Dolfin Band Kisahku
Di sebuah kota kecil bernama Cilacap, terdapat SMA yang terkenal karena prestasi musiknya. Di sanalah enam sahabat bersekolah dan berprestasi dengan bermusik, bukan hanya karena bakat mereka, tetapi juga karena ikatan persahabatan yang begitu kuat.
Mereka adalah
Ayya cewe cantik baik berambut panjang yang memiliki suara khas, sifatnya yg baik, manja dan jahil juga humoris, jika sedang perfom diatas panggung selalu dengan style rock seperti Su-metal/suzuki nakamoto(baby metal).
Tiara cewe manis tomboi baik humoris berambut pendek sebahu, humoris, dia seorang bass dengan style rock seperti idolanya chua kotak.
Puji cowo kurus humoris baik tapi cerewet, rambut visual kei style nya, dia seorang gitaris dengan style idola nya uruha the gazette.
Damas cowo manis baik pendiam dan humoris memiliki badan sedang, rambut emo style, dia seorang gitaris dengan style idolanya aoi the gazette.
Ferdy cowo manis humoris, memiliki idea yang bagus bilang sedang berdiskusi, dia memiliki badan atletis, rambut visual kei, dia seorang vocalis dengan style idola nya ruki the gazette.
Iqbal cowo tampan dengan badan yang kekar karena sering pergi ke gym,rambut pendek. Jika perfom sering kali tidak memakai baju atau hanya singlet saja, style main dia seprti drummer kesukaannya yang bernama tomoya kanki(one ok rock)
Setiap hari Sabtu, ruang ekstrakurikuler musik diisi dengan suara dentuman drum, petikan gitar, dan suara bass yang menggema. Sabtu itu, mereka kembali berkumpul di ruang musik, tempat mereka biasa berlatih bersama.
"Eh, gimana kalo kita bentuk band sendiri aja?" ucap Ferdy sambil duduk di atas meja, mengayunkan kakinya dengan santai.
"Hah? Maksud lo, Fer? Bukannya kita udah sering ikut event musik sekolah?" tanya Ayya sambil memainkan rambutnya yang diikat tinggi, tatapannya penasaran.
"Iya, Ay. Tapi, kita selalu main bukan nama kita tapi buat nama sekolah doang. Gimana kalo sekarang kita bikin band? Kita bawa nama kita sendiri!" jawab Ferdy dengan semangat.
Tiara yang duduk di pojok sambil menyetel bassnya, menyela, "Wah, kayaknya seru sih! Gue udah lama pengen ngerasain bikin lagu sendiri. Apalagi kalo kita bisa nge-rock, dengan genre kemauan kita sendiri bukan kemauan apa yang disuruh oleh sekolah!"
"eh bukannya lo lagi pake rock ti...hahahhhahah?" celetuk Puji, gitaris melody mereka yang terkenal jahil dan suka bercanda.
Tiara melempar pandangan tajam ke arah Puji. "apaan sih Ji? Lo tuh ya.... Awas aja lo!"
"Gue ngerti kok. Gue ngerti kok nenek lampir......hahahaha" balas Puji sambil tertawa keras. Teman-teman yang lain ikut tertawa terbahak-bahak.
Ayya mengangkat tangannya, mencoba mengembalikan fokus ke topik. "Oke, oke, fokus! Gimana kalo kita beneran bentuk band? Namanya apa?"
Ferdy, yang dari tadi terlihat serius, tiba-tiba tersenyum lebar. "Gue punya ide. Gimana kalo kita namain band kita... *Dolfin Band*?"
Semua langsung terdiam. "Dolfin Band? nama makanan ya?" tanya Damas, gitaris rythem yang pendiam, tapi terkenal suka melontarkan komentar lucu.
"ya elah, bro! Otak lo isinya makanan mulu,kali kali encer dikit ngapa.......! Dolfin itu istilah nama dengan bahasa italia yang berarti Lumba-lumba dan ikan itu kan memiliki sifat pintar, setia, suka menolong, dan mereka simbol keceriaan! Cocok banget sama kita, kan?" kata Ferdy penuh percaya diri.
Iqbal, drummer mereka yang kekar, mengangguk sambil tersenyum. "Gue setuju. Lumba-lumba juga bisa berenang cepat kayak kita yang selalu siap buat bersaing."
"Ya, bener. Dan yang terpenting, mereka cute banget!" celetuk Ayya, dengan nada centil yang membuat teman-temannya tertawa lagi.
Akhirnya, mereka semua setuju. Pada tanggal 10 November 2009, mereka resmi mendirikan band yang diberi nama Dolfin Band.
Genre Aliran musik mereka adalah Rock alternatif, dengan sentuhan visual kei dan Japanese Rock, sesuatu yang benar-benar mereka cintai.
"Kita mulai dari mana nih?" tanya Tiara sambil memainkan beberapa nada di bassnya. "Bikin lagu dulu, atau gimana?"
Ferdy berdiri dan mulai menyusun rencana. "Kita butuh lagu. Gue udah punya beberapa lirik. Tapi kita juga harus mikirin komposisi musiknya. Gue mau yang ada scream-nya, terus bagian melodinya harus keren!"
Puji langsung bersuara, "Scream? Haha, Ferdy mau teriak-teriak, nih. Oke, gue bakal bikin melodi yang bikin merinding deh, lo liat aja nanti!"
Damas, yang biasanya diam, tiba-tiba berkata, "Yang penting, jangan terlalu ribet, gue males ngafalin yang susah-susah."
Iqbal menepuk bahu Damas sambil tertawa. "Udah, Dam, lo tenang aja. Yang penting lo main aja dengan hati. Nanti jadi kok."
Sesi diskusi berlanjut, penuh dengan canda tawa dan ide-ide yang muncul begitu saja.
Tiara terus mengocok bassnya, menghasilkan ritme yang membuat kepala semua orang mengangguk. Ayya mulai menyanyi dengan suara yang membuat bulu kuduk berdiri.
Sementara itu, Puji dan Damas beradu ide soal bagian gitar, dengan Puji sesekali menggoda Damas yang tampak serius.
Iqbal dan Ferdy sibuk membicarakan beat dan scream yang pas untuk lagu mereka.
Mereka begitu larut dalam sesi latihan hingga waktu terasa berlalu dengan cepat.
Hingga akhirnya, salah satu guru musik mereka, Pak Dedi, datang dan mengetuk pintu.
"Eh, kalian belum pulang? Ini udah sore lho, besok sekolah lagi," ujar Pak Dedi, dengan senyuman ramahnya.
Ayya langsung berdiri. "Maaf, Pak. Kita lagi seru banget diskusi bikin band baru nih."
Pak Dedi mengangguk. "Wah, bagus dong kalau begitu. Tapi, kalian juga jangan lupa istirahat. Kalau butuh bantuan, Pak Dedi siap bantu, ya."
Setelah Pak Dedi pergi, Ferdy berdiri dan mengangkat tangannya. "Oke, fix! Mulai sekarang, kita serius! Kita bakal bikin Dolphin Band jadi band terkenal di Cilacap, bahkan Indonesia!"
Semua bertepuk tangan. Ada perasaan semangat dan kebahagiaan di ruangan itu.
Mereka tahu, perjalanan ini tidak akan mudah. Tapi mereka juga tahu bahwa mereka tidak akan pernah menyerah.
"Besok kita mulai latihan pertama dengan serius, ya!" kata Tiara dengan tegas.
"Siap, Kapten!" jawab Iqbal sambil memberikan hormat yang konyol, membuat semua orang tertawa lagi.
Hari demi hari, mereka terus berlatih. Setiap Sabtu, mereka berkumpul di ruang musik, menciptakan lagu demi lagu.
Ada saat-saat di mana mereka merasa frustrasi, terutama ketika lagu tidak berjalan sesuai harapan. Tapi setiap kali, selalu ada seseorang yang melontarkan lelucon atau candaan untuk meredakan ketegangan.
"Aduh, tangan gue pegel banget, nih!" keluh Damas setelah latihan selama beberapa jam.
Puji tertawa kecil. "Lo beneran gitaris apa cuma nyamar, sih, Dam? Baru segitu aja udah pegel?"
Damas memasang muka pura-pura sedih. "Badan gue gede, tapi tangan gue lemah."
Ayya tertawa keras. "Aduh, lo kocak banget sih, Dam. Tapi serius deh, gue suka banget lagu yang kita buat hari ini."
Tiara mengangguk setuju. "Iya, gue juga. Ritmenya keren, melodinya juga pas."
Ferdy yang duduk di sudut ruangan sambil memainkan gitarnya tersenyum. "Ya, ini baru awal. Gue yakin kita bisa bikin lagu yang lebih keren lagi."
Iqbal berdiri dan mengangkat kedua tangannya. "Kita bakal jadi band paling top di Cilacap! *Dolphin Band* bakal go internasional!"
Semua tertawa mendengar pernyataan Iqbal yang begitu ambisius. Tapi jauh di lubuk hati mereka, mereka tahu bahwa dengan kerja keras dan semangat yang mereka miliki, impian itu bukanlah hal yang mustahil.
Mereka berenam duduk di ruang musik, menatap satu sama lain dengan senyuman.
Tidak ada yang tahu apa yang menunggu di depan, tapi satu hal yang pasti: mereka akan menghadapinya bersama.
Band ini bukan hanya tentang musik, tapi tentang persahabatan, kebahagiaan, dan perjalanan yang mereka jalani bersama.
Dolphin Band baru saja dimulai, dan perjalanan ini akan menjadi kisah yang luar biasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Murni Dewita
👣
2024-10-04
0
范妮·廉姆
Hai kak salam kenal...
saya Pocipan ingin mengajak kaka untuk bergabung di Gc Bcm
di sini kita adakan Event dan juga belajar bersama dengan mentor senior.
jika kaka bersedia untuk bergabung
wajib follow saya lebih dulu untuk saya undang langsung. Terima Kasih.
2024-09-25
0