimas Mia sudah bahagia..maafkan dirimu sendiri dan mulailah dengan cinta yang baru
Heri Wibowo
apa janjimu kepada Mia sebuah keharusan, tentu tidak kan dimas.
💐🌸evalidya ❀∂я 🤶🌸💐
harus buka hati dong dr mulai sekarang
hidup mesti berlanjut
tidak baik sendiri
dan menyiksa diri....
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Heri Wibowo
Wah sudah ada tanda-tanda nih sama Dimas
Heri Wibowo
Sudahlah Lukas nggak usah ikut campur itu istri orang
Ana
cieeee yang udah mulai cemburu 😁😁
merry jen
cemburuu liat binii dipegang cwo lainn ,,hdp tuu berjlnn dimass jgnn terpatok sm msa lluu muu klo kmu gk bss SM Nia beratii Mia bukn jdohmuu ,,hrgaii yg ad ddpn mata gilirnn hilngg brr kebakar jenggot kmuu mskk mau kehilangan lgg
💐🌸evalidya ❀∂я 🤶🌸💐
biarkan dimas cemburu sama lucas
biarkan saja....
merry jen
Lucas dh kyk emk. emk rempongg 🤣🤣🤣🤣
Queen_A
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!