NovelToon NovelToon
Pengorbanan Cinta

Pengorbanan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Fantasi Wanita
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: moms_fahrian22

Chelsee, seorang gadis yang ceroboh bertemu dengan lelaki yang cuek dan dingin di sebuah perusahaan. sejak dia bekerja di perusahaan itu, ia begitu banyak mendapatkan masalah.
bagaimana kelanjutan cerita nya? yuk, mari dibaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms_fahrian22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

Diruangan nya, Andreas kepikiran dengan kejadian tadi malam, saat Dia memangku sekretaris nya, dan suasana saat didalam mobil, pikiranya menjadi kalut wajah nya pun tampak sedih, ada apa dengan lelaki itu. Laptop nya terbuka akan tetapi pikiran nya sedang berkelana.

Sementara Chelsee kini sudah selesai berbincang dengan Manto, gak terasa gadis itu menghabiskan waktu sekitar satu jam lebih, dia pergi keruangan nya untuk mengerjakan pekerjaan yang lain.

"Tin, pak Andreas ada keluar gak dari ruangan nya?" Tanya Chelsee

"Loh, bukan nya kamu sama pak Andreas tadi?" Tina balik bertanya.

"Nggak, aku diajak ngobrol sama pak Manto, pembeli toko kemarin," ujar Chelsee.

"Oh, dari tadi sih pak Andreas gak ada keluar. Cuma Mirza aja yang keluar masuk ruangan beliau," jelas Tina.

"Aku kesana dulu, ya." Pamit gadis itu.

Saat Chelse akan masuk keruangan Alex, dia dihadang oleh Mirza dipintu masuk.

"Kamu gak perlu repot-repot masuk kesana. Semua udah aku handle," ucap Mirza ketus, dia terus menghalangi jalan Chelse agar gadis itu tidak bisa masuk kedalam ruangan Andreas.

"kamu apa-apaan sih? Minggir gak?" Ucap Chelsee sedikit kasar.

"Kamu gak usah masuk kesana, mending kamu beresin barang-barang kamu dan keluar dari kantor ini, siapa tahu setelah jam pulang kerja kamu dipecat," ucap Mirza.

"Astaga, aku lupa tadi kan pak Andreas minta kopi,"batin Chelsee panik, dia tetap menerobos masuk kedalam dan mendorong sedikit tubuh Mirza.

"Pak, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Chelsee ketika diri nya sudah sampai diruangan bos nya. akan tetapi bos nya itu sama sekali tidak mengubris ucapan nya

"Maaf ya pak, tadi saya diajak diskusi sama Pak Manto," imbuh Chelsee. Andreas memberi isyarat agar Chelsee diam.

"Kamu gak perlu kasih tahu juga saya tahu, kok." Jawab Andreas cuek.

"Hah? Bapak tahu dari mana?"

Sayang nya Andreas kembali diam.

"Hiih, pasti ini semua kerjaan nya Mirza si wanita ular," batin Chelsee kesal.

"siapa yang bilang pak? Ada yang ngadu ya?" Tanya Chelse, lelaki itu menoleh sebal.

"Saya lagi sibuk, pergi sana! Jangan ganggu saya,"ujar Andreas, tetapi tanpa nada emosi, ucapan nya terdengar halus.

"Aneh banget, biasa nya pak Andreas kalau marah langsung bentak, ini kok agak lain ya, kaya lagi ngambek gitu hadehh, salah apa lagi ya aku." Batin Chelsee penuh tanya, karena lama berdiri tanpa pergerakan kembali Andreas menoleh kearah Chelsee.

"Kok masih disini? Udah sana pergi!" Andreas mengulangi ucapan nya.

"Iya pak, iya." Chelsee lalu pergi dari ruangan atasan nya.

>>>>>

Mirna baru bisa bertemu dengan Bansal karena lelaki itu sedikit sibuk, tergesa-gesa Mirna berjalan keruangan Bansal.

"Sal, aku punya kabar buruk," ucap Mirna risau.

"Soal Rania?" Balas Bansal santai.

"Ini lebih buruk lagi, tadi, di jalan Sudirman aku lihat Lanita berjalan dilampu merah. Lanita istri Wiratama, dia masih hidup" Jelas Mirna, Bansal ikut khawatir sekarang.

"Masih hidup, kok bisa? Apa kamu gak salah lihat?" Bansal menjadi panik.

"Aku gak mungkin salah lihat, itu pasti Lanita," ujar Mirna.

"Apa dia lihat kamu?" Tanya Bansal.

"Kaya nya dia nggak lihat. Atau jangan-jangan dia lihat aku ya maka nya dia langsung menghilang," Mirna menjadi parno.

Kedua nya mengingat kejadian saat mereka menghabisi Wiratama, saat itu Lanita melihat jelas perbuatan kedua nya.

"Berarti yang ngirim foto itu, Lanita? Dia tahu kita ada disini?" Bansal berpikir keras.

"Dan dia tahu kalau anak nya Rania, ada bersama kita," sahut Mirna ikutan panik, mereka menerka-nerka.

"Ini gak bisa dibiarin, kita harus segera menikahkan Andreas dengan Rania, setelah mereka menikah kita akan buat saham Wiratama ini jatuh ketangan Andreas" jelas Mirna, dia sudah merencanakan semua nya dari awal.

"Oke-oke, kamu panggilkan Rania! Biar aku panggil Andreas." Ujar Bansal.

Mirna kini sudah berada diruangan Rania, wanita itu tersenyum manis. Sementara bansal menghubungi Andreas melalui telepon.

"Mommy? Ada apa mom?" Tanya Rania.

"Ada yang mau mommy bicarakan, penting. Kamu keruangan Om Bansal sekarang juga! Mommy tunggu,"

Mirna lalu keluar dari ruangan Rania, gadis itu termenung sebentar lalu menyusul ibu nya.

"Ini ada apa sih, mom?" Tanya Rania saat dia sudah sampai diruangan Bansal.

"Mommy sudah gak tahan nunggu kalian berdua, kamu dan Andreas harus segera menikah." Ucap Mirna tegas, Rania yang mendengar itu langsung kegirangan sementara Andreas yang baru datang terkejut bukan main.

"Aku gak salah dengar, pa?" Tanya lelaki itu, belum lagi kekesalan nya kepada sekretaris nya menghilang sudah ditambah lagi kabar yang membuat mood nya semakin hancur.

"Nggak, kamu gak salah dengar, kalian harus segera menikah." Ucap Bansal, doorr bagai ditembak disekitar dada, emosi Andreas membuncak.

Di tempat lain, Fatan pergi ke panti asuhan yang diurus oleh Lanita. Dia mengenakan baju supir serba hitam. Kebetulan Lanita juga baru sampai dari sekolah bersama anak-anak.

"Loh, kamu kok datang kesini? Memang nya kamu udah pulang?" Tanya Lanita.

"Nggak bu, ini kan jam makan siang jadi aku sempatkan main kesini, ibu kok tumben jemput anak-anak?" Fatan bertanya balik, sebenar nya ada yang ingin ditanyakan oleh Fatan tentang Mirna.

"Iya, ibu sengaja ngasih perhatian lebih ke mereka. Biar rasa semangat mereka selalu tumbuh, biarpun hidup susah yang penting mereka gak kekurangan kasih sayang, dan memiliki masa depan yang cerah" jawab Lanita senyum.

"benar itu bu, benar." Jawab Fatan.

"Iya benar, dan yang paling benar harus nya kamu gak ada disini, harus nya kamu kerja, kenapa coba kamu datang kesini padahal belum waktu nya pulang." Ujar Lanita.

"Begini bu, boleh ngak aku tahu masa lalu almarhum suami ibu? " Tanya Fatan hati-hati.

"Untuk apa?" Tanya Lanita heran.

"Biar aku bisa mengumpulkan informasi dan mendapatkan info tentang Mirna itu, bu."jelas Fatan.

"Kalau gak salah, dulu almarhum suami ibu punya perusahaan besar kan, bu? Iya kan ?"

Lanita berubah sedih ketika mengingat perihal suami nya.

"Iya,"

"Nah, apa ibu ingat salah satu karyawan ibu? Kalau bisa sih karyawan kepercayaan Almarhum,"

"Seingat ibu sih ada, nama nya Handoko mulyono dia pengacara almarhum suami ibu." Jelas Lanita.

"Handoko mulyono?" Ulang Fatan.

"Iya, tapi ibu gak tahu dia tinggal dimana sekarang, dia masih hidup atau nggak." Ucap Lanita murung.

"Gak apa-apa bu, yang penting aku udah tahu nama beliau. Nanti aku cari diinternet," Fatan menenangkan.

"Udah, kamu kembali kerja sana! Nanti kena pecat lagi," titah Lanita.

"Nggak lah bu, jam istirahat aku itu luang, aku kan udah bilang aku kerja sama orang yang paling kaya dikota ini,"

"Tapi aku ditugaskan buat nyupirin anak sulung nya, judes dan pemarah," imbuh Fatan.

"Kalau kamu tahu dia galak, kenapa masih berani bepergian,"

"Aku bisa ngatasin dia kok buk," jawab Fatan.

"Alah kamu itu, ada aja jawaban. Udah sana-sana! Kamu kembali kerja." Usir Lanita, dia tidak mau Fatan kehilangan pekerjaan nya.

1
Fatma Kodja
lanjut thor 👍👍🙏🙏
Sunrise🌞: Hallo kak baca juga ceritaku yuk

STUCK WITH MR BRYAN
moms_fahrian: ok kak, ditunggu ya🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!