Suatu hari seorang ksatria yang kehilangan ingatannya terbangun di dalam sebuah rumah dan ternyata itu adalah rumah seorang gadis cantik yang buta bernama Alaina alaisa dan seekor gagak yang bisa berbicara.
Setelah berbincang-bincang akhirnya sang Ksatria di beri nama oleh alaina yaitu ali, mereka pun akhirnya hidup bersama.
Namun tanpa di sadari, awal dari pertemuan itu adalah takdir dari tuhan. karena mereka adalah orang terpilih yang akan menyelamatkan bumi dari ancaman iblis szamu yang akan bangkit.
Inilah kisah ali dan alaina yang akan memimpin umat manusia memerangi kedzaliman iblis szamu dan pengikutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukron bersyar'i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Surat dari vanesa dan cerita masalalu
"Apa yang lebih buruk dari kematian?
Nyawa tak berjiwa, hidup yang tidak berguna"
...-Sukronbersyar'i...
Pagi yang cerah menyambut ku dengan hangat, memberikan energi positif untukku memulai latihan kembali. Tepat pukul delapan pagi seperti biasa, aku berjalan ke tempat dimana dua batu besar yang bernama jaka dan jeki berada, untuk melanjutkan mengirim mereka berdua ke tempat asalnya.
"Jaka, jeki, selamat pagi, kali ini aku akan mengirim kalian pulang dengan cepat, karena aku merasakan kekuatanku meluap-luap bertambah kuat! ". Seru ku.
"Fokuskan pikiranmu Ali...."
"HIAAAAAAATTTTTT!" Teriakku saat menarik jaka dan jeki. Kali ini mereka terasa lebih ringan dari sebelumnya, mungkin karena aku sekarang bertambah kuat.
"Satu,....Duaa,....Satuu,....Dua,....!!!!" Ucapku sambil menarik jaka dan jeki.
"Aliiiii,.... Alii,... Woii,... Aliiii, ... " Teriak reno dari kejauhan, namun aku tidak mendengarkannya karena fokus menarik jaka dan jeki.
"Whoooosss!!!!,...... PLAAAAKKK,....!!" Suara lemparan batu
"Adaaaaahhh!!!!... Apasih...!!!" Celetuk ku, sontak aku pun berhenti.
"Tuli kau ya! Aku panggil-panggil tidak menengok!" Teriak Reno dari kejauhan.
"Apa guru?" Jawabku.
"Sini, cepat!" Ucapnya.
"Ada apa ya, pasti dia ingin mengomeli ku karena sesuatu" Gumamku sambil berjalan kearah reno, saat hampir tiba disana, alaina juga sedang berjalan kearah reno.
"Ada apa guru?" Tanyaku.
"Aku ada berita penting untuk kalian berdua!"
"Ada apa reno? Tumben sekali?" Tanya Alaina.
"akhirnya aku mendapatkan surat balasan dari vanesa, setelah sekian lama aku menunggu dan sekian banyak surat yang aku kirimkan kepadanya, isi suratnya ada berita baik dan buruk, namun sebelum memberitahu kalian, aku ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada alaina." Ujar Reno.
"Vanesa? siapa itu vanesa?" Gumamku kebingungan.
"Memang nya ada apa? Sampai kamu harus meminta maaf?" Tanya Alaina, meskipun aku tidak tahu siapa itu Vanesa dan apa pengaruhnya, mendengar rebo meminta maaf sebelum bicara membuat jantungku deg-degan sepertinya ini sesuatu yang sangat penting dan rahasia, karena jarang sekali mendengar reno meminta maaf dan seserius ini ketika berbicara.
"Berjanjilah untuk tidak marah kepadaku, karena aku juga diminta oleh Rosella untuk tidak mengatakannya kepadamu sampai dimana kamu sudah siap untuk mengetahuinya." Ujar Reno, dengan serius.
"Meskipun sepertinya saat ini juga bukan waktu yang tepat untuk memberitahumu, tetapi karena situasinya mendesak jadi aku tidak ada pilihan selain memberitahumu, dan aku pikir ini pilihan yang terbaik." Tambahnya. Mendengar itu alaina terdiam, dan aku juga terdiam, dan jantungku berdetak semakin cepat, suasananya jadi sangat menegangkan.
"....Baik reno aku tidak akan marah, apapun yang akan kau sampaikan akan ku dengarkan dengan lapang dada." Ucap alaina dengan wajah yang serius.
"Bagus jika seperti itu, seperti yang aku ucapkan tadi aku memiliki berita, kabar baik dan kabar buruknya, namun sebelum aku memberitahunya, aku akan menceritakan seluruh kisah aku dan Rosell, dan bagaimana kita bisa berakhir dang tinggal ditempat ini". Ujar reno. Mendengar reno mengatakan itu, keadaannya menjadi sangat-sangat serius, sepertinya aku akan mengetahui kisah yang sangat hebat dan mengharukan.
"Tujuh belas tahun yang lalu, Rosella adalah salah satu dari tiga penyihir legendaris yang ada disebuah kerajaan yang bernama Inasia dan aku adalah satu-satunya muridnya Rosella, awal aku bertemu Rosella, yaitu ketika ia menyelamatkanku dari perdagangan manusia dan eksperimen ilegal, dan saat itu peristiwa itu terjadi, hanya akulah seorang diri yang mampu bertahan hidup dari sekian banyaknya anak-anak seusia ku, dan setelah menyelamatkanku ia mengadopsi ku dan mengangkat aku menjadi muridnya, dan akupun mulai hidup bersamanya di inasia. inasia adalah salah satu kerajaan terbesar di benua timur, Rosella adalah seorang penyihir yang sangat cantik, tidak ada yang bisa menandingi kecantikannya saat itu. Ia memiliki seorang kekasih bernama danuarta, danuarta adalah putra tahta dari raja inasia sekaligus ksatria pedang yang paling hebat di kerajaan tersebut ia dijuluki si Ksatria kilat dari inasia, karena kecepatan dan ketangkasannya saat menghunuskan pedang. Keduanya pun menikah, menjadikannya pasangan yang paling serasi dan menjadi pernikahan idaman bagi seluruh rakyat inasia. Tak berselang lama dari pernikahannya, ayah Danuarta yang merupakan raja saat itu meninggal dunia, Danuarta yang merupakan anak pertama maju menjadi sebagai raja menggantikan ayahnya, tiga tahun berlalu semenjak danuarta menjadi raja dan Rosella menjadi ratu, keadaan inasia membaik dan jauh lebih sejahtera, karena kebijakan-kebijakan yang baik yang dilakukan oleh danuarta, namun kejayaan itu membuat beberapa pihak tidak suka sehingga muncul desas-desus pada tahun berikutnya jika akan ada pemberontakan dari beberapa bangsawan yang ingin menggulingkan tahta Danuarta, yang dipimpin oleh Damrada tak lain adiknya sendiri, konon katanya Damrada merasa iri kepada danuarta atas pencapaian nya, sehingga ia ingin menggulingkan danuarta dari singgah sananya, namun danuarta yang sayang kepada adiknya tak mempercayai desas-desus tersebut dan menolak semua peringatan dari berbagai pihak termasuk Rosella istrinya sendiri, saat itu Rosella tak bisa berbuat banyak karena sedang mengandung anak pertamanya, singkat cerita sampailah hari dimana pemberontakan itu terjadi. Saat itu aku di percaya untuk menjaga Rosella yang sedang dalam waktu-waktu ingin melahirkan dari hal-hal yang tidak terduga, saat itu aku tidak mengetahui bahwa sedang adanya pemberontakan, tiba-tiba ada serangan besar dari luar jendela, dan menewaskan beberapa perawat yang terkena dampaknya, tak berselang lama seorang penyihir pun muncul tepat di jendela yang hancur, akupun langsung menyerangnya namun berhasil di tepis dengan mudah, dan kami pun saling menukar serangan, aku kesulitan karena bertarung sambil melindungi Rosella yang sedang menahan sakit karena ingin melahirkan. Namun setelah beberapa waktu aku menahan gempuran penyihir itu, tak ada satupun penjaga yang datang membantuku, akupun merasakan ada yang tidak beres, tak lama Danuarta pun datang mendobrak pintu dengan penuh luka dan darah di sekujur tubuhnya, namun tak berselang lama Damrada muncul sambil mengeluarkan beberapa serangan kearah danuarta namun Danuarta dapat mengantisipasinya dengan baik, saat itu situasinya sangat kacau, aku sekuat tenaga saling bertukar serangan dengan penyihir, Danuarta beradu pedang dengan Damrada, Namun asa masih tetap ada, Vanesa datang di waktu yang tepat, Vanesa adalah sahabat Rosella, ia juga termasuk salah satu penyihir legendaris, singkat cerita saat penyihir itu dapat di kalahkan, datang satu penyihir lain tak di kenal yang setingkat dengan vanesa, merekapun bertarung dengan sengit, Danuarta yang sedang beradu pedang dengan Damrada dan pasukannya yang datang membantu, meneriaki ku untuk membawa Rosella pergi, akupun langsung berasal membawa Rosella pergi, namun sebelum pergi Rosella mengeluarkan beberapa sihir yang di arahkan ke Damrada namun tidak berdampak banyak, disisi lain Vanesa mengeluarkan sihir yang berbentuk burung, dan berkata kepadaku untuk mengikuti burung itu, namun saat itu terjadi, di waktu bersamaan penyihir tak di kenal yang ada di hadapan vanesa mengeluarkan sihir kutukan dan mengarahkannya kearah aku dan Rosella, dan kami berdua terkena sihir itu, dan dengan sisa tenaga ku usahakan terus pergi melarikan diri bersama Rosella mengikuti burung yang di kirim oleh Vanesa, namun di tengah perjalanan, aku kehilangan kesadaran ku, dan saat aku bangun aku telah tiba disini, sepertinya Rosella yang membawaku sampai kesini, meskipun aku tidak tahu bagaimana, dan tak lama dari kejadian itu, Vanesa datang kemari dan memberi kabar bahwa Danuarta telah terbunuh di tangan adiknya sendiri Damrada," Ujar Reno menceritakan kisah masa lalunya bersama ibu dan ayah alaina. Mendengar cerita itu aku meneteskan air mata, betapa mengenaskan cerita kedua orang tua alaina dan aku menengok kearah alaina, betapa kacaunya raut wajah alaina mendengar cerita itu, terpaut di wajahnya rasa marah dan sedih, ia pun tak kuasa menahan rasa sedihnya.
"T- terus bagaimana kelanjutannya? Dan apa berita yang kau dapatkan?" Ucap Alaina tersedu-sedu menahan tangisnya.
"Tak selesai disitu, setelah akhirnya Damrada menjadi raja, Damrada mencari informasi tentang keberadaan Rosella, karena Rosela membawa relik bintang, relik bintang adalah kunci untuk membuka ruangan menuju harta kerajaaan, karena hanya dengan menggunakan relik bintang kunci pintu menuju ruang harta bisa dibuka. Di dalam ruang harta banyak benda-benda penting peninggalan raja pertama pendiri kerajaan yang sangat berbahaya jika jatuh ke tangan orang yang salah, dan karena mengetahui akan terjadinya pemberontakan Rosella memutuskan untuk menyimpannya secara rahasia dan membawa itu dalam pelariannya kesini, dan karena itu hingga bertahun-tahun berlalu Damrada terus mencari keberadaan Rosella, hingga tiba dimana Damrada mengetahui tempat persembunyian Rosella disini, dan berulang kali mengirim pasukan kesini, namun tidak ada satupun yang mampu sampai kesini, karena tempat ini sangat jauh di dalam hutan terlarang mendekati inti hutan, dan di dalam hutan terlarang banyak sekali monster-moneter yang sangat menyeramkan tak terhitung jumlahnya, selain itu int hutan terlarang juga memiliki sebuah penghalangnya sendiri dan tak ada satupun orang yang mampu memasukinya, namun karena takut suatu saat nanti ada yang mampu menembus penghalang alami yang dimiliki hutan terlarang, Rosella dan Vanesa menambah lapisan penghalang yang dan menambahkan tabir sihir suci di sekitaran luar penghalang dengan radius yang cukup jauh, sehingga tidak ada satupun yang bisa sanggup datang sampai kesini meskipun penyihir yang setingkat dengan Rosella. karena sebelum sampai disini mereka harus melewati penghalang alami yang dimiliki hutan, dan itupun sangat sulit, saat itu hanya tiga penyihir legendaris yang mampu melewatinya, akupun tidak tahu menahu cara dan bagaimana tempat ini tercipta. empat belas tahun berselang, tepatnya pada tiga tahun yang lalu dimana aku dan Rosella menemukan beberapa orang Ksatria dalam keadaan mati tepat diluar penghalang alami hutan, dan saat kami periksa ada satu mayat menggenggam sepucuk surat di tangannya, isi dalam surat itu sebuah negosiasi. Damrada ingin Rosella datang ke tanah kelahirannya dan membawa relic bintang yang akan di tukar dengan ramuan khusus yang saat itu di cari-cari oleh Rosella. ramuan ampuh yang bisa menekan kutukan alaina, aku sempat menghalangi Rosella untuk pergi memenuhi permintaan Damrada, karena itu adalah sebuah jebakan, namun Rosella tetap ingin pergi, karena kondisi Alaina saat itu sudah sangat memprihatinkan dan untuk bertahan hidup kemungkinannya sangat kecil, karena setiap tahun kutukannya semakin menguat, apalagi saat usianya telah menginjak sepuluh tahun dan saat itu usia alaina sudah empat belas tahun, kutukannya semakin parah, dan kemungkinan alaina hanya bisa bertahan satu tahun lagi, karena jika hanya dengan ramuan yang biasa dari vanesa itu tidak cukup ampuh untuk meredakan dan menekan kutukan yang ada pada alaina yang semakin membesar. jika kalian bertanya kenapa alaina bisa terkena kutukan, jawabannya adalah saat penyihir yang ada di hadapan Vanesa melancarkan sihir kutukan secara tiba tiba ke arahku dan Rosella, ternyata kutukan itu tidak diarahkan untuk Rosella semata, melainkan dikirimkan untuk janin yang ada pada Rosella, namun bukan hanya karena itu ternyata selama beberapa kali tanpa di sadari Rosella meminum bibit-bibit kutukan khusus yang tidak dapat terdeteksi oleh sihir melalui minuman yang di sediakan oleh perawat yang berkhianat saat Rosella sedang mengandung alaina, Rosella menyadari itu ketika sebulan pasca melahirkan alaina dan itulah jawabannya mengapa alaina terkena kutukan, kutukan itu adalah kutukan Abaddon nanti biar aku jelaskan, saat ini fokus pada lanjutan cerita Rosella" Ujar Reno.
Lalu Reno melanjutkan ceritanya.
"Mungkin kau Ali sudah mendengarnya langsung tentang kematian Rosella dari Alaina, 'dalam suratnya, vanesa menuliskan ia tidak tahu tentang kematian Rosella tiga tahun yang lalu, sebab tiga tahun yang lalu Vanesa memutuskan menyamar sebagai guild master untuk mencari informasi tentang rencana Damrada kedepannya, karena ada desas desus ia ingin mengerahkan seluruh pasukannya kedalam hutan terlarang untuk menyerang persembunyian Rosella, dan Rosella juga tidak memberitahu bahkan tidak menemui vanesa terlebih dahulu, sebelum memenuhi permintaan Damrada yang membuatnya kehilangan nyawa, Vanesa turut berbeda sungkawa atas meninggalnya Rosella. dalam suratnya ia juga menambahkan bahwa situasinya saat ini sedang sulit, karena pada saat surat pertama dari ku datang kepadanya tentang kematian Rosella pada tiga tahun yang lalu, surat itu hilang di curi oleh seseorang, dan ia sekarang sedang diawasi dengan ketat oleh beberapa pasukan kerajaan hingga saat ini, itu membuatnya kewalahan karena ia harus tetap menyamar sebagai guild master demi masa depan alaina".
Aku sangat terkejut saat Mendengar cerita dari Reno tentang kutukan yang di derita alaina, aku tak percaya akan hal itu, dan perasaanku menjadi campur aduk, betapa malangnya nasib alaina dan keluarganya. Alaina yang mendengar itu juga sontak terkejut lalu ia pingsan, mungkin jiwanya langsung syok dan perasaan nya campur aduk menjadi satu saat mengetahui kenyataan yang sebenarnya yang amat teramat pahit. Melihat itu Akupun langsung bergegas memboyongnya ke kamar, dan kami menunda pembicaraan hingga alaina sadarkan diri
Beberapa jam kemudian, alaina sadarkan diri, dan kaya kata yang ia ucapkan. "Pergilah, biarkan aku sendiri disini". Alaina memintaku dan reno untuk pergi meninggalkannya sendirian di kamar.
"Haaaaaaaa!!! ..." Teriak alaina dari kamarnya selepas kami pergi meninggalkannya sendiri.
Memang saat ini alaina butuh waktu untuk mencerna semua hal-hal dan kenyataan yang baru saja ia ketahui, siapapun pasti melakukan hal yang sama jika merasakan hal yang serupa.
Hingga malam tiba, alaina tidak keluar dari kamarnya, akupun berinisiatif pergi menemui alaina di kamarnya, karena menurutku saat ini Alaina membutuhkan seseorang untuknya bersandar. Namun sebelum itu aku mengeluarkan Dolki dari kandangnya, dan membawanya kedepan rumah.
"Tok... Tok.. Tok...Alaina,..."
"Tok... Tok... Tok... Alaina,..." Setelah beberapa kali aku mengetuk pintu kamarnya aku tidak dapat jawaban dari Alaina, hanya mendengar sedikit suara rintihan sisa isak tangis alaina. Akupun membuka kamarnya yang tidak terkunci, dan ketika itu aku tertegun melihat Alaina sedang duduk meringkuk bersandar pada lemari, melihat betapa depresinya ia, akupun langsung menghampirinya dan duduk tepat disampingnya tanpa mengatakan satu kata pun.
Selama beberapa waktu, kami berdua tidak bergerak dari tempat dan mengeluarkan kata kata, suasana yang sangat sunyi namun mencekam hati dan jiwa. Namun beberapa saat kemudian, alaina menyandarkan kepalanya ke bahuku, dan berkata "Ali ....., mengapa semua ini terjadi kepadaku? Setelah semua yang aku ketahui, aku sulit menerima kenyataan pahit ini." Ucapnya sambil merintih dan diiringi air matanya yang jatuh secara perlahan menetes di bajuku. Akupun hanya terdiam dan tidak dapat menjawab pertanyaannya.
"Ali katakan kepadaku, apa yang harus aku lakukan? Katakan Ali, mengapa aku harus mendapatkan semua penderitaan ini? Katakan Ali.... Katakan... " Ucapnya dengan lantang dan dengan nada yang tersedu-sedu sambil memukuli dadaku. Mendengar ucapan alaina akupun bangun dan langsung menggendongnya ala putri dan membawanya kedepan rumah, lalu aku melepaskan ikatan tali Dolki, dan menunggangi Dolki dengan alaina duduk di pangkuanku. Akupun membawanya ke tepian sungai dan menyusurinya dibawah terangnya sinar bulan.
"Hei Alaina, aku tidak tahu rasanya kehilangan seseorang, aku tidak tahu rasanya penderitaan, karena aku telah kehilangan semua ingatanku, jadi aku tidak tahu apa aku pernah merasakannya atau tidak." Ucapku, sambil menatap wajah Alaina, namun Alaina tidak menjawab pertanyaannya,
Saat ini aku sedang membawa alaina menelusuri sungai malam ini sangat indah di penuhi dengan bintang-bintang, Beberapa saat kemudian kami tiba di atas air terjun, dan akupun langsung turun sambil menggendong Alaina, lalu menurunkannya dari gendongan ku. Akupun mengajaknya duduk diatas batu, menikmati keindahan malam.
"Hei Alaina, apakah kamu tahu, saat ini aku hanya mengetahui dan hanya merasakan sebuah perasaan bahagia, nyaman, dan perasaan hangat..., dan semua itu aku rasakan disini, ketika aku mulai hidup bersamamu dan juga Reno.". Ucapku. Mendengar hal itu Alaina sedikit tersenyum.
"Jadi aku tidak begitu tahu rasanya penderitaan, mungkin satu-satunya penderitaan yang aku tau yang pernah aku rasakan adalah, ketika aku disiksa saat diberi latihan yang berat oleh reno dan di saat aku di caci maki oleh reno ketika aku melakukan kesalahan atau telat menyadari penjelasannya." Mendengar celotehan ku senyuman alaina bertambah lebar.
"Maafkan aku, tidak bisa memberikan kata-kata terbaik untuk menenangkan hatimu." Tutur ku dengan nada yang lembut.
"Tidak apa-apa, begini juga cukup bagiku, aku hanya sedikit syok setelah mengetahui semuanya, terimakasih telah mengkhawatirkan aku, Ali". Ujar Qlaina.
"Alaina, apa kamu tahu?" Tanyaku.
"Apa?" Ucap Alaina.
"Kamu tetap cantik meskipun sedang menangis". Celoteh ku, mendengar itu Alaina menengok ke arahku sambil mengerutkan alisnya, dan membuang mukanya dengan cepat.
"M- maksudku, b-bukan berarti aku senang melihatmu menangis, hanya saja kau tetap cantik dalam kondisi apapun!" Jelas ku.
"A- aku tau maksudmu, jangan menggodaku, dasar buaya darat". Celoteh alaina.
"T-tidak .. B-bukan begitu ...."
"Iya aku tau maksudmu, aku hanya bercanda" Ucap alaina sambil menyeringai, melihat itu aku sangat senang, akhirnya alaina kembali bisa tersenyum dan tertawa seperti biasanya lagi.
Setah berbincang-bincang dan bercanda gurau cukup lama, kami pun segera pulang karena udara semakin dingin dan malam semakin larut.
..."Luka dan penderitaan itu esensi dari kehidupan, rasakan dan menangislah sekeras-kerasnya, luapkan semua kesedihanmu, tapi jangan sampai terlalu larut didalamnya, ingat bahagia menantimu! "...
...-sukronbersyar'i -...
mampir di novelku juga ya thor jika berkenan/Smile//Pray/