Demi bakti ku kepada Ayah aku bersedia memenuhi keinginannya untuk menikah dengan lelaki pilihan Ayah ia juga alah satu orang kepercayaan Ayah, namun kini ia membawa mawar lain masuk kedalam rumah tangga kami.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EVI NOR HASANAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Tujuh Belas
Tok Tok Tok...
Permisi..
Dokter memasuki ruangan dan memeriksa keadaan Ambar.
Setelah memastikan bahwa tidak ada yang serius Dokter pun pamit dan meninggalkan ruangan.
"Maaf ya sayang sudah membuat mu sakit" ucap Seno penuh penyesalan.
Ambar hanya tersenyum membawa kepala sang suami yang tertunduk ke dalam pelukan nya.
"Sudah ya Mas aku udah nggak papa dan anak kita juga baik-baik aja di jaga sama Ayah dan Ibu" ucap Ambar yang sontak membuat Seno melepaskan pelukan istrinya.
"Kamu ngomong apa?" ucap Seno tak percaya bahwa istrinya bisa berkata seperti itu.
Ambar hanya tersenyum menyikapi keterkejutan suaminya itu ia lantas menarik tangan Seno meminta untuk kembali di peluk oleh suaminya.
Ambar ingin menikmati pelukan ternyaman dan terhangat yang hanya di miliki oleh suaminya itu, Ambar sangat bersyukur karena ia di nikahkan oleh pria yabg lemah lembut, bertanggung jawab dan selalu membuatnya jatuh cinta berkali-kali.
Jika saja sewaktu itu ia tidak menerima pernikahan ini dan lebih memilih kabur setelah acara pemakaman Ayahnya entah akan jadi apa ia setelahnya.
Mungkin saja Ayahnya lebih mengetahui apa-apa yang di butuhkan oleh sang anak, dari pada anak itu sendiri.
*****
Sesampainya di Apartemen Rendi bergegas membersihkan dirinya sedangkan Naya, ia berniat memasak saja untuk makan siang mereka karena kebetulan mereka mampir di minimarket terdekat.
Naya hanya memasak menu yang simple naget geprek sambel ijo dengan pelengkap nya telor ma ta kucing dan nasi hangat.
Setelah semuanya di bawa ke meja makan Naya bergegas menyusul Rendi untuk mengajaknya segera makan, karena mereka akan kembali ke rumah sakit.
****
Rendi dan Seno sudah sampai di kantor sebenarnya Seno masih berat meninggalkan istrinya yang baru saja siuman, namun karena ini adalah rapat yang penting dan tidak terlepas dari paksaan istrinya yang mengatakan ia akan baik-baik saja.
Di tambah Ambar sudah mendapatkan teman satu frekwensi, iyaa di temani oleh Naya entah mengapa mereka langsung bisa akrab apa karena mereka Bangtan? Entah lah hanya mereka yang tahu.
Mereka menonton bersama di temani cemilan yang di bawa oleh Naya sebelum kembali ke rumah sakit ia sempat meminta Rendi mampir di minimarket area rumah sakit sebentar.
****
Setelah rapat selesai duo pria tampan bos dan asisten nya itu bergegas meninggalkan kantor menuju ke rumah sakit tempat wanita mereka berada.
Ceklek....
Kedua wanita yang sedang asik menonton serial favorit mereka pun kompak menoleh ke arah suara pintu yang terbuka.
"Mas udah pulang" ucap Ambar sumringah melihat suaminya sudah kembali dengan asistennya.
Naya segera menyingkir memberikan tempat pada Seno yang ingin berdekatan dengan istrinya.
Ambar menggeser duduknya dan menepuk tempat di sebelahnya sebagai kode bahwa ia Ingin Seno naik ke ranjang yang menjadi tempatnya beristirahat.
Sedangkan Naya dan Rendi mereka duduk berdekatan di sofa yang berada di dalam ruangan itu juga.
Naya masih menonton film yang tadi ia tonton bersama Ambar dengan merebahkan tubuhnya dan paha Rendi menjadi bantalannya , sedangkan Rendi membuka aplikasi berlogo F ia mengscroll aplikasi tersebut melihat-lihat berandanya yang penuh akan vidio ibu-ibu yang bekerja di aplikasi berlogo F tersebut.
Selamat pagi teman- teman hari ini aku akan memasak ....
Hai teman -teman ikut aku ke kebun yuk mau panen sayuran untuk kita masak....
Begitulah kira- kira vidio yang beredar di akun milik Rendi.
Sudah jenuh menatap ponselnya kini Rendi meletakan ponselnya di sandaran kepala lalu ia ikut menonton drama yang sedang di tonton oleh kekasihnya itu entah serial apa namanya.
****
Sepulangnya Rendi dan Naya Seno bergegas membantu istrinya membersihkan diri di kamar mandi yang sudah tersedia.
Ia tidak masuk ke dalam kamar mandi juga karena Ambar tidak mengizinkan dan mengatakan bahwa ia sudah baik-baik saja.
Ambar masih canggung dan malu saat ia mengingat suaminya membersihkan area pa ha dalamnya yang merupakan tempat sensitifnya selain mimew.
Jika membayangkan itu wajahnya memerah bak kepiting rebus, maka dari itu ia meminta suaminya menunggu di luar saja dan akan memanggilnya jika ia sudah selesai.
Kini mereka sudah di tempat tidur masih di ranjang rumah sakit, Ambar meminta untuk Seno naik dan tidur bersama. Awalnya Seno tidak mau dengan alasan istrinya tidak akan nyaman, namun Ambar memaksa jadi apa lagi yang dapat di perbuat Seno selain menuruti kemauan istrinya.
Ia tidak mau jika suaminya tidak tidur di sampingnya, ia merindukan pelukan suaminya di saat tidur. Jika Ambar tidak bisa tidur suaminya lah yang akan mengelus kepalanya hingga ia tertidur dan Ambar menginginkan
itu sekarang.
Jadilah kini mereka berdua di atas ranjang rumah sakit.
*****
"Si4lan pelayan bo doh kenapa harus salah sasaran? Bisa ma ti aku jika ia mengusut apa yang terjadi pada malam itu aaaaahh.....!"
Brukkkk....
Prankk....
Klontangg....
Seorang lelaki tengah mengamuk di dalam kamarnya, karena ia mengutus pelayan yang salah sasaran. Yang ia targetkan adalah sang asisten justru yang meminum nya adalah si bosnya, memang pada malam itu mereka berdua mengenakan warna baju yang sama jadi wajar saja yang belum mengenal pasti mereka akan terkecoh.
Namun bagi yang sudah mengenal mereka akan menemukan perbedaannya.
Lelaki ini sangat membenci Rendi asisten multi fungsi yang di miliki oleh perusahaan AC (Ambar Central).
Selain pintar dalam bidangnya Rendi juga di kenal sebagai harimaunya perusahaan AC selain Seno, Rendi adalah orang kepercayaan nomor di bagi orang tua Ambar.
"Aku harus dapatkan Naya ku kembali, tidak akan ku biarkan Naya ku berada di tangan orang lain" ucap Lelaki itu.
Ia segera pergi meninggalkan kamar yang sudah tidak berbentuk akibat dari pelampiasan amarahnya.
"Tuan tangan anda berdarah bisa saya bersihkan" ucap wanita paruh baya, yang langsung di angguki oleh Alex.
Kini Alex duduk di kursi ruang tengah ia sedang menutup ma ta menikmati rasa sakit akibat amarahnya tadi.
Hanya dengan wanita paruh baya ini Alex dapat mencari emosi nya dan tidak akan kembali mengamuk.
Bibi Sinta namanya beliau adalah pengasuh Alex di mulai dari Alex masih bayi, kedua orang tua yang tidak memiliki waktu dan hanya akan memberikan apa yang di inginkan anaknya kecuali kebersamaan.
Menjadikan Alex seorang yang temperamental, apapun keinginan nya harus ia dapatkan jika tidak apapun di depannya akan ia hancurkan.
Seperti sekarang kamar yang sudah di bersihkan oleh kepala pelayan dan Art yang lain, kamar yang tadinya di penuhi dengan kaca dari pecahan lemari dan guci hiasan pun tersebar di dalam kamar.
Setelah selesai di obati Alex kembali ke kamarnya ia memilih untuk tidur mengistirahatkan kepalanya yang pening, ia pun harus memikirkan bagaimana caranya agar wanita yang masih ia anggap kekasihnya itu kembali.
Alex menyesali semua perkataannya pada Naya sehingga Naya memilih pergi dari hidupnya, padahal dulunya Naya selalu mau memaafkan apapun kesalahan yang ia perbuat. Namun saat Naya memergokinya sendang bertukar keringat dengan Clarissa mengapa malah Naya memilih memutuskannya dari pada membujuknya agar Alex tak lagi mengulangi kesalahannya dengan Clarissa.
Tidak tahukan Naya jika Alex begitu mencintai dan mengobsesikan dirinya?
Bahkan Alex rela membayar orang untuk membuat Naya bisa kembali padanya, seperti yang Alex lakukan adalah menyewa preman agar ia terlihat sebagai penolong untuk Naya.
Setelah mengucapkan terimakasih Naya bergegas meninggalkan nya begitu saja.
Minta dukungannya yaa dengan like komen dan vote nya biar aku lebih semangat lagi Up nya...
Sehat selalu buat kita semua ..
Peluk jauh buat kalian see you...