NovelToon NovelToon
Dolfin Band Kisahku

Dolfin Band Kisahku

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Duniahiburan / Reinkarnasi / Persahabatan / Fantasi Isekai / Sistem Kesuburan
Popularitas:148
Nilai: 5
Nama Author: F3rdy 25

Di tengah gemuruh ombak kota kecil Cilacap, enam anak muda yang terikat oleh kecintaan mereka pada musik membentuk Dolphin Band—sebuah grup yang lahir dari persahabatan dan semangat pantang menyerah. Ayya, Tiara, Puji, Damas, Iqbal, dan Ferdy, tidak hanya mengejar kemenangan, tetapi juga impian untuk menciptakan karya yang menyentuh hati. Terinspirasi oleh kecerdasan dan keceriaan lumba-lumba, mereka bertekad menaklukkan tantangan dengan nada-nada penuh makna. Inilah perjalanan mereka, sebuah kisah tentang musik, persahabatan, dan perjuangan tak kenal lelah untuk mewujudkan mimpi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F3rdy 25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehidupan baru dimulai

Setelah acara kelulusan selesai, kehidupan anak-anak Dolfin Band pun kembali ke rutinitas mereka masing-masing.

Meskipun mereka sudah tidak lagi terikat dengan sekolah, hubungan mereka sebagai band tetap erat. Bahkan, jadwal latihan menjadi lebih fleksibel.

Ferdy, Ayya, Tiara, Puji, Iqbal, dan Damas selalu menyempatkan waktu untuk latihan di studio kecil yang biasa mereka sewa.

Latihan itu tidak hanya untuk menjaga kekompakan, tapi juga persiapan karena Dolfin Band mulai sering diundang tampil di berbagai kafe dan acara konser di Cilacap.

Nama mereka mulai dikenal di kalangan lokal, bahkan beberapa kali mereka tampil bersama artis-artis lokal Cilacap.

Namun, di luar band, masing-masing dari mereka memiliki kehidupan yang sibuk.

Ayya dan Tiara kini telah memasuki dunia perkuliahan.

Ayya mengambil jurusan multimedia di sebuah universitas lokal, sedangkan Tiara memilih jurusan desain komunikasi visual.

Mereka berdua sibuk dengan tugas dan proyek kampus, tapi tetap berusaha hadir dalam setiap sesi latihan.

"Aduh, tugas kampus numpuk banget!" keluh Ayya suatu hari sambil duduk di studio, menunggu yang lain datang. "Tapi gue nggak bisa nggak datang latihan. Rasanya udah kayak kecanduan musik."

Tiara tertawa kecil. "Sama, gue juga. Padahal deadline tugas gue besok, tapi ya sudahlah, nanti ngerjainnya tengah malam aja."

"Jangan sampai bablas, Ya," sindir Ferdy yang baru masuk ke studio membawa gitar. "Kalau tugas nggak kelar, yang ada lu nggak bisa ikut manggung lagi."

"Lu ngomong kayak gitu, tapi sebenernya seneng kan kalo gue tetap datang latihan?" jawab Ayya sambil tersenyum manis. Ferdy hanya tersenyum kecil, merasa tertangkap basah.

Sementara itu, Puji dan Damas mulai merintis karir mereka di dunia kerja.

Puji kini bekerja di proyek pembangunan sebuah kafe makanan di Cilacap, sementara Damas membantu ayahnya mengelola toko kelontong keluarga.

Mereka berdua tetap berusaha menyeimbangkan pekerjaan dengan jadwal latihan band.

"Bro, gue beneran lagi sibuk banget di proyek," kata Puji suatu malam saat mereka sedang makan malam bersama setelah latihan. "Tapi gue selalu sempetin buat latihan. Gue nggak mau Dolfin gagal cuma gara-gara gue nggak bisa hadir."

Iqbal yang duduk di sebelahnya menyenggol bahu Puji. "Lu hebat, Ji. Kalo gue sih mungkin udah tumbang duluan."

"Gue mah nggak bisa ninggalin band. Ini bagian dari hidup gue sekarang," jawab Puji sambil tersenyum lebar.

Ferdy sendiri menjalani kehidupan yang cukup berbeda.

Sambil menunggu kesempatan kerja yang lebih baik, dia memutuskan untuk menjadi driver ojek online.

Awalnya, itu hanya pekerjaan sementara, tapi lama-kelamaan Ferdy mulai menikmati kebebasan yang ditawarkan pekerjaannya.

Dia bisa menentukan jadwalnya sendiri, sehingga lebih mudah untuk menyesuaikan dengan jadwal latihan dan manggung.

Suatu hari, setelah selesai latihan, Ayya menghampiri Ferdy yang sedang membereskan gitarnya. "Fer, besok gue mau ambil libur kuliah dulu sebentar. Kita jalan-jalan, yuk."

Ferdy melirik Ayya sambil tersenyum. "Serius? Mau ke mana?"

Ayya mengangkat bahu, wajahnya tampak antusias. "Gue pengen refreshing. Kemanapun, asal jauh dari tugas kampus."

Ferdy berpikir sejenak. "Oke. Gimana kalau kita ke tempat wisata di pinggiran Cilacap? Ada penginapan kecil di sana, bisa nginap semalam atau dua malam."

Ayya tersenyum lebar. "Setuju banget. Gue butuh banget yang kayak gitu."

Mereka pun akhirnya sepakat untuk pergi berdua. Dalam perjalanan itu, mereka berdua menikmati kebersamaan yang sudah terjalin erat selama beberapa bulan terakhir.

Tak ada satu pun personel band yang tahu soal hubungan mereka, karena Ferdy dan Ayya memilih untuk menjaga privasi.

Namun, di antara mereka, hubungan itu semakin mesra.

Di tempat wisata yang mereka kunjungi, suasana terasa sangat tenang.

Pepohonan hijau, udara sejuk, dan suara alam yang damai membuat mereka seolah berada di dunia lain.

Ayya dan Ferdy menikmati setiap momen bersama, tertawa, berbicara tentang mimpi-mimpi mereka, hingga berjalan-jalan di tepi danau kecil yang ada di dekat penginapan.

"sayang," ujar Ayya saat mereka duduk di tepi danau, memandangi air yang tenang. "Gue seneng banget bisa ada di sini sama lo. Rasanya... dunia ini jauh lebih mudah kalau ada lo di samping gue."

Ferdy menatap Ayya dengan lembut, lalu meraih tangannya. "Gue juga ngerasa gitu, Ya. Lo bikin hidup gue lebih berwarna."

Malam itu, mereka berdua memutuskan untuk menginap di sebuah vila kecil di dekat tempat wisata.

Suasana menjadi semakin intim ketika mereka duduk bersama di balkon, memandangi bintang-bintang yang berkilauan di langit malam.

"sayang, gue harus ngomong sesuatu," kata Ayya pelan, suaranya sedikit bergetar. "Gue ngerasa semakin dekat sama lo. Dan gue nggak mau hubungan ini hanya sebatas jalan-jalan atau ngobrol. Gue pengen kita serius."

Ferdy terdiam sejenak, lalu menatap mata Ayya dengan dalam. "Gue juga, Ya. Gue sayang sama lo. Dan gue nggak main-main."

Tanpa banyak kata, mereka berdua semakin dekat, merasakan kehangatan satu sama lain.

Malam itu, di bawah bintang-bintang, hubungan mereka mencapai tingkat yang lebih dalam.

Mereka saling melepaskan rasa, tidak ada paksaan, hanya keinginan kuat untuk bersama.

Setelah malam itu, hubungan Ferdy dan Ayya menjadi semakin mesra.

Mereka sering menghabiskan waktu berdua, kadang pergi ke tempat wisata lain, atau sekadar makan malam di kafe kecil yang tersembunyi di sudut kota.

Namun, meskipun mereka semakin dekat, mereka tetap memilih untuk tidak memberi tahu personel lain tentang hubungan mereka.

Di setiap kesempatan saat bersama teman-teman band, mereka bertindak seperti biasa.

Tidak ada yang curiga, meskipun terkadang Ayya dan Ferdy saling bertukar pandang dengan cara yang hanya mereka yang mengerti.

Suatu sore setelah latihan, Tiara mendekati Ayya dengan senyum nakal di wajahnya. "Gue curiga deh, lu sering pergi sama siapa? Nggak pernah cerita tapi sering hilang beberapa hari."

Ayya terkekeh. "Udah, rahasia aja dulu. Nanti juga lu tahu."

Tiara menggeleng sambil tersenyum. "Yakin nih nggak mau cerita sekarang? Gue bisa tebak kayaknya."

Ayya hanya tersenyum penuh rahasia. Tiara pun mengangkat bahu, merasa masih penasaran.

---

Hari-hari berlalu, dan Dolfin Band terus berkembang. Mereka semakin sering tampil di berbagai acara,

mulai dari acara pernikahan, konser kecil di kafe, hingga festival musik lokal. Setiap kali mereka tampil, chemistry antara para personel semakin kuat, terutama antara Ferdy dan Ayya yang sudah memiliki hubungan istimewa.

Meskipun masing-masing dari mereka memiliki kesibukan, mereka selalu menyempatkan diri untuk latihan dan tampil.

Dolfin Band kini menjadi salah satu band lokal yang cukup diperhitungkan di Cilacap. Bahkan, beberapa pengamat musik lokal mulai memperhatikan karya-karya mereka.

Namun, bagi Ferdy dan Ayya, di luar kesuksesan band, hubungan mereka yang semakin dekat adalah hal yang paling berharga.

Mereka tahu bahwa dunia musik adalah bagian dari hidup mereka, tapi cinta yang mereka miliki satu sama lain menjadi fondasi yang kuat di tengah semua itu.

Malam-malam mereka tidak lagi hanya dihabiskan dengan latihan dan manggung.

Di setiap kesempatan, mereka berdua mencari waktu untuk merayakan kebersamaan mereka entah itu dengan berjalan-jalan, makan malam romantis, atau sekadar duduk berdua di sebuah kafe kecil, menikmati keheningan bersama.

Dan di setiap perjalanan mereka, selalu ada satu hal yang Ferdy dan Ayya sadari, mereka tidak hanya sedang membangun karir, tetapi juga membangun masa depan bersama.

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai kak salam kenal...
saya Pocipan ingin mengajak kaka untuk bergabung di Gc Bcm
di sini kita adakan Event dan juga belajar bersama dengan mentor senior.
jika kaka bersedia untuk bergabung
wajib follow saya lebih dulu untuk saya undang langsung. Terima Kasih.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!