🥇Juara 1 YAAW Periode 2 2024 Genre Pria
🏅Juara Tema Kreatif 'Harem'
Elang menjadi pemuas nafsu para wanita dewasa semenjak SMA. Ia terpaksa melakukan itu demi bertahan di kehidupan ibu kota yang keras. Sampai suatu hari Elang mendapat pelanggan yang membuatnya terjebak dalam masalah besar.
Takdir membawa Elang harus menjadi guru les privat putri dari salah satu pelanggannya. Terlebih putri pelanggannya itu adalah sahabat kekasihnya Elang. Parahnya ketiga perempuan itu sama-sama jatuh cinta pada Elang.
Inilah cerita Elang. Petualangannya dalam menghadapi banyak wanita di hidupnya. Bagaimana kelanjutannya? Apa Elang membiarkan banyak wanita berlabuh di hatinya? Atau dia memilih melabuhkan hatinya hanya untuk satu orang saja.
*Genre : Harem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17 - Leo & Wanita Gemuk
Elang kembali memasuki area klub malam. Dia berlari kecil sambil mengedarkan pandangan ke segala arah.
Bruk!
Tanpa sengaja, Elang menabrak seseorang. Ponsel orang itu sampai dibuat terjatuh olehnya.
"Hei! Punya mata nggak sih?!" timpal cewek itu.
"Maaf!" Elang buru-buru mengambilkan ponsel cewek tersebut. Ternyata pemilik ponsel itu adalah Amanda. Pupil mata Elang seketika membesar. "Kau!" ujarnya.
Entah takdir aneh apa yang membawa Elang hari itu. Dia tak hanya kebetulan bertemu Dara, tetapi juga Amanda.
"Kak Elang!" seru Amanda antusias. Mode judesnya tadi langsung hilang begitu saja. "Ngapain ke sini? Bareng pacarnya ya?" tanyanya.
Elang tak menjawab. Dia hanya memeriksa ponsel Amanda. Elang nyalakan ponsel tersebut untuk memastikan rusak atau tidak.
"Tidak rusak. Nih! Ambillah," kata Elang sembari menarik tangan Amanda, lalu dia serahkan ponsel ke genggaman gadis itu.
Elang segera pergi dengan tergesa-gesa. Tak peduli seberapa keras Amanda memanggilnya.
Elang sudah menelusuri bagian lantai dansa dan bar. Jika dia tak menemukan Leo di sana, maka berarti kemungkinan pemuda itu ada di ruang vip.
Satu per satu Elang periksa kamar vip dengan hati-hati. Karena itu pula dia juga tak sengaja melihat pasangan yang melakukan hubungan badan, pesta se-ks dan lain-lain.
Sampai akhirnya Elang menemukan kamar Leo berada. Pemuda itu langsung berlari menghampirinya dengan wajah ketakutan.
"Akhirnya kau datang juga! Kenapa lama sekali?!" timpal Leo.
Elang segera menoleh ke arah wanita gemuk yang tergeletak di sofa dalam keadaan ditutupi selimut. Wanita itu tampak tak sadarkan diri.
"Apa yang terjadi padanya?" tanya Elang.
"Tadi kami bercinta. Tapi tiba-tiba saat baru selesai mencapai puncak, dia sesak nafas dan pingsan begitu saja. Aku juga melihat anunya mengeluarkan banyak darah. Aku takut..." jelas Leo.
"Astaga! Kenapa kau tidak melapor dan langsung membawanya ke rumah sakit?!" balas Elang.
"Anu... Masalahnya, aku tidak yakin apakah dia masih bernafas atau tidak," sahut Leo.
Elang bergegas memeriksa kondisi wanita gemuk itu. Untungnya wanita tersebut masih bernafas. Elang lantas merasa lega.
"Bagaimana? Dia masih hidup kan?" tanya Leo.
"Ya, kau beruntung. Aku rasa dia akan sadar sebentar lagi," kata Elang.
"Lalu bagaimana dengan darah di anunya," balas Leo.
"Kita akan tahu saat dia sadar nanti." Elang menghela nafasnya. Dia duduk ke sofa dan menyalakan sebatang rokok.
"Baiklah kalau begitu. Kau akan menemaniku di sini sampai dia sadar kan?" Leo duduk ke sebelah Elang sambil memegangi lengan lelaki itu.
"Ya," jawab Elang singkat.
"Hufh... Syukurlah kalau begitu. Sumpah, El. Aku tak mau lagi melakukan pekerjaan ini. Setelah ini aku mau berhenti," ungkap Leo yang merasa kapok.
Elang tergelak geli. "Dapat masalah gini aja kau udah nyerah, cemen kau!" cibirnya.
Leo hanya cemberut. Dia tak menanggapi cibiran Elang.
Tak lama, wanita gemuk itu akhirnya bangun. Dia perlahan duduk sambil tersenyum menatap ke arah Leo.
"Itu luar biasa, Leo..." ujar wanita gemuk itu. Keningnya mengernyit saat melihat ada Elang. "Siapa dia?" tanyanya.
"Dia temanku. Aku memanggilnya karena takut kau tadi mati," ungkap Leo.
"Aku--"
"Apakah sebelum bercinta dengan Leo kau masih perawan, Tante Cantik?" sergah Elang dengan senyuman manisnya. Ia bertanya sambil mematikan rokoknya. Elang juga sengaja memotong perkataan wanita gemuk tersebut.
"Apa itu jelas? Hehe..." Wanita gemuk itu tersipu sambil memegangi tengkuknya. "Kau benar, aku perawan tua. Tapi bagaimana kau tahu?" lanjutnya.
Elang langsung tertawa terbahak-bahak. Ia sudah menduga kalau itulah alasan kenapa alat vital wanita gemuk itu mengeluarkan darah.
Sementara itu, Leo dan sang wanita gemuk tersebut hanya bisa menatap Elang dengan heran.