Arash seorang umat kristiani yang rajin ke gereja , namun pada satu waktu ia bermimpi aneh , hingga ia menjadi seorang mualaf yang taat ,
akankah arash bisa mengejar arsya & arsyi-nya ?
ikuti terus kisah mereka
follow ig : @Rohatinh98_ @Byrohatinurhumaira @rohatiberquotes_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rohati nur humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Sesampainya pak willy dipenginapan yang ia tempati beserta istrinya, ia langsung membersihkan dirinya , tak butuh waktu lama pak willy pun selesai dan keluar dari kamar mandi tersebut , lalu menghampiri istrinya di balkon penginapan itu , yang memang kamar yang pak willy dan bu ranti pesan tersebut kamar vvip jadi ia bisa leluasa berada dikamar tersebut ..
"Kenapa pah ko kaya ada yang dipikirin ?" tanya bu ranti yang aneh melihat suaminya seperti sedang banyak pikiran
"Tadi papa gak sengaja bertemu dengan pak kiyai mah " ucap pak willy pada istrinya
"Ketemu dimana pah ?" tanya bu ranti dengan kaget
"Di restoran depan , pas papa ngopi barusan" jelas pak willy
"Ko bisa pak kiyai ada disini pah ?" tanya bu ranti
"Beliau sedang safari dakwah mah , kebetulan acaranya sekitar sini katanya" jelas pak willy
"Maa syaa allah , terus kenapa papa kaya murung gitu pah , kan biasanya juga kita sering ketemu beliau" ucap bu ranti
"Ini menyangkut arash mah" ucap pak willy
"Arash ,kenapa dengannya pah ?" tanya bu ranti
"Sudah 2 bulan ini arash gak ngabarin pak kiyai sama sekali mah" jelas pak willy
"Mungkin arash masih kecewa pah" ucap bu ranti
"Masalah nya yang ia kecewain salah mah " jelas pak willy
"Maksud papa ?" tanya bu ranti dengan penasaran dan pak willy pun menghela nafasnya
"Arsya tidak jadi menikah dengan anaknya kiyai hasan mah" ucap pak willy yang membuat bu ranti kaget
"Hah kenapa bisa pah ?" tanya bu ranti
"Pak kiyai membatalkan pernikahan arsya mah , karena anak kiyai hasan awalnya bertaaruf dengan alma " jelas pak willy
"Alma bukannya sahabatnya arsya ya pah , ko bisa sih , mama jadi bingung " ucap bu ranti
"Iya alma memang sahabatnya arsya mah , Anaknya kiyai hasan punya perasaan pada alma , tapi ia tak merestuinya karena ia sudah menjodohkan anaknya dengan arsya " jelas pak willy
"Hmm kenapa ya pah ada beberapa orang yang selalu merasa dirinya tinggi padahal dimata allah kita semua sama" ucap bu ranti
"Namanya juga manusia mah , pasti ada sisi sombongnya cuma tergantung kepada orangnya bisa gak ia mengendalikan dirinya agar tidak terjerumus , yang kadang papa heran apa yang ia banggakan perihal agama , sedangkan itu termasuk sifat ujub dan takabur juga" jelas pak willy
"Entahlah pah , yang penting kita berusaha semampu kita memperbaiki diri hingga pantas dimata allah " ucap bu ranti
"Iya mah , bismillah in syaa allah kita sekeluarga diberikan keistiqamahan selalu ya mah " ucap pa willy
"Aamiin , tapi pah arash gimana ?" tanya bu ranti
"Papa akan beritahu ia tentang ini , besok kita ke singapura ya mah , kita ceritain semuanya , pasti dia seneng banget" ucap pak willy
"Mama setuju , tapi kerjaan papa gimana ?" tanya bu ranti
"Biar dion aja yang ngurus semuanya , papa juga udah pesen tiket buat besok" ucap pa willy
"Ya sudah papa telepon dion gih" titah bu ranti dan pak willy pun segera merogoh ponselnya untuk menelpon dion
Via telepon ,,
"Assalamu'alaikum yon , om mau kasih kabar besok om dan tante akan ke Singapura untuk menemui arash , kamu urus semua pekerjaan om ya " ucap pak willy
"Waalaikumsalam baik om tapi ngomong ngomong kenapa sama si arash om , buat ulah lagi kah dia" tanya dion
"Iya dia buat ulah lagi yon dia bertindak bodoh" ucap pak willy
"Bertindak bodoh ? Bunuh diri karena patah hati bukan om ?" kekeh dion
"Kamu sudah mengetahui semuanya yon ?" tanya pak willy yang curiga pada dion
"Sudah om , arsya gak jadi nikah kan ?" kekeh dion
"Kenapa kamu gak bilang sama om yon " ucap pak willy
"Aku pikir om sudah tau , cuma sengaja ngebiarin si cecunguk galau dulu" ucap dion
"Om baru tau barusan dari pak kiyai , tapi bener katamu yon , kalo om tau dari awal , om biarin aja si cecunguk galau dulu " kekeh pa willy
"Yasudah om tutup dulu teleponnya ya , jangan lupa handle pekerjaan om besok " titah pak willy
"Jangan lama lama om , aku juga mau cari calon istri" rengek dion dan pak willy pun tertawa
"Kenapa gak kamu deketin alma aja sahabatnya arsya , cocok tuh kamu sama dia" ucap pak willy
"Etdah om , orangnya kaya singa , galak banget om , males ah " ucap dion
"Hati hati nanti kamu yang bucin ke dia , sama kaya waktu om dulu sama tante ranti , persis seperti itu" ucap pak willy
"Apaan sih om , dahlah aku tutup teleponnya assalamu'alaikum" ucap dion sambil mematikan teleponnya dan pak willy pun tertawa
,,
"Kenapa sih pah , ketawanya sampe segitunya" tanya bu ranti
"Ituloh si dion papa godain dia supaya deketin alma , lah dia malah bilang alma kaya singa katanya" kekeh pa willy
"Ada ada aja anak itu" ucap bu ranti sambil geleng geleng kepala
"Istirahat yu pah dah malem ini , " ajak bu ranti
"Lets go my wife" ucap pak willy
,,,,
Singapore ,,
Pak willy dan bu ranti pun tiba disingapura , sesampainya ia disingapura mereka langsung pergu ke rumah yang ditempatin arash ,,
"Assalamu'alaikum ?" ucap pa willy & bu ranti yang membuat para pembatu kaget karena kedatangan mendadaknya
"Waalaikumsalam pak , maaf tuan kenapa tuan gak ngabarin saya dulu tuan ?" tanya salah satu pembantu dirumah itu yang bernama bi sirna
"Kami sengaja datang mendadak bi , kemana arash , masih dikantor kah ? " tanya pa willy yang kini duduk diruang tamu dengan istrinya
"Tuan arash belum pullang sejak 2 hari yang lalu tuan " jelas bi sirna
"2 hari yang lalu ?" tanya pak willy
"Iya tuan , tuan arash sering banget lembur dan jarang pulang tuan" ucap bi sirna
"Dasar anak bodoh , telepon reqi suruh bawa arash pulang , tapi jangan bilang kami datang kesini" titah pa willy pada bi sirna
"Baik tuan , tapi alasannya apa ya biar tuan arash langsung pulang" tanya bi sirna kebingungan dan pak willy pun menghela nafasnya kasar
"Bilang lampu nya ngedadak mati ke apa ke terserah bibi pokonya" titah pak willy
"Baik tuan " ucap bi sirna
"Oh iya bi tolong panggilin bi rusni , tolong beresin kamar untuk kami berdua " titah bu ranti
"Baik nyonya " ucap bi sirna
,,,
"Rus beresin kamar untuk tuan & nyonya sekarang" titah bi sirna pada bi rusni
"Baik bi , saya pergi dulu" ucap bi rusni dan kemudian membereskan kamar tersebut
,,,
Pukul 20:00 waktu singapura ,
Arash tiba dikediaman willy smith setelah menerima telpon dari bi sirna ,
"Assalamu'alaikum , gimana bi pencurinya sudah ketangkap ?" tanya arash
"Waalaikumsalam , sudah tuan " ucap bi sirna
"Dimana pencurinya bi ?" tanya arash
"Itu tuan ?" ucap bumi sirna sambil menunjukannya pada pa willy
Degg ,,,
"Papa ?" tanya arash dengan terkejut
"Iya ini papa anak bodoh dan mama mu sedang dikamar" ucap pak willy dan arash pun mencium tangan serta memeluk papanya
"Papa kapan datang ?" tanya arash
"Dari tadi siang" ketus pak willy
"Jadi bi sirna bohong soal ada pencuri disini ?" tanya arash
"Hmm papa yang nyuruh , segera bersihkan dirimu , papa tunggu di ruangan baca" titah pak willy kemudian pergi meninggalkan ruangan tersebut dan berjalan menuju ruang baca Dirumah itu
Arashpun mengangguk setuju dan pergi kekamarnya untuk membersihkan diri setelah seharian ini bekerja ,
" assalamu'alaikum pah aku masuk" ucap arash yang masuk ke ruang baca
"Waalaikumsalam , duduk" titah pa willy
"Mama mana pah ?" tanya arash sembari celingak celinguk mencari mamanya
"Mama mu sudah tidur mungkin kelelahan , akhir akhir ini mama mu juga ikut sibuk banget" jelas pa willy
"Baiklah" jawab arash
"Kapan kamu pulang ar ?" tanya pa willy pada putranya
"Entahlah pah" ucap arash
"Pak kiyai menanyakanmu , kabarilah beliau" Titah pa willy dan arash pun menghela nafasnya
" in syaa allah besok aku kabarin pak kiyai pah" ucap arash
"Ar sebenarnya papa kesini mau bilang sama kamu , kecewa mu tidak beralasan ar" ucap pak willy
"Maksud papa ?" tanya arash kebingungan
"Pulanglah , arsya tidak jadi menikah dengan anak kiyai hasan " ucap pak willy
"Mana mungkin pah , bukannya arsya sudah menikah ya" tanya arash dengan expresi sedihnya
"Bodoh , kan papa udah bilang arsya gak jadi nikah dengan anaknya kiyai hasan itu tandany arsya gagal menikah , gitu aja gak paham dasar bodoh" tegas pak willy
"Gagal nikah , ko bisa pah ?" tanya arash dengan terkejut
"Ya mungkin gak jodoh , sudahlah kamu pulang " titah pak willy
"Aku belum bisa pulang pah , ada beberapa kerjaan yang harus aku sendiri menghandle nya " jelas arash
"Terserah kamu , yang penting papa udah kasih tau kamu , asal jangan nyesel aja kamu nanti , sudahlah besok subuh papa pulang ke tanah air , terserah kamu mau ikut atau enggak " tegas pak willy
"Mau aku anterin pah ?" tanya arash
"Gak perlu , kami bisa pulang sendiri , sudahlah saya mau keluar , mau istirahat capek punya anak nyusahin bodoh pula" tutur pa willy sambil melenggangkan kaki keluar dari rumah baca dirumah itu
Dan arash pun masih bengong ditempat melihat papa nya yang ia pun tau sedang marah padanya .
Pukul 05:00 waktu singapura pa willy & bu ranti sudah tiba dibandara changi singapore , tanpa arash mengantarnya , dan pukul 08:00 pak willy & bu ranti tiba di tanah air , pesawat yang ia tumpangi mengalami masalah sehingga harus landing terlebih dahulu ,
Sekitar pukul 13:00 wib mereka telah tiba dikediaman willy smith
"Astagfirullah lelahnya bulak balik udah kaya setrikaan , encok nih pinggang udah cocok punya cucu" ucap pa willy
"Apa sih pah ngomel ngomel mulu " ucap bu ranti yang keluar dari kamar mandi
"Anakmu ituloh kenapa bodoh sekali " ucap pak willy
"Heh itu anakmu juga ya " ucap bu ranti
"Iya deh iya" ujar pak willy
"Pah kapan Kita ke rumah pak kiyai ?" tanya bu ranti
"Besok ajalah mah , papa lelah sekali " ucap pak willy
"Baiklah " ucap bu ranti
"Mah pijitin papa dong , cae banget ini" pinta pak willy
"Enggak ah , orang mama juga capek mau istirahat" ucap bu ranti
"Lah kalo mama gak mau , yang pijitin papa siapa dong ma ?" tanya pak willy
"Minta aja sama guling noh , mama cape mau tidur dulu , jangan ganggu" ketus bu ranti
Tak berselang lama , mereka pun tertidur hingga sore hari ,
Mereka bangun sebelum ashar dan tetap menjalankan kewajibannya sebagai umat muslim .
Dilain tempat ,,,
"Papa & mama sudah tiba belum ya , ah sudahlah mungkin mereka sudah sampai , udah pada tua juga masih aja gampang ngambek , mendingan gue lanjut kerja , entah kenapa ini kerjaan kenapa jadi numpuk banget" pov arash
"Pah , papa gak mau ngabarin arash ?" tanya bu ranti
"Males ah udah biarin aja , mending nyantai dulu " ucap Pa willy
"Papa ini gimana sih , ah tau lah gak anak gak bapak , sama sama keras kepala" ucap bu ranti sambil cemberut
"Mama ini kenapa sih , papa cuma mau dorong arash biar perjuangin arsya , lah tu anak malah kegitu , jadi males papa" keluh pak willy
"Iya juga sih , susah tu anak kalo udah kegitu" ucap bu ranti
"Mah bikin teh dong" titah pa willy
"Tumben minta teh biasanya maunya kopi" omel bu ranti
"Lagi pengen teh mah , ikhlas gak nih bikinin teh nya ?" tanya pa willy
"Belum juga dibikinin udah nanya ikhlas gak nya ?" omel bu ranti
"Ya abis mama ngomel mulu " ucap pa willy
"Atau mau teh nya mama kasih racun pah ?" tanya pak willy
"Oh silahkan cintah , aku rela mati untukmu , tapi kalo kamu nikah lagi , papa bakal gentayangin kamu mah , awas loh ya" ancam pak willy
"Apasih pah , siapa juga yang mau nikah lagi , orang aku udah tua ko , cinta aku hanya untuk papa seorang hanya untuk willy smith aja " ucap bu ranti
"Uluh tayang tayangnya papa" ucap pa willy
"Apasih jiji banget" ucap bu ranti lalu melangkahkan kakinya menuju dapur untuk membuatkan suaminya teh dan mengambil beberapa cemilan .
"Ya allah jika putraku berjodoh dengan arsya kumohon lancarkan jalannya" pov bu ranti