Clara Anastasya Adiwijaya gadis misterius yang nyaris sempurna dengan berbagai keahlian yang ia miliki gadis misterius pengidap demensia yang di vonis Hanya akan bertahan 2 atau 3 tahun namun hal itu tidak membuat dirinya menyerah untuk mencapai tujuan utama nya yaitu membalas kan dendam keluarga nya setelah pembantaian yang terjadi dan kembali menemukan keberadaan sang ayah yang hilang setelah pembantaian itu demi tercapai tujuan utama nya ia terpaksa harus menggantikan tugas seorang mafia untuk memimpin sebuah Genk besar bernama ( THE DEVIL'S) Genk yang banyak di incar musuh di luar sana tak sampai di disitu ia kembali di pertemukan dengan Scorpion Zein Stevano lelaki yang berhasil meluluhkan hati nya lelaki yang sangat Clara percaya namun di balik itu Zein merupakan seorang pemimpin sebuah agen rahasia yang juga mengincar Clara karena gadis itu di duga terlibat dalam kasus pembunuhan berantai akan kah ia terpaksa harus mengorbankan cinta nya demi sebuah tugas besar atau sebaliknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yayantri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 19 rencana
Masion mewah berlantai 2 dengan gaya eropa beberapa mobil dan Ducati yang terparkir memenuhi area garasi masion Halaman yang luas di penuhi bunga dan beberapa ornamen yang tertata rapi serta teras masion yang langsung berhadapan dengan pemandangan pepohonan yang menyejukkan mata terlihat seorang pria tampan yang duduk santai dengan pandangan yang fokus ke arah pepohonan di depan nya tak lupa rokok elektrik yang berada di genggaman nya
" drrrrttt"
"drrrrttt"
"drrrrttt"
Terdengar bunyi panggilan yang berasal dari ponsel nya dengan segera menekan tombol hijau pada panggilan itu
" why" tanya nya dingin saat panggil sudah tersambung
" bos kami sudah berusaha mengorek informasi tentang gadis itu"
" lalu"
" dan kami hanya mendapatkan informasi bahwa gadis itu akan kaluar malam nanti "
" hmm bodoh mencari informasi tentang gadis biasa saja tidak becus " ucap nya dengan nada sedikit tinggi pada seseorang di sambungan telpon tersebut
" suruh Shena ke sini"
" baik bos"
" Tut"
" Tut"
" Tut"
Ia langsung memutuskan sambungan telepon itu
" hm sehebat apa Gadis itu sampai informasi nya saja sulit di dapat" gumam nya dengan wajah menahan amarah lalu menghisap kembali rokok elektrik nya menimbulkan banyak asap rokok berterbangan di udara
hingga beberapa menit kemudian suara deruman Ducati memenuhi telinga nya
" brrrrrrm"
" brrrrrrm "
"Brrrrrrm "
Mata nya mengernyit saat melihat dengan jelas dari atas teras siluet seseorang wanita yang Baru saja memarkir ducati di halaman masion sebuah seringai terukir di wajah tampan nya
" akhirnya datang" batinnya lalu beranjak masuk ke dalam masion untuk menemui wanita itu ia mulai berjalan menuruni beberapa tangga hingga terlihat seorang wanita dengan setelan jaket Levis dan celana jins serta beberapa tindik yang terpasang di area telinga dan ujung alis nya wajah manis dengan tatapan tajam. Ia tengah duduk santai di ruang tamu dengan menggenggam salah satu minuman yang tersedia di atas meja
" tumben Lo manggil gue " ucap wanita itu saat melihat lelaki yang sudah lama menjadi sahabat nya ini berjalan mendekat ke arah nya
" gue butuh sedikit bantuan Lo" jawab pria itu lalu duduk di salah satu sofa ruang tamu membuat wanita di depan nya mengernyit bingung dengan satu alis yang terangkat
" Lo sakit ya" tanya wanita itu dengan kekeh an nya
" gue nggk becanda gue emang butuh bantuan Lo shen" ucap nya kembali
" why tumben emang sekuat apa lawan Lo sampe Lo minta bantuan gue" tanya wanita yang sudah paham dengan apa yang biasa di lakukan lelaki di depan nya ini
" gue juga gk tau karena susah banget Nyari informasi tentang cewek ini" jelas nya yang membuat wanita di depan nya sedikit kaget
" what cewek"
" hahaha"
" hahaha"
" hahaha" terdengar tawa remeh shena memenuhi ruang
" Lo yang bener aja masa lawan cewek gk becus" ucap nya yang masih di sela selai tawa membuat lelaki di depan nya seakan menahan emosi
"hehehe ini berita besar sih seorang Agra Alvaro Renald gk bisa lawan cewek "
" di cewek yang mau gantiin posisi Rey" ungkap nya
" u h u k"
" u h u k"
" u h u k"
" hah keselek kan Lo " ejek lelaki itu yang tak lain adalah Agra saat melihat wanita di depan nya terbatuk Batuk setelah mendengar ungkapan nya
" what gantiin posisi Rey Lo gila ya" Bantah nya tak percaya
"gk usah becanda deh Lo "
"gue bener an shen serius"
" yang bener Lo"
" sumpah shen bener gue yang gantiin posisi Rey itu cewek "
" hah gk mungkin "
"kaget kan Lo "
" no nggk mungkin cewek kan gila aja sehebat apa tu cewek Sampek dia yang di pilih Rey" ucap nya yang masih tak menyangka karena ia juga dulu bagian dari the Devils
" ya maka dari itu gue butuh bantuan Lo karena Lo pasti penasaran juga kan sehebat apa ni cewek " ucap Agra to the poin
" bantuan apa" tanya dengan ekspresi wajah yang masih kaget dengan ungkapan Agra
" gue mau kita kerja karena gue juga pengen tau sehebat apa ni cewek gimana" tawar nya membuat gadis itu sedikit berfikir lalu menyetujui tawaran Agra
" apa yang harus gue lakuin"
" gampang kita pemanasan dulu aja gue udah dapat satu informasi kalo cewek itu keluar malam ini"
" hmm trus "
" gue udah suruh anak buah Gue untuk culik tu cewek trus kita bawa ke markas when kita bisa main main di sana anggap aja sebagai perkenalan gimana" ucap Agra yang membuat senyum licik terukir di bibir wanita itu
" hmm pemanasan yang bagus lumayan juga ide Lo "
" okey kita ketemu nanti malam "
" hmm gue nggk sabar gimana kalo gue datang duluan when anggap aja belati gue pengen bertemu langsung dengan gadis itu" ucap Shena di sela selai senyum licik nya
" hmm terserah Lo"
" see you gue pergi dulu sampe ketemu nanti malem " ucap wanita itu lalu beranjak pergi yang di angguki Agra sebuah seringai terukir di wajah nya saat melihat punggung Shena yang mulai menghilang dari pandangan nya
" tunggu pemanasan dari kita gadis kecil hmm" batinnya di iringi seringai.
🌱🌱🌱
di ruangan yang bernuansa hitam dengan beberapa logo Garuda bertuliskan ARS yang terukir pada beberapa dinding ruang an dan beberapa barang yang tertata rapi seperti meja panjang dan kursi yang berjejer rapi di sekeliling nya disini lah mereka berada dan berkumpul sesuai perintah pemimpin ARS.
meja kaca yang panjang dengan kursi kursi yang tersedia mengelilingi meja tersebut beberapa anggota yang sudah datang dan mendudukkan diri mereka di kursi yang tersedia dengan seseorang lelaki tampan yang berada di ujung meja tempat seorang pemimpin
" baiklah saya Scorpion Zein Stevano sebagai komandan ARS akan memulai rapat hari ini"ucap Zein saat melihat beberapa anggota yang sudah siap di tempat duduk mereka masing masing
" apa kalian sudah siap" tanya Zein lantang
" sudah komandan " jawab anggota ARS bersama hingga suara mereka memenuhi ruangan
" terima kasih kalian sudah mau meluangkan waktu untuk rapat hari ini" ucap nya kembali dengan lantang nada khas seorang pemimpin
" untuk kasus pembunuhan yang terjadi beberapa kali di SMA Bayangkara dan sudah memakan sekitar 5 korban khusus nya seorang wanita jadi saya di sini membutuhkan bantu kalian"
" bantuan seperti apa komandan " tanya salah
Anggota membuat sang pemimpin langsung menoleh ke arah nya tanpa menjawab ia pun langsung berdiri dan memencet remote dengan otomatis sebuah papan tulis keluar dari atas dinding dengan lihai Zein pun mulai menggambar sesuatu disana yang di saksikan langsung oleh anggota ARS
" bukan nya itu peluru ya komandan" tanya anggota lain
" hm betul sekali ini saya ingin kali menyelidiki lebih dalam tentang peluru ini hm jadi ini peluru yang berhasil di keluarkan dari kaki Jonathan setelah beberapa kali penanganan "
" itu kan cuma peluru biasa komandan kenapa harus di selidiki "
" no ini bukan peluru biasa ini adalah peluru yang di rancang persis seperti rancang profesor ADIWIJAYA di museum" jelas membuat seluruh anggota kaget karena nya
" nggk mungkin bukannya tuan ADIWIJAYA sudah hilang beberapa tahun lalu"
" ya memang benar saya sudah memeriksa laporannya di kantor polisi dan polisi masih belum bisa menemukan di mana hilang nya tuan ADIWIJAYA "
" lalu kenapa kita harus menyelidiki tentang peluru ini "
" ya itulah poin nya seorang gadis yang menembakan peluru tersebut pasti ada hubungan nya dengan tuan ADIWIJAYA karna rancang an tuan ADIWIJAYA adalah hal yang sulit di tiru"jelas Zein dengan menunjuk gambaran peluru itu menggunakan tongkat seperti seorang guru yang sedang menjelaskan
" apa yang membuat peluru itu tidak biasa " sahut Ilham yang sejak tadi diam dan berfikir
" dan ini " tunjuk Zein Deng memperlihat kan sebuah cairan berwarna putih kehijauan yang terbungkus plastik transparan
" cairan apa itu " tanya Ilham kembali
" ini (bisa ular) yang sudah di proses hingga menjadi partikel partikel seperti ini. . Sebut saja ini adalah racun yang di balut dengan peluru itu" jelas Zein membuat beberapa anggota sedikit membelalak matanya
" maka dari itu saya ingin kalian menyelidiki nya karena racun ini jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan kematian bagi seseorang yang terkena nya " jelas Zein yang di balas anggukan paham oleh anggota nya
" dan yang ke dua untuk kasus pembunuhan yang terjadi di SMA Bayangkara sudah lebih dari 3 siswa atau pun siswi yang menjadi korban dan untuk kasus yang kedua ini saya akan memberikan misi untuk apa kalian siap "
" siap komandan " jawaban serentak dari beberapa anggota membuat Zein mengukir senyum bangga melihat kekompakan anggota nya
" bagus . Saya akan mulai membagi tugas"
" Ilham dan anggota nya amati SMA Bayangkara dari kejauhan jangan sampai ada korban lagi .Ferdi dan anggota nya amati setiap siswa siswi yang mencurigakan jika ada yang membuat kalian curiga langsung lapor ke saya" ucap Zein yang di angguki Kedua tim dengan setiap tim berjumlah 10 sampai 15 orang hingga menyisakan 10 orang di sana
" dan sisanya selidiki tentang peluru itu dan rekaman cctv SMA Bayangkara terutama area rooftop"
" siap komandan " jawab anggota serentak
" apa kalian sudah paham dengan tugas masing-masing "
" sudah komandan "
" bagus mulai besok kalian bisa menjalankan tugas kalian masing-masing saya kira cukup sampai di sini rapat hari ini " ucap Zein lalu berdiri di ikuti anggota nya yang juga berdiri
" ARS" teriak Zein dengan mengangkat genggaman tangannya ke udara
" jaya "
"ARS"
" go to war"
"ARS"
"return safety and bring victory"
" bagus cukup sekian dari saya dan jaga diri kalian. Baiklah kalian boleh meninggalkan ruangan ini" pungkas Zein yang membuat anggota mengangguk paham lalu beranjak pergi dari ruangan itu
" hufh" Zein menghela nafas berat nya ia pun kembali Duduk di kursi dengan mata yang tertuju pada sebuah map dengan nama Clara Anastasya yang tertera di sana
" sebenarnya apa yang di sembunyikan gadis ini " gumam Zein.